Anda di halaman 1dari 33

Berilium

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

litium berilium boron

B
e

M
g 4Be

Tabel periodik

Penampilan
putih abu-abu metalik

Ciri-ciri umum
Nama, lambang, Nomor atom berilium, Be, 4
Dibaca
/brlim/ b-RIL-ee-m
Jenis unsur
logam alkali tanah
Golongan, periode, blok
2, 2, s
Massa atom standar
9.012182(3)
1s2 2s2
Konfigurasi elektron
2, 2
Sifat fisika
Fase
solid
Massa jenis (mendekati suhu
1.85 gcm3
kamar)
Massa jenis cairan pada t.l. 1.690 gcm3
1560 K,1287 C,2349
Titik lebur
F
Titik didih
2742 K,2469 C,4476

F
Kalor peleburan
12.2 kJmol1
Kalor penguapan
297 kJmol1
Kapasitas kalor
16.443 Jmol1K1
Tekanan uap

P (Pa)
at T (K)

1
10
100 1 k 10 k 100 k
1462 1608 1791 2023 2327 2742

Sifat atom
2, 1[1]
Bilangan oksidasi
(oksida amfoter)
Elektronegativitas
1.57 (skala Pauling)
Energi ionisasi
pertama: 899.5 kJmol1
(lebih lanjut)
ke-2: 1757.1 kJmol1
ke-3: 14848.7 kJmol1
Jari-jari atom
112 pm
Jari-jari kovalen
963 pm
Jari-jari van der Waals
153 pm
Lain-lain
Struktur kristal
heksagonal
Pembenahan magnetik
diamagnetik
Keterhambatan elektris
(20 C) 36 nm
Konduktivitas termal
200 Wm1K1
Ekspansi termal
(25 C) 11.3 mm1K1
Kecepatan suara (batang
(suhu kamar)
ringan)
12870[2] ms1
Modulus Young
287 GPa
Modulus Shear
132 GPa
Bulk modulus
130 GPa
Rasio Poisson
0.032
Kekerasan Mohs
5.5
Kekerasan Viker
1670 MPa
Kekerasan Brinell
600 MPa
Nomor CAS
7440-41-7
Isotop paling stabil
Artikel utama: Isotop dari berilium

iso

NA

sisa

Be

Be sisa
Be 100%
10
Be sisa
9

Waktu paruh

DM DE (MeV) DP
7

0.862
Li
53.12 d

0.477
-17
4
710 s

He
Be stabil dengan 5 neutron
10
1.36106 y

0.556
B

Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun,
bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah. Berilium adalah logam
alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam aloy (khususnya,
tembaga berilium).

Daftar isi

1 Sifat-sifat

2 Kegunaan

3 Sejarah

4 Kejadian

5 Isotop

6 Awasan

7 Pengaruh Kesehatan

8 Referensi

9 Pranala luar

Sifat-sifat
Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan. Modulus kekenyalan
berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja. Berilium mempunyai konduktivitas
panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan karat asam nitrat. Berilium juga mudah ditembus
sinar-X, dan neutron dibebaskan apabila ia dihantam oleh partikel alfa, (seperti radium dan
polonium [lebih kurang 30 neutron-neutron/juta partikel alfa]). Pada suhu dan tekanan ruang,
berilium tak teroksidasi apabila terpapar udara (kemampuannya untuk menggores kaca
kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis oksidasi).

Kegunaan

Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat
menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai
kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan
kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam).
Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektrode pengelasan bintik, pegas,
peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.

Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy
tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai
bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal
terbang dan satelit komunikasi.

Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya
tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.

Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu
mikroskopik.

Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan
logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator.

Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam
tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.

Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor
panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang
tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.

Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresen,
tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam
bahaya beriliosis.

Sejarah
Nama berilium berasal dari kata dalam bahasa Yunani beryllos, beril. Berilium pernah
dinamakan glucinium (dari Yunani glykys, manis), karena rasa manis garamnya. Unsur ini
ditemukan olehLouis Vauquelin dalam tahun 1798 dalam bentuk oksida dalam beril dan dalam
zamrud. Friedrich Whler dan A. A. Bussy masing-masing berhasil mengasingkan logam pada
tahun 1828 dengan memberi tindak balas antara kalium dengan berilium klorida.

Kejadian

Berilium dijumpai dalam 30 jenis garam galian berbeda, diantaranya, yang paling penting adalah
bertrandit, beril, krisoberil, dan fenasit. Jenis batu permata beril berharga akuamarin dan jamrud.
Kebanyakan penghasilan logam ini diselesaikan dengan mengurangkan (kimia) berilium fluorida
dengan logam magnesium. Logam berilium tidak mudah sebelum tahun 1957.
Pengasingan

Isotop
Berilium hanya mempunyai satu isotop stabil, Be-9. Berilium kosmogenik (Be-10) dihasilkan
dalam atmosfer melalui penembakan oksigen dan nitrogen oleh sinar kosmik. Karena berilium
seringkali wujud dalam bentuk larutan pada tingkat pH yang kurang daripada 5.5 (dan
kebanyakan air hujan mempunyai pH kurang daripada 5), berilium akan larut ke dalam larutan
dan diangkut ke permukaan Bumi melalui air hujan. Apabila pemendakan dengan cepatnya
menjadi semakin beralkali, Berilium keluar dari larutan. Be-10 kosmogenik akan terkumpul di
atas permukaan tanah, di mana dia mempunyai waktu paruh yang panjang (1.5 juta tahun) lalu
yang membuatnya dapat menetap cukup lama sebelum meluruh menjadi B-10 (boron). Be-10
dan hasil luruhannya digunakan dalam kajian pengikisan tanah, pembentukan tanah oleh
regolitos, pembentukan tanah laterit, dan juga variasi dalam aktivitas matahari dan usia teras es.
Pengetahuan bahwa Be-7 dan Be-8 yang tak stabil memberikan pendapat kesan kosmologi yang
mendalam Karena ini berarti bahwa unsur yang lebih berat dari berilium tidak mungkin dapat
dihasilkan daripada peleburan nuklir ketika letupan besar big bang. Lebih lanjut, tingkat tenaga
nuklir berilium-8 menunjukan bahwa karbon daat dihasilkan dalam bintang-bintang, maka
sehingka memungkinkan untuk adanya kehidupan. (Lihat proses tripel-alfa dan nukleosintesis
big bang)

Awasan
Berilium dan garamnya adalah bahan beracun dan berpotensi sebagai zat karsinogenik. Beriliosis
kronik adalah penyakit granulomatus pulmonari dan sistemik yang disebabkan oleh paparan
terhadap berilium. Penyakit berilium akut dalam bentuk pneumonitis kimia pertama kali
dilaporkan di Eropa pada tahun 1933 dan di Amerika Serikat pada tahun 1943. Kasus beriliosis
kronik pertama kali diperincikan dalam tahun 1946 di kalangan pekerja dalam kilang
penghasilan lampu kalimantang. Beriliosis kronik menyerupai sarkoidisis dalam berbagai hal,
dan diagnosis pembedaan adalah sulit.
Walaupun penggunaan campuran berilium dalam lampu floresesns telah dihentikan pada tahun
1949, kemungkinan pemaparan berilium masih dapat mungkin terjadi di industri nuklir,
penerbangan, pemurnian logam berilium, peleburan Alloy berkandungan berilium, pembuatan
alat elektronik dan pengurusan bahan yang mengandung berilium.
Pengkaji awal mencicipi berilium dan campuran-campurannya yang lain untuk rasa kemanisan
untuk memastikan kehadirannya. Alat penguji canggih tidak lagi memerlukan prosedur beresiko

tinggi ini dan percobaan untuk memakan bahan ini tidak patut dilakukan. Berilium dan
campurannya harus dikendalikan dengan rapi dan pengawasan harus dijalankan ketika
melakukan kegiatan yang memungkinkan pelepasan debu berilium (kanker paru paru adalah
salah satu dari akibat yanhg dapat ditimbulkan oleh pemaparan berpanjangan terhadap habuk
berilium).
Berilium ini harus dikendalikan dengan hati-hati dan prosedur tertentu harus dipatuhi. Tidak
sepatutnya ada percobaan menggunakan berilium sebelum prosedur pengendalian yang tepat
diperkenalkan dan dibiasakan.

Pengaruh Kesehatan
Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektivannya tergantung kepada kandungan yang
dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih
dari 1000 g/m), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia dan disebut
penyakit berilium akut. Penetapan udara komunitas dan tempat kerja efektif dalam menghindari
kerusakan paru-paru yang paling akut.
Sebagian orang (1-15%) akan menjadi sensitif terhadap berilium. Orang-orang ini akan
mendapat tindak balas keradangan pada sistem pernapasan. Keadaan ini disebut penyakit
berilium kronik (CBD), dan dapat terjadi setelah pemamparan bertahun-tahun terhadap tingkat
berilium di atas normal {di atas 0.2 g/m). Penyakit ini dapat menyebabkan rasa lemah dan
keletihan, dan juga sasak napas. CBD dapat menyebabkan anoreksia, penyusutan berat badan,
dan dapat juga menyebabkan pembesaran bagian kanan jantung dan penyakit jantung dalam
kasus-kasus peringkat lanjut. Sebagian orang yang sensitif kepada berilium mungkin atau
mungkin tidak akan mendapat gejala-gejala ini. Jumlah penduduk pada umumnya jarang
mendapat penyakit berilium akut atau kronik karena kandungan berilium dalam udara biasanya
sangat rendah (0.00003-0.0002 g/m).
Menelan berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada manusia Karena berilium
diserap sangat sedikit oleh perut dan usus. Ulser dikesan pada anjing yang mempunyai berilium
pada makanannya. Berilium yang terkena kulit yang mempunyai luka atau terkikis mungkin akan
menyebabkan radang.
Pemamparan jangka masa panjang kepada berilium dapat meningkatkan risiko menghidap
penyakit kanker paru paru.
United States Department of Health and Human Services (DHHS) dan International Agency for
Research on Cancer (IARC) telah memberi kepastian bahwa berilium adalah karsinogen. EPA
menjangkakan bahwa pemamparan seumur hidup kepada 0.04 g/m berilium dapat
menyebabkan satu perseribu kemungkinan untuk mengidap kanker.
Tidak terdapat kajian tentang efek pemamparan berilium terhadap anak-anak. Kemungkinan,
pengaruh kesehatan yang dilihat pada kanak-kanak yang terpapar terhadap berilium sama dengan
efeknya terhadap orang dewasa. Masih belum diketahui perbedaan dalam efek berilium antara
orang dewasa dan kanak-kanak.

Masih belum diketahui juga apakah pemamparan terhadap berilium dapat menyebabkan
kecacatan sejak lahir atau efek-efek lain yang berlanjutan kepada orang ramai. Kajian terhadap
kesan lanjutan terhadap hewan tidak dapat dipastikan.
Berilium dapat diukur dalam air kencing atau darah. Kandungan berilium dalam darah atau air
kencing dapat memberi petunjuk kepada berapa banyak atau berapa lama seseorang telah
terpapar. Tingkat kandungan berilium juga dapat diukur dari sampel paru-paru dan kulit. Satu
lagi ujian darah, yaitu beryllium lymphocyte proliferation test (BeLPT), mengukur pasti
kesensitifan terhadap berilium dan memberikan jangkaan terhadap CBD.
Batas Kandungan berilium yang mungkin dilepaskan ke dalam udara dari kawasan perindustrian
adalah 0.01 g/m, Dirata-ratakan pada jangka waktu 30 hari, atau 2 g/m dalam ruang kerja
dengan shift kerja 8 jam.
http://id.wikipedia.org/wiki/Berilium

BERILIUM (Be)
Posted on April 9, 2010 by impras7 1 Komentar
BERILIUM (Be)
Disusun Oleh:
Imam Prastiono (0710920053)
1. Pendahuluan
Penemuan berilium terjadi pada tahun 1798 secara tidak sengaja oleh seorang mineralogy.
Mineralogy bernama R.J. Hauy meneliti kemiripan sifat pada struktur luar kristalin, kekerasan,
dan massa jenis (kerapatan) beril dari Limoges dan emerald dari Peru. L.-N. Vauquelin
menyarankan kepada R.J. Hauy bahwa seharusnya R.J. Hauy menganalisa batuan tersebut secara
kimia. Hasilnya, Vauquelin menunjukkan bahwa kedua mineral tersebut tidak hanya
mengandung alumina dan silica yang sebelumnya sudah diketahui, tetapi juga mengandung
logam alkali tanah baru yaitu berilia. Berilia tersebut menyerupai alumina tetapi tidak
mengandung aluminium, namun tidak larut dalam KOH berlebih (Greenwood N.N and
Earnshaw A , 1997).
Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler pada tahun 1828, dia mengusulkan
member nama mineral tersebut dengan nama beryllus (Latin). Pada tahun yang sama logam ini
juga diisolasi oleh A.-B. Bussy menggunakan metode yang sama yakni reduksi BeCl2
menggunakan logam K. Preparasi elektrolitik pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau pada tahun
1898 dan pertama kali proses ini diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF2 and BaF2 oleh
A. Stock dan H. Goldschmidt pada tahun 1932(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).

1. 2. Kelimpahan di Alam
Berilium tidak seperti tetangganya yaitu Li dan B. Berilium relative kurang melimpah di kulit
bumi, hanya sekitar 2 ppm dan mirip dengan kelimpahan Sn yang hanya sekitar 2,1 ppm, Eu
yang hanya sekitar 2,1 ppm dan As yang hanya 1,8 ppm. Akan tetapi, keberadaannya
dipermukaan ada sebagai beril dalam batuan sehingga mudah diperoleh. Jumlah Be yang
terkandung dibumi sekitar 4 juta ton. Produksi tambang pada tahun 1985-1986 di amerika adalah
223 ton dan di Brazil adalah 37 ton. Harga logam Be adalah $690/kg pada tahun 1987
(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di antaranya adalah
bertandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Beryl dan bertrandite merupakan sumber komersil
yang penting untuk unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal ini sekarang
dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium florida oleh logam magnesium. Logam berilium
baru tersedia untuk industri pada tahun 1957. (Mohsin, Yulianto. 2006).
Gambar beryl

Berelium (Be) merupakan unsur yang cukup reaktif sehingga memudahkan Be untuk berikatan
dengan unsur lain membentuk suatu senyawa. Oleh karena itu keberadaan unsur berelium murni
tidak dapat ditemukan, namun berelium ditemukan bersenyawa membentuk suatu beril
(Be3Al2Si6O18) dan emerald. Perbedaan antara beril dan emerald hanya terletak pada kandungan
krom (Cr). Beril tidak mengandung Cr sedangkan emerald mengandung Cr sebanyak 2%.
Keberadaan berilium dialam hanya sekitar 2ppm, meskipun berelium reaktif tetapi berelium
memiliki waktu paruh yang relatif panjang yaitu sekitar 1,5 juta tahun sehingga memungkinkkan
untuk mengisolasi berelium yang ada di alam (Saito, Taro, 1996).
Kereaktifan berelium terjadi karena berelium memiliki subkulit yang relatif banyak akibatnya
tarikan inti terhadap elekron valensi akan semakin kecil. Kecilnya tarikan inti terhadap elektron
valensi menyebabkan berelium lebih mudah untuk melepaskan elektronnya sehingga electron
tersebut akan diterima oleh unsur lain yang lebih elektronegatif membentuk suatu senyawa.
1. 3. Sifat Berilium
Logam ini berwarna seperti baja, keabu-abuan. Berilium memiliki sifat yang sangat menarik.
Sebagai salah satu logam yang sangat ringan, unsur ini memiliki salah satu titik cair yang tinggi
di antara logam-logam ringan. Modulus elastisitasnya sekitar sepertiga lebih besar dibanding
baja. Berilium memiliki konduktivitas kalor yang sangat bagus, non-magnetik, dan tahan
serangan konsentrasi asam nitrat. Unsur ini juga memiliki sifat transparan (permeability)
terhadap sinar X dan jika diberi tembakan oleh partikel-partikel alpha (Mohsin, Yulianto, 2006).
Tidak seperti halnya logam alkali tanah yang lain, berilium cenderung untuk membentuk ikatan
kovalen dengan unsur yang lain karena keelektropositifan dari Be yang lebih kecil dari pada
unsur alkali tanah lainnya. Hal itu disebabkan oleh kecilnya jari-jari Be jika dibandingkan
dengan alkali tanah lainnya sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar masih cukup besar

akibatnya elektron yang digunakan untuk berikatan berikatan digunakan secara bersama-sama
sehingga membentuk ikatan kovalen. (Cotton F.A. and Wilkinson G, 1989)
1. 4. Isolasi berilium
Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan berilium
dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan dialam
dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya perlu dilakukan isolasi. Isolasi
berilium dapat dilakukan dengan 2 metode (Indri M.N. 2009):
1. Metode reduksi BeF2
2. Metode elektrolisis BeCl2
Metode Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh dengan cara
memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu dilakukan leaching
(ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan presipitasi (pengendapan)
dengan Ba(OH)2 pada PH 12 (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
BeF2 + Mg

MgF2 + Be

Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari lelehan BeCl2
yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik,
sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan
merupakan larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e1. 5. Manfaat Berilium
Adapun manfaat dari berilium adalah sebagai berikut (Anonim, 2009):
Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat
menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan
karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang
nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk
pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan
penyambung listrik.

Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy
tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan
penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan
satelit komunikasi.
Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya tampak
dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu
mikroskopik.
Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan logam ini
dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator.
Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan
peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.
Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor panas
yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya
bertindak sebagai perintang listrik.
Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresens, tetapi
penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam bahaya
beriliosis.
1. 6. Efek Samping Penggunaan Berilium
Sehubungan dengan keberadaan berilium dialam, berilium juga memiliki dampak negative
terutama dari segi kesehatan. Pada setiap individu rentan mengalami efek akibat berilium yang
menyebabkan penyakit paru-paru yang disebut penyakit berilium kronis (CBD). Penyakit ini
akan melemahkan kondisi individu yang menderitanya dan tidak dapat disembuhkan serta sering
pula berakibat fatal. Dengan meluasnya penggunaan berilium, efek negatif ini sangat
memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat kimia berilium pada kondisi-kondisi
biologis (Soetrisno, 2008).
Diduga bahwa respon kekebalan terhadap berilium terpicu ketika unsur yang dihirup tanpa sadar
dideteksi oleh sel-sel penampak antigen (APC). Spesies berilium yang tidak diketahui berfungsi
sebagai antigen yang terikat ke molekul HLA (antigen leukosit manusia) pada permukaan APC.
Antigen berilium selanjutnya dibawa ke sel T (sel darah putih dengan peranan utama dalam
respon kekebalan). Penelitian di Los Alamos menghasilkan gambaran yang lengkap dari spesiasi
berilium pada kondisi-kondisi biologis, termasuk interaksinya dengan protein dan konsekuensi
imunologi yang ditimbulkan (Soetrisno, 2008).
Melalui penelitian beberapa kompleks molekul kecil dari berilium, ditemukan bahwa berilium
memiliki kecenderungan tinggi untuk menggantikan atom-atom hidrogen pada ikatan hidrogen
yang kuat. Ikatan-ikatan ini, yang sering terbentuk antara asam-asam amino yang mengandung

gugus karboksilat dan alkohol, membantu memberikan kerangka-dasar yang mendukung struktur
dan fungsi protein. Dengan memperluas model ini ke sistem biologis yang nyata, terlihat bahwa
berilium menggantikan keseluruhan atom ikatan hidrogen kuat (12 atom) pada transferrin.
Transferrin merupakan sebuah protein transport zat besi yang ditemukan dalam plasma darah. Ini
merupakan sebuah jalur potensial bagi berilium untuk memasuki sel dengan reseptor-reseptor
transferrin. Penelitian-penelitian ini membuka paradigma baru untuk pengikatan berilium dalam
sistem biologis yang sebenarnya (Soetrisno, 2008).
Terkait dengan kecenderungannya untuk menggantikan atom-atom dalam ikatan hidrogen,
berilium diketahui membentuk kelompok-kelompok polimetalik dengan gugus-gugus
karboksilat. Sehingga telah diduga bahwa berilium juga akan membentuk kelompok-kelompok
pada protein yang memiliki banyak residu karboksilat di sekitarnya. Sebuah temuan yang
menarik adalah bahwa molekul HLA dari pasien CBD mengandung jumlah residu karboksilat
yang lebih besar dibanding molekul HLA dari orang yang tidak menderita CBD (Soetrisno,
2008).
Kesimpulan
Keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan sebagai unsur murninya, namun
keberadaannya dalam bentuk bersenyawa. Hal itu akibat dari kereaktifan berilium. Keberadaan
berilium di alam dapat ditemukan sebagai beryl (Be3Al2Si6O18). Oleh karena itu, untuk
mendapatkan berilium harus dilakukan isolasi.
Berilium dapat diisolasi menggunakan 2 metode. Metode pertama yaitu metode reduksi dimana
pada metode ini digunakan BeF2 dan logam Mg sehingga terjadi reaksi:
BeF2 + Mg

MgF2 + Be

Metode kedua yaitu metode elektrolisis yaitu pada metode ini digunakan lelehan BeCl2 yang
ditambah dengan NaCl sehingga terjadi reaksi:
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2eBerilium memiliki banyak manfaat dalam kehidupan diantaranya adalah sebagai bahan
pembuatan alloy tembaga-berilium. Disamping memiliki banyak manfaat, berilium juga
memiliki efek samping bagi kesehatan sehingga perlu adanya penanganan khusus.
http://impras7.wordpress.com/2010/04/09/berilium-be/

Makalah Kimia AnORganik 2 " BERILIUM"


Diposkan oleh Ria Puspitasari di 18.07.00 Sabtu, 14 April 2012
SENYAWA SENYAWA BERILIUM (Be) DAN REAKSINYA

I.

PENGERTIAN
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan bernomor atom 4.

II

SEJARAH

Penemuan berilium terjadi pada tahun 1798 secara tidak sengaja oleh seorang
mineralogy. Mineralogy bernama R.J. Hauy meneliti kemiripan sifat pada struktur
luar kristalin, kekerasan, dan massa jenis (kerapatan) beril dari Limoges dan
emerald dari Peru. L.-N. Vauquelin menyarankan kepada R.J. Hauy bahwa
seharusnya R.J. Hauy menganalisa batuan tersebut secara kimia. Hasilnya,
Vauquelin menunjukkan bahwa kedua mineral tersebut tidak hanya mengandung
alumina dan silica yang sebelumnya sudah diketahui, tetapi juga mengandung
logam alkali tanah baru yaitu berilia. Berilia tersebut menyerupai alumina tetapi
tidak mengandung aluminium, namun tidak larut dalam KOH berlebih.
Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler pada tahun 1828, dia
mengusulkan member nama mineral tersebut dengan nama beryllus (Latin). Pada
tahun yang sama logam ini juga diisolasi oleh A.-B. Bussy menggunakan metode
yang sama yakni reduksi BeCl2 menggunakan logam K. Preparasi elektrolitik
pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau pada tahun 1898 dan pertama kali proses ini
diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF2 and BaF2 oleh A. Stock dan H.
Goldschmidt pada tahun 1932.
III.

SENYAWA - SENYAWA

Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun,


keberadaan berilium di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya.
Berilium tersebut ditemukan di alam dalam bentuk bersenyawa, meliputi :
A.

Berilium Oksida (BeO)

Berilium oksida berwujud bubuk putih yang dapat dibuat menjadi berbagai bentuk.
Hal ini diinginkan sebagai insulator listrik karena dapat menghantarkan panas
dengan baik, namun sangat buruk dalam mehantarkan arus listrik. Hal ini
digunakan dalam kecepatan tinggi komputer, sistem otomatis pengapian, laser,
oven microwave, dan sistem yang dirancang untuk menyembunyikan dari sinyal
radar.
2Be(s)
+
O2(g)
--->
2BeO(s)

Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat pada permukaannya,
yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan berilium dibawah lapisan
tersebut.
B.

Berilium Klorida (BeCl2)

Ikatan antara berilium dengan klorida membentuk senyawa berilium klorida (BeCl2).
Berilium klorida juga merupakan molekul linear dengan ketiga atom dalam garis
lurus dengan pemakaian electron bersamaan (kovalen). Berilium klorida dikenal
sebagai senyawa elektron-kekurangan karena memiliki dua orbital kosong pada
tingkat
ikatan.
BeCl2 dapat membentuk senyawa polimer. Tanda panah pada rantai panjang diatas
menunjukkan ikatan koordinasi yang terbentuk antara Cl pada molekul BeCl2 yang
satu dengan Be pada molekul BeCl2 yang lain. Be ternyata masih mampu menarik
pasangan elektron dari Cl yang terikat pada molekul BeCl2 yang lain. Karena
kemampuan itulah maka BeCl2 tidak hanya mampu membentuk dimer, bahkan
dapat juga membentuk polimer. Hal ini disebabkan jari-jari atom Be lebih kecil
dibandingkan dengan unsur-unsur lain yang ada dalam satu golongan (IIA). Jari-jari
atom kecil menyebabkan jarak antara kulit elektron terluar semakin dekat ke inti
karena jarak antara kulit elektron terluar semakin dekat ke inti Be memiliki
keelektronegatifan yang lebih besar dibandingkan dengan unsur logam yang ada
dalam satu golongan yang sama sehingga Be mampu menarik sepasang elektron
bebas yang dimiliki oleh Cl untuk membentuk ikatan koordinasi (ikatan yang terjadi
karena adanya pemakaian sepasang elektron secara bersama).
C.

Be(OH)4 2- (senyawa logam yang bersifat amfoter)

Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan asam dan
basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi sebagai
berikut
:
Be
+
2H2O
+
2OH----->
Be(OH)4
2+
H2(g)
BeO
+
H2O
+
2OH----->
Be(OH)4
2Logam alkali tanah lainnya dan oksida logamnya tidak bersifat amfoter. Jadi,
berilium secara kimia kurang bersifat logam daripada logam-logam lainnya dalam
golongan
ini.
Bentuk lain dari berilium yang bersifat kurang logam daripada unsur lainnya yang
ada dalam golongan IIA adalah derajat kovalen dari senyawa-senyawanya. Tidak
ada bukti sama sekali bahwa berilium terdapat dalam bentuk Be2+ atau dalam
bentuk senyawa yang mengandung ion tersebut, semua senyawa berilium
memperlihatkan sifat ikatan kovalen.

D.

Berilium Fluorida (BeF2)

Berilium fluorida adalah senyawa yang dihasilkan dari proses pemanasan beril
[Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga 700 C. Karena beril adalah sumber
utama berilium.
E.

Tembaga Berilium (CuBe)

1. Pengertian
CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang mempunyai sifat
dan karakteristik yang berbeda dan golongan yang berbeda pula,yaitu golongan II A
Berilium
dan
golongan
B
Tembaga.
Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap
korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan
yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
Berilium merupakan bagian dari alkali tanah yang kegunaan utamanya adalah
sebagai
bahan
penguat
dalam
tembaga
berilium.
2.
Definisi
Umum
Tembaga adalah unsur kimia yang mempunyai symbol Cu dengan nomor atom
29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan.
Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803 Celcius dan titik didih 2.595 C. dikenal sejak
zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam
bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai senyawa dan mineral.
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4.
Unsur ini beracun, berivalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi
mudah
pecah.
3. Sifat-sifat

Sifat
fisika

Tembaga
Keras
atau
padat.
Logam
yang
berwarna
kuning
seperti
emas.
Apabila di lihat dari
mikroskop
maka akan
berwarna pink.
Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi
pipa,
lembaran
tipis
dan
kawat.
Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.


Berilium
Keras,
padat
tapi
ringan
dan
mudah
pecah
Berwarna
abu-abu
baja
Berilium dan garamnya adalah bahan beracun dan berpotensi sebagai zat
karsinogenik

Sifat Kimia

Tembaga

- Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap
korosi.
Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 C tembaga dapat
bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada
suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 C, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O)
yang
berwarna
merah.
Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer
seperti
HCl
encer
dan
H2SO4
encer.
Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya
udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.
Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen.
Mempunyai
ikatan
logam.

Berilium
Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan.
Berilium mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan
tahan
karat
asam
nitrat.
Pada suhu dan tekanan ruang, berilium tak teroksidasi apabila terpapar udara
(kemampuannya untuk menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh
pembentukan
lapisan
tipis
oksidasi).
Tahan panas, digunakan untuk fitting dapur dan bagian-bagian mesin yang
permukaannya
bersinggungan
dengan
metal.
4. Manfaat CuBe
Tembaga
berilium
mempunyai
manfaat
sebagai
berikut
:
Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan
pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan
tinggi,
peluru
berpandu,
kapal
terbang
dan
satelit
komunikasi.
Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan karena
konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat
yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan ini

termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas, peralatan


elektronik
tanpa
bunga
api
dan
penyambung
listrik.
Campuran antara Cu dan Be di pakai sebagai bahan pembuatan pegas dan
sambungan listrik.
IV.

EKSTRAKSI (PEMISAHAN)

Karena keberadaan berilium di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk


murninya, maka untuk mendapatkannya perlu dilakukan isolasi. Isolasi berilium
dapat
dilakukan
dengan
2
metode
:
1.
Metode
reduksi
BeF2
2. Metode elektrolisis BeCl2
1.

Metode
Reduksi
BeF2
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh
dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu
dilakukan leaching (ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian
dilakukan
presipitasi
(pengendapan)
dengan
Ba(OH)2
pada
PH
12.
Reaksi
yang
terjadi
adalah
:
BeF2
+
Mg
------->
MgF2
+
Be

2. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari
lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak dapat
menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan elektrolit.
Reaksi
yang
terjadi
adalah
:
BeCl2
(l)
------------------->
Be(l)
+
Cl2
(g)
V.

REAKSI - REAKSI
A. REAKSI DENGAN AIR

Berilium tidak bereaksi dengan air atau uap air meskipun dalam suhu tinggi.
Hal ini disebabkan karena Be tidak bisa bereaksi dgn air karena Be adalah unsur
alkali tanah yg kurang reaktif, atau memiliki keelektronegatifan yg cukup besar. Dan
juga
Be
tdak
dapat
m'hantar
panas
dan
listrik
secara
baik

B.

REAKSI DENGAN HALOGEN

Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk
garam halida, kecuali Be, karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan
elektron halogen (kecuali F-), maka BeCl2 berikatan kovalen, sedangkan alkali tanah
yang
lain
berikatan
ion.
C. REAKSI DENGAN OKSIGEN
Berilium
sulit
untuk
terbakar
kecuali
dalam
bentuk
serbuk.
2Be(s)
+
O2(g)
--->
2BeO(s)
Karena Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat pada
permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan berilium
dibawah lapisan tersebut.
D.

REAKSI DENGAN TEMBAGA ( Tembaga Berilium (CuBe) )

CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang mempunyai sifat
dan karakteristik yang berbeda dan golongan yang berbeda pula,yaitu golongan II A
Berilium
dan
golongan
B
Tembaga
Cu(s)
+
Be(s)
---->
CuBe(s)
E.

REAKSI DENGAN OKSIDA LOGAM

Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan asam
dan basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi
sebagai
berikut
:
Be
+
2H2O
+
2OH----->
Be(OH)4
2+
H2(g)
BeO + H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2http://riapuspitasari108002.blogspot.com/2012/04/makalah-kimia-anorganik-2berilium.html

Berilium
01.41 Ghanie Ripandi Utomo No comments
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be. Unsur ini memiliki nomor atom 4
dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

bervalensi 2

berwarna abu-abu

baja kukuh

ringan tetapi mudah pecah

Berilium merupakan bagian dari alkali tanah yang kegunaan utamanya adalah sebagai
bahan penguat dalam tembaga berilium .Berilium dan garam-garamnya sangat beracun dan
harus ditangani dengan sangat hati-hati. Berilium dan senyawa-senyawanya tidak boleh dirasa
dengan lidah untuk membuktikan rasa manis alami logam ini.
Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan dengan:

Modulus kekenyalannya kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja.

Konduktivitas panas Berilium sangat baik dan tahan karat asam nitrat

Mudah ditembus sinar-X, dan neutron bisa dibebaskan apabila ditembakkan oleh partikel
seperti radium dan polonium (lebih kurang 30 neutron-neutron/juta partikel).

Pada suhu dan tekanan ruang tertentu, senyawa ini tak teroksidasi apabila terpapar udara
(kemampuannya untuk menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan
tipis oksidasi) .

b.

Sifat Kimia Berilium

Reaksi dengan air:

Tidak bereaksi
Reaksi dengan udara
Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan
Reaksi dengan Hidrogen
tidak bereaksi
Reaksi dengan klor
M

X2 --> (dipanaskan)

MX2 (garam)

Oksida bersifat amfoter

c.

Sifat Fisika Berilium


Sifat Fisika
Nomor atom
Konfigurasi elektron

4
[He] 2s2

Titik cair, K

1560

Titik didih, K

3243

Rapatan (densitas),

1,65

gr/cm3
Energi ionisasi I, kJ/mol

400

Energi ionisasi II, kJ/mol

1757

Elektronegatifitas

1,57

Potensial reduksi

-1,70

standar
Jari-jari atom, A

1,12

Kapasitas panas, J/gK

1,825

Potensial ionisasi, volt

9,322

konduktivitas kalor,

200

W/mK
Entalpi pembentukan,

11,71

kJ/mol
Entalpi penguapan,

297

kJ/mol

d.

Proses Pembuatan Berilium


Berilium dijumpai dalam 30 jenis garam galian berbeda, diantaranya, yang paling
penting adalah bertrandit, beril, krisoberil, dan fenasit.Jenis batu permata beril berharga
akuamarin dan jamrud.Kebanyakan penghasilan logam ini diselesaikan dengan mengurangkan
(kimia) berilium fluorida dengan logam magnesium.Logam berilium tidak mudah sebelum tahun
1957.
Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan
berilium dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan
dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya perlu dilakukan isolasi.
Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode (Indri M.N. 2009):

1.

Metode Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF 2 yang dapat diperoleh dengan cara
memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu dilakukan leaching
(ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan presipitasi (pengendapan)
dengan Ba(OH)2 pada PH 12 (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
BeF2 + Mg -->

2.

MgF2 + Be

Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari lelehan
BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl 2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik,

sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan
merupakan larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

2.5 Manfaat Berilium


Adapun manfaat dari berilium adalah sebagai berikut (Anonim, 2009):
Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat
menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan
karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang
nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk
pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan
penyambung listrik.
Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy
tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan
penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan
satelit komunikasi.
Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya tampak
dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu
mikroskopik.
Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan logam
ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator.
Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam tangan
dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.
Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor panas
yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi,
seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.

Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresens, tetapi
penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam bahaya
beriliosis.

2.6 Efek Samping Penggunaan Berilium


Sehubungan dengan keberadaan berilium dialam, berilium juga memiliki dampak negative
terutama dari segi kesehatan. Pada setiap individu rentan mengalami efek akibat berilium
yang menyebabkan penyakit paru-paru yang disebut penyakit berilium kronis (CBD). Penyakit
ini akan melemahkan kondisi individu yang menderitanya dan tidak dapat disembuhkan serta
sering pula berakibat fatal. Dengan meluasnya penggunaan berilium, efek negatif ini sangat
memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat kimia berilium pada kondisi-kondisi
biologis (Soetrisno, 2008).
Diduga bahwa respon kekebalan terhadap berilium terpicu ketika unsur yang dihirup tanpa
sadar dideteksi oleh sel-sel penampak antigen (APC). Spesies berilium yang tidak diketahui
berfungsi sebagai antigen yang terikat ke molekul HLA (antigen leukosit manusia) pada
permukaan APC. Antigen berilium selanjutnya dibawa ke sel T (sel darah putih dengan peranan
utama dalam respon kekebalan). Penelitian di Los Alamos menghasilkan gambaran yang
lengkap dari spesiasi berilium pada kondisi-kondisi biologis, termasuk interaksinya dengan
protein dan konsekuensi imunologi yang ditimbulkan (Soetrisno, 2008).
Melalui penelitian beberapa kompleks molekul kecil dari berilium, ditemukan bahwa berilium
memiliki kecenderungan tinggi untuk menggantikan atom-atom hidrogen pada ikatan hidrogen
yang kuat. Ikatan-ikatan ini, yang sering terbentuk antara asam-asam amino yang mengandung
gugus karboksilat dan alkohol, membantu memberikan kerangka-dasar yang mendukung
struktur dan fungsi protein. Dengan memperluas model ini ke sistem biologis yang nyata,
terlihat bahwa berilium menggantikan keseluruhan atom ikatan hidrogen kuat (12 atom) pada
transferrin. Transferrin merupakan sebuah protein transport zat besi yang ditemukan dalam
plasma darah. Ini merupakan sebuah jalur potensial bagi berilium untuk memasuki sel dengan
reseptor-reseptor transferrin. Penelitian-penelitian ini membuka paradigma baru untuk
pengikatan berilium dalam sistem biologis yang sebenarnya (Soetrisno, 2008).
Terkait dengan kecenderungannya untuk menggantikan atom-atom dalam ikatan hidrogen,
berilium diketahui membentuk kelompok-kelompok polimetalik dengan gugus-gugus karboksilat.

Sehingga telah diduga bahwa berilium juga akan membentuk kelompok-kelompok pada protein
yang memiliki banyak residu karboksilat di sekitarnya. Sebuah temuan yang menarik adalah
bahwa molekul HLA dari pasien CBD mengandung jumlah residu karboksilat yang lebih besar
dibanding molekul HLA dari orang yang tidak menderita CBD (Soetrisno, 2008).v
Selain dapat mengakibatkan penyakit berilium kronis (CBD), berilium juga dapat
menyebabkan penyakit beryliosis, yaitu suatu peradangan paru-paru yang terjadi akibat
menghirup debu atau asap yang mengandung berilium. Dulu berillium biasa digali dan disuling
untuk digunakan dalam industri elektronik dan kimia dan dalam pembuatan bola lampu
pijar.Sekarang berillium terutama digunakan untuk industri pesawat ruang angkasa.Selain
pekerja industri tersebut, orang-orang yang tinggal di sekitar tempat penyulingan juga bisa
terkena

beriliosis.

Pemaparan berilium terutama terjadi melalui penghirupan asap atau debu berilium dan kontak
langsung melalui kulit yang terluka. Menghirup berilium (Be) bisa menyebabkan 2 gejala paruparu, yaitu pneumonitis kimia akut dan penyakit paru granulomatosa yang disebut penyakit
berilium kronis atau beriliosis.

Pada penyakit berilium akut, logam ini bertindak sebagai iritan kimia langsung, yang
menyebabkan suatu reaksi peradangan non-spesifik.Dengan semakin meningkatnya higienis
dalam bidang industri, pada saat ini penyakit berilium akut sudah menghilang. Beriliosis masih
ditemukan di industri pengolahan berilium, dimana para pekerjanya terpapar oleh asap atau
debu

berilium.

Beriliosis berbeda dari penyakit akibat pekerjaan lainnya dimana masalah paru-paru hanya
timbul pada orang yang sensitif terhadap berillium, yaitu sekitar 2% dari mereka yang kontak
dengan berillium.Penyakit ini dapat muncul bahkan pada mereka yang terpapar berillium dalam
waktu yang singkat dan gejalanya baru timbul setelah 10-20 tahun.
2.6 Penyimpanan dan Penanganan
1.

Gunakan APD saat menangani Berilium

2.

Cuci tangan dengan bersih setelah kontak dengan Be

3.

Simpan di tempat kering.

http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/berilium.html

Manfat Senyawa Alkali Tanah Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab
unsur-unsur tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Logam alkali
tanah umumnya reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.

Gambar 3.17 Unsurunsur logam alkali Tanah


1. Kelimpahan Unsur Logam Alkali Tanah.

Di alam unsur-unsur alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa. Magnesium dan kalsium
terdapat dalam batuan silikat dan aluminosilikat sebagai kationiknya. Oleh karena kation-kation
dalam silikat itu larut dalam air dan terbawa oleh air hujan ke laut maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+
banyak ditemukan di laut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO3. Kulit kerang dan hewan
laut lainnya yang mati berakumulasi membentuk deposit batu kapur. Magnesium dalam air laut
bereaksi dengan sedimen kalsium karbonat menjadi dolomit, CaCO3.MgCO3.
Mineral utama berilium adalah beril, Be3Al2(SiO3)6(lihat Gambar 3.18), mutiara dari jenis
aquamarin (biru terang), dan emerald (hijau tua). Stronsium terdapat dalam celestit, SrSO4, dan
stronsianat, SrCO3. Barium ditemukan dalam barit, BaSO4, dan iterit, BaCO3. Radium terdapat
dalam jumlah kecil pada bijih uranium, sebagai unsur radioaktif.

Gambar 3.18 Mineral beril, Be3Al2(SiO3)6

2. Sifat-Sifat Unsur Logam Alkali Tanah.

Kalsium, stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan +2. Magnesium
kadang-kadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen. Sifat-sifat golongan alkali
tanah ditunjukkan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur-Unsur Golongan Alkali Tanah
Sifat Sifat

Be

Mg

Ca

Sr

Ba

Titik leleh (C)

1.278

649

839

769

725

Titik didih (C)

2.970

1.090

1.484

1.384

1.640

Massa jenis (g cm3)

1,85

1,74

1,54

2,6

3,51

Keelektronegatifan

1,5

1,2

1,0

1,0

0,9

Jari-jari ion ( )

0,89

1,36

1,74

1,92

1,98

Potensial reduksi standar (V)

1,70

2,38

2,76

2,89

2,90

Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan antaratom
menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah panjang.
Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup kuat
untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan lebih lunak
dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.

Gambar 3.20 Magnesium jika dibakar akan mengeluarkan cahaya sangat terang.
Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Hal ini
disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi ionisasi kedua dari unsur-unsur
golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2. Akibatnya, unsur-unsur
cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas ke bawah dalam sistem periodik.

Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi agak lambat dengan
air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan logam alkali tanah yang di bawahnya
bereaksi dengan air pada suhu kamar. Reaksinya:
Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat membentuk
peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi oksida pada 700C.
Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk logam hidrida. Adapun
magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis MgI2.
Ca(s) + H2(g) CaH2(s)
Mg(s) + H2(g) MgI2MgH2(s)
Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan nitrogen
dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida:
Mg(s) + N2(g)Mg3N2(s)
Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat memancarkan
spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan magnesium putih
terang.

Gambar 3.21 Nyala logam alkali tanah


3. Pembuatan dan Kegunaan Unsur Logam Alkali Tanah

Logam-logam alkali tanah diproduksi melalui proses elektrolisis lelehan garam halida (biasanya
klorida) atau melalui reduksi halida atau oksida. Magnesium diproduksi melalui elektrolisis

lelehan MgCl2. Air laut mengandung sumber ion Mg2+ yang tidak pernah habis. Rumah tiram
yang banyak terdapat di laut mengandung kalsium karbonat sebagai sumber kalsium.

Gambar 3.22 Oleh karena garam-garam alkali tanah menghasilkan nyala beraneka warna, sering
dipakai sebagai bahan untuk membuat kembang api. Pembuatan logam magnesium dari air laut
telah dikembangkan oleh berbagai industri kimia seperti ditunjukkan pada Gambar 3.23.

Gambar 3.23 Pembuatan logam magnesium dari air laut


Jika rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida:
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

Penambahan CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi hidroksidanya:
Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(l) Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)
Selanjutnya, Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium klorida.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:
MgCl2(l) Elektrolisis 1.700 Mg(l) + Cl2(g)
Magnesium dapat juga diperoleh dari penguraian magnesit dan dolomit membentuk MgO.
Kemudian, direduksi dengan ferosilikon (paduan besi dan silikon). Logam magnesium banyak
digunakan sebagai paduan dengan aluminium, bertujuan untuk meningkatkan kekerasan dan
daya tahan terhadap korosi. Oleh karena massa jenis paduan MgAl ringan maka paduan tersebut
sering digunakan untuk membuat kerangka pesawat terbang atau beberapa bagian kendaraan.
Sejumlah kecil magnesium digunakan sebagai reduktor untuk membuat logam lain, seperti
berilium dan uranium. Lampu blitz pada kamera analog menggunakan kawat magnesium berisi
gas oksigen menghasilkan kilat cahaya putih ketika logam tersebut terbakar.

Gambar 3.24 Kulit kerang/tiram merupakan sumber kalsium.


2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s) + Cahaya
Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan CaCl2, juga dapat dibuat melalui reduksi CaO oleh
aluminium dalam udara vakum. Kalsium yang dihasilkan dalam bentuk uap sehingga dapat
dipisahkan.
3CaO(s) + 2Al(l) 1.200 3Ca(g) + Al2O3(s)
Jika logam kalsium dipadukan dengan timbel akan menghasilkan paduan yang cukup keras,
digunakan sebagai elektrode pada accu. Elektrode ini tahan terhadap elektrolisis air selama

proses isi-ulang, sehingga accu dapat diperbarui. Kalsium juga digunakan sebagai zat pereduksi
dalam pembuatan beberapa logam yang kurang umum, seperti thorium.
ThO2(s) + 2Ca(l) 1.000 Th(s) + 2CaO(s)
Berilium diperoleh dari elektrolisis berilium klorida, BeCl2. Natrium klorida ditambahkan untuk
meningkatkan daya hantar listrik lelehan BeCl2. Selain itu, berilium juga dapat dibuat melalui
reduksi garam fluoridanya oleh logam magnesium.
BeF2(l) + Mg(l) 950C MgF2(l) + Be(s)
Berilium merupakan logam mahal. Ini disebabkan manfaatnya tinggi. Jika sejumlah kecil
tembaga ditambahkan ke dalam berilium, akan menghasilkan paduan yang kerasnya sama
dengan baja. Adapun, barium dihasilkan melalui reduksi oksidanya oleh aluminium. Walaupun
stronsium sangat sedikit digunakan secara komersial, stronsium dapat diproduksi melalui proses
yang serupa.
4. Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Alkali Tanah

Senyawa logam alkali tanah dengan beberapa aplikasinya dalam industri dan rumah tangga
dipaparkan dalam Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Manfaat Senyawa Logam Alkali Tanah
Kegunaan

Senyawa
MgO

Bata tahan api (tungku), dan makanan hewan

Mg(OH)2

Sumber magnesium untuk logam dan senyawa, susu magnesia

MgSO4.7H2O

Pupuk, obat-obatan (analgesik), dan pabrik pencelupan

CaO

Pabrik baja, dan pengolahan air

CaCO3

Mortar

CaSO4

Lapisan kertas, pengisi, dan antasid

Ca(HPO4)2

Plester, dinding, semen, dan pupuk

BaSO4

Pigmen cat, minyak, dan penggiling lumpur

Mineral kalsium karbonat dan kulit kerang adalah sumber komersial sangat murah dan melimpah
di alam. Jika dipanaskan hingga 900C, karbonat terurai melepaskan karbon dioksida dan
menghasilkan kalsium oksida, yang secara komersial dikenal sebagai kapur tohor. Kapur tohor

digunakan pada pembuatan baja. Penambahan zat tersebut ke dalam lelehan besi yang
mengandung silikat akan bereaksi dengan silikat membentuk ampas yang mengapung pada
permukaan lelehan besi. Reaksinya tergolong asam-basa Lewis:
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)
oksida basa oksida asam ampas kalsium silikat Kalsium hidroksida, Ca(OH)2 digunakan sebagai
bahan pengisi pada pembuatan kertas, dan untuk membuat gigi buatan bersama-sama senyawa
fluorin. Senyawa CaO dan Ca(OH)2 digunakan untuk melunakkan air sadah. Jika air sadah yang
mengandung Ca(HCO3)2 diolah dengan Ca(OH)2, semua ion kalsium diendapkan sebagai
kalsium karbonat.
Ca2+(aq) + 2HCO3(aq) + Ca(OH)2(aq) 2CaCO3(s)+ 2H2O(l)
Senyawa MgCO3 jika dipanaskan di atas 1.400C, akan menjadi MgO yang bersifat agak inert.
MgO digunakan untuk membuat bata tahan api (tungku pirolisis). Jika MgO dibuat pada suhu
lebih sekitar 700C, akan diperoleh serbuk oksida yang larut dalam asam dan digunakan sebagai
aditif makanan hewan, merupakan sumber ion Mg2+ dalam nutrien. Senyawa penting dari barium
adalah BaSO4. Senyawa ini digunakan pada penggilingan minyak dalam bentuk bubur, berfungsi
sebagai perekat gurdi penggilingan. BaSO4 juga tidak dapat di tembus sinar-X sehingga senyawa
ini digunakan untuk diagnosa sinar-X (Gambar 3.25). Senyawa barium yang larut dalam air tidak
dapat digunakan sebab bersifat racun, tetapi suspensi BaSO4 yang terdapat sebagai ion barium,
racunnya dapat diabaikan.

Gambar 3.25 Fotografi sinar-X pada usus manusia menggunakan senyawa BaSO4.
Tabel 3.13 Daftar Kelarutan Senyawa Alkali Tanah di Dalam Air
Hidroksida

Karbonat

Sulfat

Be

Tidak larut

Larut

Mg

Tidak larut

Sedikit larut

Larut

Ca

Sedikit larut

Tidak larut

Sedikit

Sr

Larut

Tidak larut

Tidak

Ba

Laru

Tidak larut

Tidak

Contoh Mengidentifikasi Senyawa Logam Alkali Tanah


Melalui uji kimia, bagaimanakah membedakan antara MgCl2 dan BaCl2?
Jawab
Berdasarkan kelarutannya dalam air, diketahui bahwa MgSO4 larut dalam air, sedangkan BaSO4
tidak larut. Oleh sebab itu, jika Na2SO4 ditambahkan ke dalam larutan BaCl2 dan MgCl2 maka
BaCl2 akan mengendap sebagai BaSO4, dan MgCl2 tetap di dalam larutannya.
Na2SO4(aq) + BaCl2(aq) 2NaCl(aq) + BaSO4(s)
http://budisma.web.id/unsur-alkali-tanah.html
Sifat, Kegunaan, Cara memperoleh, dan Definisi Alkali Tanah
Posted by Gusti Prassojo on 11.39

Definisi Logam Alkali Tanah

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang
termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium
(Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki
sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin jika
direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air,
dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi. Oleh sebab itu, istilah alkali
tanah biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.

Tiap logam memiliki konfigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan
VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya
konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2.
Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik.
Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan,
agar
mencapai kestabilan.

Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam
bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni
yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.

Keberadaan Alkali Tanah di Alam

Logam alkali tanah memilii sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan
dalam bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam
alkali :

Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa
dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral
beril [Be3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].

Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak


bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi
Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2],
dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O]

Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi.
Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat
[CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]

Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam


strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit

Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]

Cara Memperoleh Logam Alkali Tanah


1. Ekstraksi Berilium (Be)
a. Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2 + Mg MgF2 + Be

b. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan
BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik
dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

http://shaylife.blogspot.com/2010/11/sifat-kegunaan-cara-memperoleh-dan.html

Anda mungkin juga menyukai