bervalensi 2
berwarna abu-abu
baja kukuh
ringan tetapi mudah pecah
2. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari
lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan
listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak dapat menghantarkan
listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah
(Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-
Pemaparan berilium terutama terjadi melalui penghirupan asap atau debu berilium
dan kontak langsung melalui kulit yang terluka. Menghirup berilium (Be) bisa
menyebabkan 2 gejala paru-paru, yaitu pneumonitis kimia akut dan penyakit paru
granulomatosa yang disebut penyakit berilium kronis atau beriliosis.
Pada penyakit berilium akut, logam ini bertindak sebagai iritan kimia langsung, yang
menyebabkan suatu reaksi peradangan non-spesifik.Dengan semakin meningkatnya
higienis dalam bidang industri, pada saat ini penyakit berilium akut sudah
menghilang. Beriliosis masih ditemukan di industri pengolahan berilium, dimana para
pekerjanya terpapar oleh asap atau debu berilium.
Beriliosis berbeda dari penyakit akibat pekerjaan lainnya dimana masalah paru-paru
hanya timbul pada orang yang sensitif terhadap berillium, yaitu sekitar 2% dari
mereka yang kontak dengan berillium.Penyakit ini dapat muncul bahkan pada
mereka yang terpapar berillium dalam waktu yang singkat dan gejalanya baru timbul
setelah 10-20 tahun.
2.6 Penyimpanan dan Penanganan
1. Gunakan APD saat menangani Berilium
2. Cuci tangan dengan bersih setelah kontak dengan Be
3. Simpan di tempat kering.
Dirangkum dari berbagai SUMBER