OLEH AYU RINTA MAFIDATUL A. 103194024 HALIMATUS ZAHROH 103194050 NUGROHO WAHYU PUTRA 103194071 QURROTUL AINI 103194074 PENDIDIKAN KIMIA A 2010
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA 2012
M A T E R I
SIFAT FISIK
KEREAKTIFAN KIMIA
SENYAWA GRAFIT
KARBIDA
Jari-jari Kovalen
Senyawa 4Kovalen
Energy ionisasi
SIFAT FISIK
Titik Leleh
Jari-jari Kovalen
Jari-jari kovalen meningkat dari atas ke bawah dalam 1 golongan. Perbedaan ukuran antara Si dan Ge kurang daripada yang lain karena Ge memiliki kulit 3d penuh yang melindungi muatan inti yang tidak efektif. Dengan alasan yang sama perbedaan kecil dalam ukuran antara Sn dan Pb adalah karena pengisian kulit 4f.
Energy ionisasi
Energi ionisasi menurun dari C ke Si, namun kemudian berubah dengan cara tidak teratur karena efek pengisian kulit d dan f. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk membentuk ion M4+ sangat besar dan jarang terjadi senyawa ionik sederhana. Unsur yang akan memberikan perbedaan elektronegativitas yang cukup besar untuk memberikan karakter ionik adalah F dan O. Senyawa SnF2, PbF2, SnF4, SnO2, dan PbO2 secara signifikan ionik, tetapi ion logam yang signifikan hanya Pb2+
Titik Leleh
Unsur karbon memiliki titik leleh yang sangat tinggi. Titik leleh Si lebih rendah daripada C, tetapi tetap tinggi untuk Si dan Ge. Mereka semua memiliki tipe kisi berlian yang sangat stabil. Meleleh melibatkan pemutusan ikatan kovalen yang kuat dalam kisi, sehingga membutuhkan banyak energi. Titik didih menurun dalam 1 golongan karena ikatan M-M menjadi lemah seiring dengan peningkatan ukuran atom. Sn dan Pb adalah logam, dan memiliki titik leleh yang lebih rendah. Sn dan Pb tidak menggunakan semua empat elektron terluar untuk ikatan logam.
Senyawa 4-Kovalen
Sebagian besar senyawa memiliki 4 ikatan kovalen. Dalam hal ini semua empat elektron terluar mengambil bagian dalam ikatan. Dalam teori ikatan valensi ini dijelaskan dengan mempromosikan elektron dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi. Energi yang dibutuhkan untuk melepas dan mempromosikan elektron digantikan oleh energi yang dilepaskan membentuk dua ikatan kovalen ekstra. Distribusi dari empat hasil orbital dalam struktur tetrahedral, konsisten dengan hibridisasi sp3.
Kereaktifan Kimia
Unsur dalam kelompok ini relatif tidak reaktif. Pb sering tampak lebih mulia (tidak reaktif) seperti yang diharapkan karena dari potensial elektroda standart nya-0, 13 Volt. Sebagian ini tidak reaktif karena lapisan permukaan oksida, dan sebagian lagi karena potensial untuk pengurangan H + ke H2 pada permukaan Pb. Pada pembuatan H2 yang berasal dari H + pada elektroda timbal kinetik kurang baik, sehingga potensi yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada penurunan potensial standart.
C, Si Ge Dan tidak dipengaruhi oleh air. Sn akan bereaksi dengan uap untuk menghasilkan SnO2 dan H2. Pb tidak dipengaruhi oleh air, karena Pb mempunyai selaput tipis yang berfungsi melindungi terjadinya oksidasi. C, Si dan Ge tidak dipengaruhi oleh asam encer. Sn larut dalam larutan encer HNO3, sehingga membentuk Sn(NO3) 2. Untuk mebentuk larutan PbCl2, Pb akan larut secara perlahan dalam HCl encer, dan Pb mudah diencerkan dengan HNO3, akan membentuk Pb (NO3) 2 dan oksida nitrogen. Pb juga larut dalam asam organik (misalnya asetat, asam sitrat dan oksalat). Pb tidak larut dalam H2SO4 encer karena lapisan pada permukaan PbSO4 tidak terbentuk.
Berlian tidak bereaksi dengan halogen, namun grafit bereaksi dengan F2 pada 500C, membentuk senyawa fluoride grafit (CF)n.
Si dan Ge mudah bereaksi dengan semua halogen, dan membentuk halida volatil (mudah menguap) SiX4 dan GeX4. Sn dan Pb kurang reavtive.
SENYAWA GRAFIT
PETA KONSEP
Senyawa Grafit
Jarak Antart Layer Cukup Jauh Daya Ikat Antar Layer Lemah Senyawa Interkalasi
Logam Alkali
Logam Halida
Oksigen
STRUKTUR GRAFIT
Grafit berstruktur lapisan yang terdiri atas cincin atom karbon beranggotakan 6.
KARAKTERISTIK
jarak antar lapisan besar lapis-lapis tersebut diikat oleh ikatan yang relatif lemah yakni gaya van der Waals.
Hal inilah yang merupakan asal mula sifat lubrikasi grafit. Berbagai molekul, seperti logam alkali, halogen, halida logam, dan senyawa organik dapat menginterkalasi lapisan grafit dan membentuk senyawa interkalasi.
CARBIDA
senyawa yang terdiri dari atom karbondan elemen yang nilai keelektronegatifannya kecil.
CARBIDA
Umumnya karbida terbentuk akibat unsur C berikatan dengan unsur-unsur logam
CARBIDA
Karbida Ionik (seperti-garam) Karbida Kovalen Karbida Interstitial atau Logam
Karbida C2 Karbida C2 merupakan karbida ionik yang paling dikenal. Karbida ini dibentuk oleh C yang berikatan dengan unsur golongan 1 (M2C2), golongan 2 (MC2), logam Cu, Ag, Au, Zn, Cd, serta beberapa golongan lantanida membentuk LnC2 dan Ln4(C2)3. hampir semua karbida C2 ini tidak berwarna.
Karbida C2 Karbida C2 yang paling dalam dunia industri yaitu CaC2. CaC2 digunakan untuk memproduksi kalsium syanamida yang digunakan sebadai pupuk nitrogen, pembuatan urea dan melamin. CaC2 dibuat pada suhu 2200oC melalui reaksi: CaO + 3C CaC2 + CO H = +446 Kj/mol CaC2 bereaksi dalam air membentuk asetilena sehingga disebut asetilida. CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
Karbida Kovalen
Karbida kovalen yang paling penting yaitu SiC dan B4C. SiC bersifat inert dan keras. Biasa digunakan sebagai amplas yang disebut carborundum. Diproduksi hampir 3.000.000 ton pertahun dengan memanaskan SiO2 dan C berlebih pada suhu 2000-2500oC. SiO2 + 2C Si + 2CO Si + C SiC SiC sangat tidak reaktif dan tidak bereaksi dengan asam kecuali H3PO4, tetapi dapat bereaksi dengan NaOH + Oksigen pada Udara bebas, dan Cl2 pada suhu 100oC.
Karbida Kovalen
SiC berwarna kuning pucat bahkan hampir tidak berwarna. Tetapi, sering ditemui berwarna ungu tua, hitam atau hijau tua. Hal ini dikarenakan terdapat pengotor pada senyawa SiC. Boron Karbida bersifat lebih keras dari silikon karbida dan biasa digunakan sebagai pengamplas dan lapisan pelindung dari radiasi. Boron karbida juga diproduksi dalam skala ton tiap tahunnya.