NPM : 2113023043
Kelas :4A
Matkul : Kimia Unsur
Golongan IIIA terdiri atas unsur-unsur boron, alumunium, galium, indium, dan talium.
Dari semua unsur golongan ini, boron merupakan satu-satunya unsur nonlogam
dan diklasifikasi sebagai unsur semilogam.
a. Boron
Boron tidak ditemukan terdapat secara bebas di alam, melainkan dalam senyawaannya seperti
silika, silikat, dan borat. Di alam kelimpahan boron sangat rendah, boron hanya menyusun
sekitar 0,001% (10 ppm). Senyawaan boron yang utama dan tidak melimpah adalah asam
borat (H3BO3) dan natrium borat terhidrasi atau boraks (Na2B4O7.10H2O).
b. Alumunium
Aluminium adalah logam yang melimpah di kerak bumi. Terdapat sekitar 8,3
% berat aluminium dari berat kerak bumi. Kelimpahan aluminium terbanyak
ketiga dikerak bumi setelah Oksigen (45,5%) dan Silikon (25,7%).
c. Galium
Di alam, Galium (Ga) terdapat dalam jumlah yang sedikit, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit,
magnetit dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka. Kelimpahan Galium dalam dikerak
bumi hanya 0,0018% (18 ppm). Galium (Ga) di alam terdapat dalam bentuk galit (CuGaS2).
d. Indium
Indium tidak pernah ditemukan sebagai logam bebas di alam, tetapi dalam
bentuk senyawa sulfida (In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji
tungsten, timah dan besi. Kelimpahan indium dalam kulit bumi sebesar 0,1
ppm.
e. Talium
Kelimpahan Talium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 2 ppm . Di alam talium terdapat dalam
bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium yangterdapat dalam bentuk
gabungan dengan pirit, campuran seng dan hematit.
Cara isolasi dan/atau produksi unsur-unsur tersebut dari sumbernya :
a. Boron
Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B 2O3, dengan magnesium atau aluminium
sesuai dengan reaksi: B2O3(s) + 3Mg(s) → 3MgO(l) + 2B(s)
Boron (B) tidak terlalu banyak diproduksi dalam laboratorium karena telah dapat diperoleh
secara komersial
b. Aluminium
Pembuatan logam aluminium pada dasarnya meliputi dua tahap yaitu sebagai berikut:
Tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit dan Tahap elektrolisis.
c. Galium
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor
atom 31. Cara memperoleh gallium ini biasanya dari hasil proses pembuatan aluminium
pemurnian bauskit melalui proses bayer menghasilkan konsentrasi gallium pada larutan alkali
dari sebuah aluminium.
d. Indium
Indium ditemukan pada tahun 1863 oleh Ferdinand Reich dan Hieronim Theodor Richter dengan
metode spektroskopi. Indium adalah komponen samping dalam bijih seng sulfida dan diproduksi
sebagai produksampingan dari penghalusan seng.
e. Talium
Talium diperoleh sebagai produk sampingan dari peleburan bijih Cu, Zn dan Pb, meskipun
permintaan untuk elemen tersebut rendah Tl dimurnikan dari unsur debu buang lainnya (Ni; Zn,
Cd, Di, Ge, Pb, As, Se, Te) dengan melarutkan campuran itu ke dalam larutan asam sulfat
menghasilkan endapan PbSO4
a. Jari-jari atom
Berdasarkan tabel ditampilkan, dapat diketahui bahwa jari-jar atomik unsur-unsur yang
terletak dalam golongan IIIA cenderung bertambah seiring dengan bertambahnya nomor
atom.
b. Jari-jari ion
Boron tidak membentuk senyawa ionik sehingga boron tidak memiliki jari-jari ion. Untuk
unsur lainnya, kecenderungan jari-jari ion dari Al hingga Tl adalah besar. Hal ini
dikarenakan jari-jari ion golongan IIIA memiliki kecenderungan yang sama dengan jari-
jarigolongan alkali dan alkali tanah
c. Titik leleh
Titik leleh pada unsur golongan IIIA tidak memiliki kecenderungan yang teratur.
Ketidakteraturan sifat ini disebabkan oleh perbedaan struktur fasa padatnya.
d. Titik didih
Titik didih pada unsur golongan IIIA dari unsur B sampai Tl cenderung menurun
(semakin kecil).
e. Energi ionisasi
Energi ionisasi unsur golongan IIIA cenderung meningkat dengan boron yang memiliki
energi ionisasi sangat tinggi.
f. Keelektronegativan
Dapat dilihat pada tabel, harga eelektronegatifan unsur-unsur pada golongan IA
cenderung menurun seiring dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini dikarenakan
adanya perbedaan ukuran atom
g. Afinitas elektron
Afinitas elektron pada unsur-unsur golongan IIIA cenderung menurun dalam satu
golongan dari atas ke bawah.
h. Densitas
Densitas dari unsur golongan IIIA cenderung meningkat dari Boron hingga Talium
seiring dengan bertambahnya nomor atom.
i. Potensial elektroda
Potensial reduksi pada boron, aluminium, galium, dan indium bernilai negatif, yang
berarti unsur tersebut mudah melepaskan elektron dibandingkan menerima elektron
j. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik unsur golongan IIIA cenderung menurun. Golongan IIIA Dalam satu
golongan semakin kebawah ikatan logamnya semakin lemah.
k. Kekerasan
Kekerasan unsur golongan IIIA cenderung menurun, hal ini dipengaruhi oleh kisi kristal
dari unsur.
l. Warna nyala
Warna nyala dari unsur golongan IIIA berbeda-beda, yaitu : Boron memiliki warna nyala
hijau terang, Alumunium memiliki warna nyala putih , Galium memiliki warna nyala
merah, Indium memiliki warna nyala biru, dan talium memiliki warna nyala hijau murni.
Kereaktivan unsur-unsur golongan IIIA bila dibandingkan dengan logam alkali dan alkali tanah :
Bila dibandingkan dengan logam alkali dan alkali tanah, unsur-unsur pada golongan IIIA tidak
sereaktif logam alkali dan alkali tanah. Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungan
suatu unsur untuk melepas atau menarik elektron. Unsur-unsur golongan IIIA menunjukkan
tingkat oksidasi +3, sehingga unsur golongan IIIA harus melepaskan 3 elektron agar dapat
bereaksi dengan unsur lainnya. Oleh karena itu, unsur-unsur golongan IIIA tidak sereaktif
logam alkali dan alkali tanah. Selain itu, senyawa unsur-unsur golongan IIIA umumnya
memiliki karakter kovalen yang tinggi. Hal ini dikarenakan ukuran ionnya yang relatif kecil,
muatan ionnya yang relatif besar, dan potensial ionisasinya yang relatif tinggi
2GaCl3
Sangat larut
2InCl3
195 g/l (eksotermik)
2TlCl3
862 g/l
a. Aluminium
- Untuk peralatan rumah tangga karena Aluminium mrupakan logam yang
ringan dan tahan karat.
- Sebagai kabel (berat pengalir aluminium adalah setengah dari berat tembaga
dengan konduksian yang sama dan lebih murah)
- Serbuk aluminium, yang mempunyai bentuk perak yang biasa digunakan dalam
cat..
b. Galium
- Galium arsenide digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda
pemancar cahaya.
- Galium juga digunakan pada beberapa thermometer temperature tinggi.
c. Indium
- Indium digunakan sebagai bahan campuran logam, campuran logam poros,
transistor germanium, termsitor dan fotokonduktor. Ia dapat dilapisi pada
logam dan diuapkan pada gelas untuk membentuk kaca sebagus yang terbuat
dari perak tetapi tidak renta korosi atmosfir.
- Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya
thermsistor dan fotokonduktor.
d. Talium
- Jika talium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, talium digunakan
pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang
rendah dengan jarak 125-1500° C.