Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dinda Ayu Prihandini

NIM : 131911133080

Kelas : A3-A2019

“Resume TM1 Konsep Dasar Keluarga”

 Definisi
Menurut Departemen Kesehatan → Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dalam satu atap serta saling
bergantung (Depkes,1998).
Menurut Friedman → Definisi menurut friedman ini sangat general, yaitu dua/lebih individu
yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling berbagi pengalaman dan melakukan
pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga. –
(Friedman, 1998).
 Fugsi Keluarga (Friedman, 1998)
─ Fungsi Afektif : kasih sayang, kedekatan kenyamnan emosional
─ Fungsi Sosialisasi dan Penempatan Sosial : tempat pertama melatih anak berkehidupan
sosial sebelum anak tersebut meinggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain
─ Fungsi Reproduksi : mempertahankan kelanjutan generasi keluarga berikutnya
─ Fungsi Ekonomi : memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
─ Funsgi Perawatan : mempertahankan kesehatan anggota keluarga
─ Fungsi Pendidikan : tidak hanya terkait pendidikan formal, ada juga pendidikan
nonformal seperti pendidikan agama yg ditanamkan dirumah seperti diajarin sholat, ngaji,
dan tata krama.
 Jenis Keluarga
─ Keluarga Inti (Nuclear Family) : ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunan atau
adopsi atau keduanya
─ Keluarga Besar (Ectended Family) : keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah (kakeek, nenek, paman, bibi)
─ Keluarga Berantai (Serial Family) : wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti
─ Keluarga duda / janda (Single Family) : keluarga yang terjadi karena perceraian /
kematian
─ Keluarga Berkomposisi (Composite Family) : keluarga yang berpoligami dan hidup
secara bersama
─ keluarga Kabitas (Cahabitation Family) : dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
membentuk satu keluarga
 Tugas kesehatan keluarga
─ Mengenal masalah kesehatan
─ Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
─ Merawat anggota keluarga yang sakit
─ Modifikasi lingkungan, menciptakan dan mempertahankan lingkungan rumah yang sehat
─ Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan tepat
 Tahap perkembangan keluarga
─ Tahap I → Pasangan baru menikah / keluarga baru : membina hubungan intim yang
memuaskan, membina hubungan keuarga lain, teman kelompk sosial, mendiskusikan
rencana memiliki anak (KB), akan mulai berinteraksi dengan keluarga lain dan kelompok
sosial masing-masing, terjadi adaptasi pada tahap ini.
─ Tahap II → Kelahiran anak pertama : anak pertama lahir sampai berusia 30bulan/2,5
tahun tugasnya yaitu persiapan menjadi orangtua, adaptasi dengan perubahan anggota
keluarga, peran menjadi ibu ayah perlu adaptasi, interaksi, hubungan seksual,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
─ Tahap III → Anak usia prasekolah : usia anak pertama 2,5-5 tahun, membantu anak
untuk bersosialisasi, pembagian tanggung jawab, stimulasi tumbuh kembang anak,
adaptasi pembagian peran dengan anak yang lain (apabila anak pertama memiliki adik)
─ Tahap IV → Keluarga dengan anak usia sekolah : batasan usia anak 6-13 tahun,
membantu sosialisasi anak, meningkatkan prestasi belajar anak, memenuhi kebutuhan
dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, mempertahankan hubungan perkawinan
yang bahagia.
─ Tahap V → Keluarga dengan anak remaja : usia anak 14-20 tahun dan belum menikah,
permasalahan kompleks seperti alcohol, narkoba, gaya hidup, seksualitas, dan rokok,
komunikasi remaja-orang tua, otonomi remaja yang meningkat, pengaruh teman sebaya.
─ Tahap VI → Keluarga dengan anak dewasa : dimulai saat anak pertama meninggalkan
rumah, menyesuaikan kembali hubungan perkawinan, keluarga lebih luas dengan
memasukkan anggota keluarga baru dari perkawinan anak-anaknya, merawat orang tua
lansia yang sakit-sakitan dari suami maupun istri.
─ Tahap VII → Keluarga usia pertengahan : tahap ini dimulai pada saat anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal
dunia. Tugasnya yaitu mempertahankan kesehatan, mempertahankan hubungan dengan
teman sebaya, dan meningkatkan keakraban pasangan.
─ Tahap VIII → Keluarga dengan lansia : pensiun/kematian pasangan,
kehilangan/perpisahan yang dirasakan; pasangan, ekonomi, jabatan, kesehatan, tempat
tinggal. fase yang berat, menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun, post power
syndrome, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan
keluarga antar generasi.
 Keluarga sejahtera : UU nomor 10 tahun 19992 → keluarga yg dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan
seimbang antara anggota antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
─ Keluarga pra sejahtera : keluarga belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Tidak mampu
memenuhi salah satu indikator berikut :
1. menjalankan ibadah sesuai dgn agama
2. makan minimal 2x sehari
3. pakaian lebih dari satu pasang
4. sebagian lantai rumahnya tidak dari tanah
5. jika sakit dibawa ke sarana kesehatan
─ Keluarga sejahtera 1 : dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum secara minimal namun
belum dapat memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis seperti kebutuhan akan
pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan
pekerjaan yang menjamin kehidupan yang layak. Tidak mampu memenuhi salah satu
indikator berikut :
1. Menjalakan ibadah secara teratur
2. Maka daging/telur/ikan minimal seminggu sekali
3. Memiliki baju baru minimal sekali dalam setahun
4. Luas lantai rumah rata-rata 8M2 per anggota keluarga
5. Semua anak berusia 5-15 tahun sekolah
6. Salah satu anggota keluarga memiliki penghasilan tetap
7. Tidak sakit dalam 3 bulan terakhir dan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
─ Keluarga sejahtera 2 : keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar kebutuhan
psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan (menabung dan
memperoleh informasi). Belum mampu melaksanakan indikator berikut :
1. Upaya keluarga meningkatkan pengetahuan agama
2. Keluarga mempunyai tabungan
3. Maka bersama paling kurang sekali sehari
4. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
5. Rekreasi bersama paling kurang sekali dalam sebulan
6. Memperoleh berita dari surat kabar, radio, televisi, majalh
7. Aggota keluarga mampu menggunakan transportasi.
─ Keluarga sejahtera 3 : Keluarga dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga 1 dan
2 namun belum dapat memberi sumbangan maksimal terhadap masyarakat, dan belum
mampu memberikan sumbangan secara teratur secara sukarela dalam bentuk materi
kepada masyarakat serta belum mampu aktif sebagai pengurus yayasan/institusi dalam
kegiatan kemasyarakatan
─ Keluarga sejahtera 4 : Keluarga yang dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga pada
tahap 1 – 3. Disebut keluarga sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai