Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Sasaran reformasi birokrasi Kementerian Keuangan adalah terwujudnya


pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, meningkatnya kapasitas dan
akuntabilitas kinerja birokrasi, serta meningkatnya kualitas pelayanan publik.
Program Reformasi Birokrasi yang dilakukan di lingkungan Kementerian Keuangan
meliputi penataan organisasi, penyempurnaan proses bisnis dan peningkatan
manajemen Sumber Daya Manusia. Seiring dengan program tersebut, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan terus membenahi pelayanan kepada stakeholder dengan
meningkatkan kualitas pelayanan publik yang bebas dari korupsi dan gratifikasi.
Secara serius dan berkelanjutan, KPPN Lahat sebagai kantor vertikal Direktorat
Jenderal Perbendaharaan telah menerapkan zero tolerance terhadap tindakan
korupsi dan gratifikasi dalam tiap layanan yang diberikan kepada seluruh pemangku
kepentingan.
Selain meningkatkan kualitas layanan kepada pemangku kepentingan, KPPN
Madiun juga terus meningkatkan kualitas kinerja internal organisasi melalui
peningkatan pengendalian internal dan juga pengelolaan kegiatan yang berbasis
risiko. Peningkatan pengendalian internal dilakukan melalui penyempurnaan
standard operating procedures (SOP) kegiatan yang berorientasi output dan
diimbangi oleh pengawasan melekat setiap level kegiatan untuk meningkatkan
garansi tingkat keberhasilan kegiatan sekaligus menurunkan potensi fraud.
Sedangkan dalam pelaksanaan pengelolaan kegiatan yang berbasis risiko
diimplementasikan melalui penetapan aturan dan kebijakan yang berorientasi
assessment terhadap potensi permasalahan, sehingga melalui aturan dan kebijakan
yang diterapkan dapat meminimalisir timbulnya permasalahan dalam pelaksanaan
kegiatan sekaligus meningkatkan akuntabilitas terhadap hasil pelaksanaan kegiatan.
SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN (SMAP)
ISO 37001:2016
Untuk menanggulangi tindak korupsi dan penyuapan yang semakin marak terjadi dalam
suatu organisasi, yang dapat berpengaruh terhadap segala sektor kehidupan, maka ISO
mengeluarkan standar yang mengatur sistem penyuapan, yakni ISO 37001:2016 tentang Sistem
Manajemen Anti Penyuapan atau yang biasa disebut dengan SMAP. International Organization
for Standardization(ISO) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-
wakil dari badan standarisasi nasional setiap negara.
Upaya KPPN Lahat dalam mewujudkan clean governance dan good governance, ISO 37001:2016 adalah standard internasional untuk sistem manajemen anti penyuapan,
telah mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Berdasarkan penilaian dari Tim Penilai yaitu standard yang menetapkan persyaratan untuk pembentukan, implementasi, operasioanl,
Nasional KemenPAN RB, KPPN Madiun berhasil meraih unit kerja berpredikat Wilayah pemeliharaan dan peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen anti penyuapan.
Bebas dari Korupsi pada tahun 2018 dan meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani pada tahun 2020. Pada tahun 2021 KPPN Lahat diberi amanat sebagai kantor
vertikal pertama pada Kementerian Keuangan yang melaksanakan implementasi Sistem
Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 sesuai Keputusan Dirjen Perbendaharaan
Nomor KEP-300/PB/2021 tentang Pedoman Implementasi SMAP ISO 37001:2016 pada Unit
Kerja di Lingkungan DJPb.
Dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai KPPN Lahat terkait pelaksanaan
implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016, alhamdulillah berkat
rahmat Allah SWT Tim Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016
KPPN Lahat telah selesai menyusun Buku Saku SMAP ini. Semoga Buku Saku ini bisa
menjadi salah satu alat bagi seluruh pegawai KPPN Madiun untuk meningkatkan
ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan dirancang untuk membantu organisasi
pemahaman dan internalisasi budaya anti suap sehingga dalam pelaksanaan tugas
dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan. SMAP menentukan
sehari-hari dapat memberikan layanan kelas dunia efektif, efisien dan bebas biaya.
serangkaian langkah serta persyaratan dalam bentuk informasi terdokumentasi (based on
evidence) yang harus diterapkan oleh organisasi untuk mengidentifikasikan, memonitoring,
menangani serta mengendalikan risiko-risiko gratifikasi, korupsi dan penyuapan. Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) adalah sistem manajemen yang dirancang untuk
membantu organisasi mencegah, mendeteksi, dan menanggapi penyuapan serta mematuhi
undang-undang antipenyuapan. SMAP merupakan standar yang dapat digunakan oleh setiap
organisasi di segala sektor (publik, swasta, dan nirlaba), dan tidak terbatas pada besar atau kecil
Lahat, 31 Maret 2022
nya ukuran suatu organisasi.
Kepala KPPN Lahat
Sistem Manajemen Anti Penyuapan ini menggunakan pendekatan berbasis risiko. Di mana

suatu organisasi dapat menentukan keputusan serta pengendalian yang lebih baik kepada

mitra atau pihak ketiga yang berinteraksi dengan organisasi, melalui pemahaman serta

manajemen risiko yang akan muncul dari adanya hubungan kerja sama dengan mitra tersebut.
Ander
Standar ini menentukan penerapan kebijakan, prosedur dan pengendalian organisasi yang
wajar yang sesuai dengan risiko penyuapan yang dihadapi organisasi.

1
SMAP-ISO 37001:2016 MEMILIKI EMPAT MANFAAT UTAMA, YAKNI:

MANFAAT ISO 37001:2016 1. Memperkuat sistem manajemen organisasi


Manfaat utama yang bisa Anda dapatkan dari SMAP-ISO 37001:2016 adalah adanya
peningkatan dalam sistem manajemen organisasi. Organisasi yang telah
menerapkan SMAP punya kemampuan lebih baik dalam melakukan mitigasi risiko
penyuapan. Penguatan sistem manajemen organisasi kemudian bisa berdampak
pada berbagai aspek internal dan eksternal organisasi. Beberapa di antaranya
organisasi juga dapat memastikan bahwa proses bisnis yang dilakukan berjalan adalah adanya efisiensi beban biaya, upaya menghindari risiko permasalahan
dengan benar dan menghindari terjadinya penyuapan. Organisasi juga dapat hukum, ataupun mengontrol konflik kepentingan.
mengukur, mengontrol serta mendeteksi tindakan penyuapan. 2. Kepatuhan terhadap aturan perundang-undangan
Penerapan SMAP pada suatu organisasi dapat menunjukkan bahwa organisasi Aturan perundang-undangan di Indonesia telah mengatur secara jelas bahwa suap
tersebut berkomitmen terhadap integritas, sehingga mendapatkan kepercayaan dan merupakan salah satu bentuk pelanggaran hukum. Siapa pun yang terlihat dalam
menjadi nilai tambah di mata mitra kerja. Penerapan sistem manajemen penyuapan praktik suap, termasuk organisasi bakal
akan menjadi kebutuhan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Adanya kepemimpinan dan komitmen dari pemimpin organisasi, manajemen
puncak organisasi harus menjamin bahwa organisasi dapat beroperasi secara
berkelanjutan dan berkesinambungan. Dalam hal ini, akan menjadi kebutuhan
organisasi di mana diperlukan adanya analisis risiko terhadap tindak penyuapan.

berhadapan dengan pihak berwajib ketika terbukti melakukannya. Penerapan


standar ISO 37001:2016 SMAP memperlihatkan kepatuhan terhadap aturan
perundang-undangan secara konkret. Standar ini memang tidak menjamin praktik
suap hilang secara menyeluruh,namun, penggunaan ISO 37001:2016 SMAP
berpotensi meminimalkan permasalahan hukum berupa penyuapan.

2 3
3. Membantu pemantauan dan pengelolaan risiko organisasi KEBIJAKAN SMAP KPPN LAHAT
ISO 37001:2016 juga menjadi bentuk partisipasi aktif para pihak dan berbagai
1. KPPN Lahat berkomitmen untuk melaksanakan semua aktivitas dengan
organisasi dalam meminimalkan terjadinya kasus suap. Hal ini dapat dilakukan
penuh tanggung jawab dengan mematuhi segala peraturan dan
karena penerapan standar SMAP mendorong para pihak untuk melakukan
perundangan anti penyuapan yang berlaku dan selalu fokus menjadi kantor
pemantauan serta pengelolaan risiko berkaitan dengan aktivitas suap. Tak
pelayanan berintegritas bersih dan profesional melalui :
sekadar melakukan pemantauan dan pengelolaan risiko suap secara internal.
2. Sikap tegas tidak memperbolehkan dan tidak mentolerir penyuapan dalam
Upaya pemantauan dan pengelolaan risiko tidak dilakukan sendiri, tetapi disertai
setiap aktivitas yang dilakukan.
kerja sama dengan pemangku kepentingan.
3. Memotivasi dan melatih secara aktif semua pegawai untuk peduli dan
4. Menilai komitmen Mitra kerja
memahami dengan keyakinan yang baik dan wajar untuk terlibat dalam
Penggunaan standar SNI SMAP- ISO 37001:2016 dapat dimanfaatkan dalam
pelaksanaan anti penyuapan tanpa takut tindakan balasan.
menilai komitmen dari para mitra, seperti Satker,supplier, ataupun rekanan.
4. Mengharuskan kepada seluruh pegawai untuk selalu mematuhi peraturan,
Langkah ini membuat aktivitas/pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan lebih baik
prosedur dan mempertahankan etika tata nilai dan norma yang tinggi
dan terhindar dari praktik suap.
dalam melaksanakan pekerjaan.
KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH KPPN LAHAT MENERAPKAN SMAP 5. Membangun hubungan yang saling menguntungkan berdasarkan
kejujuran, integritas, dan berkeadilan dalam semua aktivitas yang dilakukan.
ADALAH:
6. Memenuhi dan menjalankan semua persyaratan SMAP ISO 37001:2016
1. Dapat membantu KPPN Lahat dalam menerapkan sistem manajemen anti secara konsisten dengan upaya perbaikan secara berkesinambungan.
penyuapan serta meningkatkan monitoring serta kontrol yang ada. 7. Mengupayakan pencegahan, pendeteksian, dan penanganan terhadap
2. Membantu KPPN Lahat dalam memetakan risiko-risiko penyuapan yang ada di penyuapan serta memberi wewenang dan tanggung jawab secara
KPPN Lahat, serta panduan dalam menentukan mitigasi risiko yang tepat untuk independen kepada Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan
mencegah penyuapan. 8. Terus berupaya menyempurnakan Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan
3. Memberikan jaminan kepada stakeholder, Satker serta mitra kerja lainnya 9. Memberikan sanksi yang tegas terhadap semua bentuk pelanggaran dan
bahwa KPPN Lahat telah menerapkan fungsi sistem manajemen anti ketidakpatuhan serta penyimpangan dari kebijakan anti penyuapan sesuai
penyuapan yang diakui secara internasional. dengan ketentuan yang berlaku.
4. Meningkatkan nilai/kredibilitas KPPN Lahat.

4 5
ISTILAH DAN DEFINISI 12.Sistem manajemen anti penyuapan adalah sekumpulan / seperangkat element/proses
yang saling berhubungan dan beriteraksi di KPPN Lahat untuk mengarahkan dan
Istilah dan definisi dalam pedoman SMAP antara lain adalah sebagai berikut :
mengendalikan KPPN Lahat (dengan menyusun, menetapkan dan menerapkan kebijakan,
1. International Organization for Standardization yang selanjutnya disingkat ISO adalah
tujuan dan proses) sebagai tindakan untuk mencegah penyuapan.
badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan
13. Kebijakan adalah maksud dan tujuan dari organisasi, yang dinyatakan secara formal oleh
standarisasi nasional setiap negara.
manajemen puncak atau dewan pengarah
2. ISO 37001:2016 adalah standard internasional untuk sistem manajemen anti
14. Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah hasil yang ingin dicapai
penyuapan, yaitu standard yang menetapkan persyaratan untuk pembentukan,
15. Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negatif terhadap
implementasi, operasioanl, pemeliharaan dan peningkatan berkelanjutan dari sistem
pencapaian sasaran organisasi
manajemen anti penyuapan.
16. Kompetensi adalah kemampuan menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk
3. SMAP adalah singkatan dari sistem manajemen anti penyuapan.
mencapai hasil yang diinginkan
4. Penyuapan adalah menawarkan, menjanjikan, memberikan, menerima atau meminta
17. Audit Internal adalah audit mutu yang dilakukan oleh KPPN dengan tujuan untuk
keuntungan yang tidak semestinya dari nilai apapun (dapat berupa keuangan atau
menentukan kesesuaian dan menilai efektitas dari sistem manajemen anti penyuapan
non keuangan), langsung maupun tidak langsung, terlepas dari lokasi, merupakan
(SMAP) yang sedang diimplementasikan
pelanggaran hukum, sebagai bujukan atau hadiah untuk orang yang bertindak atau
18. Auditor adalah pegawai yang bertugas untuk melakukan audit
menahan diri dari bertindak terkait kinerja dari tugas orang tersebut.
19. Auditee adalah subbagian/seksi KPPN yang diaudit.
5. Organisasi adalah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
20.Pegawai adalah seluruh pegawai KPPN Lahat yang meliputi Pejabat Administrator,
6. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah
Pejabat Pengawas, Pejabat Fungsional, Pelaksana dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai
KPPN Lahat yang merupakan instansi vertikal Direktorat Jendral Perbendaharaan
Negeri (PPNPN)
yang memperoleh kuasa dari Bendahara Umum Negara (BUN) untuk melaksanakan
21. Mitra Kerja adalah pihak eksternal dengan siapa organisasi mempunyai, atau
sebagian fungsi Kuasa BUN.
merencanakan untuk menetapkan, beberapa bentuk hubungan kerja.
7. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang selanjutnya disebut Kanwil
22. Pihak ketiga adalah orang atau badan yang mandiri di luar KPPN
DJPb adalah Kanwil DJPb Jawa Timur yang merupakan Instansi Vertikal Direktorat
23. Konflik kepentingan adalah situasi di mana kepentingan bisnis, keuangan, keluarga,
Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
politik atau Pegawai terkait yang dapat mempengaruhi keputusan orang dalam
kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.
melaksanakan tugasnya untuk organisasi
8. Manajemen puncak adalah Kepala KPPN Lahat yang bertanggung jawab atas
24. Uji kelayakan adalah proses untuk menilai lebih lanjut sifat dan tingkatan risiko
pelaksanaan penerapan SMAP ISO 37001:2016 pada KPPN Lahat secara keseluruhan.
penyuapan yang membantu KPPN untuk mengambil keputusan yang berhubungan
9. Fungsi kepatuhan anti penyuapan (FKAP) adalah Fungsi Kepatuhan Internal dengan
dengan transaksi, proyek, aktivitas, Mitra Kerjadan Pegawai tertentu.
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan operasi sistem manajemen anti
penyuapan.
10. Pengendali Dokumen adalah pelaksana yang kompeten yang ditunjuk oleh Kepala
KPPN untuk membantu fungsi kepatuhan anti penyuapan menyusun dokumen dan
pengendalian dokumen sistem manajemen anti penyuapan yang sedang diterapkan.
11. Pihak berkepentingan/pemangku kepentingan adalah orang atau institusi yang
berkaitan dengan KPPN (kantor pusat DJPb, mitra kerja, bank/pos, pihak ketiga dan
lain-lain) yang dapat mempengaruhi, dipengaruhi, atau menganggap dirinya
terpengaruh oleh suatu keputusan atau aktivitas.

6 7
VISI-MISI KPPN LAHAT Struktur Organisasi SMAP KPPN Lahat
Visi
Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara di Daerah yang Profesional, Modern,
Transparan, dan Akuntabel
Misi
1. Mewujudkan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, transparan dan bertanggung
jawab serta memperhatikan rasa keadilan
2. Mewujudkan Pengelolaan Kas Negara yang efisien, efektif, transparan dan
akuntabel
3. Menghasilkan Pelayanan di bidang Perbendaharaan dan Informasi keuangan
yang cepat, tepat dan akurat
4. mewujudkan penyajian informasi dan Akuntansi Keuangan Negara dalam rangka
menghasilkan pertangungjawaban APBN yang akuntabel, transparan, tepat waktu
dan akurat.

8 9
SERTIFIKASI SMAP ISO 37001

Sertirtifikasi SMAP ISO 37001:2016 merupakan standar Sistem Manajemen Anti 3. Uji Kelayakan (Due Diligence)
Penyuapan yang menentukan berbagai langkah dan kontrol di mana organisasi harus
menerapkan untuk mencegah dan mengungkap penyuapan dan korupsi. Organisasi harus memiliki mekanisme dalam melakukan Uji Kelayakan. Uji Kelayakan
Sertifikasi SNI ISO 37001:2016 SMAP ini merupakan penegasan/pengakuanbahwa adalah suatu proses pengumpulan data untuk mengetahui track record dari pihak
organisasi menjalankan proses bisnis yang bersih dari praktik korupsi dengan terkait yang akan bekerja sama dengan organisasi atau menjadi bagian dari
berprinsip pada Good Governance (Tata Kelola Yang Baik). Sertifikasi ISO 37001:2016 organisasi. Pihak-pihak terkait tersebut antara lain calon karyawan, calon
memiliki masa berlaku selama 3 tahun. Dalam periode tersebut, organisasi akan pemasok/kontraktor, dan lainnya. Uji kelayakan juga dilakukan terhadap personel-
mendapatkan pemantauan secara berkala dari lembaga sertifikasi. Langkah personel yang akan menempati posisi-posisi atau fungsi dimana setiap keputusan
pemantauan tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi tersebut layak posisi/fungsi tersebut memiliki nilai risiko di atas batas rendah penilaian risiko.
mendapatkan sertifikasi SMAP.

APA PERSYARATAN SMAP ISO 37001:2016? 4. Informasi Terdokumentasi yang Memadai


Dalam membangun Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis ISO Setiap organisasi yang akan menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
37001:2016 terdapat 6 Prinsip Dasar yang harus diperhatikan. 6 prinsip dasar ini dapat berbasis ISO 37001:2016 dipersyaratkan untuk menetapkan kebijakan dan informasi
dipahami melalui pengertian yang mendalam dari persyaratan yang terdapat dalam terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh standar tersebut, peraturan perundangan
ISO 37001:2016 itu sendiri. 6 Prinsip Dasar tersebut di antaranya adalah: dan yang dibutuhkan oleh organisasi. Dokumen tersebut harus dapat membantu
organisasi dalam mengendalikan risiko penyuapan atau gratifikasi yang akan
1. Komitmen Manajemen Puncak
mungkin terjadi dalam proses bisnis organisasi.
Peran dan Komitmen Manajemen Puncak terhadap penerapan SMAP ISO 37001:2016
merupakan kunci keberhasilan utama. Manajemen Puncak harus mendemonstrasikan 5. Komunikasi
komitmen tersebut dan memastikan seluruh lapisan organisasi memahami tujuan dan
sasaran dari SMAP yang hendak dicapai organisasi. Peran dan komitmen ini dapat Seluruh kebijakan dan peraturan terkait penerapan SMAP ini harus dikomunikasikan
berupa menetapkan kebijakan, menjadi dewan pengawas, melakukan tinjauan kinerja dan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan organisasi baik pihak
SMAP, mengambil Tindakan yang sesuai terhadap ketidaksesuaian yang ditemukan internal maupun pihak eksternal. Organisasi harus menerapkan mekanisme
dalam penerapan SMAP dan lain sebagainya. komunikasi ini, antara lain dapat melalui pelatihan, sosialisasi melalui media sosial,
website, poster, spanduk, banner, email dan sebagainya.
2. Identifikasi dan Analisis Risiko Penyuapan
Organisasi harus melakukan identifikasi dan analisis risiko penyuapan untuk dapat
mengetahui potensi-potensi risiko penyuapan yang mungkin dapat terjadi di proses
bisnis organisasi. Dari hasil identifikasi dan analisis tersebut, selanjutnya dilakukan
tindakan mitigasi terhadap risiko penyuapan tersebut, dan tindakan mitigasi tersebut
selalu dikendalikan dan dimonitor, serta dievaluasi kesesuaian dan efektifitasnya
dengan kondisi terkini.

10 11
6. Monitoring dan Evaluasi MENGAPA SMAP PENTING BAGI KPPN LAHAT
Penerapan SMAP ISO 37001:2016 harus mampu dipelihara dan dikendalikan Membantu dalam mengelola risiko penyuapan dan meminimalisir insiden
agar senantiasa berjalan efektif. Untuk itu perlu dilakukan monitoring dan penyuapan
evaluasi terhadap penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO Sebagai perlindungan terhadap tindakan hukum. Terhindar dari kasus
37001:2016 secara berkala. Manajemen puncak memiliki kewajiban untuk korupsi dan kerugian akibat investigasi oleh apparatpenegak hukum yang
memastikan proses monitoring dan evaluasi ini selalu dijalankan. dapat menurunkan reputasi organisasi.
Meningkatkan kredibitas KPPN yang baik di mata publik, Satker , dan pihak
berkepentingan lainnya
SMAP dapat berfungsi sebagai bukti organisasi telah menerapkan langkah-
langkah yang memadai untuk mencegah penyuapan.

MENGAPA SMAP PENTING BAGI BAGI SAYA ?

Mempunyai panduan yang jelas dalam bersikap dan bertindak. Penerapan


SMAP memberi guidance untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta
menjaga integritas.
Keberlanjutan karir. Penerapan SMAP menjamin tidak adanya konflik
kepentingan, dan perlakuan yang sama kepada pegawai, sehingga
kesempatan pengembangan diri sesuai kapasitas dan kompetensi.
Dapat terhindar dari hukuman. SMAP memberikan batasan jelas mana
yang benar dan mana larangan didasari oleh peraturan perundangan yang
berlaku, sehingga menghindarkan terjadinya pelanggaran hukum.
Perlindungan pelapor atas kemungkinan aksi balas dendam dengan
adanya prosedur pengaduan dan investigasi yang menjamin kerahasiaan
identitas pelapor.

12 13
APA PERAN SAYA DALAM ISO ?

BAGAN PROSES BISNIS KPPN LAHAT
Kerjakan tugas Anda sesuai dengan ketentuan yang berlaku (sesuai prosedur
proses bisnis, SOP dll)
Menolak/ hindari suap menyuap dan pemerasan,
Menolak/hindari hadiah atau gratifikasi yang bertentangan dengan peraturan
dan ketentuan yang berlaku,
Menolak/hindari komisi, tanda terima kasih baik dalam bentuk uang dan dalam
bentuk lainnya,
Menolak/ hindari penyambutan dan jamuan yang berlebihan
Laporkan insiden penyuapan dan pelanggaran peraturan
Ikuti pelatihan dan sosialisasi terkait SMAP
Konsultasi jika tidak yakin atau terdapat pertanyaan tentang penyuapan atau
SMAP.

14 15
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN Penyelenggaraan pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi,
Karena Hubungan Keluarga, sepanjang tidak memiliki konflik kepentingan atau upacara adat/agama lain paling banyak dengan batasan nilai per pemberian 1
Keuntungan/bunga dari penempatan, investasi atau kepemilikan saham pribadi juta Rupiah
yang berlaku umum Terkait musibah atau bencana sepanjang tidak terdapat konflik kepentingan dan
Manfaat bagi seluruh peserta koperasi atau organisasi pegawai berdasarkan memenuhi kewajaran atau kepatutan
keanggotaan yang berlaku umum Sesama rekan kerja pada pisah sambut, pensiun, promosi, dan ulang tahun (tidak
Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul & alat tulis serta sertifikat yang berbentuk uang) paling banyak Rp.300.000 dengan total pemberian Rp.1.000.000
diperoleh dari kegiatan rapat seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau dalam 1 th dari pemberi yang sama
kegiatan lain sejenis yang berlaku umum Sesama rekan kerja paling banyak (tidak dalam bentuk uang)Rp 200.000,- dengan
Hadiah tidak dalam bentuk uang atau alat tukar lainnya yang dimaksudkan total pemberian Rp 1.000.000,- dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama
sebagai alat promosi atau sosialisasi, sepanjang tidak memiliki konflik kepentingan Hidangan /sajian yang berlaku umum
Prestasi akademis/non akademis yang diikuti dengan biaya sendiri, seperti Pemberian cedera mata/plakat kepada instansi dalam rangka hubungan
kejuaraan, perlombaan/kompetisi tidak terikat kedinasan kedinasan dan kenegaraan baik di dalam negeri maupun luar negeri
Penerimaan hadiah, beasiswa atau tunjangan, baik berupa uang/barang yang ada
kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh
Pemerintah/pihak lain sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku
Hadiah langsung/undian diskon/rabat, voucher, point rewards, atausouvenir yang
berlaku umum dan tidak terkait kedinasan
Kompensasi profesi di luar kedinasan, yang terkait dengan tupoksi dari
pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik kepentingan, dan tidak melanggar aturan
internal instansi pegawai/kode etik
Kompensasi yang diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honorarium,
transportasi, akomodasi dan pembiayaan yang telah ditetapkan dalam standar
biaya penerima Gratifikasi, tidak ada pembiayaan ganda, tidak ada benturan
kepentingan dan tidak melanggar hukum
Karangan bunga sebagai ucapan yang diberikan dalam acara seperti pernikahan,
kelahiran, kematian, dsb

16 17

Anda mungkin juga menyukai