Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FENRI MATTHEW

NIM : 23401022

MATKUL: PPC

RESUME TENTANG ISO 36001:2016, UNDANG – UNDANG PPKSK DAN LPS

ISO 36001 : 2016 merupakan Sebuah Sistem Anti Penyuapan yang Memiliki Tujuan Untuk Menanggulangi Tindakan Penyuapan
yang terjadi dan Memiliki Syarat – Syarat Menerapkan, Menetapkan, Memelihara, Meninjau, dan Meningkatkan Manajemen Anti
Penyuapan. Sistem ini dapat Berdiri sendiri dengan Sistem Manajemen yang Secara Umum Dapat diterapkan sebagai Berikut ;

1. Konteks

Merupakan Tahap dimana menentukan Isu Eksternal dan Internal

2. Kepemimpinan

Tahap menentukan Komitmen dan Kepemimpinan, peran dan Tanggung Jawab.

3. Perencanaan

Tahap Merencanakan Terkait Penanganan Risiko Penyuapan.

4. Dukungan

Tahap Memantau Sumber daya, Kompetensi, Proses Kepegawaian, Pelatihan Serta Komunikasi dan Kepedulian

5. Operasi

Tahap Mengimplementasikan Uji Kelayakan, pengendalian Keuangan dan Non Keuangan, pengendalian Pihak Ketiga dan Area
Resiko Tinggi, Pelaporan Kepedulian, Investigasi Penanganan.

6. Evaluasi

Tahapan Pemantauan, Pengukuran, Analisis, Evaluasi, Audit Internal, Tinjauan Manajemen dan Tinjauan Fungsi Kepatuhan

7. Peningkatan

Tahap Mengoptimasi Terkait Adanya Ketidaksesuaian Tindakan Korektif dan Peningkatan Berkelanjutan.

Sistem Ini Penting Guna Untuk Meningkatkan Kepercayaan Para Pemangku Kepentingan dan Berdampak Menyeluruh
Penerapan Anti Penyuapan Dan Korupsi di Lingkungan Kerja. Untuk Itu diperlukan Kerja Sama Untuk Menerapkan Sistem ISO
36001 : 2016 ini.
Undang – Undang PPKSK dan LPS

Undang – Undang Ini dibentuk Pada Tahun 2016 Yang Berfungsi Untuk Mendorong Perluasan dan
Percepatan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dalam Program Restrukturisasi Perbankan. Pemerintah
Indonesia menerbitkan Undang-undang no 9 tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis
Keuangan dan membentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan beranggotakan Menteri Keuangan,
Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Ketua Dewan
Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh tim KSSK untuk
pencegahan krisis sistem keuangan melalui pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan
sesuai dengan tugas dan wewenang setiap anggota untuk mencegah terjadinya Krisis Sistem
Keuangan. Pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan oleh anggota Komite Stabilitas
Sistem Keuangan dilakukan berdasarkan UndangUndang dan sesuai dengan protokol manajemen krisis
setiap anggota. Anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyampaikan hasil pemantauan dan
pemeliharaan di dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Rapat Komite Stabilitas Sistem
Keuangan merumuskan rekomendasi kebijakan yang harus dilakukan oleh setiap anggota Komite
Stabilitas Sistem Keuangan sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing. Pemerintah Indonesia
selayaknya harus memperbaiki sistem pengawasan perbankan yang telah ada selama ini. Kondisi krisis
yang terjadi pada sector ekonomi, keuangan dan perbankan bukan merupakan hal yang tidak mungkin
akan terjadi lagi, namun apabila pemerintah telah siap dengan segenap perangkat untuk mengatasinya
maka dapat dipastikan dampak sistemik yang ditakutkan tidak akan terjadi dan terulang lagi.

Anda mungkin juga menyukai