Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Strategi Pencarian Literatur Review

Penulisan artikel ini merupakan suatu bentuk literature review dari

berbagai penelitian ilmiah yang telah dipublikasikan dan menunjukkan

hasil yang relevan tentang Efektivitas Modificated Valsalva Maneuver pada

pasien dengan SVT. Literature review adalah sebuah metode sistematis,

eksplisit, dan reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi, dan

sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang

sudah dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi (Rahayu, Syafrimen, Suardi,

& Erlinda, 2019).

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah subjek penelitian yang dapat mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2012).

a. Tipe studi

Artikel yang dipilih adalah hasil penelitian dengan pendekatan

kuantitatif dengan desain cross sectional, retrospective study,

studi observational longitudinal, dan deskriptif korelatif.

b. Tipe responden

Tipe responden dalam literature review ini adalah para penderita

SVT.

1
c. Tipe outcome yang diukur

tentang Efektivitas Modificated Valsalva Maneuver pada pasien

dengan SVT.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah subjek yang tidak dapat menggantikan

sampel dikarenakan tidak memenuhi syarat yang sudah ditentukan

(Notoatmodjo, 2012). Kriteria eksklusi dari literature review ini

adalah artikel yang publikasi tidak lengkap/tidak full text dan

periode artikel di bawah tahun 2017.

C. Tahap Literatur Review

Berikut adalah langkah-langkah membuat literature review (Snyder,

2019).

1. Designing the review

Menentukan topik, tujuan, ruang lingkup, pertanyaan penelitian

spesifik, jenis pendekatan, kriteria inklusi dan eksklusi. Penulis

menentukan topik berdasarkan fenomena yang terjadi yaitu: tentang

Efektivitas Modificated Valsalva Maneuver pada pasien dengan SVT.

Penulis menyusun tujuan, manfaat, kriteria inklusi dan eksklusi sesuai

dengan topik yang dicari dan berdasarkan jurnal-jurnal terbaru.

2. Conducting the review

Melakukan peninjauan pada artikel yang sudah dicari dengan membaca

jurnal mulai dari abstrak dan dilanjutkan dengan pembacaan teks

lengkapnya. Penulis mencari jurnal sesuai dengan kata kunci yang


sudah ditentukan dan mulai membaca artikel dengan membaca abstrak

terlebih dahulu dan jika sudah sesuai dengan hasil yang diiginkan,

maka penulis melanjutkan membaca teks secara keseluruhan.

3. Analysis

Mempertimbangkan artikel yang digunakan untuk melakukan analisis

yang sesuai. Jurnal yang didapatdiekstrasikan dalam bentuk informasi

deskriptif seperti penulis, tujuan, metode, intervensi, dan hasil. Penulis

menyeleksi artikel yang telah dibaca sesuai dengan kriteria inklusi dan

eksklusi yang dibuat, yaitu berdasarkantipe responden, tipe outcome

jurnalnya, tahun terbitnya, dan kelengkapan isi dari jurnal.

4. Writing the review

Menggambarkan secara transparan proses mendesain tinjauan dan

metode pengumpulan literatur, yaitu bagaimana literatur diidentifikasi,

dianalisis, disintesis, dan dilaporkan oleh penulis. Penulis menuliskan

review dengan melaporkan hasil sintesis dari semua jurnal yang telah

didapat dalam bentuk ringkasan hasil dan pembahasan.

D. Strategi Pencarian Literatur

Pencarian artikel-artikel dilakukan secara komprehensif dengan

menggunakan laptop dan basis data elektronik. Penelusuran artikel

menggunakan menggunakan Google Scholart yang dapat diakses dalam

format pdf. dengan rentang tahun 2017-2022. Artikel didapatkan 2.180

artikel. Teknik pencarian menggunakan pendekatan PICO. Model PICO


merupakan suatu metode dalam pencarian jurnal berdasarkan topik

pencarian(Nasution, 2019).

PICO adalah singkatan dari P (Patient, Population, Problems; kata

ini mewakili pasien, populasi dan masalah yang diangkat dalam karya

ilmiah), I (Intervention, Prognosis Factor atau Exposur; kata ini mewakili

intervensi, faktor prognostik atau paparan yang diangkat dalam karya

ilmiah), C (Comparison; kata ini mewakili perbandingan atau intervensi

yang ingin dibandingkan dengan intervensi lainnya), O (Outcome; atau

hasil yang mewakili target yang ingin dicapai dari suatu penelitian)

(Nasution, 2019).

Peneliti mensintesis penelitian dengan menggunakan format PICO

untuk kata kunci dalam Bahasa Inggris seperti di bawah ini.

Unsur PICO Keyword

P (Population) Penderita SVT

I (Intervention) Modifikasi valsalva manuever

C (Comparison) -

O (Outcome) Sinus rhythm

Tabel 3.1 Format PICO

Artikel-artikel yang ada diindentifikasi oleh peneliti agar sesuai

dengan topik literature review ini dengan cara membaca judul (screening

process). Proses membaca abstrak (skimming process) terkait tujuan,


metode, dan hasil penelitian dilakukan pada artikel-artikel dengan

memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah proses membaca

abstrak, peneliti melakukan pengecekan keabsahan dari artikel yang

diperoleh menggunakan pendoman Critical Appraisal. Dalam literatur

review ini tidak dilakukan dengan menggunakan instrumen dari Critical

Appraisal Skills Programme (CASP) tahun 2020. Proses ini dilakukan

mahasiswa dengan bimbingan pembimbing.

Proses penentuan artikel yang terpilih dilakukan menggunakan alur

diagram Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-

Analyses (PRISMA). PRISMA merupakan sebuah metode minimal

berbasis bukti yang dilakukan berguna untuk meningkatkan pelaporan

terstruktur berbagai jenis penelitian kesehatan. PRISMA bertujuan untuk

meningkatkan pelaporan tinjauan dan meta analisis yang sistematis,

meningkatkan kualitas penelitian dalam pengambilan keputusan perawatan

kesehatan (PRISMA, 2015). Langkah-langkah yang dilakukan untuk

mengisi diagram PRISMA sebagai berikut (The University of North

Carolina [UNC], 2020):

a. Persiapan, untuk melengkapi diagram PRISMA cetak salinan diagram

yang akan digunakan.

b. Pencarian basis data, setiap basis data masukan kata kunci secara

terpisah. Kata kunci dapat digabungkan dengan kombinasi berbeda

menggunakan operator Boolean seperti “AND”, “OR” atau “NOT”.

Gunakan semua batasan (kriteria inklusi dan kriteria eksklusi). Setelah


semua kata kunci dimasukan dan menggunakan semua batasan yang

sesuai, peneliti harus mempunyai beberapa catatan artikel, lalu

masukan di kotak kiri atas dari alur diagram untuk setiap basis data.

c. Sumber tambahan, diisi jika mengindentifikasi artikel melalui sumber

lain selain basis data (mis. Google Scholar) yang ditulis pada kotak

sebelah kanan atas alur diagram.

d. Hilangkan semua artikel duplikasi, peneliti harus memeriksa semua

artikel yang ditemukan dalam basis data serta menghapus secara

manual artikel duplikasi, lalu tuliskan jumlah sisa artikel setelah

menghapus duplikat di kotak kedua dari atas diagram.

e. Screening dan skimming artikel, menambahkan artikel yang telah di

screening dan skimming ke kotak ketiga dari atas.

f. Menyaring artikel yang dikecualikan, membaca judul dan abstrak pada

artikel. Tuliskan jumlah artikel yang tidak sesuai pada kotak ketiga

sebelah kanan dengan menambahkan alasan singkat.

g. Kelayakan, mengurangi jumlah artikel yang disaring dengan jumlah

artikel yang tidak diikutsertakan dan dituliskan di kotak yang sesuai.

h. Kelayakan artikel yang dikecualikan, membaca artikel secara full-text.

Artikel yang tidak layak dimasukan dan membuat catatan terakit

jumlah artikel yang dikecualikan disertai alasan (mis. kesalahan

populasi/pasien/intervensi/dosis dan sebagainya), tuliskan di kotak

yang sesuai.
i. Artikel yang diikutsertakan, langkah terakhir dari diagram dengan

mengurangi jumlah artikel di langkah G dengan jumlah artikel di

langkah H dan tuliskan di kotak yang sesuai.

E. Cara Ekstraksi Data

Data dan informasi jurnal yang didapat tersebutakan diekstraksi terlebih

dahulu untuk memudahkan penulis dalam proses analisis selanjutnya.Kolom

ekstraksi data terdiri dari kolom (Rahayu, Syafrimen, Suardi & Erlinda,

2019).

1. Judul artikel, penulis, tahun arrikel dan sumber jurnal

Pada kolom pertama, akan diisi dengan judul artikel. Judul artikel ditulis

sesuai dengan judul asli dari jurnal/artikel, nama penulis, tahun artikel

diterbitkan dan sumber basis data jurnalyang telah didapat.

2. Tujuan

Kolom selanjutnya akan diisi dengan tujuan. Tujuan yang akan diisi

sesusai dengan tujuan artikel aslinya.

3. Sampel

Kolom selanjutnya akan diisi dengan sampel. Sampel penelitian adalah

rensponden yang dipakai oleh peneliti, yang diisi dengan jumlah

responden dan rentang umur responden.

4. Metode penelitian

Kolom selanjutnya akan diisi dengan metode penelitian. Metode

penelitian yang akan diisi adalah metode yang digunakan dalam artikel

penelitian. Metode penelitian yang dipakai sesuai dengan kriteria inklusi.


5. Intervensi

Kolom selanjutnya akan diisi dengan intervensi. Intervensi yang akan

diisi adalah intervensi yang dilakukan didalam artikel penelitian.

6. Hasil

Kolom selanjutnya akan diisi dengan temuan, yang artinya hasil dari

sebuah penelitian jurnal yang didapat. Temuan harus sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai.

F. Sintesis Data

Peneliti melakukan sintesis data setelah melakukan analisis literatur.

Sintesis data adalah suatu proses menyatukan hasil analisis artikel berasal

dari hasil pencarian berdasarkan persamaan dan perbedaan masing-masing

artikel ke dalam bentuk simpulan kolektif dari beberapa artikel yang

dianalisis (Ramdhani et al., 2014).

Peneliti membuat tinjauan dari hasil temuan dan

mengembangkannya menjadi sebuah literature review yang jelas serta

saling berhubungan sesuai dengan hasil temuan yang diperoleh. Peneliti

juga memberikan kesimpulan setelah membahas beberapa hasil temuan

(Hellen, 2014). Peneliti menggunakan metode deskriptif untuk

mengelompokkan data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil

yang diukur dalam menjawab tujuan literature.


Diagram 3.1
Flowchart systematic review (PRISMA, 2009).

Artikel yang teridentifikasi dari hasil


pencarian selama 2Identification
hari Google
Scholar
n= 2.180
Iden
tific
atio
n

Hasil screening yang tidak


Jumlah pencarian scholar sesuai dengan judul dan
n=2.180 abstrak dikeluarkan (n=
1.583)

Artikel yang masuk


Scree

berdasarkan judul, abstrak,


ning

dan kata kunci

(n= 597)

Hasil screening yang


Artikel yang masuk tidak sesuai dengan
berdasarkan screening full tujuan penelitian
bility
Eligi

text
(n= 588)
(n= 9)

Artikel yang relevan


usio
Incl

dengan penelitian ini (n=9)


n
Judul Penulis Tujuan Metode Sampel Hasil

A multicenter Chaofeng Untuk mengetahui Eksperimen 119 sampel Hasil penelitian menunjukkan 19 sampel pada
randomized Chen, Tsz Kin efektivitas modifikasi sebagai control grup mendapatkan hasil sinus rhythm
controlled trial Tam, Shuai Valsalva maneuver eksperimental setelah dilakukan standard valsalva maneuver
of a modified Sun, Yanyan (MVM) pada SVT di grup dan 119 (SVM) dibandingkan 55 sampel pada
Valsalva Guo, Peng populasi China dan sampel sebagai eksperimental grup dengan MVM. Hasil
maneuver for Teng, Dong menyederhanakan control grup penelitian pada group RP pendek tachycardia
cardioversion Jin, Liujian operasi untuk proses menunjukkan 48 sampel pada control grup
of Xu, Xingpeng selanjutnya berubah menjadi sinus rhythm setelah
supraventricula Liu dilakukan SVM, dibandingkan dengan 60
r tachycardias sampel dengan MVM. Hasil penelitian
(2020) menunjukkan tingkat konversi dari SVT ke
sinus rhythm menggunakan MVM lebih tinggi
dibandingkan SVM, terutama pada subgroup
dengan RP pendek tachycardia.

Effectiveness of AmeenM Untuk menguji cohort 93 pasien dengan Hasil penelitian menunjukan tingkat
the modified Mohammad,  efektivitas modifikasi SVT keberhasilan keseluruhan pengembalian SVT
valsalva Mahir Valsalva maneuver ke irama sinus dengan menggunakan MVM
maneuver in the Sadullah (MVM) dalam dalam penelitian ini adalah 47,3%. Selain itu
emergency Saeed, Federi perawatan darurat angka tersebut tidak dipengaruhi oleh riwayat
management of co Migliore pasien dengan SVT medis dan obat-obatan, MVM memiliki tingkat
supraventricula kardioversi yang tinggi bila digunakan untuk
r tachycardia pasien dengan SVT
(2019)

Modifikasi Djohan Untuk mengetahui Eksperimen 428 responden Berdasarkan hasil evaluasi setelah 1 menit
Valsalval Bahder efektivitas VM yang pada kelo,pok intervensi didapatkan 93%
Manuever telah dimodifikasi responden atau 43% dapat mencapai irama
sebagai dalam sinus, sedangkan pada kelompok control hanya
penatalaksaanaa penatalaksanaan SVT. 37 atau 17% saja yang dapat mencapai irama
n pertama pada sinus. Dengan hasil satistik (QR 3,7 95% CI
penyakit 2,3-5,8)
jantung SVT
(2020)

Comparing the Şeref Kerem Mengetahui efektifitas Randomised Sampel pada Valsalva manoeuvre yang dimodifikasi dengan
succes rates of Çorbacıo ğlu tentang hasil controlled penelitian ini meniup ke syringe 10 ml sampai plunger
standard and penatalaksanaan trial sebanyak 56 bergerak selama 15 detik. Modifikasi ini lebih
modified Valsalva manoeuvre responden yang efektif dibandingkan dengan Valsalva
Valsalva standar dengan dibagi menjadi 2 manoeuvre yang standar.
maneuvers to Valsalva manoeuvre kelompok
terminate PSVT yang dimodifikasi
(2017)

Valsalva Maryam Untuk menilai Eksperimen 100 pasien 12 (12%) kasus tidak dapat melakukan
manuever using Motamedi, keberhasilan manuver tal dengan usia rata- manuver. Dari 88 (88,0%) psien yang dapat
a handmade Mohammad falsafah melalui rata 53,05 ± melakuakan manuver, 75 (85,2%) kasus tidak
device in Aliakbarzedeh perangkat buatan 13,70 tahun (22- berhasil. Disritmia dikendalikan pada 6 (6,8%)
supraventricula dan tangan dalam reversi 85) dipelajari kasus dalam upaya pertama dan pada 7 (8,0%)
r tachycardia Mehrnoosh SVT. (67% perempuan) kasus pada upaya ke 2 (14,8%) total tingkat
reversion:a Shahhoseini keberhasilan. 12 dari 13 kasus (92,3%) dengan
quasi manuver yang berhasil memiliki riwayan SVT
experimental (p=0,031).tidak ada hubungan yang signifikan
study antara tingkat keberhasilan dan jenis kelamin
(p=0,084), usia (p=0,744), atau riwayat medis
(2017) lainnya (p=0,05
Scholar

Efficacy and Wei Wang, Untuk mengevaluasi Eksperimen Secara Secara keseluruhan, grub Vmyang di
economic Wei-Zhong kemanjuran dan keselurhan, 361 modifikasi memiliki tingkat keberhasilan
benefits of a Han, Lin Zin, manfaat ekonomi dari pasien terdaftar konversi PSVT yang lebih tinggi setelah sesi
modified Xiao-Jing VM yang dimodifikasi dengan 180 VM tunggal (47,78% vs 15,385, p<0,001) dan
valsalva Zhao pada pasien Cina. dialokasikan beberapa (62,22% vs 19,78%,<0,01). Tidak
maneuver in untuk kelompok ada perbedaan yang signifikan dalam insiden
patients with VM yang efek samping dan tingkat penerimaan pasien
parxysmal dimodivikasi da yang terdeteksi antara kedua kelompok
supraventicular 181 untuk (p>0,05).
tachycardia kelompok VM
stadar.
(2020)
Pubmed

Daftar Pustaka:

Mohammad, A. M., Saeed, M. S., & Migliore, F. (2019). Effectiveness of the modified valsalva maneuver in the emergency management of
supraventricular tachycardia. Medical Journal of Babylon, 16(2), 104.

Çorbacıoğlu, Ş. K., Akıncı, E., Çevik, Y., Aytar, H., Öncül, M. V., Akkan, S., & Uzunosmanoğlu, H. (2017). Comparing the success rates of
standard and modified Valsalva maneuvers to terminate PSVT: A randomized controlled trial. The American Journal of Emergency
Medicine, 35(11), 1662-1665.

Wei Wang, Wei-Zhong Han, Lin Zin, Xiao-Jing Zhao (2020). Efficacy and economic benefits of a modified valsalva maneuver in patients with
parxysmal supraventicular tachycardia. World Journal of Clinical Cases 8(23) 5999-6008

Maryam Motamedi, Mohammad Aliakbarzedehdan Mehrnoosh Shahhoseini (2017). Valsalva manuever using a handmade device in
supraventricular tachycardia reversion:a quasi experimental study. Jurnal Emergency 5(1):e81

Anda mungkin juga menyukai