Anda di halaman 1dari 7

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

2020
PEDOMAN SINGKAT KAJIAN LITERATUR (LITERATURE REVIEW)

Pengertian dan Tujuan


Kajian literatur adalah kumpulan publikasi yang paling relevan dan
signifikan mengenai suatu topik sehingga diperoleh pandangan yang
komprehensif terhadap apa yang telah disampaikan oleh para peneliti
tentang topik yang dimaksud (Ashford University, 2019).
Neuman (2014) mengemukakan empat tujuan kajian literatur, yaitu:
1. Untuk menunjukkan penguasaan isi pengetahuan dan membangun
kredibilitas peneliti.
2. Untuk menunjukkan pola riset terdahulu dan bagaimana kaitannya
dengan riset terkini.
3. Untuk mengintegrasikan dan merangkum apa yang sudah diketahui di
bidang kajian yang diteliti.
4. Untuk belajar dari yang lain dan mendorong munculnya ide baru.

Tipe Kajian Literatur


Kajian literatur bervariasi lingkup dan kedalamannya. Beberapa kajian lebih
kuat dibanding yang lain tergantung tujuan yang ingin dicapai. Kajian
literatur dapat dilakukan dalam bentuk yang dikombinasikan dari berbagai
tipe kajian literatur. Pemilihan tipe kajian literatur sangat tergantung pada
tujuan yang ingin dicapai.
1. Context Review. Kajian ini bersifat umum. Penulis mengaitkan studi
tertentu ke badan pengetahuan yang lebih besar. Tujuannya untuk
memperkenalkan penelitian dalam kerangka yang lebih luas dan
menunjukkan bagaimana keberlanjutan serta perkembangan studinya.
2. Historical Review. Kajian khusus yang dilakukan penulis dengan melacak
sebuah isu di sepanjang waktu. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggabungkan kajian teori dan kajian metodologi untuk menunjukkan
bagaimana konsep, teori dan metode penelitian berkembang sepanjang
waktu. Snyder (2019) menggolongkan kajian ini sebagai narrative review
atau semi-systematic review. Tipe ini dapat digunakan untuk memetakan
bidang penelitian, mensintesis keadaan pengetahuan, dan membuat

1
agenda untuk penelitian lebih lanjut atau kemampuan untuk
memberikan tinjauan sejarah dari topik tertentu.
3. Integrative Review. Sebuah kajian yang umum dilakukan. Penulis
menyajikan dan merangkum posisi terkini pengetahuan tentang topik
yang diteliti, menyoroti hal-hal yang disepakati dan yang masih
diperdebatkan di dalamnya. Snyder (2019) menyatakan integrative review
selayaknya menghasilkan pengembangan pengetahuan dan kerangka
teori, bukan dalam ikhtisar atau deskripsi sederhana dari bidang
penelitian. MacInnis (2011) memberikan catatan bahwa kajian ini
memerlukan keterampilan yang canggih, seperti pemikiran konseptual
yang unggul, serta -ditambahkan oleh Snyder (2019)- transparansi dalam
menyeleksi artikel.
4. Methodological Review. Penulis membandingkan dan mengevaluasi
kekuatan metodologi dari berbagai studi dan menunjukkan letak
perbedaan metodologi tersebut (misalnya desain penelitian, pengukuran,
sampel) sehingga dapat menjelaskan perbedaan hasil yang diperoleh.
5. Self-study Review. Kajian yang menunjukkan penguasaan penulis pada
bidang yang diteliti. Biasa diterapkan dalam program pendidikan atau
persyaratan dalam sebuah program pendidikan.
6. Theoretical Review. Kajian yang menyajikan beberapa teori atau konsep
yang berfokus pada topik yang sama dan membandingkannya
berdasarkan asumsi, konsistensi logis, dan ruang lingkup penjelasannya.
7. Systematic Review. Kajian ini merupakan metode dan proses penelitian
untuk mengidentifikasi dan menilai secara kritis penelitian yang relevan,
serta untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari penelitian
tersebut. Kajian ini berguna untuk menentukan apakah suatu variabel
memberikan efek yang sama di seluruh penelitian, penelitian apa yang
diperlukan di masa depan (Snyder, 2019).

Pendekatan yang digunakan dalam kajian literatur


Pendekatan yang digunakan dalam kajian literatur dapat berupa pendekatan
kuantitatif, kualitatif atau campuran keduanya, tergantung tipe kajian yang
sedang dilakukan. Pendekatan kuantitatif umumnya bertujuan untuk

2
mengidentifikasi hubungan antar variabel dan seberapa kuat hubungannya
secara statistik (Denney & Tewksbury, 2012).
Systematic Review umumnya menggunakan pendekatan kuantitatif,
sedangkan Integrative Review umumnya menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan campuran dapat ditemukan pada Semi-Systematic
Review. Perlu menjadi perhatian adalah metodologi yang digunakan untuk
Systematic Review harus mengikuti aturan dan standar yang sangat ketat
(silakan membaca lebih lanjut artikel yang ditulis Liberati et al., 2009).

Referensi:
Ashford University. (2019). Writing A Literature Review. Retrieved March 31,
2020, from https://writingcenter.ashford.edu/writing-literature-review
Denney, A. S., & Tewksbury, R. (2012). How to Write a Literature Review.
Journal of Criminal Justice Education.
https://doi.org/10.1080/10511253.2012.730617
Liberati, A., Altman, D. G., Tetzlaff, J., Mulrow, C., Gøtzsche, P. C.,
Ioannidis, J. P. A., … Moher, D. (2009). The PRISMA statement for
reporting systematic reviews and meta-analyses of studies that evaluate
health care interventions: explanation and elaboration. Journal of
Clinical Epidemiology, 151(4), W-65-W-94.
https://doi.org/10.1016/j.jclinepi.2009.06.006
MacInnis, D. J. (2011). A framework for conceptual contributions in
marketing. Journal of Marketing, 75(July), 136–154.
Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches. Teaching Sociology (7th ed., Vol. 30). Edinburgh: Pearson
Education Limited. https://doi.org/10.2307/3211488
Snyder, H. (2019). Literature review as a research methodology: An overview
and guidelines. Journal of Business Research, 104, 333–339.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.07.039

3
SISTEMATIKA PENULISAN UNTUK PROGRAM DIPLOMA TIGA
1. BAGIAN AWAL
Peraturan mengacu pada Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah &
Skripsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 2019.
2. PENDAHULUAN
Pendahuluan dimulai dengan mengidentifikasi topik penelitian. Kajian
literatur ini akan membahas tentang apa? Mengapa topik ini penting?
Bagian ini mencakup latar belakang dan membantu penulis
membangun konteks penelitiannya. Tampilkan data tentang (antara
lain):
a. kondisi/masalah yang dihadapi dan bagaimana perkembangannya
sampai saat ini.
b. Apa yang menjadi hambatan/kendala dari topik yang diajukan.
c. Kesalahpahaman yang umum ditemukan
d. Atur cerita dengan menampilkan apa, siapa, bagaimana, kapan, di
mana?
Pada bagian akhir pendahuluan ditutup dengan pernyataan yang berisi
tujuan penelitian/penulisan.
3. ISI
Pembahasan tulisan yang berisi beberapa sub topik (sesuai tujuan
yang ingin dicapai). Pada bagian ini sangat penting untuk merujuk,
mensintesis dan mengutip penelitian lain tentang topik yang diteliti.
Setiap sub topik memiliki pernyataan sendiri yang kemudian
dibuktikan melalui tinjauan hasil penelitian yang ada.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan harus singkat, terdiri dari satu paragraf yang merupakan
pengulangan dari kajian literatur.
5. DAFTAR PUSTAKA
Penulisan sitasi dan daftar pustaka menggunakan APA style dengan
memanfaatkan fasilitas reference manager seperti Mendeley, EndNote,
Zootero, dan lainnya. Gunakan minimal 15 pustaka rujukan yang
kredibel (jurnal, buku, disertasi). Pustaka rujukan minimal 80% dari
jurnal.

4
SISTEMATIKA PENULISAN UNTUK PROGRAM SARJANA TERAPAN
1. BAGIAN AWAL
Peraturan mengacu pada Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah &
Skripsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 2019.
2. PENDAHULUAN
Pendahuluan dimulai dengan mengidentifikasi topik penelitian. Kajian
literatur ini akan membahas tentang apa? Mengapa topik ini penting?
Bagian ini mencakup latar belakang dan membantu penulis
membangun konteks penelitiannya. Tampilkan data tentang (antara
lain):
a. kondisi/masalah yang dihadapi dan bagaimana perkembangannya
sampai saat ini.
b. Apa yang menjadi hambatan/kendala dari topik yang diajukan.
c. Kesalahpahaman yang umum ditemukan
d. Atur cerita dengan menampilkan apa, siapa, bagaimana, kapan, di
mana?
Pada bagian akhir pendahuluan ditutup dengan pernyataan yang berisi
tujuan penelitian/penulisan.
3. METODE
Sampaikan langkah-langkah penelitian ini dilakukan mulai dari
tempat pencarian (search engine yang digunakan), kata kunci, jumlah
artikel yang ditemukan, penyaringan dengan kriteria inklusi artikel
(jurnal) yang akan dikaji (tahun terbitan, subjek, metode) dan analisis
data yang digunakan.
4. ISI
Pembahasan tulisan yang berisi beberapa sub topik (sesuai tujuan
yang ingin dicapai). Pada bagian ini sangat penting untuk merujuk,
mensintesis dan mengutip penelitian lain tentang topik yang diteliti.
Setiap sub topik memiliki pernyataan sendiri yang kemudian
dibuktikan melalui tinjauan hasil penelitian yang ada.
5. KESIMPULAN
Kesimpulan harus singkat, terdiri dari satu paragraf yang merupakan
pengulangan dari kajian literatur.

5
6. DAFTAR PUSTAKA
Penulisan sitasi dan daftar pustaka menggunakan APA style dengan
memanfaatkan fasilitas reference manager seperti Mendeley, EndNote,
Zootero, dan lainnya. Gunakan minimal 20 pustaka rujukan yang
kredibel. Pustaka rujukan minimal 80% dari jurnal.

Anda mungkin juga menyukai