Disusun Oleh:
Pembicara 1:Nurfi Arfriansyah, SKM. MScPH dari Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan
Kesehatan Balitbangkes RI Jakarta.
Materi: Studi Literatur Dalam Riset Kesehatan (Cara Menulis Artikel Review)
Isi Presentasi:
Pengantar
Apa itu artikel review?
Fungsi artikel review
Audiens artikel review
Jenis artikel review
Panjang artikel review
Unsur unsur artikel review
Menyiapkan artikel review
Dari 50 orang peneliti terbaik ada 1 orang dari poltekkes kemenkes dengan urutan ke 5 yaitu
ibu Moesijanti YE Soekatri (Poltekkes K Jakarta II)
Analisis kritis & konstruktif dari literatur dalam bidang tertentu melalui rangkuman,
klasifikasi, analisis, dan perbandingan.
Teks ilmiah yg mengandalkan literatur atau data yg sudah diterbitkan sebelumnya.
Data baru dari riset penulis tidak disajikan (kecuali: beberapa review berisi data baru).
Unsur-unsur Artikel
1. Judul:
8—12 kata.Membantu pembaca untuk memutuskan apakah mereka harus membaca teks
atau tidak. Judul harus singkat tapi harus mengundang oang bertanya dan membaca lebih
lanjut.
2. Daftar penulis:
Menyatakan kepemilikan intelektual karya tersebut;Memberikan informasi kontak bila ada
pembaca yang ingin menanyakan lebih lanjut.
3. Abstrak:
Lazimnya 200-250 kata .Menginformasikan tentang tujuan utama dan hasil artikel review.
4. Pendahuluan:
Pendahuluan yang baik adalah pendahuluan yang tidak panjang 10-20% dari teks inti.
Memberikan informasi tentang konteks, Menunjukkan alasan review, Mendefinisikan fokus,
pertanyaan riset, dan Menjelaskan struktur teks. 70-90% teks inti.
5. [Body] Bagian Utama dari Artikel Review
Pendekatan metodologis
Model-model atau teori-teori
Tingkat dukungan untuk tesis yang diberikan
Studi yg setuju dengan studi lain vs. studi yg tidak setuju;
Urutan kronologis
Letak geografis.
6. Kesimpulan:
5-10% dari teks inti. Menjawab pertanyaan riset yang sudah di-set dalam pendahuluan.
7. Referensi:
Minimal 50-100 referensi. Menunjukkan kepada pembaca yang tertarik bagaimana
menemukan literatur yang sudah disebutkan dalam teks.
Menyiapkan Artikel Review
Outline:
1. Pengertian Data Primer dan Data Sekunder
2. Kelebihan dan Kekurangan Data Sekunder
3. Sumber-sumber Data Sekunder
4. Penggunaan Data Sekunder
5. Sumber data sekunder untuk penelitian kesehatan
6. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
7. Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Balitbangkes
Data Primer :
Menurut Purhantoro (2010). Data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian,
dimana peneliti memperoleh data atau informasi secara langsung dengan menggunakan
instrumen yang telah disiapkan.
Menurut Sugiyono (2012) “Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2013) Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui
pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak dan lain-lain”.
Dapat disimpulkan bahwa Data primer dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari
sumber data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan biasanya melalui
wawancara ataupun observasi atau pengukuran.
Data Sekunder:
Menurut Sugiyono (2012) Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan
secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data melalui membaca,
mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-
buku, serta dokumen”.
Dapat disimpulkan data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai
bentuk dan biasanya data ini lebih banyak sebagai data statistic atau data yang sudah
diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan
Kekurangannya yaitu:
Kualitas data
Data kurang relevan
Tidak semua variabel yang dibutuhkan ada
Informasi kurang update,mungkin karena sudah beberapa tahun yang lalu sehingga
artikel sudah tidak update lagi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis data sekunder :
Tujuan dari penelitian :Pemilihan data, sumber data, dan metode analisis
Disain Penelitian: itu berpengaruh sebagai Sumber data, metode koleksi data, cara dan
metode analisis
Pertanyaan Penelitian : Pengumpulan data
Identifikasi data sekunder: relevansi data . apakah data nya masih relevan atau tidak.
Evaluasi data sekunder: menjawab pertanyaan penelitian. Harus membaca betul data
tersebut.
BPS = SUSENAS yaitu setiap tahun membuat survey dibulan maret dan desember.
Ini berbayar namun ada juga yang sifatnya gratis tapi ada syarat syarat nya di
webnya DPR.
BKKBN = SKDI biasanya digunakan perempuan,free hanya perlu registrai dan
download
RAND = IFLS ( Indonesian Family Life Survey) ini juga free
LITBANGKES = Riskesdas(2007),Rifaskes(2011),Sirkesnas(2018),SSGBI
(2019),ada banyak lagi namun inilah yang utama.
Inilah yang biasa digunakan dosen ataupun mahasiswa dalam untuk melihat
artikel,untuk skripsi,disertasi karena disertasi juga sekarang sudah bisa menggunakan
data sekunder,dan lain lain. Serta cukup mudah
Beberapa yang perlu diperhatikan pada saat menganalisis data Riskesdas yaitu:
1) Unit analisis:
Rumah tangga
Individu
Agregat
2) Jenis data:
Per unit analisis
Gabungan data rumah tangga dan individu
Data integrasi Riskesdas-SUSENAS
3) Analisis data:
Kecukupan sampel
Disesuaikan dengan software yang digunakan = SPSS atau STATA
Kegiatan pelayanan data yaitu dari membuat surat permohonan kemudian ,membuat
proposal lalu ditelaah kemudian data di analisis yang terakhir harus ada laporan hasil yang
sudah dikerjakan untuk diberikan kepada Litbangkes.
Pembicara 3: Dr. Drs Sonlimar Mangunsong Apt.,M.Kes dari Pusat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Politehnik Kesehatan Palembang.
Materi : Dasar-Dasar Penulisan Artikel (Manuskrip) Untuk Publikasi Jurnal Ilmiah Bagi
Mahasiswa Dan Dosen Pemula
Menulis di jurnal ilmiah bagi sebagian besar orang, merupakan salah satu aktivitas yang
membuat jemu pikiran para sains pemula. Kenapa demikian; butuh energi;butuh bahan
tulisan ; butuh waktu, selain membutuhkan energi pemikiran yang lumayan banyak juga karena
syarat untuk bisa masuk publish di jurnal juga tidak mudah terlebih jurnal bereputasi, hal
tersebut yang menjadi beberapa penyebab mengapa aktivitas menulis di jurnal ilmiah menjadi
terhambat sehingga kurang atau sedikit diminati.
Sebuah KTI yang baik tidak hanya unggul dalam segi kualitas, tetapi juga memenuhi standar
KTI yang berintegritas. Setiap karya tulis ilmiah harus memenuhi kaidah etika penulisan ilmiah,
mulai dari tahap penelitian (misalnya, karya yang dihasilkan menggunakan sampel yang
didapatkan secara legal, interpretasi data berdasarkan hasil yang diperoleh tanpa dipilah-pilah
sesuai keinginan peneliti untuk mendukung suatu kesimpulan, dsb.) sampai tahap penulisan
manuskrip (tidak mengandung plagiarisme, dsb.)kita harus melihat dari google scholer atau
Dikti untuk mengecek plagiatism. maupun aspek kredibilitas pihak penerbit (jurnal yang disasar
adalah jurnal yang tepercaya, dsb. (LIPPI, 2019)
Susunan Jurnal yang Baik
Judul
Abstrak
Pendahuluan
Bahan dan Metode
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Mahasiswa atau dosen sumber baca bacanya dan web jurnal ada yang berbayar yang tidak
berbayar.
Cara sederhana melacak Jurnal Predator:
• Klik https://predatoryjournals.com/journals/
• https://beallslist.net
• sinta.ristekbrin.go.id › journals
sinta semua tidak ada yang predator kecuali jurnal dari luar negeri.
1) Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan
memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal
tersebut. Judul tidak boleh memiliki makna ganda. Disarankan tidak boleh lebih dari 12 ? kata
jurnal berbahasa Indonesia dan lebih dari 10 ? kata jurnal berbahasa Inggris. Judul ditulis di
tengah atas halaman, menggunakan huruf kapital, dan dicetak tebal.
Nama Penulis, Nama Pembimbing I, Nama Pembimbing II,tanpa gelar akademik dianjurkan
disertai nama lembaga .(afiliasi : nama prodi, fakultas, dan universitas), serta dianjurkan
menyertakan alamat dan email. Kalau mahasiswa haus namanya dibuat.
3) Abstrak
Abstrak berbeda. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat
isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar ±250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus berdiri
sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis
abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian
menggunakan poin-poin untuk menyusun deskripsi singkat tentang jurnal yang telah dibuat.
Penulisan abstrak diketik menggunakan 1 spasi. Download dulu template dan guidelines nya
untuk lebih membantu.
4) Kata Kunci
Kata kunci sebanyak 3-5 kata, diambil dari inti yang akan dibahas dalam penelitian.
5) Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang mengapa penelitian dilakukan, uraian permasalahan yang
akan diteliti, dikaitkan dengan teori, dan diakhiri dengan tujuan dilaksanakan penelitian tersebut.
Penulisan diketik dengan 2 spasi, kurang lebih 4-6 halaman.
6) Metode Penelitian
Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain
percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan
dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga
menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian ini
harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengentahuan dan teknik
dasar agar bisa dipublikasikan. Penulisan Metode diketik dengan 2 spasi, kurang lebih 1
halaman.
7) Pembahasan/Hasil Pembahasan
Pembahasan dapat dibagi dalam beberapa sub bagian. Diketik dalam 2 spasi. Penulisan
kurang lebih 4-6 halaman. Dalam pembahasan membandingkan hasil penelitian dengan
model atau teori yang diacu, dan menghubungkan hasil penelitian pe nulis dan penelitian
sebelumnya dengan menunjukkan persamaan dan membahas perbedaannya. Pembahasan
digunakan untuk hasil penelitian kualitatif, sedangkan Hasil dan Pembahasan digunakan
untuk hasil penelitian kuantitatif.
8) Simpulan
Dalam simpulan yang dibahas pembuktian hipotesis dari penelitian, ditulis ringkas yang
memuat informasi yang cukup sehingga pembaca mengetahui bahwa telah membuktikan
hipotesis yang telah dilakukan dan dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan metode.
Dan biasanya terdapat saran yang berisi kemungkinan penelitian lebih lanjut, dan potensi-
potensi yang dimiliki metode yang dipakai dapat dimasukkan.
9) Daftar Pustaka/Kepustakaan
Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu ganti
halaman baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian ditulis dengan
berganti halaman baru. Jenis penulisan daftar pustaka diberi judul DAFTAR PUSTAKA,
dicetak tebal dengan huruf tegak, kapital semua.
Isi paragraph adalah 1 ide gagasan. Gagasan boleh diawal,tengah maupun diakhir dengan
memperhatikan predikat,objek. Pemilihan kata kata yang tepat yaitu DIKSI. biasakan
membaca agar lebih paham agar menjadi naskah sebelum kita mencoba submit yang kita
tuju. Sebelum menggunakan bahasa Indonesia lebih baik menggunakan bahasa inggris
dahulu.
Kesimpulan