Kegiatan pendahuluan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini.
Guru meminta pendapat siswa bagian mana dari tanaman tersebut yang
terlihat paling menarik.
Guru menjelaskan salah satu bagian dari tumbuhan yang terlihat menarik yaitu
bunga.
Guru menjelaskan struktur dan jenis bunga, seperti bunga sempurna dan
bunga tidak sempurna dengan memperlihatkan gambar bunga-bunga tertentu
yang terdapat pada buku siswa.
Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati
siswa.
Siswa bertanya kepada guru mengenai struktur bunga yang sedang diamati.
Interpretasi
Menyimpulkan
Kegiatan penutup
Ekosistem darat
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
A. Tujuan percobaan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
B. Alat dan bahan
Alat Tulis
Kaca pembesar
Barometer
Lingkungan sekitar
C. Cara kerja
tentukanlah ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggalmu.
Amati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah pada ekosistem yang telah dipilih.
Gunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
Catatlah data pada tabel dalam lembar kerja
Amati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
Catatlah jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang
tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan
menggunakan kaca pembesar jika perlu.
Catatlah data pada lembar kerja
Buatlah kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua sistem tersebut.
D. Pertanyaan
Bagaimana perbedaan komponen biotik pada ekosistem darat alami dan buatan?
a. Komponen abiotik ekosistem darat alami
1. Suhu
2. Cahaya
3. Tanah
4. Angin
5. Air
1.
2.
3.
4.
dst
1. Suhu
2. Cahaya
3. Tanah
4. Angin
5. Air
1.
2.
3.
4.
dst
3. Skenario pembelajaran
Kelas: V
Pembelajaran: 1
Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
3.2 Menguraikan isi teks penjelasan tentang proses daur air, rangkaian listrik, sifat
magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem
pernapasan dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku.
IPA
3.2 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya.
Indikator
Memahami informasi mengenai anggota tubuh hewan yang disajikan berupa teks
uraian.
Memahami hewan-hewan yang termasuk karnivora, herbivora dan omnivora
melalui teks yang dibaca.
Tujuan pembelajaran:
Dengan mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan proses
bernafas pada manusia dengan rasa ingin tahu.
Dengan menggali informasi dari bacaan yang disertai ilustrasi gambar, siswa
mampu menyebutkan organ pernafasan pada ikan dengan cermat.
Dengan mencermati gambar organ dalam ikan, siswa mampu mengidentifikasi
bagian organ dalam ikan beserta fungsinya dengan teliti.
Dengan menggali informasi dari bacaan “Penggolongan Hewan Sesuai
Makanannya”, siswa mampu mengklasifikasikan hewan menjadi tiga jenis
(karnivora, herbivora, dan omnivora) dengan percaya diri.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar:
Buku guru, buku siswa, gambar organ dalam ikan, bacaan penunjang.
a. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan bentuk penyesuaian diri makhluk hidup
melalui bentuk organ tubuhnya. Adaptasi morfologi ini sangat mudah dikenali
dan diamati karena tampak dari luar. contoh adaptasi morfologi pada hewan
adalah kaki itik memiliki selaput diantara jari-jarinya yang berfungsi untuk
membantu berenang. Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan adalah
Teratai memiliki daun yang lebar dan tipis serta batang yang berongga untuk
mengurangi penguapan.
b. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui fungsi kerja
organ-organ tubuh. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga akan
sulit untuk diamati. Contoh adaptasi fisiologi pada hewan adalah Ikan air laut
menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan ikan air tawar. Hal ini
karena kadar garam air laut lebih tinggi daripada kadar garam air tawar,
sehingga menyebabkan ikan air laut kekurangan air dan harus banyak minum.
Kadar garam yang tinggi pada ikan air laut harus dikurangi agar tubuh ikan
tidak terlalu pekat, sehingga ikan air laut mengeluarkan urine yang pekat.
Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan adalah akar dan daun pada
tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat kimia yang berbau khas untuk
mengambat tumbuhan lain yang ada di dekatnya. Contoh adaptasi fisiologis
pada manusia yaitu tubuh manusia akan mampu menambah jumlah sel darah
merah apabila berada di daerah pegunungan. Hal ini terjadi untuk mengikat
oksigen lebih banyak dalam memenuhi kebutuhan hidup sel-sel tubuh.
c. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan bentuk penyesuaian diri makhluk hidup
terhadap lingkungannya dengan cara mengubah tingkah laku agar dapat
mempertahankan kelangsungan hidup. Contoh adaptasi tingkah laku pada
hewan yaitu Kucing akan mendekam ketika mengincar mangsa. Sedangkan
contoh adaptasi tingkah laku pada tumbuhan dapat dilihat pada saat pohon jati
meranggas di musim kemarau. Pohon jati akan menggugurkan daunnya untuk
mengurangi penguapan pada saat kemarau datang.
5. Sistem klasifikasi dua kingdom lebih mudah dijelaskan di sekolah dasar karena:
a. Sistem klasifikasi dua kingdom ini menggolongkan dua kelompok besar
mahluk hidup di bumi yaitu tumbuhan dan hewan. Dasar sistem
klasifikasi dua kingdom ini adalah ciri dan karakteristik serta kemampuan
yang dimiliki yang bisa diamati dari luar sehingga siswa sekolah dasar
mudah untuk memahami sistem klasifikasi mahluk hidup.
b. Sistem klasifikasi dua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama
menuju model kingdom lainnya.
c. Dalam menjelaskan materi ini di kelas guru dapat menggunakan atau
mencontohkan mahluk hidup yang ada di sekitar siswa.