BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penelitian ini untuk menganalisa beban kerja tenaga rekam medis
di RSU Negara
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kegiatan yang ada di unit kerja rekam medis RSU Negara
2. Mengidentifikasi uraian tugas di unit rekam medis RSU Negara
3. Menghitung jumlah kebutuhan tenaga rekam medis di RSU Negara
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi, masukan dan pertimbangan terkait
dengan beban kerja yang sesuai pada tenaga rekam medis di RSU Negara.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tembahan dalam memperkuat hasil-
hasil studi tentang beban kerja tenaga rekam medis di rumah sakit dan juga sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Wardanis (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Beban Kerja
Tenaga Rekam Medis Rumah Sakit Bedah Surabaya Menggunakan Metode FTE, beban kerja
tenaga rekam medis mengalami peningkatan dikarenakan kebutuhan pelayanan berkas rekam
medis yang juga meningkat. Berdasarkan fakta tersebut maka diperlukan adanya suatu
perhitungan beban kerja yang objektif agar dapat diketahui jumlah tenaga yang dibutuhkan yang
mana beban kerja objektif ini diukur berdasarkan keseluruhan waktu yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan. Metode FTE merupakan salah satu metode yang tepat untuk digunakan
mengukur beban kerja objektif baik itu tenaga medis maupun non medis karena dapat mengukur
beban kerja individu, menilai kinerja dan produktivitas individu.
Menurut Gemilang dan Suradi (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Beban Kerja
Tenaga Rekam Medis di Rumah Sakit, standar beban kerja merupakan benyaknya pekerjaan
yang dapat diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam masa kerja selama satu tahun
sesuai dengan standar profesional serta telah memperhitungkan waktu libur, sakit dan lain
sebagainya. Analisis beban kerja merupakan cara yang dapat dilakukan untuk menghitung beban
kerja dengan cara menjumlahkan seluruh beban kerja, kemudian membagi dengan kapasitas
kerja per satuan waktu. WISN (Work Load Indicator Staff Need) merupakan salah satu metode
yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan SDM kesehatan di tingkat institusi. WISN
adalah indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban
kerja sehingga alokasi atau relokasi menjadi lebih mudah serta rasional.
Menurut Siswati (2018) dalam buku yang berjudul Manajemen Unit Kerja II Perencanaan
SDM Unit Kerja RMIK, analisis beban kerja merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menghasilkan jumlah kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasi
berdasarkan syarat masing-masing jabatan, sebagai tolak ukur bagi unit organisasi untuk
melaksanakannya pekerjaannya, sebagai tolak ukur peningkatan produktivitas kerja. Analisis
beban kerja dilakukan terhadap tiga aspek, yaitu aspek norma waktu (variable tetap), aspek
volume kerja (variable tidak tetap) dan aspek jam kerja efektif. Analisis beban kerja dilakukan
dengan cara membandingkan beban kerja dengan jam kerja efektif per tahun. Beban kerja
didapat dari hasil perkalian volume kerja dengan norma waktu.
Menurut Pasal 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 12 tahun 2008 tentang
pedoman analisi beban kerja di lingkungan departemen dalam negeri dan pemerintah daerah,
hasil dan manfaat analisis beban kerja memberikan informasi berupa efektivitas dan efisiensi
jabatan dan unit kerja, prestasi kerja jabatan dan unit, jumlah kebetuhan tenaga, jumlah beban
kerja jabatan dan unit, serta standar norma waktu kerja.
Menurut Duantari (2017) dalam penelitian yang berjudul Analisis Perhitungan Beban
Kerja Tenaga Rekam Medis Dengan Metode WISN di RS Bethesda Lempuyangwangi
Yogyakarta, setiap rumah sakit memerlukan adanya analisa beban kerja tenaga rekam medis
untuk menghitung secara riil beban kerja petugas. Di rumah sakit terebut terdapat petugas rekam
medis yang merangkap beberapa pekerjaan dan sebelumnya belum pernah dilakukan analisis
beban kerja sehingga menyebabkan petugas merasakan beban kerja yang tinggi karena belum
diketahui apakah tenaga tersebut cukup untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan padanya.
BAB III
Menghitung
jumlah
kebutuhan
tenaga rekam
medis
BAB IV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional analitik
pada unit kerja rekam medis RSU Negara yang beralamat di Jalan Wijaya Kusuma No. 17, Baler
Bale Agung, Kec. Negara, Kabupaten Jembrana, Bali pada bulan Februari sampai dengan Maret
2022. Sumber data adalah data primer yang didapat dari hasil pengamatan pada kegiatan yang
ada di unit rekam medis serta uraian tugasnya. Variabel dalam penelitian ini yaitu tenaga kerja
rekam medis, kegiatan yang ada di unit rekam medis, serta uraian tugas atau job description di
unit rekam medis. Jenis instrument penelitian yang penulis gunakan yaitu observasi. Prosedur
penelitian terdiri dari menentukan permasalahan, melakukan studi literatur, penetapan lokasi,
studi pendahuluan, penetapan metode pengumpulan data, analisis data, penyusunan hasil
penelitian. Metode analisis data yang digunakan yaitu kualitatif.