Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA REKAM MEDIS DI RSU NEGARA TAHUN 2020

DENGAN METODE WISN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rekam medis merupakan berkas yang berisi data-data demografi dan klinis pasien yang
dirawat di suatu instansi pelayanan kesehatan. Menurut (buku ajar rekam medis) rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien yang dipergunakan serta
tersedia pada suatu sarana pelayanan kesehatan selama mendapatkan perawatan di rumah sakit,
baik rawat jalan maupun rawat inap.
Rekam medis dibuat untuk tujuan administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan
dan dokumentasi. Menurut Permenkes Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 Pasal 14 rekam medis
berfungsi untuk dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, bahan pembuktian dalam
perkara hukum, bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan, dasar pembayaran biaya
pelayanan kesehatan, serta bahan untuk menyiapkan statistic kesehatan. Rekam medis memiliki
manfaat terhadap pengobatan pasien, peningkatan mutu pelayanan, sebagai bahan informasi di
bidang pendidikan dan penelitian, sebagai petunjuk penetapan serta bukti pembiayaan pelayanan
kepada pasien, sebagai bahan statistik kesehatan, serta sebagai alat bukti dalam persidangan atau
kasus hukum.
Melihat pentingnya rekam medis dalam suatu pelayanan kesehatan, maka
penyelenggaraan agar rekam medis berkualitas harus didukung oleh mutu rekam medis yang
tepat, cepat dan benar di mana petugas atau sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
penting dalam melaksanakan penyelenggaraan rekam medis (Gemilang dan Suradi, 2015).
Menurut Hamid (2020) sumber daya menusia adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari suatu organisasi serta merupakan kunci yang menentukan
perkembangan organisasi. Dewasa ini, sumber daya manusia dipandang sebagai aset utama
dalam suatu organisasi yang bernilai, dapat dilipatgandakan dan dikembangkan.
Menurut Siswati (2018) keberhasilan pelayanan yang diberikan dan berkualitas dapat
dilihat dari pengelolaan unit rekam medis dan informasi kesehatan yang didukung dengan
tenaga-tenaga profesional, memiliki pendidikan yang sesuai dan memiliki kompetensi di bidang
ilmu rekam medis dan informasi kesehatan. Demi terlaksananya penyelenggaraan rekam medis
yang berkualitas, maka harus ditunjang dengan sumber daya manusia yang berkompeten,
profesional serta beban kerja yang sesuai.
Menurut Moekijat (2010) beban kerja adalah volume dari hasil kerja atau catatan tentang
hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan volume yang dihasilkan oleh sejumlah pegawai dalam
suatu bagian tertentu. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengukur beban kerja yaitu
beban kerja subjektif dan beban kerja subjektif. Beban kerja subjektif merupakan cara
pengukuran yang digunakan untuk menjawab tentang persepsi tentang beban, tekanan serta
kepuasan kerja yang dilihat dari beban kerja fisik, mental serta sosial. Sedangkan beban kerja
objektif merupakan beban kerja yang diukur secara nyata sesuai dengan keadaan sebenarnya di
tempat kerja (Wardanis, 2018).
Beban kerja dapat menjadi sumber ketidakpuasan disebabkan oleh kelebihan beban kerja,
maka dari itu perlu dilakukan analisis beban kerja. Analisis beban kerja merupakan suatu proses
untuk menetapkan jumlah jam kerja tenaga atau karyawan yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dalam wamtu tertentu. Analisis terhadap beban kerja sumber daya manusia atau
tenaga rekam medis sangat penting untuk dilakukan untuk menentukan berapa jumlah personalia
dan beban kerja yang tepat pada suatu posisi perkerjaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian yaitu bagaimana hasil analisis beban kerja tenaga rekam medis di RSU
Negara?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penelitian ini untuk menganalisa beban kerja tenaga rekam medis
di RSU Negara
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kegiatan yang ada di unit kerja rekam medis RSU Negara
2. Mengidentifikasi uraian tugas di unit rekam medis RSU Negara
3. Menghitung jumlah kebutuhan tenaga rekam medis di RSU Negara
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi, masukan dan pertimbangan terkait
dengan beban kerja yang sesuai pada tenaga rekam medis di RSU Negara.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tembahan dalam memperkuat hasil-
hasil studi tentang beban kerja tenaga rekam medis di rumah sakit dan juga sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Wardanis (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Beban Kerja
Tenaga Rekam Medis Rumah Sakit Bedah Surabaya Menggunakan Metode FTE, beban kerja
tenaga rekam medis mengalami peningkatan dikarenakan kebutuhan pelayanan berkas rekam
medis yang juga meningkat. Berdasarkan fakta tersebut maka diperlukan adanya suatu
perhitungan beban kerja yang objektif agar dapat diketahui jumlah tenaga yang dibutuhkan yang
mana beban kerja objektif ini diukur berdasarkan keseluruhan waktu yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan. Metode FTE merupakan salah satu metode yang tepat untuk digunakan
mengukur beban kerja objektif baik itu tenaga medis maupun non medis karena dapat mengukur
beban kerja individu, menilai kinerja dan produktivitas individu.

Menurut Gemilang dan Suradi (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Beban Kerja
Tenaga Rekam Medis di Rumah Sakit, standar beban kerja merupakan benyaknya pekerjaan
yang dapat diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam masa kerja selama satu tahun
sesuai dengan standar profesional serta telah memperhitungkan waktu libur, sakit dan lain
sebagainya. Analisis beban kerja merupakan cara yang dapat dilakukan untuk menghitung beban
kerja dengan cara menjumlahkan seluruh beban kerja, kemudian membagi dengan kapasitas
kerja per satuan waktu. WISN (Work Load Indicator Staff Need) merupakan salah satu metode
yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan SDM kesehatan di tingkat institusi. WISN
adalah indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban
kerja sehingga alokasi atau relokasi menjadi lebih mudah serta rasional.

Menurut Siswati (2018) dalam buku yang berjudul Manajemen Unit Kerja II Perencanaan
SDM Unit Kerja RMIK, analisis beban kerja merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menghasilkan jumlah kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasi
berdasarkan syarat masing-masing jabatan, sebagai tolak ukur bagi unit organisasi untuk
melaksanakannya pekerjaannya, sebagai tolak ukur peningkatan produktivitas kerja. Analisis
beban kerja dilakukan terhadap tiga aspek, yaitu aspek norma waktu (variable tetap), aspek
volume kerja (variable tidak tetap) dan aspek jam kerja efektif. Analisis beban kerja dilakukan
dengan cara membandingkan beban kerja dengan jam kerja efektif per tahun. Beban kerja
didapat dari hasil perkalian volume kerja dengan norma waktu.

Menurut Pasal 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 12 tahun 2008 tentang
pedoman analisi beban kerja di lingkungan departemen dalam negeri dan pemerintah daerah,
hasil dan manfaat analisis beban kerja memberikan informasi berupa efektivitas dan efisiensi
jabatan dan unit kerja, prestasi kerja jabatan dan unit, jumlah kebetuhan tenaga, jumlah beban
kerja jabatan dan unit, serta standar norma waktu kerja.

Menurut Duantari (2017) dalam penelitian yang berjudul Analisis Perhitungan Beban
Kerja Tenaga Rekam Medis Dengan Metode WISN di RS Bethesda Lempuyangwangi
Yogyakarta, setiap rumah sakit memerlukan adanya analisa beban kerja tenaga rekam medis
untuk menghitung secara riil beban kerja petugas. Di rumah sakit terebut terdapat petugas rekam
medis yang merangkap beberapa pekerjaan dan sebelumnya belum pernah dilakukan analisis
beban kerja sehingga menyebabkan petugas merasakan beban kerja yang tinggi karena belum
diketahui apakah tenaga tersebut cukup untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan padanya.

BAB III

3.1 Kerangka Berpikir

kegiatan yang ada di unit


kerja rekam medis
Analisis Beban Kerja
Tenaga Rekam Medis di
uraian tugas di unit
RSU Negara Tahun 2021
rekam medis
Menggunakan Metode
WISN
jumlah kebutuhan tenaga
rekam medis

3.2 Kerangka Konsep

INPUT PROSES OUTPUT

SDM Mengidentifika Jumlah


si kegiatan tenaga
Uraian Tugas yang ada di rekam
Tenaga unit kerja medis
Rekam Medis rekam medis sesuai
beban kerja
Mengidentifika
RM
si uraian tugas
di unit rekam
SOP medis

Menghitung
jumlah
kebutuhan
tenaga rekam
medis
BAB IV
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional analitik
pada unit kerja rekam medis RSU Negara yang beralamat di Jalan Wijaya Kusuma No. 17, Baler
Bale Agung, Kec. Negara, Kabupaten Jembrana, Bali pada bulan Februari sampai dengan Maret
2022. Sumber data adalah data primer yang didapat dari hasil pengamatan pada kegiatan yang
ada di unit rekam medis serta uraian tugasnya. Variabel dalam penelitian ini yaitu tenaga kerja
rekam medis, kegiatan yang ada di unit rekam medis, serta uraian tugas atau job description di
unit rekam medis. Jenis instrument penelitian yang penulis gunakan yaitu observasi. Prosedur
penelitian terdiri dari menentukan permasalahan, melakukan studi literatur, penetapan lokasi,
studi pendahuluan, penetapan metode pengumpulan data, analisis data, penyusunan hasil
penelitian. Metode analisis data yang digunakan yaitu kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai