Anda di halaman 1dari 36

Sistem Kesehatan yang

Tangguh dan Berkelanjutan


(RSSH)
Bahan Diskusi
Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES)
ISI & SISTEMATIKA

01 PENGANTAR 02 SITUASI & TANTANGAN


Sistem Kesehatan yang kuat Situasi dan Tantangan
dan berkesinambungan Sistem Kesehatan

03 KELUARAN 04 POKOK KEGIATAN


Kegiatan yang akan Kegiatan yang dilakukan
dilakukan untuk mencapai untuk mencapai tujuan
Keluaran
Criteria for a more Resilient and Sustainable System
for AIDS-Tuberculosis-Malaria (ATM)
1. ATM should systematically include on local government planning document
(RPJMD, Renstra, RKPD, Renja)
2. ATM should be financially budgeted on APBD based on planning document
3. Budget are allocated to fund priority activities
4. Budget are disbursed as allocated
5. Formal evaluation-feedback (Binwas) from central government to sub-
national government on their planning, budgeting and implementation of
ATM program
6. Support from key relevant sectors (public private partnership)

Involvement of MoHA is important


Situasi & Tantangan
Apa saja situasi dan hal yang masih menjadi tantangan.
Banyak hal sudah dicapai:
• Layanan Testing HIV dan Pengobatan ATM telah tersedia di
seluruh Kab/Kota (meskipun masih ada isu pelaporan)
• 285 daerah Kab/Kota telah eliminasi Malaria
• HIV dan Tuberkulosis masuk dalam Kebijakan SPM Kesehatan
• Malaria ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024
• External review untuk ATM telah dilakukan secara periodic
• Berbagai kebijakan esensial di tingkat Pusat telah ada
• Estimasi populasi sasaran ATM telah ada (bahkan jumlah sasaran
pada level Kabupaten/Kota)
• Berbagai pedoman teknis dan pelatihan telah dibuat /
dilaksanakan
TANTANGAN DALAM RSSH
● ATM belum masuk dalam dokumen Perencanaan di daerah
● ATM sudah masuk dalam Dokren Bangda tetapi belum strategik /
memperhatikan prioritas
● ATM sudah masuk dalam Dokren Bangda tetapi tidak diserap dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya
● Tidak ada umpan balik kepada pimpinan di daerah
● Masih ada ruang Kepemimpinan Kepala Daerah yang diperlukan hadir
langsung dalam upaya pencegahan dan pengendalian ATM
● Pandemi COVID19 berdampak pada anggaran ATM di Daerah
● Pemantauaan dan evaluasi kinerja Pemda belum sistematik
● Dana Desa ada, tetapi belum mendukung ATM
● Peran Stakeholders di Pusat/Daerah belum optimal dan terukur
● Perusahaan (sektor swasta) belum terlibat penuh
Keluaran /
Deliverables
RSSH DELIVERABLES
Percentage of sub-national government funding contribution to total
OUTCOME domestic funding for HIV, TB and Malaria (ATM) (35% in year 2023,
baseline 15% in 2020)

Percentage of districts that have ATM budget included in District's


Budget documents (APBD) in accordance with MoHA Regulation
OUTPUT 1 for Annual District Planning and Budgeting and/or "Technical
Guidelines for Integrating ATM into Local Government
Development and Budget Plans“ (204 in year 2023)

Percentage of district which established Partnership Forum to


increase financial contribution of stakeholders and/or their
OUTPUT 2
supportive policies for the implementation of ATM program (204 in
year 2023)
Pokok Kegiatan
RSSH
Apa pokok kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai Keluaran / Deliverables.
POKOK POKOK KEGIATAN RSSH
1. Penyusunan Pedoman Teknis Integrasi ATM dalam Dokumen
Perencanan di Daerah (khususnya: Renja, RKPD dan APBD)
2. Diseminasi-Asistensi-Supervisi Daerah dalam Integrasi ATM pada
Dokumen Perencanaan
3. Kerja kerja advokasi oleh ADINKES Pusat dan khususnya ADINKES
Wilayah (Program Coordinator) ke Daerah
4. Dukungan Pengembangan SIPD Kemendagri (Sistem Informasi
Pembangunan Daerah) untuk monitoring anggaran APBD
5. Penguatan forum Kemitraan untuk mencapai target dukungan dana
desa untuk ATM, peran serta sector swasta serta bentuk kegiatan
lainnya yang mendukung implementasi ATM
6. Kajian kebijakan untuk insentive pelaksanaan ATM oleh Pemda
7. Berbagai kegiatan terkait lainnya di Pusat dan Daerah (pertemuan,
kunjungan asistensi, komunikasi intensif, dll)
TERIMAKASIH
ADINKES
BRIEF PROFILE
(Past Achivement)

PP ADINKES
ADINKES
Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia
(ADINKES) adalah organisasi Asosiasi yang didirikan untuk
memenuhi aspirasi dan partisipasi Dinas Kesehatan dalam
Pembangunan Kesehatan. ADINKES didirikan di Jakarta
pada tanggal 22 Oktober 2002 dalam Temu Nasional
Kepala Dinas Kesehatan se-Indonesia. Anggaran Dasar
ADINKES berdasarkan akte tertanggal 23-08-2013 No: 16
dibuat oleh Notaris Vidi Andito, SH. Anggaran dasar tersebut
telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum
dan Hak Azasi Manusia dengan Surat Keputusan tertanggal
Tujuh Maret Dua Ribu Empat Belas (07-03-2014) No:
AHU109. AH. 01. 07. Tahun 2014.
VISI ADINKES
Menjadi mitra utama Pemerintah dan
Pemerintah Daerah seluruh Indonesia dalam
mewujudkan Dinas Kesehatan dan Unit
Pelaksana Teknisnya sebagai pelaksana
urusan kesehatan yang terpercaya dan dapat
di andalkan.
MISI ADINKES
1. Meningkatkan komunikasi antar Anggota, Pemerintah.
Swasta dan Masyarakat dalam melaksanakan Otonomi
Daerah / Desentralisasi
2. Mengembangkan Kapasitas dan meningkatkan
kompetensi anggota dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi.
3. Menggerakkan pembangunan Nasional yang
berwawasan Kesehatan
4. Mendukung pemerintah dalam pengembangan upaya
kesehatan masyarakat, perorangan dan
pemberdayaan masyarakat.
5. Mendukung pemerintah dalam pengembangan upaya
kesehatan perorangan terutama pelayanan primer.
6. Mendukung implementasi Jaminan Kesehatan
Nasional di daerah.
POSISI ADINKES DALAM DUKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN & KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Kementerian Kementerian
Kesehatan Dalam Negeri
Dinas
Gubernur
Sistem Kesehatan
Kesehatan Provinsi
Nasional Persetujuan
ADINKES
NSPK APBD
SPM Dinas Bupati/
Kesehatan Walikota
Kab/Kota
Pemangku
Kepentingan
(Provinsi & MASYARAKAT
Kab/Kota) Presentasi by Prof. Djohermansyah Djohan –
Dirjen OTDA, Kemendagri, 2012
SEKILAS KEGIATAN
2017 – 2020
PENYUSUNAN PEDOMAN PEMETAAN, PEMBIAYAAN
DAN RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PELAKSANAAN
SPM BIDANG KESEHATAN (2017)

Rangkaian Pertemuan Konsultasi dilaksanakan di 5 Provinsi dan 10


Kabupaten/Kota (NAD, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Jawa Tengah),
serta Konsultasi Nasional (Sorong, Papua Barat)
PENYUSUNAN DOKUMEN PEDOMAN PEMBAGIAN
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN
(NSPK) TERKAIT PENANGGULANGAN HIV AIDS DI
INDONESIA (APRIL – NOVEMBER 2017)

Rangkaian Pertemuan dilaksanakan di Tingkat Nasional (Jakarta &


Belitung) serta Regional (di 5 Provinsi: Jabar, DI Yogyakarta, Kaltim, Kalbar,
Kepri). Kegiatan didukung oleh Subdit AIDS, Ditjen P2P – KEMKES (GF
ATM)
SEMILOKA NASIONAL PENGUATAN PERAN
DINAS KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN
KECURANGAN IMPLEMENTASI JKN (Maret 2018)

467 Peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi dan


Kabupaten/Kota, Rumah Sakit dan Puskesmas.
LOKAKARYA NASIONAL
SPM KESEHATAN DAN
PENCEGAHAN STUNTING (April 2018)

210 Peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota


PERTEMUAN NASIONAL OPTIMALISASI
PUSKESMAS SEBAGAI PPK BLUD DAN
STRATEGI REMUNERASI (Juli, 2018)

930 Peserta terutama dari Puskesmas serta Dinas Kesehatan, Rumah Sakit
dan Labkesda (agenda termasuk Pameran dan Kunjungan Lapangan ke 18
Puskesmas PPK BLUD)
PERTEMUAN NASIONAL PEMBINAAN DAN
TATA HUBUNGAN DINKES DENGAN
FASYANKES DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
KEPALA DINAS KESEHATAN (September, 2018)

347 Peserta dari Dinas Kesehatan


dan Rumah Sakit Umum Daerah.
PERTEMUAN DISEMINASI HASIL REVIEW
PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN
KESEHATAN DAERAH (September, 2018)

35 peserta tingkat Nasional serta Dinkes Provinsi


dan Kabupaten/Kota dari Papua dan Papua Barat
PERTEMUAN NASIONAL
PELAYANAN KESEHATAN I
(JAMBORE NASIONAL, November, 2018)

1315 Peserta dari Provinsi dan Kabupaten /


Kota dari seluruh Indonesia
SEMILOKA NASIONAL PERCEPATAN PEMBENTUKAN
BLUD, PELAKSANAAN SPM KESEHATAN DAN
PENJAMINAN MUTU FASYANKES DALAM
IMPLMENTASI JKN (Bali, Maret 2019)

1407 Peserta dari Provinsi dan Kabupaten /Kota dari


seluruh Indonesia (terutama Puskesmas & Dinkes)
PENTALOKA NASIONAL PELAKSANAAN
SPM KESEHATAN, AKREDITASI - KREDENSIALING
SERTA PELAKSANAAN PPK BLUD (JULI 2019)

(Juli 2019)

1309 Peserta dari Provinsi dan Kabupaten /Kota


seluruh Indonesia (terutama Puskesmas & Dinkes)
LOKAKARYA & KAJI BANDING
SPM KESEHATAN REGIONAL SULAWESI,
TANAH PAPUA DAN MALUKU (Agustus, 2019)

117 Peserta dari Provinsi dan Kabupaten/Kota


(Kegiatan: Lokakarya, Kunjungan Puskesmas
& Presentasi Poster)
HASIL DAN
REKOMENDASI
DOKUMEN REKOMENDASI

NSPK Penanggulangan AIDS Rekomendasi Standar Teknis Panduan dalam


(Pembagian Tugas Urusan SPM Bidang Kesehatan sesuai Penyusunan Rencana Aksi
Konkuran antara Pemerintah Peraturan Pemerintah No. 2 Daerah dalam
Pusat, Provinsi dan Tahun 2018 (berikut langkah Pelaksanaan SPM Bidang
Kabupaten/Kota). kegiatan dan pokok-pokok Kesehatan (termasuk
pembiayaan) mapping & costing SPM
MOU ADINKES – BPJS KESEHATAN
1. Bimbingan dan Pembinaan
kepada Fasilitan Pelayanan
Kesehatan Tingkat Daerah
terkait peningkatan layanan
bagi peserta Program JKN-
KIS
2. Pencegahan dan Deteksi
Kecurangan (Fraud)
Implementasi JKN-KIS
3. Advokasi bersama kepada
Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah dalam
rangka Optimalisasi Program
JKN-KIS
4. Pengembangan Sistem
Pembayaran
5. Koordinasi dalam kebijakan
pemindahan peserta di FKTP
6. Pengembangan Penjaminan
Mutu & Sertifikasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
RANGKUMAN
CAPAIAN
ADINKES
SESUAI DENGAN MISI
ORGANISASI, ADINKES RUTIN
SETIAP MINGGU MELAKUKAN
WEBINAR UNTUK PENGUATAN
KEPADA DINAS KESEHATAN DAN
UPTD DINAS KESEHATAN

Berikut ini (pada slide berikut) adalah beberapa flyers


terkait Webinar yang diselenggarakan ADINKES dalam
berbagai area bidang kesehatan. 3-4 Webinar dilaksanakan
setiap bulan dengan mengundang Narasumber berkenaan.
PLATFORM UNTUK SOCIAL MEDIA

YouTube dan
Facebook
ADINKES telah
Di-ikuti oleh
ribuan peserta.
KEMITRAAN ADINKES
terimakasih
ADINKES Pusat: ITS Tower Lt. 9 Unit 15, Nifarro Park
Jln. Raya Pasar Minggu No. 18 Kalibata, Jakarta Selatan
ppadinkes@gmail.com | +62 857 7608 7277|
www.adinkes.org

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for the attribution

Anda mungkin juga menyukai