NIM :
Kelas :
Mata Kuliah:
4 - 22 Analisis Neraca
Rasio Utang = 50%
Rasio Lancar = 1,8 kali
Perputaran total as 1,5 kali
Jml hari penjualan 36,5 hari
Margin laba kotor 25%
Rasio Perputaran p 5 kali
Neraca
Kas $ 27,000.00 Utang usaha $ 90,000.00
Piutang Usaha $ 45,000.00 Utang Jangka Panja$ 60,000.00
Persediaan $ 90,000.00 Total Utang Rp 150,000
Total Asset Lancar $ 162,000.00 Saham Biasa $ 52,500.00
Laba Ditahan $ 97,500.00
Aset Tetap $ 138,000.00 Total Ekuitas $ 150,000.00
Total asset $ 300,000.00 Total kewajiban & $ 300,000.00
Penjualan $ 450,000.00 Harga Pokok Penju Rp 337,500
4 - 22 Analisis Rasio
Naraca Per tanggal 31 December 2005
Neraca
Kas $ 77,500.00 Utang usaha $ 129,000.00
Piutang Usaha $ 336,000.00 wesel Tagih $ 84,000.00
Persediaan $ 241,500.00 Kewajiban Lancar $ 117,000.00
Total Asset Lancar $ 655,000.00 Total Kewajiban l $ 330,000.00
Utang jangka Pan$ 256,500.00
Aset Tetap $ 292,500.00 Ekuitas biasa $ 361,000.00
Total asset $ 947,500.00 Total kewajiban &$ 947,500.00
JAWAB:
1. Rasio Lancar = Asset lancar
Kewajiban lancar
Rasio Lancar = $ 655,000.00
$ 330,000.00
Rasio Lancar = 2.0
Rasio Lancar = 2 Kali
9. = Total utang
Total asset
= $ 586,500.00
$ 655,000.00
= 0.895419847328
= 90%
b. Persamaan DuPont
2. Kelemahan
Pada hasil analisis tersebut Barry ada beberapa hasil yang kurang sehingga menjadi suatu kelemahan pada p
lancar yang kurang dari rata-rata industri dan Jumlah hari penjualan belum tertagih yang cukup besar dari ra
oleh besarnya nilai piutang usaha yang bisa jadi mengakibatkan piutang tak tertagih melonjak besar.