Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi (1) latar belakang (2) rumusan masalah, (3) tujuan
penelitian dan pengembangan , (4) spesifikasi produk yang diharapkan, (5)
pentingnya penelitian dan pengembangan , (6) asumsi, keterbatasan penelitian dan
pengembangan serta (7) definisi operasional. Tujuh sub bab tersebut dipaparkan
sebagai berikut.

1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Soehardjo
(2012: 152) mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar untuk
menyiapkan masa depan peserta didik. Meningkatnya kualitas pendidikan maka
meningkat pula kualitas hidup manusia. Pemerintah perlu memperbarui
pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan demi meningkatkan
mutu relevansi dan efisiensi managemen pendidikan. Peningkatan mutu
khususnya dalam penelitian ini adalah pendidikan seni.
Pendidikan ketrampilan merupakan program pendidikan sekolah umum
yang menyediakan sejumlah mata pelajaran pilihan yang salah satunya adalah
ketrampilan seni (Soehardjo, 2012:158). Ketrampilan menjadi sorotan dalam
penelitian ini, maka yang harus diutamakan bukan kegiatan membangun ide,
tetapi pembuatan karya dimana hasil belajar yang didapat selain berupa produk
yakni berupa pemahaman langkah-langkah serta alat dan bahan yang digunakan
dalam proses pembuatan.
Salah satu Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran seni budaya di SMP
kelas VIII dalam kurikulum 2013 semester genap yaitu, “4.2 Menggambar
ilustrasi dengan teknik manual atau digital”. KD 4.2 mengandung arti bahwa guru
akan memberikan penugasan kepada siswa untuk menggambar ilustrasi dengan
menggunakan teknik manual maupun digital. Komik merupakan salah satu materi
yang akan diajarkan pada pembelajaran ilustrasi di SMPN 2 Malang kelas VIII

1
2

semester genap. Berdasarkan hasil observasi telahditemukan permasalahan bahwa


siswa cukup kesulitan dalam memahami materi karena kurangnya media yang
menarik dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru
didominasi dengan metode ceramah sehingga banyak siswa masih kurang
memahami cara menggambar komik. Komik merupakan medium bercerita atau
berekspresi dengan bahasa gambar yang tersusun. Penggambaran komik
dibutuhkan keterampilan secara prosedur dan penguasaan bahasa gambar.
Menurut Sadiman, dkk (1986: 11) proses belajar mengajar pada
hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari
sumber pesan melalui saluran atau media tertentu kepada penerima pesan. Proses
belajar mengajar membutuhkan suatu media untuk memudahkan dalam
penyampaian materi. Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2011: 4) mengatakan
bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,
gambar, grafik, televisi dan komputer. Guru membutuhkan adanya media sebagai
perantara yang mampu mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui
kata-kata atau kalimat tertentu. Pembelajaran menggunakan media menekankan
ketrampilan dirasa sangat membantu dan praktis, sehingga guru tidak perlu lagi
menjelaskan secara panjang lebar, tetapi bisa dijelaskan dengan modul yang telah
peneliti rancang.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan seorang guru Seni
Budaya di SMP Negeri 2 Malang, diperoleh beberapa informasi yang terkait
dengan ketrampilan menggambar komik. Sebagian siswa masih kurang
pemahamannya dalam kegiatan menggambar komik oleh sebab itu masih banyak
siswa yang belum bisa menggambar komik. Proses belajar mengajar yang di
terapkan oleh guru yakni menggunakan metode ceramah. Sekolah telah memiliki
buku pegangan sendiri berupa buku paket Kemendikbud Seni Budaya 2017 yang
memuat materi komik mengenai pengertian saja. Buku paket tersebut tidak
memberikan materi lain seperti jenis-jenis apalagi memiliki panduan jelas
mengenai pembuatan gambar komik itu sendiri. Proses dalam menggambar komik
itu sendiri membutuhkan panduan yang jelas.
3

Pembelajaran yang diterapkan pada SMPN 2 Malang menggunakan


kurikulum 2013 sehingga wajar bila menggunakan pembelajaran mandiri.
Pemilihan media berupa cetak dirasa sesuai dengan kemampuan dan peraturan
pembelajaran di SMPN 2 Malang. Berdasarkan peraturan yang terdapat di SMPN
2 Malang yang tidak memperbolehkan siswa menggunakan alat elektronik ponsel
di dalam kelas sehingga media cetak dirasa sesuai dalam menunjang proses
belajar siswa. Kondisi tersebut wajar apabila perlu dikembangkannya media
pembelajaran berupa modul yang mampu memuat prosedur dari menggambar
komik dengan mempertimbangkan peraturan dan kebutuhan guru Seni Budaya
SMPN 2 Malang.
Modul merupakan salah satu bahan ajar yang disusun secara sistematis
dan digunakan sebagai media penunjang dalam tercapainya suatu tujuan
pembelajaran. Menurut Rima Wati (2016: 27) modul merupakan salah satu media
cetak yang termasuk dalam media visual non proyeksi guna menunjang kegiatan
pembelajaran. Media yang akan dibuat berupa modul dengan menyajikan ilustrasi.
Berdasarkan kondisi tersebut akan dikembangkan media modul berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Modul Berbasis Ilustrasi Sebagai
Panduan Ketrampilan Materi Komik Kelas VIII di SMPN 2 Malang”. Modul
tersebut akan diberikan kepada murid kelas VIII SMPN 2 Malang sebagai
penunjang ketrampilan dalam menggambar komik.

2. Tujuan Penelitian dan Pengembangan


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka
tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :
a. Membuat modul berbasis ilustrasi sebagai penunjang panduan pembuatan
komik untuk peserta didik kelas VIII SMPN 2 Malang,
b. Mengetahui perkembangan nilai murid SMP 2 Malang yang telah
menggunakan modul.dalam proses pembelajaran materi komik
4

3. Spesifikasi Produk yang Diharapkan


Produk yang diharapkan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa
modul berbasis ilustrasi pada kompetensi menggambar ilustrasi dengan teknik
manual pada mata pelajaran Seni Budaya Kelas VIII SMPN 2 Malang. Adapum
spesifikasi produk yang diharapkan dalam pengembangan modul ini sebagai
berikut:

a. Jenis Produk
Jenis produk yang dikembangkan adalah Modul berbasis ilustrasi yang
diperuntukkan untuk peserta didik sebagai panduan dalam meningkatkan visual
menggambar komik secara mandiri. Modul ini berisikan materi, referensi komik
strip, panduan menggambar komik strip sehingga siswa mampu mengembangkan
kemampuan visual dalam menggambar komik dengan mudah dan percaya diri.
Modul ini adalah panduan yang dibuat melalui aplikasi photoshop untuk
menyusun rancangan dengan menyesuaikan penataan layout, font, dan warna yang
digunakan. Hasil rancangan akan dicetak untuk diujicoba, diperbanyak, dan
disebarkan sebagai pelaksanaan penerapan di sekolah.

b. Bentuk Produk
Bentuk produk yang dihasilkan berupa materi yang dikemas dengan
ilustrasi sebagi pendekatan visual untuk memudahkan proses pembelajaran siswa.
Modul belajar ini berukuran A5 yang akan dicetak menggunakan bahan kertas 210
gram, kertas art paper untuk sampul, dan menggunakan kertas 120 gram untuk
isinya. Modul ukuran A5 disesuaikan dengan kebutuhan materi dan ilustrasi
dalam proses pembelajaran siswa. Modul ini didesain menggunakan Adobe
Photoshop CS6.
Materi tahapan belajar dalam modul ini dimulai dengan memberikan
gambaran mengenai kompetensi inti dan tujuan pembelajaran kemudian dilanjut
dengan materi pengetahuan sebagai awal capaian kompetensi, meliputi
pengertian, dan jenis-jenis komik. Dilengkapi dengan referensi komik strip,
sampai dengan panduan dalam menggambar komik strip. Komik strip merupakan
jenis komik yang dipilih guru sebagai materi yang akan disampaikan. Referensi
5

komik strip yang disajikan berupa contoh referensi komik minimalis masakini
yang mudah dipahami dan ditirukan oleh siswa sebagai referensi bentuk dan ide
sebagai latihan pengembangan kemampuan.
Jenis font yang digunakan untuk judul Caviar Dreams, font untuk bab
Caviar Dreams, dan font Geosanlight untuk isi. Modul panduan berbasis ilustrasi
ini diperuntukkan untuk jenjang SMP dan setara kelas VIII. Komponen-
komponen dalam buku ini meliputi:
1) Judul buku Modul Menggambar Komik Strip,
2) Bagian A berisi latar belakang, deskripsi, kompetensi inti, tujuan pembelajaran,
3) Bagian B berisi materi komik yang memuat pengertian, jenis-jenis, dan teknik
menggambar komik,
4) Bagian C berisi referensi komik strip, dan latihan mengisi teks ide cerita pada
komik strip,
5) Bagian D berisi projek akhir kreatifitas yang memuat lembar kerja pencapaian
siswa untuk mengekspresikan hasil ide cerita dan bayangan image yang telah
didapat melalui modul menggambar komik.

4. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan


a. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, modul pembelajaran ini merupakan penunjang peserta
didik dalam mencapai tujuan pembelajaran menggambar komik pada mata
pelajaran seni budaya untuk kelas VIII di SMPN 2 Malang.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan suatu manfaat sebagai
berikut:
1) Bagi guru, hasil dari penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat
digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses ketrampilan menggambar
komik.
2) Bagi siswa, hasil dari penelitian dan pengembangan ini diharapkan mampu
memudahkan peserta didik dalam praktik menggambar komik.
6

3) Bagi peneliti, hasil dari penelitian dan pengembangan ini dapat menunjukkan
apakah media pembelajaran berbentuk modul berbasis ilustrasi ini layak
menjadi media pembelajaran pada mata pelajaran seni budaya materi komik.

5. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan


Asumsi pengembangan modul ini sebagai berikut:
a. Modul berbasis ilustrasi yang akan dikembangkan oleh peneliti mampu
menunjang pembelajaran pada mata pelajaran seni budaya materi komik kelas
VIII SMPN 2 Malang.
b. Modul yang dikembangkan mampu meningkatkan aktivitas siswa belajar secara
mandiri dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran seni budaya di
SMK N 4 Malang dengan menyediakan panduan belajar yang efektif dan
menarik.

Batasan pengembangan modul ini sebagai berikut:


a. Media pembelajaran modul yang akan dirancang berupa modul pegangan untuk
peserta didik,
b. Modul yang dikembangkan berupa modul cetak,
c. Pokok bahasan yang disajikan adalah prosedur menggambar komik.

6. Definisi Operasional
a. Pengembangan merupakan upaya mengembangkan suatu produk yang
dilakukan untuk membantu dalam pencapaian tujuan belajar.
b. Media Pembelajaran merupakan perantara dalam kegiatan pembelajaran yang
digunakan oleh guru maupun siswa.
c. Modul merupakan paket belajar yang disusun dalam bentuk tertentu sebagai
penunjang bahan ajar sehingga dapat membantu peserta didik dalam
melakukan kegiatan belajar mandiri.
d. Ilustrasi merupakan seni gambar yang dipakai untuk memberi penjelasan atas
suatu tujuan atau maksud tertentu secara visual
e. Komik merupakan medium bercerita atau berekspresi dengan bahasa-gambar
yang tersusun.

Anda mungkin juga menyukai