Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS JURNAL PENDIDIKAN


Mata Kuliah : Biologi dan Pembelajarannya di SD
Dosen Pengampu : Tunjungsari Sekaringtyas, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :
Rifdah Nabilah (1107621119)
Hanifah Salsabila (1107621087)
Eunike Sirait (1107621275)
Syifa Dini (1107621104)
Ziva Trevina (1107621122)
Gardina Syahda (1107621123)
Rini Cahyani Setyawati (1107621282)
Marcellino Adi Saputra (1107621256)
Kelompok 2 Kelas C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
ANALISIS JURNAL
A. IDENTITAS JURNAL

 Judul
 Judul :
Pengembangan media komik komsa materi rangka pada pembelajaran IPA di
sekolah dasar

 Penulis :
- Anggit Grahito Wicaksono
- Jumanto
- Oka Irmade

 Publikasi
 Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran
 Waktu Publikasi : 01 Desember 2020

 Penelaah
 Nama Penelaah :
- Anggit Grahito Wicaksono
- Jumanto
- Oka Irmade
 Waktu Telaah :
Received - 02 Mei 2020
Accepted - 18 November 2020

B. ABSTRAK JURNAL
Hasil survei TIMSS memberikan gambaran tentang rendahnya prestasi IPA siswa
yang ada di Indonesia sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas pembelajaran
khususnya IPA.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan media
pembelajaran sains di SD Negeri Pajang 1 Surakarta.
2. Merumuskan desain media pembelajaran yang cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang 1 Surakarta, dan mengembangkan media
pembelajaran komik yang disebut "KOMSA" dalam materi rangka untuk
pembelajaran IPA.
Hasil penelitian dan pengembangan media komik “KOMSA” materi rangka pada
pembelajaran IPA diuraikan berdasarkan fase-fase penelitian dan pengembangan
berdasarkan model Plomp dengan sedikit modifikasi menjadi empat fase utama yaitu:
1. Preliminary Investigation,
2. Design,
3. Realization/Construction,
4. Test, Evaluation, And Revision.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Komik, Pembelajaran IPA

C. PENDAHULUAN
Pada era modern, media pembelajaran sudah mulai berubah dengan cara pembelajaran
secara online. Guru harus bisa memanfaatkan media digital seperti membuat video
pembelajaran dan membuat catatan secara digital. Di sisi lain, peserta didik bisa
memfaatkan gadget yang mereka punya untuk mencatat materi yang di berikan oleh
guru. Bila seorang guru tidak memanfaatkan media digital yang akan terjadi suasana
belajar akan membosankan. Ada beberapa cara untuk bisa mengubah suasana belajar
menjadi menyenangkan seperti, mengembangkan bahan pembelajaran, media
pembelajaran, rencana pembelajaran dan lembar kerja siswa. Semua pengembangan
tersebut untuk meningkatkan kemampuam peserta didik secara kognitif, efektif dan
psikomotor.
Pada pembelajaran IPA di sekolah dasar ada beberapa materi yang di pertimbangkan
seperti, pencemaran lingkungan, adaptasi makhluk hidup, gaya, listrik dan perubahan
wujud benda. Sebagai contoh materi gaya dan listrik memerlukan media dengan
karakteristik khusus yang dapat membantu guru menyampaikan materi secara
mendalam. Selain materi gaya dan listrik, ada juga perubahan wujud benda materi ini
harus memanfaatkan metode pembelajaran melalui video untuk mempermudah dalam
menjelaskan materi.
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 telah menjadi pembelajaran tematik dimana
pembelajaran berbasis tema. Satu tema pembelajaran terdiri dari beberapa sub tema,
dan satu sub tema terdiri dari beberapa mata pelajaran. Pembelajaran IPA di kelas
rendah yaitu kelas 1, 2, dan 3 terintegrasi dengan mata pelajaran lain namun, pada
kelas tinggi yaitu kelas 4, 5, dan 6 terdapat pembelajaran IPA dan diajarkan berbasis
tema bersama mata pelajaran yang lain. Dalam pendekatan kurikulim 2013 adalah
pendeketan saintifik dan berlaku di semua mata pelajaran yang meliput mengamati,
menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan, dan mencipta. Dalam
pembelajaran IPA diharapkan tidak sekedar memperoleh pengetahuannya saja namun
siswa harus menerepkan dalam kehidupan sehari – hari.

D. ISI
Pada masa sekarang ini, teknologi sudah berkembang dengan sangat cepat sehingga
fungsi yang dihasilkan pun juga beragam. Salah satunya adalah media elektronik
seperti handphone, laptop, komputer dan proyektor yang biasanya digunakan oleh
guru sebagai pengajar dan pendidik bagi para siswa dan siswi di sekolah. Karena
teknologi yang sudah berkembang dengan sangat cepat menjadikan hal-hal menjadi
serba praktis dan instan. Salah satunya yaitu media pembelajaran yang sekarang tidak
hanya buku, melainkan buku digital atau ebook. Ini digunakan oleh para guru sebagai
media pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dengan hanya membaca buku saja.
Salah satunya adalah komik berbasis digital yang digunakan pada pembelajaran IPA.
Untuk pembelajaran IPA sendiri, biasanya lebih banyak menampilkan gambar agar
mudah dimengerti oleh para siswa. Jika hanya berupa penjelasan terkadang para siswa
tidak mengerti dan merasa jenuh atau bosan karena tidak merasa fokus akan
penjelasan. Dengan adanya komik digital ini, siswa hanya perlu membaca lewat
ponsel mereka dan secara otomatis komik pembelajaran IPA akan menerangkan
tentang materi yang dipelajari melalui gambar. Ini beralasan bahwa gambar
cenderung membuat para siswa lebih bersemangat dalam belajar dibandingkan
dengan tulisan. Selain itu, komik digital bisa dibaca melalui laptop dan komputer
selain ponsel tanpa perlu membaca di buku atau dicetak menjadi buku. Komik
pembelajaran IPA sendiri dapat meningkatkan minat baca karena selain gambar juga
ada penjelasan di komiknya sehingga siswa mengerti lebih cepat dan lebih mudah
menerima materi yang dipelajari. Selain itu, adanya ilustrasi membuat anak lebih suka
membaca dan ilmu pengetahuan pun lebih mudah diserap. Selain itu, pembelajaran
berbasis komik digital membantu siswa dalam memahami konsep pelajaran dengan
mudah karena adanya tokoh yang berperan dalam alur cerita dari komik yang
diceritakan tersebut sehingga lebih mudah dimengerti. Pembelajaran berbasis komik
juga lebih mudah dipahami dan diingat karena para siswa cenderung merekam alur
cerita dalam komik pembelajaran tersebut sehingga materi yang awalnya sulit
dimengerti, sejak adanya media pembelajaran berbasis komik membuat materi lebih
mudah dipahami dan pada akhirnya materi tersebut menjadi mudah untuk diingat oleh
para siswa dan juga bermanfaat bagi guru karena dengan adanya komik tersebut guru
hanya tinggal menjelaskan kepada siswa sementara para siswa memahami materi
tersebut melalui komik yang diberikan dan kegiatan pembelajaran menjadi mudah dan
berjalan dengan lancar.

E. KELEBIHAN JURNAL
Dalam jurnal tersebut, penulis menjelaskan mengenai media pembelajaran yang
berupa “KOMSA” atau komik sains diharapkan siswa SD lebih mudah dalam
memahami pembelajaran ipa tentang rangka tulang manusia. Komik juga merupakan
salah satu media yang inovatif dan menarik bagi siswa untuk pembelajaran IPA.
Kelebihan diantaranya mampu mendukung perkembangan imajinasi siswa,
penggunaan ilustrasi dalam komik dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa
dan menemukan informasi yang terdapat di dalamnya. Komik dapat merangsang
minat siswa dalam mempelajari materi yang disajikan dalam komik sehingga siswa
menjadi lebih tertarik. Selain itu, media komik ini dapat meningkatkan daya pikir
visual siswa sekaligus sebagai media hiburan. Komik diharapkan juga bisa menjadi
media pembelajaran mandiri karena siswa dapat menemukan sendiri konsep IPA yang
dimaksud dengan atau tanpa bantuan guru.
F. KELEMAHAN JURNAL
Di samping banyaknya kelebihan menggunakan komik sebagai media pembelajaran,
komik yang digunakan dalam jurnal juga memiliki kelemahan. Media pembelajaran
komik tentunya akan sangat bermanfaat dalam memahami materi pembelajaran IPA
di sekolah dasar. Namun komik yang dijelaskan pada jurnal adalah komik tidak
berwarna atau hanya komik hitam putih. Jika yang digunakan komik berwarna
sepertinya akan lebih menarik perhatian anak-anak dan yang pasti akan menambakan
imajinasi anak tentang warna anggota pada tubuh kita.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan simpulan
berkaitan dengan pengembangan media komik “KOMSA” materi rangka adalah:
1. Hasil belajar IPA siswa masih rendah dikarenakan proses pembelajaran guru
menggunakan buku teks maupun media yang masih sangat konvensional tanpa
ada inovasi baru dan menarik bagi siswa;
2. Telah dirancang media pembelajaran untuk membuat pembelajaran menjadi tidak
monoton, membosankan, serta lebih inovatif dengan cara menyajikan materi lebih
menarik dan bermakna bagi siswa dalam wujud media pembelajaran komik
berbasis kontekstual yang mudah dipahami, digunakan, dan diterapkan oleh siswa;
dan
3. Pengembangan media pembelajaran komik “KOMSA” materi rangka pada tahun
pertama dilakukan pada tiga fase utama yaitu: preliminary investigation, design,
dan realization/ construction, untuk menghasilkan prototype/ purwarupa produk
media pembelajaran komik “KOMSA” materi rangka.

H. SARAN
Agar siswa selalu semua semangat dalam pembelajaran, guru harus memberikan suatu
model pembelajaran yang inovatif dan kreatif salah satunya yang sudah dibahas pada
jurnal yaitu menggunakan komik. “KOMSA” atau komik sains dihadirkan untuk
membuat murid-murid di Sekolah Dasar mudah memahami dalam pembelajaran IPA.
Namun, saran dari saya tidak harus selalu menggunakan komik ketika membahas
materi kerangka, bisa juga dapat menggunakan replika kerangka tulang untuk
menunjukan visualisasi secara nyata tidak hanya melihat gambar melalui komik.
Saran kedua dari saya untuk membuat komik lebih menarik komik disarankan lebih
menggunakan yang berwarna dibandingkan hanya hitam putih saja. Karean dengan
warna imajinasi anak juga bertambah akan materi tersebut dan mereka akan membuat
pemahaman sendiri tentang materi yang mereka pelajari.

Anda mungkin juga menyukai