MAKALAH
Oleh
Berdasarkan uraian diatas, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
meliputi (1) Definisi komik, (2) Definisi media pembelajaran (3) Peran Komik
sebagai media pembelajaran dalam mengembangkan minat membaca siswa SD, (4)
Faktor-faktor dalam perkembangan minat baca siswa, (5) Kelebihan dan Kekurangan
Komik sebagai media pembelajaran (6) Konsep tentang minat baca. Tujuan penulisan
ini meliputi (1) memahami definisi komik, (2) pengaruh komik dalam
mengembangkan minat baca siswa, (3) manfaat komik sebagai media pembelajaran,
(4) kelebihan dan kekurangan komik sebagai media pembelajaran, (5) manfaat media
pembelajaran.
2.Pembahasan
Komik pada mulanya adalah suatu bentuk kajian cerita dengan menggunakan
seri gambar yang lucu. Tetapi dewasa ini pengertian komik diperluas dan semua
cerita bergambar disebut komik. Banyak buku-buku komik yang secara komersial
sangat laris untuk dibaca oleh anak-anak usia sekolah, bahkan oleh orang dewasa. Hal
ini antara lain disebabkan oleh ceritanya yang sederhana, mudah ditangkap dan
dipahami isinya.
Komik yang diterbitkan untuk tujuan komersial dan informasi lebih banyak
jumlahnya dari pada komik yang sengaja dirancang untuk tujuan pembelajaran.
Sedangkan komik-komik yang diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan dan
lembaga-lembaga non-profit lainnya cenderung isinya bersifat informative. Pada
umumnya lebih dapat digunakan sebagai media pembelajaran daripada komik
komersial (Sihkabuden,2011:53).
Definisi media pembelajaran. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata
medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan
(Blacks dan Heralsen). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat
diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran. Kelebihan kemampuan media (Derek Rowntree) dalam
bukunya “Educational Technologi in Curriculum Development” mengemukakan
enam fungsi media, yaitu (1) membangkitkan motivasi belajar, (2) mengulang apa
yang telah dipelajari, (3) menyediakan stimulus belajar, (4) mengktifkan respon
murid, (5) memberikan umpan balik dengan segera, (6) menggalakkan latihan yang
serasi.
Daya kreatif guru adalah penting dalam pengajaran dan pembelajaran komik.
Minat dan kesungguhan yang mendalam pada guru itu membantu mempercepatkan
proses penghayatan siswa. Guru juga tidak seharusnya beranggapan mempelajari
komik merupakan sesuatu perkara yang mudah dan membiarkan siswa membaca dan
faham sendiri. Guru mesti mempunyai keupayaan untuk menarik hati siswa dengan
menyelami peristiwa yang berlaku sehingga siswa benar-benar dapat merasakan
sesuatu peristiwa itu. Bimbingan dan galakan daripada guru kepada siswa amat
penting supaya siswa dapat melibatkan diri dalam aktivitas belajar.
Perspektif guru dalam pengajaran komik ini menunjukkan bahwa (1) guru perlu
faham dan menilai kepentingan siswa terhadap bentuk komik, (2) guru senantiasa
meminta siswa faham kriteria spesifik dan teknik-teknik untuk menganalisis komik,
(3) guru mengutamakan penghayatan estetika komik, (4) guru mengutamakan
penglibatan siswa dalam aktivitas penulisan kreatif, (5) guru membantu siswa
membentuk kemahiran pembelajaran kolaboratif dan (6) guru perlu memilih bahan
bacaan komik yang diminati oleh siswa. Ini bemakna dari sudut guru, siswa perlu
menguasai kemahiran menganalisis, kemahiran penghayatan, kemahiran
pembelajaran kolaboratif, dan kemahiran membaca komik.
Untuk membina minat baca siswa tidak terlepas dari pembinaan kemampuan
membaca siswa, sebab untuk menjadikan minat tentunya harus mampu membaca.
Tanpa memiliki kemampuan membaca siswa tidak mungkin merasa senang
membaca. Dalam mengemban kemampuan membaca siswa , sekolah harus berusaha
semaksimal mungkin untuk mengelola pustakawan.
1. Faktor sosiologis
2. Faktor psikologis
Siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya melalui bahan bacaan jika topik,
isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan dan penyajiannya sesuai dengan karakter
individu mereka. Berdasarkan faktor psikologis ini, maka setiap siswa memiliki
kebutuhan dan kepentingan individual yang berbeda dengan siswa lain. Perbedaan itu
akan mempengaruhi pilihan dan minat membaca individu, sehingga setiap individu
memiliki bahan bacaan sesuai dengan karakter, minat dan kepentingannya sendiri.
Adapun faktor lain yang berpengaruh terhadap minat baca siswa yaitu faktor
pendukung dan penghambat.
Perpustakaan merupakan sarana yang mengantar siswa ke dunia yang lebih luas,
sebagai media yang dapat menghubungkan segala peristiwa pada masa lalu, sekarang
dan masa yang akan datang. Keberadaan perpustakaan sangat diperlukan karena
perpustakaan dapat memberikan segala kebutuhan minat siswa, khususnya minat
siswa dalam membaca koleksi-koleksi perpustakaan tersebut.
3. Bentuk pelayanan
Koleksi perpustakaan harus ditata rapi pada tempatnya agar lebih mudah
dimanfaatkan oleh pembaca. Pelayanan yang baik akan berimplikasi pada
meningkatnya minat baca siswa untuk melakukan kegiatan membaca. Pelayanan yang
dimaksudkan di sini adalah sikap staf perpustakaan yang ramah, berpengetahuan luas
dan mempunyai sikap informasi dari setiap jenis pustaka. Pelayanan dapat dikatakan
baik jika apa yang ditargetkan dari sasaran pokok dari pelayanan tercapai yaitu
meningkatnya minat baca siswa.
Minat membaca merupakan salah satu karakter yang harus dibentuk dalam
diri siswa karena bagaimanapun kegiatan membaca merupakan bagian penting dalam
belajar. Berdasarkan hal tersebut maka guru harus memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada para siswa untuk mencari bahan-bahan bacaan yang
berkualitas guna mengembangkan penguasaan bahasa dan meningkatkan pengetahuan
mereka. Keaktifan membaca akan membantu anak didik dalam cara dan metode
belajar yang efektif dan efisien, baik dengan berkelompok maupun secara individu.
Dalam hal ini perlu buku-buku bentuk rekreasi ditambahkan untuk menggalakkan
minat membaca di kalangan siswa. Dalam memupuk minat membaca di kalangan
siswa, seharusnya ada galakan berbentuk motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik
daripada pihak orang tua atau guru. Dengan tujuan memupuk minat membaca di
kalangan siswa dan siswa memilih untuk membaca apabila terdapatnya galakan.
Dapatan kajian ini menunjukkan bahwa siswa membaca dengan penuh minat setelah
mendapat galakan daripada orang tua dan guru.
Orang tua memainkan peranan penting dalam perkembangan sikap positif anak
terhadap pembelajaran dan pendidikan (Hess dkk, 1984) dalam menggalakkan siswa
membaca komik. Komik yang digunakan sebagai bahan pengajaran dalam pendidikan
tidak terlaksana secara sewenang-wenang. Tujuan pelaksanaan pembelajaran komik
ialah mendidik siswa untuk menjadi seorang pembaca tulen, mendidik siswa untuk
memahami dan menghayati unsur serta nilai kebaikan dan hiburan yang dapat
diberikan oleh komik, serta mendidik siswa untuk terus menjadi pembaca tulen yang
setia dan kritis sepanjang hayat.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Media Komik dalam
Pembelajaran
Bukan hanya itu, komik pun dapat menarik semangat siswa untuk belajar dan
mengajari siswa untuk menerjamahkan cerita ke dalam gambar bahkan seolah-seolah
siswa dihadapkan pada konteks yang nyata sehingga muncul efek yang membekas
pada siswa dan dapat mengingat sesuatu lebih lama.
Dalam hal yang sama (de Villiers, 1978) menyatakan bahwa anak-anak
membuat kemajuan-kemajuan yang sama di dalam tata bahasa. Peningkatan
penalaran logis dan keterampilan analitis anak sekolah dasar menolong mereka dalam
memahami konstruksi semacam pengggunaan komparatif/ perbandingan yang sesuai
dan kata-kata sifat. Pada akhir-akhir tahun sekolah dasar, anak-anak biasanya dapat
menerapkan banyak aturan tata bahasa secara tepat.
Salah satu kelemahan komik adalah tidak semua orang bisa belajar efektif
dengan gaya visual, karena setiap orang mempunyai gaya belajar masing-masing.
Oleh karena itu komik tidak dapat selalu dijadikan media pembelajaran. Dengan kata
lain media belajar harus menyesuaikan dengan gaya belajar masing-masing siswa.
Komik juga dapat membuat orang menjadi malas karena orang cenderung
hanya ingin melihat gambar yang menarik menurut mereka saja, tidak memahami
materi secara utuh. Bahkan enggan untuk membaca keseluruhan cerita sehingga daya
serap siswa terhadap materi rendah.
Terkadang komik yang terjual di pasaran atau di toko-toko buku terdapat gaya
bahasa yang kotor dan terlalu khayal sehingga pesan atau materi yang disampaikan
tidak mengenai target sasaran dan terjadi kesalahan presepsi. Banyak aksi-aksi yang
menonjolkan kekerasan atau tingkah laku yang tidak baik dan sulit diterima oleh akal
sehat atau kurang logis, sehingga siswa hanya hanyut dengan cerita khayal yang
terdapat dalam komik tanpa ada kesan materi atau pesan yang disampaikan tidak
dapat dicerna oleh siswa.
Adapun kekurangan komik yang lainnya antara lain adalah Terlalu banyak
mengonsumsi komik dapat menumpulkan imajinasi pembaca. Mula-mula, imajinasi
hanya terbatas pada apa yang digambarkan. Namun akhirnya, imajinasi bisa tumpul.
Misalnya, hanya bisa membayangkan latar tempat sebagaimana digambarkan pada
komik atau hanya bisa menggambar tokoh-tokoh seperti yang digambarkan komikus
terkait.
Efek adiktif yang timbul bisa berupa keinginan untuk segera menikmati seri
sambungan (umumnya karena penasaran) atau sekedar membaca lebih banyak komik
lainnya. Efeknya, selain menghabiskan banyak dana untuk menyewa atau membeli
edisi demi edisi, rasa penasaran juga bisa mendorong siswa untuk lebih banyak
menghabiskan waktu bersama komik.
Bagaimana minat yang dibentuk pada akhir masa kanak-kanak yang dapat
mempengaruhi anak diterangkan sebagai berikut (1) minat mempengaruhi bentuk dan
intensitas cita-cita, (2) minat dapat berfungsi sebagai tenaga pendorong yang kuat.
Anak-anak yang bersifat otonom seperti teman-teman sebaya akan berusaha keras
untuk berperilaku matang agar dapat mencapai otonomi yang diinginkan, (3) prestasi
selalu diengaruhi oleh jenis dan intensitas minat seseorang. (4) minat yang terbentuk
dalam masa kanak-kanak sering kali menjadi minat seumur hidup, karena minat
menimbulkan kepuasan.
3.Penutup
A. Kesimpulan
Komik merupakan salah satu media yang menyampaikan cerita melalui
ilustrasi gambar, gambar berfungsi sebagai pendeskripsian cerita. Adapun jenis-jenis
komik yaitu komik karikatur, komik strip dan buku komik. Komik mempunyai
kekurangan yaitu dapat membuat malas, menumpulkan imajinasi, iritasi mata dan
kenakalan remaja jika cerita yang disajikan dalam komik tersebut negatif.
B. Saran
DAFTAR RUJUKAN