PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada tahun 2012 merujuk pada data yang pernah dikeluarkan Badan Pusat
Statisitik (BPS) dijelaskan bahwa sebanyak 91,68 persen penduduk yang berusia
10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66
persen yang menyukai membaca dari berbagai sumber seperti surat kabar, buku
atau majalah. Berdasarkan data United Nations Educational Scientific and
Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan Ilmiah dan
Kebudayaan PBB, pada 2012, indeks minat membaca masyarakat Indonesia baru
mencapai angka 0,001. Artinya, dari setiap 1.000 orang Indonesia hanya ada 1
orang saja yang punya minat baca. (www.kompasiana.com, 2015)
Ilmu pengetahuan alam atau dalam bahasa inggrisnya
natural science, merupakan ilmu yang berhubungan dengan
gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis, tersusun
secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil
observasi dan eksperimen(Nana Djumhana, 2009).
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata
pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan diantaranya : memperoleh keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan tuhan.
Sebagai langkah mencapai tujuan diatas, dalam proses
pembelajar
diantaranya,rendahnya
terdapat
kemampuan
hambatan-hambatan.
peserta
didik
dalam
menghadapi
hambatan
tersebut,
kita
bisa
dalam
meningkatkan
minat
membaca
hasil
belajar
GAGASAN
Telaah Gagasan
Membaca pada dasarnya merupakan awal dari penguasaan
ilmu.
Semua
ilmu yang ada di bumi ini tidak akan pernah bisa dipelajari jika
tidak
didahului
dengan
kemampuan
untuk
membaca.
Dengan
membaca
hilang.
Mata
rantai
itu
adalah
yang
ternyata
menghambat
keberhasilan
masih
ada
sebagian
siswa
belum
mampu
memahami materi. Dari Dari 26 siswa kelas II, ada 17 siswa yang
masih belum mampu memahami materi pembelajaran,
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut dia atas
maka perlu upaya untuk menyikapinya, dengan gagasan ini
penulis ingin menyarankan untuk membuat sebuah buku bacaan
terlebih buku materi pelajaran yang dapat menarik minat baca
peserta didik agar dalam membacanya menimbulkan kesan
senang dalam belajar dengan format baru berupa komik dengan
alur cerita sebagai pendukung materi pelajaran tersebut.
Menurut Pranata, seseorang akan belajar secara maksimal
jika berinteraksi dengan stimulus yang cocok dengan gaya
belajarnya. Dengan demikian, peserta didik akan dapat belajar
secara
maksimal
jika
yang
bersangkutan
belajar
dengan
bentuk
media
komunikasi
visual
yang
mempunyai
film,
TV,
dan bioskop.
Komik
adalah
juga
media
Komik
sebagai
media
berperan
sebagai
alat
yang
merupakan
pesan
alat
yang
pembelajaran.
berfungsi
Dalam
untuk
konteks
ini
dan
pembelajaran).
sumber
belajar
Komunikasi
(dalam
belajar
akan
hal
ini
berjalan
komik
dengan
syarat.
meningkatkan
Pertama,
motivasi
pesan
pebelajar.
pembelajaran
Pemilihan
isi
dan
harus
gaya
langsung
telah
memaksa
kita
untuk
mempertajam
itu,
keadaan
ini
juga
telah
menuntut
kita
untuk
yang
dapat
membantu
dalam
strategis
yang
dapat
dilakukan
untuk
bisa
bekerjasama
menjadikan
dengan
tokoh-tokoh
animator
karakter
untuk
dalam
bisa
komik
KESIMPULAN
Kesimpulan dari gagasan di atas adalah dengan
media
merupakan
alat
yang
mempunyai
fungsi
lewat
menyenangkan.
komik
Untuk
itu,
biasanya
media
jelas,
komik
runtut,
berpotensi
dan
untuk
ditinjau
dari
aspek
fungsi
perekayasaan
komik
rumit
bisa
menyenangkan.
dibuat
secara
Penggunaan
lebih
komik
gamblang
seperti
ini
dan
akan
DAFTAR PUSTAKA
Pranata, M. 2003. Ceramah Desain Berbasiskan Kecerdasan Visual.
Jurnal Nirmana. Vol.5, No. 2 Surabaya: Pusat Penelitian UK Petra.
Munandar, Utami. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan
Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999.
McCloud, Scout, Understanding Comic Jakarta .Kepustakaan Populer
Gramedia, 2001.
Bahasa.
2007.
Kamus
Besar