ABSTRAK
PENDAHULUAN
1
menggunakan media pewayangan sebagai alat bantu mengasuh peserta didik
untuk menanamkan nilai-nilai budaya.
2
punokawan diharapkan siswa lebih tertarik dalam belajar dan sekaligus belajar
kearifan lokal dari petuah serta filosofi tokoh Punokawan.
Secara bahasa, komik berasal dari bahasa yunani, adalah cerita bergambar
berbentuk dua dimensi yang bercerita bermacam-macam bahkan hal yang
dianggap mustahil untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, komik dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan sebagai gambar
dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Komik juga
dapat diartikan sebagai adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-
gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan
cerita, (Aliya. 2012). Media pembelajaran komik merupakan salah satu contoh
dari jenis media pembelajaran visual.
Just the idea of learning math and science from a comic book is disarming
enough to make even the most math-phobic willing to give it a try ( Hanya ide
embelajaran matematika dan sains dari buku komik yang melucuti cukup untuk
membuat bahkan yang paling fobia matematika bersedia mencoba) kata Penulis
buku Superhero Comres Offer Super Physics Lessons (Deborah Halber, 2007).
Pernyataan lain yang mendkung komik sebagai media pembelajaran Its refreshing
to see authors embrachinng this format because kids find comic books fascinating
and will read anything more readily in this format. Add a bit of humor and yove
got on irresis title book for sharing anything ( ini menyegarkan untuk melihat
penulis merangkul format ini karena anak-anak. Mengagumkan buku-buku komik
yang menarik dan akan membaca sesuatu yang lebih mudah dalam format ini.
Tambahan sedikit humor dan kamu tak tertahan untuk membagi apa saja ) (Ginac,
2012).
Menurut Gene Yang (2003), Komik memiliki lima kelebihan jika dipakai
dalam pembelajaran: 1), yaitu: (1) Memotivasi; (2) Visual; (3) Permanen; (4)
Perantara; (5) Populer(http://komik-sebagai-media-pembelajaran, 2011 : 1).
1. Memotivasi
3
Komik dengan gambar yang menarik dapat meningkatkan partisipasi individu
sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Meningkatnya motivasi belajar siswa
dapat mempermudah pembelajaran siswa. sehingga pembelajaran menjadi mudah.
2. Visual
Komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media visual. Media visual
dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Kualitas gambar komik dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran.
3. Permanen
Menggunakan komik sebagai media pembelajaran berbeda dengan menggunakan
film atau animasi. Meskipun film dan animasi juga merupakan media visual,
mereka hanya dapat dilihat tanpa bisa mengulanginya sekehendak kita. Komik
berbeda dengan film atau animasi, merupakan media yang permanen. Jika siswa
tidak memahami suatu adegan film atau animasi, mereka tidak bisa
mengulanginya. Tapi dengan komik, mereka bisa mengulangi sesuka hati mereka.
4. Perantara
Komik dapat mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya bagi yang
tidak suka membaca. Komik dapat berfungsi sebagai perantara dalam
penyampaian materi pembelajaran kepada siswa sehingga siswa dapat lebih
mudah memahami materi pembelajaran.
5. Populer
Timothy Morrison, Gregory Bryan, and George Chilcoat (2002) mengatakan
bahwa Dengan memasukkan budaya populer dalam kurikulum bisa
menjembatani kesenjangan perasaan siswa ketika di dalam dan luar sekolah
(Derry Mayendra, 2011: 1). Komik adalah bagian dari budaya populer karena
sebelumnya proses pembelajaran hanya menggunakan buku teks biasa. Spiderman
and Batman adalah film yang diambil dari komik yang dapat berpengaruh
terhadap keberhasilan siswa dalam proses belajar.
Menurut Asst. Prof.Dr Choopug Local folk wisdom are the thoughts,
beliefs, abilities and expertises that the community groups have gained
4
experiences from the adaption and survival in the ecosystem or the cultural
environment, social environment, and continues of cultural development.
(Kearifan lokal adalah fikiran, keyakinan, kemampuan dan keahlian bahwa
kelompok-kelompok masyarakat telah mendapatkan pengalamanan dari adaptasi
dan kelangsungan hidup dalam ekosistem atau lingkungan alam, lingkungan
social dan berkesinambungan pembangunan budaya).
Punokawan berasal dari kata-kata Puna dan Kawan. Puna berarti susah,
atau terang sedangkan kawan berarti kanca, teman atau saudara. Jadi arti
Punokawan itu juga bisa diterjemahkan teman di kala susa atau teman menuju
jalan yang terang. Tokoh punokawan yang selalu setia menyertai para pendawa,
tokoh punokawan sendiri pada dasarnya adalah manivestasi dari beberapa bentuk
dan karakter manusia yang banyak mempunyai nilai nilai falsafah yang
menyiratkan tentang karakter perlakuan dan perbuatan manusia yang paling
rendah secara kasta dalam falsafah jawa dan mampu bisa memberi contoh bagi
kehidupan manusia. Tokoh-tokoh punokawan meliputi,
1. SEMAR
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya. Bebadra =
Membangun sarana dari dasar dan Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi
kesejahteraan manusia, Filosofi Semar yaitu :Javanologi : Semar = Haseming
samar-samar (Fenomena harafiah makna kehidupan Sang Penuntun). Semar
sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk
melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi. Semar berjalan
menghadap keatas maknanya : dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia
5
memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ) yang maha
pengasih serta penyayang umat.
2. GARENG
Gareng anak Gandarwa (sebangsa jin) yang diambil anak angkat pertama
oleh Semar. Nama lain gareng adalah : Pancalpamor ( artinya menolak godaan
duniawi ) Pegatwaja ( artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak suka
makan makanan yang enak-enak yang memboroskan dan mengundang penyakit.
Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia
senantiasa berbuat baik).
Makna yang terkandung dalam kisah Gareng adalah : Jangan menilai
seseorang dari wujud fisiknya. Budi itu terletak di hati, watak tidak tampak pada
wujud fisik tetapi pada tingkah dan perilaku. Belum tentu fisiknya cacat hatinya
jahat, manusia wajib saling mengingatkan, jangan suka merampas hak orang lain,
cintailah saudaramu dengan setulus hati kalau bertindak harus dengan penuh
perhitungan dan hati-hati.
3. PETRUK
Petruk adalah anak Gandarwa (sebangsa jin), menjadi anak angkat kedua
Semar setelah Gareng.Nama lain Petruk adalah Kanthong Bolong, artinya suka
berdema. Petruk paling pandai dan pintar bicara daripada 2 saudaranya (Gareng
dan Bagong). Sebagai punokawan Petruk selalu menghibur tuannya ketika dalam
kesusahan menerima cobaan, mengingatkan ketika lupa, membela ketika
teraniaya. Intinya bisa momong (bisa mengasuh), momot (dapat memuat segala
keluhan tuannya, dapat merahasiakan masalah.), momor (tidak sakit hati ketika
dikritik dan tidak mudah bangga kalau disanjung.),mursid (pintar sebagai abdi,
mengetahui kehendak tuannya) dan murakabi (bermanfaat bagi sesama).
4. BAGONG
Bagong adalah anak angkat ketiga Semar. Dia adik Gareng dan Petruk.
Diceritakan ketika itu Gareng dan Petruk minta dicarikan teman, sanghyang
Tunggal bersabda :"Ketahuilah bahwa temanmu adalah bayanganmu sendiri."
Seketika itu bayangan berubah menjadi manusia dan selanjutnya diberi nama
Bagong. Nilai filosofis dari bagong :
6
a. Setiap tindakan jangan tergesa-gesa dalam pelaksanaannya, harus
diperhitungkan terlebih dahulu, minimal dampak negatif dan positif yang
akan timbul akibat dari perbuatan kita.
b. Pelajari berbagai macam watak/ karakter manusia agar kita bisa hidup
bermasyarakat dengan baik.
c. Kejujuran modal utama dalam bermasyarakat, tanpa itu kita akan dijauhi oleh
orang lain.
METODE PENELITIAN
Usulan penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan 2
kelas yaitu kelas uji dan kelas kontrol. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII salah suatu sekolah SMP yang terdistribusi menjadi beberapa kelas.
Saya merencanakan teknik random sampling untuk memilih kelas salah satu kelas
yang dikenai perlakuan pembelajaran yang menggunakan Komik Fisika
Berkarakter Punokawan (KFBP) sedangkan kelas satu kelas lainya yang dikenai
perlakuan Pembelajaran tanpa menggunakan Komik Fisika Berkarakter
Punokawan (KFBP). Berdasarkan hal tersebut diperoleh sampel penelitian
sebanyak kurang lebih 60 orang siswa. Data-data yang akan dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah pemahaman konsep dan sikap siswa baik lisan, sikap dan tata
krama sesuai nilai kearifan lokal Jawa. Data pemahaman konsep dikumpulkan
dengan tes pemahaman konsep sebanyak 20 butir berbentuk pertanyaan benar dan
salah dan alasan jawaban. Data sikap dan tata krama siswa diamati dalam diskusi,
menjawab pertanyaan lisan dan tingkah laku dalam kelas. Data penelitian harus
memenuhi syarat analisis yang meliputi uji normalitas sebaran data, uji
homogenitas varians, uji homogenitas matriks varians, dan uji kolinearitas
7
variabel terikat sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Uji normalitas sebaran
data menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk, uji
homogenitas varians menggunakan statistik Levene, uji homogenitas matriks
varians menggunakan uji Boxs M, dan uji kolinearitas variable terikat
menggunakan korelasi productmoment. Selanjutnya data dianalisis secara
deskriptif dan juga menggunakan MANOVA. Semua pengujian hipotesis
dilakukan pada taraf signifikansi 5% dan dianalisis dengan bantuan program SPSS
17.0 PC for Windows
8
Gambar. Suatu Percakapan dalam Komik Fisika Berkarakter Punokawan
9
membantu guru dalam mengasah, mengasih dan mengasuh peserta didik baik
pengetahuan konsep fisika dan tata krama.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan usulan penelitian dapat diambil
kesimpulan bahwa penggunaan media Komik Fisika Berkarakter Punokawan
pada pembelajaran Fisika diharapkan lebih baik daripada penggunaan media
buku teks pada pembelajaran Fisika. Siswa lebih tertarik, termotivasi dan lebih
memahami materi serta berperilaku sesuai nilai kearifan lokal jawa. Siswa yang
diberi pembelajaran menggunakan media Komik Fisika dan Berkarakter
Punokawan dengan pembelajaran kooperatif melalui metode diskusi memiliki
pemahaman konsep fisika dan tata krama yang lebih baik daripada pembelajaran
dengan menggunakan buku teks. Jadi, Komik Fisika Berkarakter Punokawan
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang bagus.
Saran
10
Referensi
Ginac.2012. Learning Calculus and Quantum Physics through Comics.
http://spottybannana.com.
Helber, Deborah. 2007. Superhero Comres Offer Super Physics Lessons.
http://newsoffice.mit.edu/
Hobbs, Linda.2012. Teaching and Teacher Educations. Elsevier journal
Jackson, Moses B. 2007. Learning Physics and Math. Journa lVol 6 Physics and
Arts.
Liyanti, Herlina Avrildkk. 2013. Penerapan Media Komik untuk Pembelajaran
Fisika Model Kooperatif dengan Metode Diskusi pada Siswa SMP Negeri 5
Surakarta Kelas VII Tahun ajaran 2011/2012 Materi Gerak. Jurnal Pendidikan
FisikaIndonesia.
Pramadi, I Putu Wina Yasa dkk .2013. Pengaruh Penggunaan Komik Berorientasi
Kearifan Lokal Bali terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika.
Universitas Pendidikan Ganesha.
Prayoga, Dwiki Setya dkk. 2015. Penciptaan Buku Novel Graphic Punokawan
sebagai Upaya Pengenalan Warisan Budaya kepada Anak-anak. Institut Bisnis
dan Informatika STIKOM Surabaya.
Sholihah, Amirul .2008. Makna Filosofis Punokawan dalam Wayang Jawa (Lakon
Wahyu Makutharama). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Artikel dalam website,
Mirantiy, Yoki. 2013. Punokawan dan makna filosofi.
http://yokimirantiyo.blogspot.com/2013/10/punokawan-dan-makna-
filosofinya.html
Soumilena, Nicoll.2015.Pengertian Kearifan Lokal.
https://www.academia.edu/4145765/Pengertian_kearifan_lokal
Sudrajat ,Akhmad . 2010. 18 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
11
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/11/tips-memotivasi-siswa-untuk-
belajar
12