Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI ANEMIA DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS SELAPARANG

Nama:

dr. Aliya Hanawi

Pendamping:

dr. Fauzi Dwi Hermawan

PROGRAM DOKTER INTERNSIP INDONESIA

PUSKESMAS SELAPARANG

2022

Laporan Kegiatan Penyuluhan


Nama Peserta : dr. Aliya Hanawi

Nama Pembimbing : dr. Fauzi Dwi Hermawan

Nama Wahana : Puskesmas Selaparang

Tema Penyuluhan : Penyuluhan kesehatan Anemia di wilayah


Kerja Puskesmas Selaparang
Tujuan Penyuluan : Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya
Anemia di wilayah kerja puskesmas Selaparang
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Januari 2022

Waktu : 07.45 - selesai WITA

Tempat : Puskesmas Selaparang

Peserta : 21 orang

LATAR BELAKANG

Anemia adalah kondisi dimana Hemoglobin dalam sel darah merah menurun sehingga
kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital menjadi berkurang.
Anemia zat besi menjadi salah satu masalah kesehatan gizi pada wanita dan remaja.
Prevalensi anemia di dunia sangat tinggi terutama di negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Menurut Depkes RI, prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia yaitu 28%
yang sebagian besar disebabkan karena kurangnya asupan zat besi dari makanan.
Anemia zat besi disebabkan karena kurangnya zat besi yang berperan dalam
pembentukan Hemoglobin, yang dapat disebabkan karena kurangnya makanan yang
dikonsumsi atau karena gangguan absorbsi. Akibat jangka panjang anemia zat besi pada
wanita adalah dapat meningkatkan resiko komplikasi pada kehamilan seperti bayi lahir
prematur, BBLR, kematian perinatal dan maternal.
Populasi remaja di Indonesia mencapai 20% dari total populasi penduduk
Indonesia yaitusekitar 30 juta jiwa. World Health Organization menyebutkan bahwa
banyak masalah gizi pada remaja masih terabaikan disebabkan karena masih
banyaknya faktor-faktor yang belum diketahui, padahal remaja merupakan sumber
daya manusia Indonesia yang harus dilindungi karena potensinya yang sangat besar

2
dalam upaya pembangunan kualitas bangsa. Anemia akibat kekurangan zat gizi besi
(Fe) merupakan salah satu masalah gizi utama di Asia termasuk di Indonesia. Pada
anak usia sekolah, prevalensi anemia tertinggi ditemukan di Asia Tenggara dengan
perkiraan sekitar 60% anak mengalami anemia. Laporan berbagai studi di Indonesia
memperlihatkan masih tingginya prevalensi anemia gizi pada remaja putri yang
berkisar antara 20-50%.

PERMASALAHAN
1. Tingginya jumlah kasus anemia pada wanita di Indonesia
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait penyebab anemia.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait dampak anemia.
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pencegahan anemia dan bagaimana manfaat
minum tablet tambah darah (TTD).

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Berdasarkan permasalahan yang telah di jelaskan diatas, saya bermaksud mengadakan
penyuluhan kesehatan dengan materi “Anemia”. Adapun materi yang disampaikan pada
penyuluhan ini diantaranya : informasi mengenai definisi Anemia, penyebab, tanda dan
gejala, dampak, pencegahan, pentingnya mengonsumsi tablet tambah darah bagi remaja
putrid an wanita usia subur dan cara mengonsumsi tablet tambah darah. Penyuluhan tentang
anemia ditujukan bagi masyarakat yang datang ke Puskesmas Selaparang khususnya bagi Ibu
Hamil dan mnenyusui yang datang untuk ANC dan Imunisasi.

PELAKSANAAN
Penyuluhan kesehatan mengenai “Anemia” dilaksanakan hari Kamis tanggal 13
Januari 2022 bertempat di Puskesmas Selaparang, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.
Penyuluhan ini di ikuti oleh masyarakat yang datang ke Puskesmas Selaparang.
Penyuluhan ini disampaikan oleh dr. Aliya Hanawi dengan menggunakan metode
presentasi menggunakan slide power point yang disertai tanya jawab kepada peserta
penyuluhan.

MONITORING DAN EVALUASI

3
Kesimpulan :
Penyuluhan tentang Anemia ini utamanya bertujuan dalam meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang anemia dan pencegahannya. Komunikasi, informasi, dan
edukasi tentang anemia rutin dilakukan khususnya pada Ibu Hamil dan menyusui yang datang
ke Poli KIA untuk pemeriksaan kehamilan rutin dan imunisasi. Selain itu, edukasi tentang
anemia dan motivasi ibu Hamil untuk minum TTD tetap dilakukan terhadap ibu hamil di
Posyandu wilayah kerja Puskesmas Selaparang. Kegiatan ini dilakukan oleh dokter dengan
dibantu oleh petugas gizi dan bidan.

JUMLAH PESERTA
21 orang

RANGKAIAN KEGIATAN
07.45-07.50 : Perkenalan dan salam
07.50-08.15 : Presentasi materi penyuluhan
08.20-08.25 : Penutup

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kementerian


Kesehatan RI Situasi Gizi Di Indonesia). Kemenkes RI. Jakarta Selatan. 2016.
2. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi
Ibu Hamil. Kemenkes RI. Jakarta Selatan. 2020
3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada
Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Kemenkes RI. Jakarta Selatan. 2018
4. Kementerian Kesehatan RI. Buku Tablet Tambah Darah. Kemenkes RI. Jakarta
Selatan. 2016

ABSENSI PESERTA

4
NO NAMA TTD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

DOKUMENTASI

5
6
7

Anda mungkin juga menyukai