Anda di halaman 1dari 4

Pancasila Sudah Kadaluarsa

Opening: Pagi hari senin terdapat 2 Mahasiswa demo di depan kantor pemerintahan yang ditahan oleh
Kepala Polisi dan Anak buahnya menunggu munculnya Kepala Desa/ Orang Pemerintahan.

Mhs 1: “DENGARKAN SUARA KAMI, INDONESIA SUDAH TIDAK ADIL, SEMUANYA TERSERAH
PEMERINTAH”

Mhs 2: “KEMBALIKAN IDEOLOGI KITA, PANCASILA SUDAH KADALUARSA!! RAKYAT SEMUA


MENDERITA!!”

Mhs 1: “HIDUP RAKYAT TIDAK AMAN, APARAT MENJADI KEPARAT, KEPOLISIAN MENJADI ALASAN
PEMBULLYAN”

Polisi: “Mundur Kalian! Tidak ada demo! Bubar-bubar! Kalau tidak kalian semua saya tahan dan penjara!’

Mhs 2: “Apa maksud bapak!? Bapak menolak Demokrasi? Demonstrasi itu sebuah simbol demokrasi dan
bapak tidak membolehkannya?”

K. Polisi: “Maksud kami, KALIAN SEMUA PULANG! ATAU SAYA TAHAN”

Tiba-tiba 2 orang dari pihak pemerintah keluar dari kantornya dan menemui mahasiswa tersebut
dengan ekspresi bingung

Gubernur: “Ada apa ini Ribut-ribut? Kalian sedang demo? Buat apa?”

Polisi: “DIAM! SEMUA ORANG PULANG SEKARANG… Eh! Pak Gubernur, Maaf pak saya lagi
memundurkan rakyat ini pak, mereka tidak sopan! Demo-Demo di sini apa maksudnya!”

Mhs 1: “KAMI INGIN KEADILAN, DI INDONESIA SEMUANYA SUDAH TIDAK ADIL! Masa melindungi diri
dari bahaya Begal, Preman, dan lainya tidak Boleh?! Jadi kita harus diam dan tunggu mati saja…”
Polisi: “DIAM, BERISIK KALIAN!”

Gubernur: “Hei, biarkan saya dengar keluhan mereka dulu, disini saya yang lebih berwenang.”

K. Polisi: “Tapi pak…”

Gubernur: “Kamu mau saya PHK?”

K. Polisi: “Eh! Jangan pak saya masih mau uang pak!”

Kepolisian membuka jalan untuk mahasiswa demonstrasi tersebut, mahasiswa mendekati gubernur
tersebut dan menyatakan keinginannya dengan ada sedikit rasa amarah

Mhs 3: “Bapak Gubernur! Kami ingin keadilan bagi semua rakyat pak! Kita semua ditimpah
ketidakadilan, orang jahat malah dilindungi polisi pak! Teman saya dibegal dan dia melindungi diri, tapi
Kenapa dia yang malah ditangkap!?”

K. Polisi: “Hey! Itu kan sesuai dengan undang-undang, tidak boleh mengadili sendiri, salah siapa dia
malah membunuh begal itu!”

Gubernur menjitak belakang leher Kepala Polisi tersebut

K. Polisi: “Aduh! Loh pak? Kenapa saya dipukul?”

Gubernur: “yang ditanyakan saya, kenapa kamu yang jawab? Mau jadi gubernurnya saja kamu?”

K. Polisi: “Waduh Boleh tuh pak, hehe”

Gubernur *ingin memukul k. Polisi*


Gubernur: “Kamu malah menjawab, saya potong gaji mu, mau?”

K. Polisi: “aduh jangan pak”

Gubernur: “Oke, saya mengerti maksud kamu, itu memang sangat tidak adil dan walaupun mengikuti
undang-undang, penjahat tersebut seharusnya tidak terlindungi seperti itu”

Polisi: “Pak! Mereka kan hanya Mahasiswa, penjara saja kalau melakukan pembunuhan, mereka tidak
punya uang dan bisa menghasilkan duit buat pemenjaraan nya pak!”

K. Polisi: *menutup mulutnya dengan 1 jari* “SHHHHTTT!!! Diam dulu kamu anah kidahh!! Nanti
kalau….”

Gubernur : “Ohh jadi seperti ini kerja kalian?”

Kepala polisi ketar ketir dan anak buah polisi itu bingung

Gubernur: “Jadi bukanya membantu rakyat kalian malah seenaknya memenjarakan orang2 untuk
kepentingan uang pribadi kalian?”

Polisi: “bukannya memang seperti itu pak kerja nya polisi?”

K. Polisi: “HEY DIAM DULU KAMU”

Gubernur: “memang siapa yang mengajarkan seperti itu?”

Polisi: “Kepala Polisi ini pak”

K. Polisi: “YA AMPUN KAMU” sambil menutup dan kesal mukanya


Gubernur: menganggukkan kepalanya “Ohh begitu” *melihat muka Kepala Polisi* “kamu dengan resmi
saya putus hubungan kerja kamu ya?”

K. Polisi: “Tapi Pak!!!”

Gubernur: “Tidak ada tapi-tapi, dan untuk Masalah kalian *menunjuk mahasiswa*, dari sekarang, saya
akan memberikan penghargaan dan hadiah kepada rakyat yang bisa menghentikan pembegalan”

Mhs 1 2 & 3: “ALHAMDULILLAH!! Terima Kasih Bapak Gubernur!! Terima Kasih!!

K. Polisi: *menoyor kepala anak buah tersebut* “Karena Kamu saya DIPECAT! KAMU SAYA HUKUM
MEMBERSIHKAN TOILET SELAMA SATU MINGGU!!”

Polisi: “Aduh, SYAP PAK! O iya berhubung bapak sudah dipecat berarti bapak bukan atasan saya lagi
dong hehe”

K.Polisi: “KAMU INI!!”

End

Anda mungkin juga menyukai