Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
Jl. Halmahera KM 1

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Tips Mengurangi Kecanduan Aplikasi Tiktok
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik dapat memahami fungsi aplikasi tiktok
2. Peserta didik dapat memahami dampak positif dan negatif kecanduan aplikasi tiktok
3. Peserta didik dapat mempraktikan langkah-langkah mengurangi kecanduan aplikasi tiktok
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang tips mengurangi kecanduan aplikasi tiktok
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam selamat pagi/siang dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan klasikal
1.4.Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 2 kelompok
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok dengan bermain games
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta
didik dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Tegal, 1 April 2020
Mengetahui
Dosen Pengampu Praktikan

Prof. Dr. Hj. Sitti Hartinah,DS.MM Dita Efani


Materi :
Sourch
https://www.cermati.com/artikel/tiktok-bikin-candu-lakukan-7-hal-ini-bisa-kurangi-ketagian-main-
tiktok
https://www.lautan-it.com/2018/05/dampak-positif-dan-negatif-dari-tiktok.html
Dampak Positif aplikasi tiktok
Aplikasi ini berbasis video dan musik, dan dapat melatihmu untuk mengasah skill editing
video, untuk konten-konten yang lebih bermanfaat.
Namun mengingat, dampak negatifnya lebih banyak dampak positifnya, lebih baik ditinggalkan saja.
Kamu dapat mencoba alternatif, seperti Adobe Premiere, atau yang cocok untuk pemula, seperti
Corel Studio Video. Aplikasi berbasis android ?

Dampak Negatif dari Kecanduan Bermain TikTok Adalah:


1. Membuang-buang waktu
Waktu yang mereka habiskan dalam membuat satu video untuk TikTok bisa digunakan untuk
mempelajari keterampilan atau pengetahuan baru apa pun yang tentu akan lebih
menguntungkan.
Aplikasi TikTok akan membuat para penggunanya mengurangi interaksi sosial karena sibuk
membuat video, terutama untuk anak-anak tentu dampak negatif ini akan memberikan
pengaruh buruk terhadap proses tumbuh kembang kemampuan bersosialisasi mereka.
2. Mengarahkan seseorang untuk melakukan tindakan bully dan pelecehan
Beberapa orang menggunakan aplikasi ini untuk mengolok-olok orang, komunitas, agama,
rasisme hingga body shaming sebagai bentuk hiburan. Aplikasi TikTok juga digunakan oleh
orang-orang sebagai sarana untuk menyebarkan hoax, memperburuk imej seseorang atau
sekelompok orang.
Tentu saja dengan adanya konten seperti itu berkeliaran bebas di TikTok, anak-anak atau
remaja bisa mencontohnya hingga membuat konten serupa.
3. Mengarahkan kepribadian menjadi anti-sosial
Habisnya waktu yang dihabiskan orang atau anak-anak demi membuat konten di TikTok tentu
saja bisa mengubah kepribadian mereka secara perlahan, dan lebih cepat lagi untuk anak-anak
dan remaja. Kurangnya interaksi sosial yang diakibatkan dari kecanduan bermain TikTok akan
membuat pengguna menjadi anti-sosial dan anti-sosial merupakan sumber dari berbagai
macam jenis penyakit mental lainnya.
4. Insomnia Akut
Kecanduan terhadap media sosial bisa membuat orang banyak memotong waktu istirahat
mereka pengguna hanya untuk bermain dan membaca atau menonton apa yang ada di media
sosial tersebut. Semua dilakukan hanya karena takut melewatkan hal menarik atau ketinggalan
tren.
5. Mengancam Nyawa
Salah satu hal yang membuat TikTok digemari oleh banya orang karena banyak challenge
menarik yang bisa ditiru baik karena penasaran atau sebagai bahan konten baru. Namun,
diantara banyaknya popular challenge di TikTok ada beberapa diantaranya dianggap sangat
berbahaya hingga mengancam nyawa.
Berikut beberapa deretan challenge yang dianggap berbahaya bahkan dilarang untuk
disebarkan di TikTok adalah:
a. ‘Skullbreaker challenge’ dimana challenge ini dilakukan oleh 3 orang dimana orang yang
berada di sebelah kiri dan kanan akan menginjak kaki orang yang berada ditengah,
berikutnya orang yang kakinya diinjak akan jatuh terjungkal kebelakang. Adegan terjatuh
ini bisa merusak tempurung kepala, cedera tulang belakang dan kerusakan tulang lainnya.
b. ‘Penny challenge’ adalah ketika seseorang menyelipkan koin diantara stop kontak dan
charger hp yang masih terhubung dengan stop kontak untuk menampilkan percakan api
dari listrik yang korslet pada stop kontak. Challenge ini pernah mengakibatkan kebakaran
di gedung sekolah di Massachusetts, Amerika Serikat.
c. ‘Cereal challenge’ dimana seseorang menuangkan cereal beserta susu langsung ke mulut
orang lain yang terlentang seakan berperan sebagai mangkok pengganti. Challenge ini bisa
mengakibatkan tersedak parah.
Tidak adanya peraturan tegas untuk penyebaran konten berbahaya di TikTok membuat
challenge berbahaya seperti ini mudah didapat dan mengundang semua orang termasuk
anak untuk meniru.
Cara untuk Mengurangi Kecanduan Bermain TikTok
Apapun yang berlebihan tidaklah baik, begitu juga ketika menggunakan sosial media baik TikTok
ataupun akun media sosial yang lain. Sebelum mengalami dampak negatif dari penggunaan
berlebihan media sosial TikTok, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu kamu
mengurangi kecenderungan kecanduan menggunakan TikTok:
1. Matikan Notifikasi
Matikan tombol notifikasi agar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari seperti belajar dan
bekerja. Kamu akan lebih mudah untuk berkonsentrasi pada tugas harian dan tidak terganggu
dengan dengan notifikasi yang suka datang secara random dan bisa menganggu daya fokus.
2. Batasi Waktu Bermain TikTok
Atur timer di jam tangan atau ponsel, untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan ketika
sedang bermain TikTok. Beri peringatan pada diri sendiri dengan membuat aturan seperti
hanya boleh bermain selama satu jam sehari atau tujuh jam per minggu. Disiplin dan
komitmen adalah kunci penting dari berhasil berjalannya tahap satu ini.
3. Cari Hobi Baru
Coba cari hobi baru untuk mengisi waktu luang. Kamu dapat mempelajari keterampilan baru
atau melakukan sesuatu yang selalu diinginkan. Sibukkan diri kamu dengan latihan rutin untuk
menyempurnakan kegiatan hobi kamu yang baru.
Jika kamu sebelumnya punya waktu luang untuk bermain TikTok selama berjam-jam, dengan
mengurangi setengah saja dari porsi waktu kamu bermain sosial media untuk hobi yang lebih
positif. Kamu tidak hanya dapat skill baru tapi bisa juga penghasilan dan teman baru.
4. Bersihkan Daftar "Teman" dan "Follows" di Akun TikTok Kamu
Semakin banyak yang di follow aritnya semakin banyak yang harus dilihat, semakin banyak yang
harus dilihat maka akan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan bermain TikTok. Untuk itu,
batasi daftar follow kamu hanya dengan hal-hal yang kamu senangi saja. Kurangi mengikuti
akun yang terlihat kurang menarik untuk kamu.
Jadikan TikTok tidak hanya sebagai hiburan tapi juga tempat kamu meningkatkan skill atau
belajar hal baru. Jangan sembarangan mengikuti akun yang populer tapi dengan kualitas
konten yang buruk. Itu hanya membuang waktu saja.
5. Perbanyak Bersosialiasi dengan Teman atau Keluarga Sendiri
Banyaknya waktu yang dihabiskan di media sosial bisa kamu arahkan untuk disisihkan dengan
membuat rencana hung out dengan teman kamu yang sebenarnya. Cobalah untuk tetap
memiliki jadwal khusus untuk berkumpul dengan teman-teman mu.
Kamu tidak berkewajiban untuk terus merespon, meng-update, atau upload konten pada akun
TikTok kamu. Tapi interaksi sosial dengan orang sekitar kamu seperti teman kampus, kantor,
sahabata dan keluarga adalah hal yang penting dan wajib dipenuhi untuk menjauhkan kamu
dari penurunan kesehatan mental dan menjaga stabilitas emosi kamu.
6. Puasa Menggunakan TikTok
Jika kamu merasa gejala kecanduan menggunakan TikTok kamu semakin parah maka puasa
bermain media sosial bisa kamu lakukan. Kamu bisa mencoba untuk menghapus akun TikTok
kamu sampai periode waktu tertentu untuk mencoba melatih diri kamu untuk mengurangi
kecanduan kamu secara bertahap. Dengan fase puasa ini kamu bisa melakukan kegiatan yang
lebih sehat dan positif lainnya. Seperti olahraga atau jika kamu tidak terlalu suka kegiatan
outdoor kamu bisa mencoba mengalihkan perhatian kamu dengan membaca buku atau
mencari hobi baru yang bisa dilakukan di dalam rumah. Poin ini bisa kamu lakukan juga dengan
akun sosial media kamu yang lain.
7. Menerapkan Aturan Memegang Handphone
Disiplinkan diri kamu dengan menjauhkan diri dari smartphone kamu diwaktu-waktu tertentu
seperti ketika bekerja atau belajar. Matikan handphone atau coba ubah pengaturan handphone
ke mode pesawat agar kamu tidak mendapatkan notifikasi apapun selama bekerja yang bisa
mengembalikan perhatian kamu ke handphone.
8. Bijak dalam Menggunakan Media Sosial
Tidak hanya untuk TikTok saja, kamu juga harus membatasi diri terhadap penggunaan
berlebihan dengan akun media sosial kamu yang lain. Dengan banyaknya aplikasi media sosial
di zaman sekarang, kamu harus bijak dalam memilih media sosial apa yang lebih cocok dan
lebih penting. Kalau bisa batasi diri dengan hanya memiliki 1-2 akun media sosial saja.

Anda mungkin juga menyukai