Toaz - Info Sri Vasudhara Dharani Suttram PR
Toaz - Info Sri Vasudhara Dharani Suttram PR
Demikianlah telah ku dengar. Suatu ketika Sang Bhagavan sedang berdiam di Negeri Kosambi, Hutan Kantaka.
Pada waktu itu, hadir lima ratus orang Maha Bikshu Sangha beserta para Bodhisattva Mahasattva yang sangat
banyak jumlahnya. Di Negeri Kosambi terdapatlah seseorang Grhapatih yang bernama "Su Candra" (Bulan
Kebajikan). Ia telah mengembangkan pikiran dan hati murni. Jumlah anggota keluarganya sangat banyak.
Sraddha (Keyakinan) yang teguh telah dikembangkannya. Grhapatih tersebut pergi mengunjungi Bhagavan,
menyembah dengan meletakkan kepalanya ke kaki Bhagavan, serta melakukan pradaksina beberapa kali.
Dengan penuh hormat Grhapatih Su Candra maju menghadap Bhagavan dan mengajukan pertanyaan,
Sang Bhagavan lalu berkata kepada Grhapatih Su Candra, “Engkau menanyakan hal ini dengan daya batin
murni, karena itu silakan ajukan pertanyaanmu itu.”
Grhapatih Su Candra sangat bergembira mendengar hal ini dan bertanyalah dia kepada Bhagavan, “Bhagavan!
Terdapat putera dan puteri berbudi yang dilanda kemiskinan. Bagaimanakah caranya agar mereka dapat
mendapatkan kekayaan yang melimpah? Selain itu masih ada di antara mereka yang menderita bermacam-
macam penyakit. Bagaimanakah caranya agar mereka dapat mendapatkan kesembuhan?”
Lalu Bhagavan bertanya kepada Grhapatih Su Candra, “Mengapakah engkau menanyakan hal itu?”
Sang Grhapatih lalu menjawab Sang Bhagavan, “duhai Bhagavan, duhai Sugata, aku memiliki banyak anggota
keluarga di rumahku. Namun kini sedang mengalami kesulitan keuangan, sehingga harus hidup melalui
bantuan. Bahkan beberapa di antara mereka menderita sakit. Aku memohon agar Yang Dijunjungi Dunia
bersedia membabarkan Dharmaparyaya untuk mengatasi kemiskinan tersebut selamanya; yakni Dharma yang
sanggup memenuhi perbendaharaan dengan harta kekayaan; sehingga para anggota keluargaku akan bersuka
cita karenanya. Dimana gudang-gudang akan dipenuhi emas, perak, permata pusaka vajra pengabul keinginan,
harta kekayaan yang diperoleh melalui perdagangan, serta permata merah sebesar batu akik. Masing-masing
benda-benda berharga itu melimpah jumlahnya dan tak akan pernah habis. Dengan demikian, kami dapat
melakukan dana paramita.”
Sang Bhagavan menjawab pertanyaan Grhapatih Su Candra, “Wahai Grhapatih yang Berbudi, pada asamkheya
kalpa yang telah lama berlalu, terdapat Seorang Bhagavan bernama "Vajradhara Sagara Nirghosa" (Pemegang
Vajra Suara Samudera) Sang Tathagata, Arhan, SamyakSamBuddha, Loka udapadi, vidyacaranasampanno,
lokavidanuttara purusadamyasaratih, sasta devamanusyanam, Buddho, Bhagavan. Pada masa Sang Tathagata
itu Grhapatih, Aku menerima sebuah Dharani yang bernama Vasudhara (Hujan Mustika). Terimalah, lestarikan,
bacalah, lafalkan, pahami maknanya, laksanakanlah apa yang terkandung di dalamnya, serta sebar luaskan
Dharani tersebut. Putera yang Berbudi! Bila ada manusia atau makhluk bukan manusia seperti yaksha,
raksasha, preta, pisacha, bhuta, kumbhanda, skanda, apasmara, usta, putana, kataputana, yatudhana dan yang
lainnya yang memiliki niat jahat, para "mutrahara ,rudhirahara ,vistahara ,vasahara ,mamsahara ,slesmahara
,puahara ,simhanakahara ,khelahara ,medhahara ,madyahara ,jatahara ,jivitahara ,balyahara, malyahara,
yavaducchistahara"(para mahluk halus pemakan manusia, lemak, tulang sumsum, nanah, darah, lendir, ludah,
besar ,kecil, yang hendak menimbulkan kekacauan kesadaran) dan yang lainnya, maka mereka akan gagal
melaksanakan niat jahatnya.
Bhagavan melanjutkan perkataannya kepada Grhapatih, “Bila ada orang yang meyakini dan melafalkan Dharani
ini dengan sepenuh hati; atau kendati hanya mendengar namanya saja, mereka menerima, mengingat, serta
dengan gembira meyakininya; maka putera atau puteri berbudi tersebut sepanjang malam akan memperoleh
kedamaian dan kebahagiaan. Ia akan memperoleh kedamaian melimpah. Selanjutnya, bila ada putera atau
puteri berbudi yang hendak melaksanakan Vasudhara Dharani ini, maka ia hendaknya terlebih dahulu
melakukan persembahan namaskara puja pada semua Tathagata Arhantah SamyakSamBuddha; baik selama
semalam, dua malam, maupun tiga malam. Lalu lafalkan dharani ini dengan sepenuh hati. Kembangkan
keyakinan pada Triratna; sehingga dengan demikian para devata akan bersukacita karenanya. Harta kekayaan
berupa ratna (permata) dan gandum-gandum akan tercurah turun dengan segera. Laksanakan Dharma yang
Saya ajarkan ini.”
om srim vasumukhim svaha om srim vasusri svaha om srim vasusriye svaha om vasumati svaha om
vasumatisriye svaha om vasve svaha om vasude svaha om vasamdhari svaha om dharini dharini
svaha om samayasaumye samayamkari mahasamaye svaha om sriye svaha om śrīkari svaha om
dhanakari svaha om dhanyakari svaha
Bhagavan memberitahu Grhapatih Su Candra: “Vasudhara Dharani ini sungguh luar biasa kekuatannya,
sanggup menyirnakan penyakit, kemalangan, kemiskinan, wabah penyakit, dan rintangan-rintangan dalam
kehidupan. Para putera dan puteri yang berbudi hendaknya melakukan puja terlebih dahulu kepada semua
Tathagata Arhantah SamyakSamBuddha. Lalu selama sehari semalam tanpa henti melafalkan Dharani ini.
Rumah orang itu dengan segera akan mengalami hujan mustika. Seluruh bencana dan kemalangan akan lenyap
tak bersisa. Putera berbudi tersebut akan memperoleh banyak harta kekayaan. Karena itu, senantiasa sebar-
luaskanlah Dharani ini.”
Sang Grhapatih Su Candra merasa sangat gembira mendengarkan apa yang diajarkan Bhagavan dan berkata
kepada Sang Bhagavan, “Semenjak saat ini, aku akan selalu mengingat Vasudhara Mantra Dharani ini dan akan
menerima, mempertahankan, melafalkan, dan menyebar-luaskannya.”
Demikianlah, Grhapatih Su Candra menerima dan meyakini apa yang diajarkan Sang Bhagavan. Kemudian dia
melakukan pradakshina berkali-kali mengelilingi Bhagavan, merangkapkan kedua tangan sebagai tanda
penghormatan, menyembah ke kaki Sang Bhagavan, dan setelah itu kembali ke tempat kediamannya.
Bhagavan berkata pada Yang Mulia Ananda, “Pergilah engkau ke tempat kediaman Grhapatih yang bernama Su
Candra itu dan lihatlah bahwa seluruh gudang perbendaharaannya akan dipenuhi oleh gandum-gandum, benda-
benda berharga, dan lain sebagainya. Yang Mulia Ananda mematuhi apa yang dikatakan Bhagavan. Ia lalu
menuju ke kota Kosambi, yakni ke tempat kediaman Grhapatih Su Candra. Begitu tiba di sana, dijumpainya
bahwa seluruh gudang perbedaharaan Grhapatih Su Candra memang telah dipenuhi oleh benda-benda
berharga.
Yang Mulia Ananda merasa sangat bergembira pula begitu menyaksikan hal ini dan menanyakan mengenai
keajaiban ini kepada Sang Bhagavan, “Bhagavan, mengapa gudang perbendaharaan Grhapatih Su Candra dapat
dipenuhi oleh benda-benda berharga seperti itu?”
Bhagavan menjawab: “Putera yang berbudi! Grhapatih Su Candra memiliki keyakinan yang tulus kepada-Ku. Ia
meyakini dengan teguh Vasudhara Mantra Dharani dan melaksanakan apa saja yang baru diajarkan. Dengan
mata Buddha-Ku, aku mengamati bahwa di seluruh dunia tiada satupun dari para deva, mara, brahma, para
deva brahmakayika, manusia, asura dan yang lainnya yang sanggup mencelakai atau menimbulkan hambatan
bagi orang yang memegang teguh Dharani yang bernama Vasudhara ini. Apa yang dibabarkan oleh Tathagata
sungguh benar adanya. Kata-kata murni yang diucapkan oleh Buddha ini tidak mengandung keburukan
sedikitpun. Tanpa memiliki akar kebajikan, kendati seseorang memiliki telinga, namun ia tak akan mendengar
Vasudhara Dharani ini. Karena itu salinlah, ingatlah, pertahankanlah, serta lafalkanlah Vasudhara Dharani ini.
Vasudhara Dharani ini sungguh-sunguh merupakan kata-kata murni yang disabdakan semua Buddha,
perwujudan belas kasih semua Buddha, pujian bagi nama seluruh Tathataga, pujian bagi keagungan seluruh
Tathagata, serta benih bagi semua Tathagata.”
Yang Mulia Ananda kemudian berkata kepada Sang Bhagavan, “Bagus sekali, Bhagavan!” dan melafalkan gatha-
gatha pujian sebagai berikut:
Setelah mendengar pembabaran Sri Vasudhara Dharani Suttram ini, Yang Mulia Ananda dengan gembira
berkata kepada Sang Bhagavan, “Bhagavan, aku sekarang hendak menanyakan bagaimana seharusnya Dharma
ini disebut? Yakni Sutra yang menggembirakan hatiku setelah mendengarnya.
Bhagavan memberitahu Yang Mulia Ananda, “Sutra ini bernama Sutra yang Dibabarkan atas Permintaan
Grhapatih Su Candra. Juga disebut Sutra Perbendarahaan Semua Mustika Keberuntungan, serta Sutra Dharani
Hujan Mustika (Sri Vasudhara Dharani Sutra) yang Dibabarkan Semua Tathagata Arhantah
SamyakSamBuddha. Engkau hendaknya senantiasa mengingatnya.
Bhagava telah selesai membabarkan Sri Vasudhara Sutra ini. Para Maha Bhikshu Sangha , Bodhisattva
Mahasattva, deva, manusia, asura, dan para makhluk lainnya bergembira mendengar pembabaran Dharma
tersebut. Mereka dengan sepenuh hati meyakini, menerima, dan melaksanakannya.