Anda di halaman 1dari 9

FISIKA

MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

 Cahaya merupakan gelombang elektromagnet.


 Sifat cahaya :
1. Merupakan gelombang tranversal
2. Merambat menurut garis lurus pada medium yang homogen
3. Memiliki energi
4. Dipancarkan dalam bentuk radiasi
5. Dapat mengalami pemantulan, pembiasan, intervensi, difraksi (lenturan) dan
polarisasi
 Lintasan cahaya disebut sinar.
 Pemantulan Cahaya :
1. Pemantulan pada Cermin Datar
Berdasar pengamatan dengan menggunakan cakra optik,
Snellius menyimpulkan hal-hal berikut.
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Jika dua buah cermin datar disusun sehingga


membentuk sudut α maka akan diperoleh
beberapa buah bayangan
360
n= −1
α
n = jumlah bayangan
α = sudut antara dua cermin

2. Pemantulan pada Cermin Cekung


Sinar-sinar istimewa sebagai berikut.
a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.

b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan ke titik itu
juga.

1 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL


Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140
FISIKA
MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

3. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung

Persamaan pada Cermin Cekung


1 1 1 Si Si
= + M= M=| |
f Si S o So atau So R=2 f

Keterangan:
f : fokus cermin (cm atau m)
s : jarak benda ke cermin (cm atau m)
s' : jarak bayangan ke cermin (cm atau m)
R : jari-jari (cm atau m)
h' : tinggi bayangan (cm atau m)
h : tinggi benda (cm atau m)
M : perbesaran

Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan dengan cara
berikut.
a. Jika s' bernilai (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s' bernilai
(-) maka bayangan bersifat maya dan tegak.
b. Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar
dengan benda. Jika M < 1 maka bayangan diperkecil.

Contoh Soal :
Sebuah benda setinggi 1 cm di depan cermin cekung dengan fokus 2 cm. Jika benda
berada pada jarak 4 cm di depan cermin, tentukan :
a. jarak bayangan, b. perbesaran, c. tinggi bayangan, d. sifat bayangan.
Jawab
1 1 1
= +
a.
f Si S o
1 1 1
= +
2 Si 4
1 1 1 2 1 1
= − = − =
Si 2 4 4 4 4
S i=4 cm
S1 4
M= = =2 kali
b. So 2

c. i o
h =h ×M=1×2=2 cm
d. Karena Si = (+), maka nyata dan terbalik, serta M > 1 maka diperbesar. Jadi sifat
bayangan nyata, terbalik diperbesar.

2 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL


Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140
FISIKA
MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

4. Pemantulan pada Cermin Cembung


Sinar - sinar istimewa
a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik
fokus.

b. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang menuju titik M (2F) akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga.

5. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung

Cermin Cembung selalu membentuk bayangan maya, tegak, diperkecil

6. Persamaan pada Cermin Cembung


1 1 1 S hi
− = + M=| i | M=
f Si S o S o atau ho R=2 f

Contoh
Sebuah benda setinggi 3 cm berada pada jarak 5 cm di depan cermin cembung dengan
fokus 5 cm. Tentukan:
a. jarak bayangan,
b. perbesaran,
c. tinggi bayangan,
d. sifat bayangan
1 1 1
− = +
a.
f Si S o

3 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL


Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140
FISIKA
MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

1 1 1
− = +
5 Si 5
1 1 1 −2
=− − =
Si 5 5 5
5
S i=− =−2,5 cm
2
S −2,5 1 1
M=| i |=| |=|− |= kali
b. So 5 2 2
1 3
hi =M×h o= ×3= cm
c. 2 2
d. Sifat bayangan:
- karena si bernilai negatif (-) maka bayangan bersifat maya dan tegak.
- karena M = ½ maka bayangan diperkecil.

7. Pembiasan :
Indeks bias
c
n=
v
Dengan :
n = indeks bias,
c = laju cahaya 3.108 (m/s), dan
v = laju cahaya dalam medium (m/s).

8. Lensa
1. Lensa cembung
(a) bikonveks,
(b) plan konveks,
(c) konkaf-konveks,
2. Lensa cekung
(d) bikonkaf
(e) plan konkaf, dan
(f) konveks-konkaf.

9. Pembiasan pada Lensa Cembung

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung adalah sebagai berikut.


a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus.
b. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan.
c. Sinar datang melalui fokus depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.

Persamaan lensa cembung sama dengan persamaan Cermin Cekung


1 1 1 S Si
= + M= i M=| |
f Si S o S o atau So R=2 f

4 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL


Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140
FISIKA
MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

10. Pembentukan bayangan pada lensa cembung

11. Pembiasan pada Lensa Cekung

Sinar-sinar istimewa tersebut adalah sebagai berikut.


a. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus.
b. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan.
c. Sinar datang menuju titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.

5 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL


Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140
FISIKA
MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

Persamaan lensa cekung sama dengan persamaan cermin cembung


1 1 1 S h
− = + M=| i | M= i
f Si S o So ho R=2 f
atau

12. Pembagian Ruang pada Lensa

Contoh
Sebuah benda setinggi 3 cm berada pada jarak 5 cm di depan lensa cekung dengan
fokus 5 cm. Tentukan:
a. jarak bayangan,
b. perbesaran,
c. tinggi bayangan,
d. sifat bayangan,
1 1 1
− = +
a.
f Si S o
1 1 1
− = +
5 Si 5
1 1 1 −2
=− − =
Si 5 5 5
5
S i=− =−2,5 cm
2
Si −2,5 1 1
M=| |=| |=|− |= kali
b. So 5 2 2

(tanda || , merupakan tanda mutlak jadi nilai negatif maupun nilai positif, yang
digunakan tetap nilai positif)
1 3
hi =M×h o= ×3= cm
c. 2 2
d. Sifat bayangan:
- karena si bernilai negatif (-) maka bayangan bersifat maya dan tegak.
- karena M = ½ maka bayangan diperkecil.

Contoh :
Sebuah benda setinggi 1 cm di depan lensa cekung dengan fokus 2 cm. Jika benda
berada pada jarak 4 cm di depan cermin, tentukan :
a. jarak bayangan,
b. perbesaran,
c. tinggi bayangan,
d. sifat bayangan

Jawab
1 1 1
− = +
a.
f Si S o

6 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL


Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140
FISIKA
MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

1 1 1
= +
2 Si 4
1 1 1 2 1 1
= − = − =
Si 2 4 4 4 4
S i=4 cm
S1 4
M= = =2 kali
b. So 2
h =h ×M=1×2=2 cm
c. i o
d. Karena Si = (+), maka nyata dan terbalik, serta M > 1 maka diperbesar. Jadi sifat
bayangan nyata, terbalik diperbesar.

13. Kekuatan Lensa :


. Persamaaan untuk
Adalah kemampuan untuk menyebarkan/mengumpulkan sinar
1
P=
kekuatan Lensa adalah f

100
P=
Jika f dalam satuan cm maka f

P = kekuatan lensa (dioptri)

15. Kacamata
Miopi → Rabun Jauh → bayangan di depan retina → kacamata lensa Cekung.

100
P=−
Persamaannya adalah PP
P = Kekuatan lensa Kacamata miopi (D)
PP = punctum proximum (cm)

Hipermetropi → Rabun dekat → bayangan di belakang retina → kacamata lensa


Cembung

7 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL


Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140
FISIKA
MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

100 100
Sn = titik dekat mata normal = 25 cm
P= −
PR = Punctum Romentum
Sn PR
Presbiopi → rabun jauh dan rabun dekat → kacamata rangkap.

16. LUP
Adalah alat yang digunakan untuk memperbesar bayangan yang diterima mata dengan
lensa cembung

(a) Pengamatan Menggunakan Lup dengan Mata Berakomodasi Maksimum


(b) Pengamatan Menggunakan Lup dengan Mata Tidak Berakomodasi
Sn
M=
f lup
M = perbesaran lup ; flup = jarak fokus lup

17. Mikroskop
Adalah alat untuk memperbesar bayangan dengan menggunakan dua buah lensa
cembung digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil.
Terdiri dari lensa objektif (dekat dengan objek) dan lensa okuler (dekat dengan mata).

M=M obj +M ok
M obj = perbesaran lensa objektif; M ok = perbesaran lensa okuler
8 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL
Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140
FISIKA
MATERI CERMIN DAN LENSA KELAS XI

18. Teropong Bintang


Adalah alat untuk memperbesar bayangan dengan menggunakan dua buah lensa
cembung digunakan untuk melihat benda langit.
f
M = ob
f ok
f ob = jarak fokus lensa objektif (cm); f ok = jarak fokus lensa okular (cm)

Pembiasan pada Prisma


Hubungan antara sudut deviasi (D), sudut sinar datang (i1), sudut sinar bias (r2), dan
sudut pembias prisma (β) dinyatakan dalam persamaan berikut.
d=i 1 + r 2−β

9 RUMAH BEN - LEVEL UP BIMBEL


Graha Pandawa Bangunjiwo Blok F No. 3
Kasihan, Bantul,Yogyakarta
0822 2413 8140

Anda mungkin juga menyukai