Anda di halaman 1dari 10

Vol. 4 No.

2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

PENGARUH KEBIJAKSANAAN KREDIT TERHADAP PIUTANG PADA HOTEL


RAMADA BINTANG BALI RESORT KUTA BALI

Ida Ayu Agung Ngurah Indrawati


Sekolah Tinggi Pariwista (STP) Nusa Dua Bali
iaindrawati@yahoo.co.id

ABSTRACT

Credit sales in hospitality industry is a strategy to increase sales and eventually


increase profit. This strategy contains risks can not be uncollectible receivables due from
credit rule which includes credit period, credit standards, collection of receivables wisdom,
wisdom pieces, and conditions of economic activity and the level of credit monitoring is
thought to affect doubtful accounts. This study tried to determine the effect of credit policy
towards bad debts at Ramada Bintang Bali Resort Tuban.
The results showed the effect of the credit period for doubtful accounts is based on
linear regression analysis is to have a relationship or a positive effect, which means the onset
of bad debts caused by the hotel management continue to loosen credit policy given to
customers. Determination analysis results showed the level of influence of the credit period to
the ups and downs of bad debt amounted to 26% while the remaining 74% is influenced by
other factors.
Given the influence of a positive credit period and the rise and fall of the bad debt,
then the company should pay attention and lending policies provide for sanctions
subscription flowers that do not pay their obligations at a specified time limit.

Keywords: Credit,

ABSTRAK

Penjualan secara kredit yang dilakukan industri perhotelan merupakan strategi untuk
meningkatkan penjualan yang akhirnya diharapkan meningkatkan laba perusahaan. Strategi
ini mengandung resiko tidak dapat tertagihnya piutang akibat dari kebijaksanaan kredit yang
meliputi jangka waktu kredit, standar kredit, kebijaksanaan pengumpulan piutang,
kebijaksanaan potongan, kondisi dan kegiatan ekonomi dan tingkat pengawasan kredit yang
diduga mempengaruhi piutang tak tertagih. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui
pengaruh kebijaksanaan kredit terhadap piutang tak tertagih di Ramada Bintang Bali Resort
Tuban.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh jangka waktu kredit terhadap piutang tak
tertagih berdasarkan analisis regresi linier adalah memiliki hubungan atau pengaruh positif,
yang artinya timbulnya piutang tak tertagih disebabkan oleh pihak manajemen hotel terus
memperlonggar kebijaksanaan kredit yang diberikan kepada langganannya. Hasil analisis
determinasi menunjukan tingkat pengaruh jangka waktu kredit terhadap naik turunnya
piutang tak tertagih adalah sebesar 26% sedangkan sisanya 74% dipengaruhi oleh faktor lain.
Mengingat pengaruh jangka waktu kredit yang positif dan besar terhadap naik-
turunnya piutang tak tertagih, maka sebaiknya perusahaan memperhatikan kebijakan
pemberian kredit dan memberikan sanksi bunga bagi langganan yang tidak membayar
kewajibannya pada batas waktu yang telah ditentukan.

Kata Kunci: kredit, piutang, waktu

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 15


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

I. PENDAHULUAN sebagian atau seluruhnya piutang perusahaan


Stategi pemasaran perusahaan adalah yang timbul dari penjualan kredit. Untuk
dengan melakukan penjualan kredit. Dalam mengantisipasi resiko piutang tak tertagih.
pelaksanaan penjualan kredit akan menimbul- Ada beberapa faktor yang dapat mem-
kan pengaruh-pengaruh yang bersifat positif pengaruhi besarnya piutang terjadi.
dan negatif, oleh karena itu kebijaksanaan Sebagai gambaran, berikut disajikan
kredit harus benar-benar dicermati oleh perkembangan penjualan, total piutang,
pimpinan perusahaan. Kebijaksanaan kredit cadangan piutang, jumlah piutang yang tak
kalau tidak dicermati secara benar akan tertagih dan persentase piutang yang tak
menimbulkan resiko bagi perusahaan. Salah tertagih di Ramada Bali Resort periode tahun
satu resikonya adalah tidak tertagihnya 2009 - 2011 seperti tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perkembangan Piutang di Ramada Bintang Bali Resort Tahun 2009-2011


Total Cadangan Piutang Persentase Piutang
Tahun Penjualan (Rp)
Piutang (Rp) Piutang (Rp) Tertagih (Rp) Tak Tertagih (%)
2009 54.979.916.667 5.046.376.727 30.278.260 193,450.400 3,8
2010 53.183.419.168 4.192.639.847 25.155.839 200.567.200 4,8
2011 58.168.891.840 5.016.055.428 30.096.333 289.940.000 5,7
Sumber: Ramada Bintang Bali Resort

Berdasarkan data di atas, peningkatan Berdasarkan uraian latar belakang di


penjualan diikuti pula dengan meningkatnya atas, maka yang menjadi pokok permasalahan
jumlah piutang. Semakin bertambahnya adalah: Bagaimanakah pengaruh kebijaksana-
jumlah piutang berdampak pada meningkat- an kredit terhadap piutang tak tertagih di
nya piutang tak tertagih dari tahun 2009- Ramada Bintang Bali Resort Tuban.
2011. Dari prosentase piutang yang terjadi II. KAJIAN PUSTAKA
dapat diketahui jumlah piutang tak tertagih Piutang adalah tagihan kepada pihak
terkecil terjadi pada tahun 2009 sebesar lain (kepada kreditor atau langganan) sebagai
Rp.193.450.400 yaitu 3,8. Bila kondisi ini akibat adanya penjualan barang secara kredit.
terus berlanjut tentunya akan mempengaruhi Piutang yang timbul di industri perhotelan
kemampuan perusahaan memperoleh laba. tidak saja berasal dari penjualan secara kredit,
Kebijaksanaan kredit meliputi jangka tetapi juga dari hal-hal lain. Misalnya piutang
waktu kredit, standar kredit, kebijaksanaan pegawai, piutang karena penjualan aktiva
pengumpulan piutang, kebijaksanaan potong- secara kredit, atau adanya uang muka untuk
an, kondisi dan kegiatan ekonomi dan tingkat pembelian atau kontrak kerja lainnya. Piutang
pengawasan kredit yang diduga mempenga- dimiliki oleh suatu perusahaan harus disajikan
ruhi piutang tak tertagih. Dalam penelitian ini secara informatif.
kebijakan kredit yang diduga mempengaruhi Menurut Michael L. Coltman
piutang tak tertagih di Ramada Bintang Bali (1991:47) Account receivable represent room,
Resort Tuban adalah kebijaksanaan jangka food and beverage business charged to
waktu kredit, karena merupakan hal yang individual or companies for which payment
pertama dipenuhi dalam pemberian kredit. have not yet been received.”

16 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

Semua penjualan hotel yang tidak semakin besar. Sebaiknya bila periodenya
dibayar tunai pada saat tamu meninggalkan diperpendek seperti contoh net penjualan
hotel, akan dikerjakan lebih lanjut oleh seksi adalah 30 hari, sehingga dalam setahun
piutang sebagai berikut adalah: perputaran piutang yang terjadi 12 kali.
1. Seksi piutang memeriksa semua Faktor-faktor tersebut diatas secara
dokumen-dokumen yang sesuai deng- umum dapat diuraikan sebagai berikut:
an data yang tercantum dalam City Volume penjualan kredit, Syarat pembayaran
Ledger Transfer dan Advance Devosit penjualan kredit, Ketentuan tentang pem-
Control. batasan kredit, Kebijaksanaan dalam
2. Bila semua dokumen-dokumen telah pengumpulan piutang.
lengkap dan benar maka kartu piutang Perusahaan harus tidak terlalu agresif
dapat disiapkan. Kartu piutang beserta dalam usaha-usaha mengumpulkan piutang
dokumennya disimpan pada map dari para langganannya karena ada kemung-
gantung dan dikelompokkan misalnya kinan yang berakibat langganan akan
perseorangan, biro perjalanan, perusa- memutuskan untuk berhubungan dengan
haan, penerbangan dan lain-lain. perusahaan.
3. Piutang yang telah dicatat ke kartu Piutang mempunyai beberapa keun-
piutang harus secepatnya dibuat surat tungan, Suad Husnan dan Pudjiastuti (1994 :
penagihan yang dikirim kepada debi- 129) menyatakan bahwa: “Dengan menjual
tur. secara kredit perusahaan mengalami peni-
4. Pembayaran piutang dengan tunai, ngkatkan penjualan. Dimana dengan
seperti biasa dilaksanakan di kasir penjualan yang meningkat, diharapkan laba
untuk selanjutnya dicatat pada kartu yang juga meningkat”. Disamping itu piutang
piutang dan kartu kontrol piutang. juga harus dikelola dengan efesien yang
5. Pembayaran piutang dengan transfer menyangkut tentang laba atau tambahan laba
melalui rekening bank, dibuatkan yang diperoleh dengan perubahan kebijakan
voucher miscellaneouse credit dicatat penjualan dengan beban yang timbul karena
pada city ledger transfer, kartu adanya piutang. Sedangkan resiko piutang
piutang dan kartu kontrol piutang, semakin tinggi jumlah piutang yang ada
IBM Wiyasha, 2010. semakin tinggi pula resiko piutang tak
Besarnya piutang dipengaruhi oleh tertagih, bila langganan tidak mampu
beberapa faktor, J.F. Weston dan E. F. melunasi kewajibannya, Oleh karena itu
Brigham (1993: 203) menyatakan bahwa: didalam pemberian kredit harus dipertim-
“Faktor-faktor yang menentukan besarnya bangkan hal-hal tersebut. Menurut pendapat
nilai piutang adalah: volume penjualan, rata- Indriyo (1995: 85) menyatakan bahwa:
rata waktu antara penjualan dan pengumpulan Disamping adanya keuntungan yang dipero-
piutang. leh dengan adanya piutang, terdapat juga
Jangka waktu yang digunakan untuk resiko yaitu berupa biaya yang meliputi:
pengumpulan piutang sangat berpengaruh biaya penghapusan piutang, biaya pengum-
terhadap jumlah investasi dalam piutang. pulan piutang, biaya administrasi, dan biaya
Semakin lama periode yang ditetapkan sumber dana.
semakin lambat piutang yang dapat dikum- Biaya penghapusan piutang atau
pulkan, sehingga jumlah piutang akan piutang ragu-ragu (bad debt expenses)

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 17


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

terhadap tak tertagihnya sejumlah tertentu Collateral (Jaminan), jaminan


dari piutang akan dimasukkan sebagai biaya menggambarkan jumlah aktiva yang
piutang ragu-ragu. Besarnya biaya tersebut dijadikan sebagai barang Jaminan oleh calon
akan diperhitungkan setiap periode. Piutang pelanggan. Walaupun bukan satu-satunya
ragu-ragu adalah bilamana terjadi penjualan faktor yang dipertimbangkan dalam
sccara kredit, maka kerugian akibat tidak pemberian kredit, tapi masih relevan
tertagihnya piutang kemungkinan besar akan dipertimbangkan guna dapat diperkecil resiko
terjadi, karena satu atau beberapa debitur kegagalan kredit yang terjadi.
tidak mampu melunasi hutangnya. Bila be- Condition (Kondisi), kondisi
berapa hotel berjalan beberapa tahun, maka mcnunjukkan pengaruh langsung dari
dapat diperhitungkan bahwa sekian persen ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan
dari total piutang tidak akan tertagih. yang bersangkutan. Atau perkembangan
S. Munawir (1993: 235) menyatakan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu
bahwa: Pemberian kredit mengandung suatu yang mungkin mempunyai efek terhadap
tingkat resiko (degree of risk} tertentu. Untuk kemampuan langganan untuk memenuhi
menghindari maupun untuk memperkecil kewajibannya.
resiko kredit yang mungkin terjadi maka Piutang yang jumlah cukup besar
permohonan kredit harus dinilai atas dasar dalam neraca perlu dikendalikan agar resiko
syarat-syarat yang terkenal dengan 5C yaitu: piutang yang timbul dapat diperkecil.
Character (Kepribadian), merupakan Pengendalian piutang menurut Indrio (1994-
aspek yang menggambarkan keinginan, .44) menyatakan sebagai berikut:
kemauan dan kejujuran para pembeli untuk 1. Menggunakan teknik analisis ratio.
memenuhi kewajibannya sesuai persyaratan Ratio-ratio financial dapat digunakan
yang telah ditetapkan oleh penjualan. sebagai dasar dalam mengambil
Capacity (Kemampuan), menggam- keputusan untuk memberikan kredit,
barkan kemampuan seseorang langganan dapat pula dengan membandingkan
dalam mengelola perusahaan secara efektif untuk dan rugi yang timbulkan dari
dan efisien baik sekarang maupun yang akan adanya piutang tersebut. Perusahaan
datang. Kemampuan seorang langganan untuk juga dapat membandingkan tingkat
mewajibkan financialnya suatu estimasi yang perputaran piutang dan rata-rata
dianggap cukup baik dapat diperoleh dengan pengumpulan piutang dengan perusa-
menilai posisi likuiditas dan proyeksi chas haan sejenis.
flow dan calon pelanggan. 2. Penentuan umur piutang (aging
Capital (Modal), dalam hal ini method).
menunjukkan kekuatan financial calon Perusahaan mengklasifikasikan piuta-
pelanggan terutama dengan melihat jumlah ng atas dasar umur atau lamanya
modal sendiri yang dimilikinya. Analisis piutang tersebut telah ada, sehingga
terhadap neraca perusahaan dengan dapat diketahui:
menggunakan ratio-ratio financial yang a) Piutang-piutang mana yang dekat
tersedia akan dapat memenuhi kebutuhan- jatuh tempo dan harus ditagih.
kebutuhan atas penilaian modal calon b) Piutang lewat waktu, yang perlu
pelanggan. dihapuskan karena sudah tak
dapat ditagih kembali.

18 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

3. Pengendalian oleh Manajemen staf yang diberikan wewenang


Pengendalian secara tepat alas dana oleh pimpinan untuk memberikan
yang tertanam dalam piutang, mana- data.
jemen terhadap hal-hal yang ber- 2. Teknik Analisis
hubungan pengumpulan piutang dan Teknik analisis data yang digunakan
prosedur yang ditempuh dalam meng- adalah:
hadapi langganan menunggak harus a) Teknik analisis deskritif
ditentukan. Manajemen juga harus b) Teknik analisis regresi linier
menentukan informasi apa yang diper- IV. PEMBAHASAN
lukan untuk dapat melakukan pengen- A. Jangka Waktu Kredit dan Prosedur
dalian dengan sepenuhnya dengan Kredit
sasaran agar piutang tidak meningkat Hotel Ramada Bintang Bali Resort
lebih cepat daripada peningkatan menetapkan jangka waktu pembayaran kredit
volume penjualan. yaitu 30 hari setelah tamu meninggalkan hotel
Kerugian piutang dagang adalah (check out) sehingga perputaran piutang
seluruh atau sebagian dari piutang dagang diharapkan sebanyak 12 kali dalam setahun.
yang ditaksir tidak dapat ditagih oleh Pencatatan piutang dimulai dari saat tamu
perusahaan yang disebabkan karena kegagal- tinggal di hotel yaitu dicatat pada guest bill
an usaha atau kesengajaan untuk tidak yang berisi seluruh jumlah tagihan tamu yang
membayar oleh debitur, kerugian ini karena diposting oleh front office cashier terhadap
timbulnya mempunyai kaitan erat dengan pembelian-pembelian secara kredit yang
sistem penjualan kredit yang dijalankan peru- dilakukan tamu dibeberapa outlet.
sahaan maka dalam laporan keuangan Tagihan tamu yang sudah check out
dianggap sebagai biaya operasi (operating dan belum diterima pembayarannya dicatat
expenses). pada city ledger transfer, selanjutnya
III. METODOLOGI PENELITIAN “masing-masing akan dibuatkan kartu piutang
Penelitian dilakukan di Ramada Bin- (invoice) yang terdiri dari tiga rangkap,
tang Bali Resort yang terletak di Jl. Kartika memuat tagihan hotel kepada langganan,
Plaza, Tuban. rangkap pertama dikirim ke masing-masing
1. Teknik Pengumpulan Data langganan atau dibawa oleh collector sewaktu
Teknik pengumpulan data dilakukan mengadakan penagihan, sedangkan rangkap
dengan cara: kcdua dan ketiga akan disimpan pada map
a) Teknik studi dokumentasi adalah gantung berdasarkan kelompok yaitu : Local
cara pengumpulan data dengan Agent, Overseas Agent, Company dan
mempelajari catatan atau doku- Airlines.
men-dokumen perusahaan baik Kebijaksanaan pengumpulan piutang
berupa data kualitatif maupun data di Hotel Ramada Bintang Bali Resort
kuantitatif. dilakukan sepenuhnya dilakukan oleh bagian
b) Teknik wawancara adalah suatu kredit. Langkah-langkah yang dilakukan
cara pengumpulan data yang dila- dalam pengumpulan piutang adalah sebagai
kukan dengan melakukan tanya berikut:
jawab secara langsung kepada
pimpinan perusahaan atau dengan

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 19


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

1. Mengirim Invoice upayanya untuk meningkatkan pen-


Invoice dikirim setelah tamu jualan, seperti:
meninggalkan hotel yamg berisi a) Standar kredit yang diberikan
tagihan yang harus dibayar oleh lang- kepada langganan tidak ditetapkan
ganan kepada hotel. Untuk langganan secara pasti mengenai jumlah dan
yang berada didalam daerah batasannya.
penagihan dilakukan oleh kolektor, b) Kebijakan pengumpulan piutang
invoice dilengkapi dengan bukti pen- yang dilakukan seperti pengiriman
dukung seperti guest bill, master bill invoice ke langganan yang berada
dan voucher. di luar negeri kadang-kadang ada
2. Mengirim Surat Peringatan yang belum sampai ke alamat
a) Surat peringatan I akan dikirim yang dituju karena hal-hal.seperti
apabila langanan tidak membayar salah mencantumkan alamat dan
hutangnya dalam jangka waktu 2 terselip bersama invoice langgan-
bulan. an lain dan ikut terkirim sehingga
b) Surat peringatan II akan dikirim butuh waktu lama untuk mela-
apabila langganan tidak membayar kukan penagihan.
hutangnya dalam jangka waktu 3 c) Jangka waktu kredit atau jangka
bulan. waktu pembayaran piutang di
c) Surat peringatan III akan dikirim Ramada ditetapkan 30 hari setelah
apabila langganan tidak membayar tamu meninggalkan hotel, tetapi
hutangnya dalam jangka waktu 6 dalam kenyataannya ada langgan-
bulan an yang tidak membayar hutang-
3. Tindakan Yuridis hutangnya dalam batas waktu
Bila debitur belum melunasi hutang- yang telah ditentukan tersebut dan
nya setelah peringatan III maka kredit tidak adanya ketegasan pihak ma-
manajer akan melakukan kunjungan najemen alas pelanggaran tersebut
langsung ke langganan terhutang sehingga langganan sengaja meng-
dengan didampingi oleh seorang pe- ulur-ngulur waktu pembayaran
ngacara. hutangnya, hal ini menimbulkan
B. Analisis Penyebab Piutang Tak resiko tidak tertagihnya piutang
Tertagih tepat waktunya dan umur piutang
Account Receiptable Control (A/R) cenderung menjadi semakin tua.
sebagai pihak pengelola piutang di Ramada 2. Waktu pembayaran piutang oleh
Bintang Bali Resort telah berusaha menja- langganan
lankan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Biasanya pelanggan baru akan mela-
1. Kebijaksanaan dalam pemberian kukan kontak dengan pengelola kredit
kredit seminggu sebelum piutang mereka
Di Ramada pelanggan dengan mudah jatuh tempo. Waktu yang pendek ter-
dapat menambah jumlah kredit mere- sebut digunakan pelanggan untuk
ka karena pihak manajemen terus mengungkapkan keluhan-keluhan me-
memperlonggar kebijakan kredit yang reka seperti:
diberikan kepada langganan dalam

20 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

a) Adanya tagihan-tagihan yang memuat langganan yang tidak dapat


masih dianggap salah dan perlu melunasi kewajibannya.
diperbaiki. 3. Bad debet listing ini kemudian akan
b) Belum disetujuinya pembayaran diperiksa oleh financial controller,
atas sejumlah tagihan oleh pimpin- dan setelah ditanda tangani kemudian
an perusahaan. akan diserahkan kepada general
c) Belum tersedianya dana yang manager dan selanjutnya akan dikirim
cukup untuk membayar tagihan ke kantor pusat di Jakarta untuk
tersebut. mendapat persetujuan dari direktur
Mengingat bahwa kebanyakan piutang keuangan. Setelah disetujui maka
tak tertagih di Ramada terjadi pada travel piutang tak tertagih tersebut pada
agen luar negeri, untuk mengatasi keluhan- akhir tahun baru dapat dihapuskan.
keluhan tersebut diperlukan waktu yang 4. Setelah itu bagian kredit akan
cukup lama untuk melakukan negosiasi mengarsip daftar piutang tak terrtagih
karena tidak dapat berhubungan secara tersebut beserta bukti-bukti.
langsung dengan pelanggan sampai terjadi D. Kebijaksanaan Dalam Penjualan
kesepakatan pembayaran, dan kadang-kadang Kredit
pelanggan masih menangguhkan pemba- Piutang sebagai unsur modal kerja
yarannya sehingga akan masuk dalam umur timbul dari adanya penjualan dengan kredit.
piutang yang tua sampai akhirnya piutang Penjualan kredit dilakukan sebagai usaha
tersebut tidak dapat ditagih lagi. dalam menarik langganan, sehingga perusaha-
C. Kebijaksanaan Penghapusan Piutang an dapat meningkatkan volume penjualan.
Tak Tertagih Disamping memberi keuntungan, penjualan
Adanya piutang langganan yang tak dengan kredit juga menimbulkan resiko yang
tertagih di Ramada Bintang Bali Resort harus ditanggung perusahaan. Dalam
diakui setelah melewati prosedur-prosedur pemberian kredit perusahaan menetapkan
yang telah ditetapkan, adapun prosedur- jangka waktu kredit dan standar kredit dengan
prosedur yang harus dilakukan antara lain: mempertimbangkan kemampuan dari para
1. Apabila ada langganan yang belum langganan.
membayar hutang-hutangnya tepat Dalam upaya untuk meningkatkan
waktu, maka pihak hotel akan volume penjualan, manajemen Ramada
mengirimkan reminder/account state- Bintang Bali Resort dari tahun ketahun terus
ment kelangganan yang bersangkutan- memperlonggar kebijaksanaan kredit yang
untuk memberitahukan posisi hutang- diberikan kepada langganannya, dan hal ini
hutangnya. juga berdampak pula pada meningkatnya
2. Apabila sampai reminder ketiga tidak jumlah piutang tak tertagih yang terjadi.
ada tanggapan pembayaran dan se- Dari hasil pengumpulan data pada
telah diselidiki oleh kredit manajer penelitian tentang pengaruh Jangka Waktu
bahwa memang benar-benar tidak Kredit (X) |terhadap Piutang Tak Tertagih (Y)
dapat ditagih lagi karena beberapa hal, di Ramada Bintang Bali Resort Tuban
maka kredit manajer akan mengeluar- ditemukan data seperti yang tercantum pada
kan bad debt listing yaitu daftar yang tabel 3 yang selanjutnya menjadi tabel 4
seperti:

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 21


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

Tabel 2. Jangka Waktu Kredit (X) dan 289,94


=
Piutang Tak Tertagih (Y) 11
Piutang Tak = 26,358
Jangka Waktu
No Tertagih
Kredit (hari) X
(Jutaan rupiah) Y Besarnya nilai b = 0,124, ini berarti
1 402 1,365 setiap kenaikan jangka waktu (X) 1%
2 428 53,13 menyebabkan piutang tak tertagih (Y)
3 322 19,89 bertambah (naik) sebesar 0,214%, dan akan
4 274 19,89 terus bertambahnya nilai jangka waktu kredit.
5 337 8 Demikian pula dari persamaan regresi
6 546 9 yang telah didapat tersebut dapat ditaksir
7 497 18,1 jumlah piutang tak tertagih pada tingkat
8 518 19,675 jangka waktu tertentu, dapat ditaksir jumlah
9 527 75,155 piutang tak tertagih pada tingkat jangka
10 384 7,5
waktu tertentu, misal dalam jangka waktu
11 539 58,235
satu tahun (365) berapakah kira-kira piutang
n = 11 4874 289,94
tak tertagih yang mungkin terjadi pada salah
Sumber: data diolah
satu langganan?
Y = a+b.X
Berdasarkan data pada tabel di atas,
= -28,585 + 0,124 (365)
dapat diketahui Y adalah Piutang Tak
= -28,585 + 45,26
Tertagih (dalam jutaan rupiah) yang ada pada
= 16,675
beberapa travel agent hingga akhir 2011, X
Jadi piutang tak tertagih yang
adalah jangka waktu kredit dalam hari.
mungkin terjadi pada salah satu langganan
Berdasarkan table 4 diatas akan dicari
dalam jangka waktu 1 tahun diperkirakan
persamaan regresinya sebagai berikut:
adalah sebesar Rp.16.675.000.
Berdasarkan uraian diatas secara
ΣX
X = umum dapat dinyatakan bahwa jangka waktu
n kredit (X) memiliki sifat hubungan positif
4.874 terhadap piutang tak tertagih (Y), hubungan
=
11 positif maksudnya jika nilai jangka waktu
= 443,091 kredit (X) naik maka nilai piutang tak tertagih
n .  XY -  X .  Y (Y) juga ikut naik, dan jika nilai jangka waktu
b =
n .  X2 - (  X )2 kredit (X) turun maka nilai piutang tak
= 0,124 tertagih (Y) juga ikut turun.
~
E. Analisis Determinasi
a = Y -b.X
Analisis determinasi adalah salah satu
= 26,358 – 0,124 (443,091)
alat utama untuk mengetahui sejauh mana
= -28,585
tingkat hubungan atau pengaruh antara jangka
Jadi persamaan regresinya adalah:
waktu kredit (X) terhadap piutang tak tertagih
Y = a+b.X
(Y) dengan persamaan:
= -28,585 + 0,124 X
~ ΣY
Y =
n
22 Jurnal Ilmiah Hospitality Management
Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

~ 2 kredit yang diberikan kepada


2 a. Σ Y  b. Σ X Y - n . Y langganannya.
r =
~ 2
Σ Y2 - n . Y 2. Pengaruh jangka waktu kredit ter-
Dimana, r = koefesien korelasi hadap piutang tak tertagih berdasarkan
Berdasarkan persamaan diatas Analisis Regresi Linier adalah
koefisen determinasi sebesar 0,26. Nilai r2 = memiliki hubungan atau pengaruh
0,26 ini berarti tingkat pengaruh jangka waktu positif.
kredit (X) terhadap naik turunnya tingkat 3. Berdasarkan Analisis Determinasi
piutang tak tertagih (Y) di Hotel Ramada menunjukan tingkat pengaruh jangka
Bintang Bali Resort adalah sebesar 26% dan waktu kredit terhadap naik turunnya
sisanya 74% dipengaruhi oleh faktor lain piutang tak tertagih adalah sebesar
yang tidak diteliti pada penelitian ini. 26% sedangkan sisanya 74%
Alat kedua yang dipakai untuk dipengaruhi oleh faktor lain.
mengukur sejauh mana pengaruh jangka 4. Berdasarkan koefesien korelasi yaitu
waktu kredit (X) terhadap piutang tak tertagih sebesar 0,51 yang berarti antara
(Y) adalah koefesien korelasi yang jangka waktu kredit dan piutang tak
dirumuskan sebagai akar dari koefisien tertagih memiliki tingkat hubungan
determinasi (r2). yang besar (substansial).
Berdasarkan permasalahan yang telah
r = r2
dipaparkan pada bab-bab sebelumnya dapat
= 0,26 disarankan hal-hal sebagai berikut:
= 0,51 Pengelola kredit/kredit manajer perlu me-
Berdasarkan hasil persamaan diatas ningkatkan intensitas pengiriman reminder
didapat nilai koefesien korelasi (r) adalah kepada semua pelanggan, untuk mengingat-
positif, ini berarti hubungan antara jangka kan mereka posisi hutang mereka dan
waktu kredit (X) dan piutang tak tertagih (Y) melakukan negosiasi sedini mungkin dengan
searah, dan berdasarkan pedoman koefesien pelanggan atas tagihan yang bermasalah
korelasi dan taksiran pada nilai r = 0,51 sampai ada batas kesepakatan pembayaran
terletak antara 0,40 - 0,69 ini berarti antara terhadap piutang tersebut.
jangka waktu kredit (X) dan piutang tak Mengingat pengaruh jangka waktu
tertagih (Y) di Hotel Ramada Bintang Bali kredit yang positif dan besar terhadap naik-
terdapat hubungan atau pengaruh yang besar turunnya piutang tak tertagih maka sebaliknya
(substansial). Berdasarkan uraian analisis kebijakan-kebijakan yang terkait didalamnya
determinasi diatas dapat disimpulkan bahwa lebih diperhatikan lagi seperti mempertegas
jangka waktu kredit (X) mempunyai tingkat pemberian sangsi berupa pembebanan bunga
pengaruh yang besar terhadap naik turunnya untuk umur piutang tertentu bagi langganan
tingkat piutang tak tertagih (Y). yang tidak membayar kewajibannya pada
IV. SIMPULAN DAN SARAN batas waktu yang telah ditentukan. Disamping
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: itu pemberian potongan untuk pembayaran
1. Timbulnya piutang tak tertagih di pada batas waktu tertentu dapat memacu
Ramada Bintang Bali Resort di- langganan untuk membayar hutang-hutang-
sebabkan oleh pihak manajemen hotel nya sebelum batas waktu yang telah di-
terus memperlonggar kebijaksanaan

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 23


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

tentukan sehingga akan memperkecil resiko kecil Resiko Piutang Perusahaan.


tidak tertagihnya piutang. Yogyakarta: Ghalia Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Munawir. 1993. Analisa Laporan Keuangan.
Coltman, Michael M. 1991. Hospitality Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Management Accounting. Boston: Riyanto, Bambang. 1980. Dasar-Dasar
CBI Publishing. Pembelanjaan Perusahaan. Yog-
Harnanto. 1995. Akuntansi Keuangan yakarta: Yayasan Penerbit Gajah
Intermediate. Yogyakarta: Liberty Mada.
Yogyakarta.Sartono, Agus. 1996. Subroto, Bambang dan Hariadi. 1984. Dasar-
Manajemen Keuangan. Edisi Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Li-
Ketiga. Yogyakarta: BPFE Yog- berty Yogyakarta. Wirawan, Gus
yakarta. Nata dkk. 1989. Pengantar
Husnan, Suad dan Pudjiastuti. 1994. Dasar- Statistik-1 Ekonomi dan Sosial.
Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Fakultas Ekonomi
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Unud.
Percetakan ANP, YKPN. Sudana, Putu. 1988. Akuntansi Perhotelan.
Indriyo. 1994. Manajemen Keuangan. Yog- Nusa Dua Bali: Lembaga BPLP.
yakarta: Yayasan Penerbit Gajah Suryawijaya, Marwan Asri. 1987. Dasar-
Mada. Dasar Pembelanjaan. Yogyakarta:
Kasavana, Michael L. dan Richard M. Fakultas Ekonomi.
Brooks. 1991. Managing Front Weston, J F. Brigham. 1993. Dasar-Dasar
Office Operation. Michiga Ameri- Manajemen Keuangan. Jakarta:
ka: Hotel and Motel Assciation. Jilid I. Erlangga.
Muljono, T'eguh Pudjo. 1990. Dasar-Dasar Wiyasha, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan
Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerapan Uniform System of
Penerbit Erlangga Nitisemito, Accounts for the Lodging Industry.
Alex. 1984. Pedoman Memper- Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

24 Jurnal Ilmiah Hospitality Management

Anda mungkin juga menyukai