Anda di halaman 1dari 3

KUESIONER

PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM KEGIATAN PEMANTAUAN STATUS


GIZI BALITA

A. Identitas.
Nama Lengkap : …………………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………………….
No. Tlp / HP : …………………………………………………………………….
Posyandu : …………………………………………………………………….
Lama menjadi Kader : …………………………………………………………………….
B. Pengetahuan.
Kepada para peserta, mohon diisi pada kolom BENAR atau SALAH dibawah dengan
memberikan tanda ceklis (V) disalah satu kolom tersebut.
NO PENGETAHUAN BENAR SALAH SKOR
1. Buku KIA merupakan program secara
internasional yang berisi catatan dan
informasi tentang kesehatan ibu dan anak.
2. Tumbuh kembang adalah bertambahnya berat
dan kemampuan anak.
3. Status gizi dihasilkan dari pengukuran tinggi
badan saja.
4. Buku KIA merupakan program nasional
berbeda dengan KMS.
5. Ukuran berat badan adalah gram.
6. Gangguan pertumbuhan ditandai dengan
tidak naiknya berat badan.
7. Gangguan perkembangan ditandai dengan
tumbuh anak yang terlihat kecil.
8. Dari buku KIA dapat mendeteksi secara dini
adanya gangguan / masalah kesehatan ibu
dan anak.
9. Pada kegiatan posyandu, buku KIA
digunakan untuk memantau tumbuh kembang
balita.
10. Setiap balita mempunyai 1 buku KIA.
11. Pada anak kembar, maka ibu akan tetap
mendapatkan satu (1) buku KIA.
12. Pada kegiatan posyandu buku KIA digunakan
untuk memantau status gizi dan tumbuh
kembang balita.
13 Kader bisa memantau kesehatan ibu sejak
hamil, bersalin, dan nifas sampai anak
berumur lima tahun.
14. Buku KIA bermanfaat sebagai KIE
(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) antara
ibu, keluarga, kader, dan tenaga kesehatan.
15. Kader tidak dapat memantau status gizi dan
tumbuh kembang.
16. Sasaran harus membawa buku KIA setiap
dating ke posyandu.
17. Pemantauan tumbuh kembang sampai anak
berusia 1 tahun.
18. Kader posyandu harus memahami hasil
penimbangan dan pemantauan tumbuh
kembang setiap selesai pelayanan posyandu.
19. Kader harus mengajak ibu melaksanakan
pesan-pesan yang ada di dalam buku KIA.
20. Yang perlu dicatat setelah melakukan
penimbangan adalah identitas keluarga dan
identitas anak.
21. Setiap selesai penimbangan, buku KIA
diserahkan dan disimpan oleh kader.
22. Bandul geser berada pada angka SATU (1)
dan posisi paku tegak lurus pada DACIN.
23. Masukkan balita ke dalam sarung timbangan
dengan pakaian seminimal mungkin dan
geser bandul sampai paku tegak lurus.
24. Lepaskan jaket, sepatu, dan penutup kepala
sebelum anak ditimbang.
25. Memperhatikan posisi kaki responden tepat
di samping alat timbangan, sikap santai
(BERGERAK-GERAK) dan kepala
menunduk (memandang kebawah).
26. Letakan alat timbang pada lantai yang datar,
rata, dan kuat.
27. Beri selimut tebal atau karpet sebagai alas.
28. Catat berat badan bayi dalam ukuran
Centimeter (Cm).
29. Letakkan pengukur pajang badan pada kasur
yang lembut dan halus.
30. Letakkan alat ukur dengan posisi panel
kepala di sebelah kiri dan panel penggeser di
sebelah kanan pengukur. Panel kepala adalah
bagian yang tidak bisa digeser.
31. Pastikan alat geser/microtoise berada tepat
diposisi atas kepala.
32. Posisi kepala dan bahu bagian belakang,
lengan, pantat, dan tumit tidak harus
menempel pada dinding tempat microtoise di
pasang.
33. Letakkan pita lingkar kepala dibagian kepala
bayi.
34. Asisten pengukur / kader lainnya mengajak
bayi bercanda agar tenang.
35. Setelah pita diposisikan dengan benar, tarik
ketat untuk menekan rambut dan kulit.

~Selamat Mengerjakan dan Terimakasih Atas Partisipasinya~

Anda mungkin juga menyukai