Anda di halaman 1dari 71

PETUNJUK

PELAKSANAAN

FESTIVAL DAN LOMBA


SENI SISWA KECAMATAN
LINGSAR

TINGKAT SEKOLAH DASAR


TAHUN 2022
ht
PENGANTAR
Pendidikan di sekolah dasar merupakan bagian dari sistem pendidikan yang
tp
menyeluruh dalam rangka pembinaan karakter anak agar tumbuh dan
berkembang secara seimbang baik jasmani maupun rohani. Pembinaan s:
karakter anak yang dimaksudkan meliputi nilai religius, kecamatan
Lingsaris, mandiri, gotong royong, integritas, dan penguasaan ilmu
pengetahuan. menuju generasi muda yang potensial.
//
Kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Kecamatan Lingsar Sekolah
Dasar (FLS2N-SD) bertujuan untuk memberikan wadah berkreasi dengan ai
menampilkan karya kreatif dan inovatif peserta didik sekolah dasar dengan
mengedepankan sportivitas dalam pengembangan diri secara optimal. Di
sisi lain kegiatan FLS2N-SD diharapkan dapat meningkatkan kreativitas, dan
n
memotivasi peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan
sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Melalui kegiatan FLS2N- a
SD ini pula diharapkan dapat tetap terpeliharanya semangat dan komitmen
para praktisi pendidikan di daerah, sehingga memungkinkan mereka selalu
berupaya mengembangkan proses pendidikan khususnya bidang seni dan
m
budaya.

Petunjuk pelaksanaan FLS2N-SD ini disusun sebagai acuan bagi panitia


ul
penyelenggara baik di tingkat kecamatan, kabupaten/kota maupun
provinsi serta pihak-pihak terkait sehingga pelaksanaan FLS2N-SD dapat y
berjalan sesuai yang diharapkan.
a
n
a.
bl
o.
c
o
m
/
2
0
2
0/
0
1/
p
et
u
nj
u
k-
te
k
ni
s-
ju
k
ni
s-
htt
fl
s
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I PENDAHULUAN 7 n-
8
LATAR BELAKANG

DASAR HUKUM 5
s
TUJUAN 11 d-
RUANG LINGKUP 12
TEMA 13 ta
BAB II PELAKSANAAN 5 h
PESERTA, PELATIH, DAN KETUA TIM 16
PROSEDUR SELEKSI 17 u
23
n.
WAKTU DAN TEMPAT

PENDANAAN 24

JUARA DAN HADIAH 24 ht


KETENTUAN LAIN 27
BAB III KETENTUAN LOMBA 29 m
30
LOMBA MENYANYI TUNGGAL

LOMBA SENI TARI 36


l
LOMBA PANTOMIM 46
LOMBA MEMBUAT GAMBAR BERCERITA 52
LOMBA KRIYA ANYAM 62
BAB IV PENUTUP 69
n.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pendidikan di sekolah dasar merupakan bagian dari sistem
pendidikan yang menyeluruh dalam rangka pembinaan karakter
peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara seimbang baik
jasmani dan rohani. Pembinaan karakter peserta didik yang
dimaksudkan meliputi penguasaan ilmu pengetahuan, pembentukan
kepribadian, moral, religius, serta memiliki keterampilan hidup
menuju generasi muda yang potensial.

Pentingnya pendidikan di sekolah dasar sebagai pondasi


pembentukan karakter, rasa empati, simpati, sosial, partisipatif dan
kreatif, serta kepedulian peserta didik terhadap lingkungan yang
lokal dan global merupakan tantangan peserta didik menghadapi era
milenia, salah satunya melalui kegiatan kesenian.

Apabila kedua aspek budaya tersebut diberdayakan sedemikian


rupa secara terus-menerus dan berkesinambungan, hal itu akan
berdampak signifikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

8
Merupakan salah satu wadah berkreasi dengan menampilkan karya
kreatif dan inovatif peserta didik sekolah dasar dengan
mengedepankan sportivitas dalam pengembangan diri secara optimal.
Kegiatan ini berdampak pada peserta didik dalam menyiapkan diri
menghadapi tantangan perkembangan informasi tanpa batas,
kemajuan teknologi, dan kepekaan terhadap persoalan sosial, budaya,
dan lingkungan. Kegiatan FLS2N-SD ini diharapkan dapat tetap
memelihara semangat dan komitmen para praktisi pendidikan di
daerah, sehingga memungkinkan mereka selalu berupaya
mengembangkan proses pendidikan khususnya bidang seni dan
budaya.

(1) Sekolah yang kondusif;

(2) Guru sebagai penyemangat;

(3) Orang tua yang terlibat aktif;

(4) Masyarakat yang sangat peduli;

(5) Industri yang berperan penting;

(6) Organisasi profesi yang berkontribusi besar;

(7) Pemerintah yang berperan optimal.

9
Festival dan Lomba Seni Siswa Kecamatan Lingsar diharapkan
dapat menjadi salah satu pola pembinaan pendidikan di bidang seni
di Indonesia. Di samping itu, kegiatan ini akan menjadi ajang
pembentukan karakter peserta didik agar mempunyai daya cipta,
kelembutan hati, serta kecintaan seni dan budaya bangsa.

DASAR HUKUM
1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2203 tentang Sistem
Pendidikan Kecamatan Lingsar

2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2204 tentang Pemerintah


Daerah

3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2209 tentang Bendera, Bahasa,


dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan

4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2217 tentang Pemajuan


Kebudayaan

5 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2213 tentang perubahan


atas perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2205
tentang Standar Kecamatan Lingsar Pendidikan

6 Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 39 tahun 2009 tentang


Pembinaan Kesiswaan

5
TUJUAN
Festival dan Lomba Seni Siswa Kecamatan Lingsar SD bertujuan:

1
Memberikan wadah untuk berkreasi dengan
menampilkan karya kreatif dan inovatif peserta
didik sekolah dasar dalam pengembangan diri

2
Mengekspresikan seni sesuai dengan norma budi
pekerti dan karakter peserta didik yang berbasis

budaya bangsa;

Menumbuhkembangkan daya kreativitas dan

3 motivasi peserta didik untuk mengekspresikan


diri melalui kegiatan sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuannya;

4
Menanamkan dan meningkatkan apresiasi seni,
khususnya nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya
bangsa;

kemandirian,

5
Menumbuhkembangkan sikap
sportivitas dan kompetitif serta meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam bersosialisasi.

11
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Festival dan Lomba Seni Siswa Kecamatan
Lingsar SD tahun 2222 terdiri atas lima jenis bidang lomba, yaitu:

Menyanyi Tunggal

Seni Tari Pantomim


LOMBA

Gambar Bercerita Kriya Anyam

12
TEMA
Tema Festival dan Lomba Seni Siswa Kecamatan Lingsar Sekolah
Dasar Tahun 2222 adalah:

TEMA LOMBA FLS2N


“Memuliakan Kearifan Lokal
Menembus Dunia”

13
BAB II
PELAKSANA
Jenis Lomba yang akan di lombkan.
KETUA
NO JENIS LOMBA PESERTA PELATIH
TIM

1 Menyanyi Tunggal 1 1

2 Seni Tari 3 1

3 Pantomim 2 1 1

4 Gambar Bercerita 1 1

5 Kriya Anyam 1 1

Jumlah 8 5 1

PROSEDUR SELEKSI
Seleksi dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat gugus dan
kecamatn.

17
a.
Lomba Tingkat Kecamatan
1 Peserta lomba tingkat kecamatan adalah juara I dari hasil
seleksi tingkat gugus;
2 Kutua penyelenggra kecamatan membentuk panitia dan juri
seleksi FLS2N-SD tingkat kecamatan dengan tugas sebagai
berikut:
a Menyosialisasikan kegiatan seleksi FLS2N-SD.

b Mengundang unit pelaksana teknis tingkat gugus


untuk mengirimkan juara I hasil seleksi di tingkat
gugus yang dibuktikan oleh surat keputusan
pemenang juara I .

c Menetapkan dan menyiapkan tempat


penyelenggaraan seleksi.

d Menyusun jadwal kegiatan.

1 Kriteria Juri

Tim juri minimal berjumlah 3 orang yang terdiri atas unsur


akademisi (minimal memiliki gelar kesarjanaan S-1 yang
sesuai dengan bidang lomba Seni Tari/Seni Musik/ Seni Rupa,
Pantomim/Teater, Sarjana Seni), dari kementerian/ lembaga
yang mempunyai kompetensi terkait bidang lomba, dan
praktisi seni yang kompeten di bidangnya; pernah menjadi juri
lomba seni sesuai tingkatan lomba; mampu bersikap adil,
independen, bertanggung jawab terhadap keprofesionalannya;

Waktu Dan Tempat


Tanggal : 21 Juni 2222

Tempat : SD Peduli ANAK


Pendanaan
1 Pendanaan seleksi di tingkat gugus dan
dibebankan pada dana BOS tahun
anggaran 2222.

2 Pendanaan penyelenggaraan FLS2N- SD


tingkat kecamatan Lingsar dibiayai
dengan dana BOS tahun anggaran 2222.

Juara dan Hadiah


Juara

Penetapan juara FLS2N tahun 2222 melalui tahap:

1 Babak Penyisihan

a Dewan juri menentukan 3 terbaik


untuk masuk ke babak final.

b Nama finalis akan diumumkan


setelah babak penyisihan selesai.

2 Babak Final

a Dewan Juri menentukan juara I, II, III,


dan harapan I, II, III.

b Nama juara akan diumumkan pada


saat penatas selesai penghargaan
peserta.

Khusus untuk bidang lomba gambar


bercerita dan kriya anyam tidak ada babak
penyisihan langsung babak final dengan
tetap menentukan 5 terbaik.
Hadiah

Juara I, II, III dan harapan I, II, III dari setiap


jenis lomba akan diberi hadiah berupa piala
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Ketentuan Lain
1 Semua karya hasil FLS2N yang sudah diserahkan
menjadi milik panitia penyelenggara.

2 Karya para pemenang dapat didokumentasikan dalam


bentuk cetak dan audio visual;

3 Hasil-hasil karya FLS2N dapat dimanfaatkan untuk


keperluan pembinaan sekolah atau peserta didik.

4 Apabila diketahui bahwa karya yang telah ditetapkan


sebagai juara bukan karya peserta, maka panitia
penyelenggara berhak membatalkan gelar juara yang
bersangkutan.

5 Dalam keadaan darurat keterbatasan dalam hal teknis,


juri dan panitia penyelenggara bekerja sama dalam
keterlaksanaan lomba.
BAB III
KETENTUAN LOMBA
LOMBA MENYANYI TUNGGAL

Menyanyi Tunggal adalah menyanyi seorang diri. Lomba Menyanyi


Tunggal merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan minat dan
bakat dalam seni olah vokal. Adanya kegiatan lomba ini, diharapkan
dapat mengembangkan karakter siswa dalam hal kreativitas, percaya
diri, saling menghargai, jujur, disiplin, bertanggung jawab dan dapat
bekerja sama.

Tujuan
1 Meningkatkan kemampuan dan kreativitas peserta didik di
bidang seni suara (menyanyi);

2 Meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap bidang seni suara;

3 Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dalam bidang seni


suara;

4 Memupuk mental peserta didik dalam hal kepercayaan diri,

5 Mengembangkan sikap saling menghargai, jujur, disiplin,


bertanggung jawab, dan mampu untuk bekerja sama.
Materi Lomba
1 Lagu pilihan wajib:

a “Hamba Menyanyi”, ciptaan Bing Slamet

b “Pancasila Rumah Kita”, ciptaan Franky Sahilatua

c “Doa Anak Negeri ”, ciptaan Donny Hardono/ D. Prasetyo d

“Bakti Kami ”, Ciptaan FX. Sutopo

2 Lagu pilihan bebas adalah lagu daerah yang dipilih dan


dipersiapkan oleh peserta sesuai dengan daerahnya masing-
masing yang liriknya sesuai usia peserta.

3 Lagu wajib“ Dirgahayu Indonesiaku” ciptaan Husein Mutahar.


Teknik Pelaksanaan

Babak dalam Lomba


Lomba Menyanyi Tunggal dilaksanakan dalam dua
babak dengan penjelasan sebagai berikut:

1 Babak Penyisihan

a Babak penyisihan diikuti oleh seluruh peserta


yang kemudian ditetapkan 3 finalis.

b Setiap peserta menyanyikan satu lagu pilihan


wajib dan satu lagu pilihan bebas.Lagu pilihan
wajib dapat dipilih satu di antara empat lagu
pilihan yang tersedia, dengan ketentuan nada
dasar maksimal boleh dinaikkan atau diturunkan
satu tingkat dari nada dasar partitur lagu.
Contoh,jika nada dasar lagu adalah C maka dapat
dinaikkan menjadi Cis atau D dan dapat
diturunkan menjadi B atau Bes.

c “Lagu pilihan wajib” dinyanyikan sesuai partitur


lagu.

d “Lagu Pilihan Bebas” adalah lagu daerah yang


merupakan lagu daerah.

32
2 Babak Final

a Babak final diikuti oleh 3 finalis, yang kemudian


ditetapkan juara I, II, III dan harapan I, II, III.

b Finalis menyanyikan:

c Satu Lagu wajib dan satu lagu pilihan bebas (lagu


daerah) sesuai daerah peserta.

d “Lagu Wajib” dinyanyikan sesuai partitur

Keterangan:

Lagu pilihan bebas adalah lagu daerah yang dipilih


dan dipersiapkan oleh peserta dengan ketentuan:

a Menggunakan bahasa daerah setempat;

b Bertema permainan anak, cerita rakyat daerah


setempat, cinta orangtua, cinta lingkungan, cinta
tanah air;

c Iringan musik (minus one) dibuat dalam


flashdisk/USB dengan format MP3. Di dalam
rekaman minus one digunakan alat instrumen
etnis setempat;

d Durasi lagu termasuk intro dan coda maksimal 3


menit;

33
e Flashdisk/USB dicoba setelah pengambilan nada dasar dan
nomor undian.

f Partitur lagu ditulis dalam notasi angka.

g Partitur lagu daerah, lirik dan sinopsis yang sudah


diterjemahkan dalam bahasa Indonesia (rangkap 3) serta
flashdisk/USB dikumpulkan ke panitia saat pengambilan nada
dasar dan nomor undian peserta untuk babak penyisihan di
tempat lomba.

3 Iringan Lagu

Peserta dalam babak penyisihan dan final menyanyikan lagu


dengan diiringi alat musik. Pengiring dan alat musik disediakan
oleh panitia.

4 Pakaian

Peserta dalam babak penyisihan maupun final diharapkan


mengenakan pakaian bercorak kedaerahan masing-masing,
misalnya batik/tenun/songket, asesoris, bukan memakai baju
daerah/baju adat. Pakaian tersebut didesain menjadi pakaian anak
yang modern, namun ciri khas kedaerahan Indonesia tetap terjaga
dengan tetap menjaga kesopanan dan estetika (desain baju tidak
membatasi ruang gerak dan penampilan vokal).

5 Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian dilakukan berdasarkan aspek: a

Materi vokal (materi suara, sonoritas)

b Teknik (pernafasan, intonasi, phrasering, artikulasi, attack/


ending, resonansi)
c Ekspresi/penjiwaan (dinamika, tempo, ketepatan
interpretasi lagu, penghayatan, musikalitas)

d Penampilan (kedisiplinan, penguasaan panggung, kerapian). e

Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat

6 Tata Tertib Peserta Lomba :

a Peserta hadir 30 menit sebelum lomba berlangsung .

b Sebelum lomba berlangsung, dilakukan foto bersama seluruh


peserta sebagai dokumentasi panitia.

c Peserta wajib menjaga ketenangan ruangan selama lomba


berlangsung.
Table Penilaian Cabang Lomba Menyanyi Tunggal

ASPEK KRITERIA UNJUK KERJA BOBOT


 Materi suara
Materi Vokal 25%
 Sonoritas
 Intonasi
 Phrasering
Teknik  Artikulasi 25%
 Attack/Release
 Resonansi
 Dinamika
Ekspresi/  Tempo
40%
penjiwaan  Interpretasi lagu
 Musikalitas
 Sikap bernyanyi
Penampilan  Penguasaan panggung 10%
 Kerapian
LOMBA SENI TARI

Seni pertunjukan tradisi Indonesia tidak mengenal panggung


prosenium dimana penonton berada di satu sisi saja, duduk di
kursi menikmati tontonan. Tradisi ritual adat, keagamaan, pesta
panen dan sebagainya selalu dilakukan di ruang terbuka (out door)
atau ruang publik (public space). Tema ritual selalu sesuai dengan
lokasi penyelenggaraan sehingga tubuh-tubuh dan peristiwanya
sangat akrab dengan lokasi tersebut, dan penontonnya memiliki
kebebasan dalam menikmati tontonannya dari sisi manapun, apakah
berdiri, duduk, atau berpindah-pindah. Ekplorasi dan pengenalan
bentuk tradisi ini sangat penting diperkenalkan kembali dan
dikembangkan agar generasi muda dan tentu saja penontonnya
diingatkan kembali tentang konsep pemanggungan Indonesia
sesungguhnya.

Lomba Seni Tari pada FLS2N tingkat Sekolah Dasar tahun 2222
adalah lomba tari ciptaan baru yang gagasannya atau temanya
berangkat dari suatu tempat/lokasi spesifik (site specific) di luar
ruangan/ruang publik (out door/public space), misalnya di taman
kota, daerah pesisir (pantai atau pinggir sungai) atau halaman sebuah
bangunan tua, museum atau tempat bersejarah di daerah
penyelenggaraan lomba.
Kreativitas karya tari sesuai dengan tingkatan usia dan
psikologi anak, tema disesuaikan dengan lokasi yang dipilih, contoh;
memilih lokasi di pinggir pantai, lalu temanya berhubungan dengan
persoalan anak dan lokasi tersebut. Atau sebaliknya, menentukan
tema dulu lalu memilih lokasi.

Tari ciptaan baru tersebut secara gerak tubuh tentu saja akan
merespon dan mengeksplorasi lokasi yang dipilih, memanfaatkan apa
yang ada di lokasi seperti keindahan alam, tinggi rendahnya tanah,
benda-benda yang sudah ada disana baik sebagai visual artistik atau
sebagai pemaknaan tubuh yang lebih imajinatif. Kostum, dan tata
rias disesuaikan dengan tema dan dapat memunculkan nilai-nilai
lokal dan spirit budaya setempat.

Bentuk akhir dari karya tari yang disajikan yaitu karya yang
berinteraksi dengan tempat/lokasi yang dipilih dan tema dalam
karya tari dapat tergambar dengan jelas, tari tersebut
mengandung kekuatan tradisi lokal dan kekayaan
budaya lokal yang terlihat dari spirit dan roh karya,
ragam-ragam gerak yang dikembangkan nuansa
musik, kostum, properti, dan adegan atau peristiwa
yang terjadi pada pertunjukan.

Penyelenggaraan di setiap jenjang, lokasi/ tempat


pertunjukan ditentukan oleh panitia penyelenggara
masing-masing yang mengacu pada ketentuan Lomba
Seni Tari tahun 2222.

Tujuan Bidang Lomba Seni Tari


1 Memberikan wadah bagi siswa untuk
mengembangkan kreativitas seni dalam bidang seni
tari.

2 Mengembangkan imajinasi, kepercayaan diri, dan


kepribadian siswa secara optimal melalui seni tari.

3 Meningkatkan apresiasi dan pemahaman siswa


terhadap nilai-nilai budaya bangsa melalui seni
tari.

4 Menumbuhkan pengetahuan siswa terhadap


pendidikan seni tari baik secara bentuk, isi, dan
makna sesuai dengan nilai budaya lokal dan
kecamatan Lingsar.

5 Membina rasa tanggung jawab dan kerja sama


antara siswa dan guru dalam proses kreativitas seni
tari.
Ketentuan Lomba
1 Peserta mempersiapkan satu karya tari;

2 Materi karya tari baru yang ditampilkan di ruang terbuka (out


door) atau ruang publik (public space) yang berakar dari budaya
lokal masing- masing peserta (budaya Indonesia), seperti:

a Pesisir (pantai atau sungai). b

Taman kota atau kampung.

c Museum atau bangunan tua bersejarah.

3 Lokasi/tempat pertunjukan tidak berupa panggung yang disiapkan


dan tidak beralas lantai panggung, sehingga disarankan penari
menggunakan alas kaki/sepatu jika dibutuhkan.

4 Pengolahan gerak menggunakan pijakan gerak tari tradisi


Indonesia yang sudah dikembangkan berdasarkan kreativitas
sesuai tema karya;

5 Menyerahkan sinopsis (penjelasan singkat tentang konsep) pada


saat technical meeting;

6 Dalam sinopsis harus dituliskan (1) judul karya;


(2) tema karya; (3) pijakan karya; (4) pencipta atau
penata tari.

7 Durasi karya 5 s.d. 7 menit;

8 Jumlah penari 3 orang;

9 Setiap kelompok boleh terdiri atas laki-laki atau perempuan


atau campuran (laki-laki dan perempuan);
10 Musik iringan menggunakan CD atau musik hidup ataupun
gabungan keduanya disiapkan oleh masing-masing peserta;

11 Kostum tari, tata rias, dan penunjang lainnya disiapkan oleh


peserta serta disesuaikan dengan tema dan usia peserta;

12 Properti tari (benda atau alat yang digunakan penari) tidak


diperkenankan menggunakan properti benda tajam, kecuali
berupa imitasi yang terbuat dari bahan lunak dan aman yang
mendukung tema karya tari.

Tema Karya Tari


Mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan:

1 Anak dengan Lingkungan Alam Pesisir (Pantai atau Sungai)

Bagaimana aktifitas anak pesisir, bermain, melihat,


merespon, serta berimajinasi tentang alam dan
lingkungannya di pantai atau di sungai.

2 Anak dan Lingkungan Keseharian (Taman Kota atau


Kampung)

Bagaimana anak peka terhadap kondisi sosial keseharian


masyarakat, kondisi kerusakan lingkungan hari ini dan
merespon sesuai dengan pengetahuan dan usia anak ketika
tema itu diaplikasikan di taman kota atau di kampung.

3 Anak dan Lingkungan Budaya (Museum atau Bangunan Tua


Bersejarah)
Bagaimana anak merespon dan berinteraksi dengan satu bentuk
budayanya (ritual atau upacara adat, keagamaan, pesta panen, dan
sebagainya) dan diaplikasikan sesuai dengan alam pikiran anak,
sehingga muncul ritual bentuk baru sesuai dengan logika anak.

Keterangan: pilih salah satu tema sesuai lokasi atau tempat


pertunjukan di atas, kemudian diwujudkan dalam bentuk karya Tari
yang di tonton secara terbuka oleh masyarakat luas.

Aspek Penilaian
Aspek penilaian terdiri atas:

1 Kesesuaian lokasi/tempat pertunjukan dengan Tema

2 Koreografi

(elemen-elemen komposisi ruang, kreativitas ekplorasi gerak


tubuh dengan lokasi/tempat)

3 Tema (penerapan inovasi tema dalam karya tari dan


kesesuaian tema secara visual dalam karya tari)

4 Orisinalitas akar tema yang dikembangkan pada karya tari .

5 Penampilan utuh/performance (penyampaian dan penghayatan


penari, kesesuaian musik tari, kesesuaian tata rias dan busana
dengan tema karya)

6 Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.


Teknis Pelaksanaan
Kegiatan lomba seni tari dilaksanakan dalam dua babak sebagai
berikut:

1 Babak Penyisihan

Babak penyisihan diikuti oleh semua peserta dari 6 sekolah


perwakilan setiap gugus sekecamatn lingsar dengan ketentuan
sebagai berikut:

a Peserta menampilkan satu karya tari.

b Peserta tampil pada babak penyisihan sesuai dengan nomor urut


undian yang diundi dan pada saat pertemuan teknis (technical
meeting). Dan ditempatkan pada venue sesuai tema yang dipilih
peserta.

c Sinopsis (penjelasan singkat tentang karya) disampaikan kepada


panitia pada saat pertemuan teknis (technical meeting).
2 Babak Final

Babak final diikuti oleh 3 finalis dengan


ketentuan:

a Peserta menampilkan karya tari yang sama


dengan yang dibawakan pada babak
penyisihan.

b Peserta diperbolehkan menata ulang,


merapikan, memberi sentuhan lain
terhadap karya tersebut.

c Urutan penampilan peserta yang masuk


dalam babak final akan diundi kembali
setelah pengumuman 3 finalis.

3 Orientasi Panggung

a Orientasi tempat/lokasi pertunjukan


dipergunakan untuk blocking dan teknis
pemanfaatan lokasi/tempat pertunjukan.

b Orientasi tempat/lokasi dilakukan sebelum


pertunjukan baik pada babak penyisihan
maupun babak final.

c Masing-masing peserta disediakan waktu 5


menit untuk orientasi tempat/ lokasi
menurut urutan registrasi. Jika terlambat
hadir, maka akan diberikan kesempatan
setelah seluruh peserta lain selesai
melakukan orientasi selama waktu masih
tersedia.
d Seluruh kegiatan orientasi
tempat/lokasi pertunjukan
dipimpin oleh penata artistik
dan pimpinan panggung dari
masing- masing peserta.

e Panitia akan menyediakan 5


orang Stage management untuk
menyiapkan lokasi/ tempat
pertunjukan dan menjalankan
lomba.

Penentuan Juara
Penentuan dan penetapan juara I, II, III serta harapan I, II, III
berdasarkan nilai maksimal yang didapat dari akumulasi
penilaian juri, selain itu akan dipilih 3 penari terbaik.

LEMBAR PENILAIAN
Table Penilaian cabang lomba seni tari

ASPEK KRITERIA UNJUK KERJA BOBOT

Ruang/lokasi Sesuai dengan tema 20%


 Kesesuaian tema dengan
karya
 Inovasi dalampenyampaian
Tema 30%
tema
 Kreativitas penyusunan
alur/struktur karya
 Materi sesuai dengan tema
 Kreativitas pengembangan
gerak 30%
Koreografi

 Kesesuaian musik,
kostum, tata rias dengan tema
Penampian karya 20%
Utuh  Penyampaian
dan penghayatan penari
 Kesesuaian penyajian secara
utuh dalam karya
LOMBA PANTOMIM

Pantomim adalah seni pertunjukan imajinatif yang


memvisualisasikan suatu objek atau benda tanpa kata-kata serta
dapat menyampaikan rasa dan pesan melalui gerak tubuh dan mimik
wajah.

Lomba Pantomim lebih menitikberatkan pada kreativitas


perkembangan karakter, olah gerak (motorik), dan ekspresi anak yang
bermuatan lokal serta menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Tujuan
1 Melalui pantomim dapat membentuk karakter dan mental peserta
didik menjadi pribadi yang cakap, sportif, bertanggung jawab,
saling tolong menolong dan kreatif.

2 Mengasah daya imajinasi untuk meningkatkan fokus, daya


cipta/kreasi, serta kepercayaan diri yang berakhlak mulia.

3 Meningkatkan motorik peserta didik melalui tehnik olah gerak


yang sehat dan kuat.
4 Menumbuhkembangkan kepedulian sosial antar sesama (interaksi
sosial) serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

5 Wadah pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni


khususnya seni pantomim peserta didik di tingkat kecamatan
Lingsar maupun interkecamatan Lingsar.

6 Meningkatkan wawasan dan kemampuan olah vokal/verbal pada


anak melalui momen presentasi karya.

Tema Lomba
1 Babak Penyisihan

“Cita-citaku” (imajinasi anak tentang profesi masa depannya)

2 Babak Final

“Menjaga kesehatan” (budaya bersih dan sehat dimulai sejak dini)

Keterangan:

Tema lomba dapat dikembangkan sesuai kreativitas dan imajinasi


masing-masing peserta.
Ketentuan Lomba
1 Tema dan cerita pada babak penyisihan harus berbeda
dengan babak final

2 Peserta grup terdiri dari 2 (dua) orang

3 Peserta boleh laki-laki atau perempuan

4 Penampilan pada babak penyisihan sesuai dengan


nomor urut undian yang diundi pada saat penjelasan
teknis

5 Peserta wajib hadir tepat waktu sesuai ketentuan yang


telah ditetapkan

6 Penampil yang masuk dalam babak final akan diundi


setelah pengumuman 5 besar

7 Musik iringan menggunakan flashdisc/USB/CD dalam


format MP3 disiapkan oleh masing-masing peserta

8 Tidak diperbolehkan menggunakan properti apapun

9 Durasi penampilan tidak mempengaruhi penilaian

10 Tema pantomim yang ditampilkan berakar pada


budaya bangsa Indonesia dan tidak menyinggung
pornografi, agama, ras, antargolongan, dan suku
(PARAS)
Teknis Pelaksanaan
1 Babak penyisihan

Babak penyisihan diikuti semua peserta dari 34 provinsi


yang kemudian ditetapkan 3 besar dengan ketentuan
sebagai berikut:

a Menyerahkan sinopsis cerita yang ditampilkan


untuk babak penyisihan

b Durasi penampilan kurang lebih 5 (lima) menit untuk babak


penyisihan

c Peserta menampilkan pantomim sesuai dengan tema (meliputi


permasalahan dan cara penyelesaiannya)

d Sinopsis dan flashdisk/USB/CD musik dalam format MP3


diserahkan kepada panitia pada saat pertemuan teknis (technical
meeting).

2 Babak Final

Babak final diikuti oleh 3 finalis, yang kemudian


ditetapkan juara I, II, III dan harapan I, II, III dengan
ketentuan:

a Menyerahkan sinopsis cerita yang ditampilkan


untuk babak final

b Durasi penampilan kurang lebih 7 (tujuh) menit


untuk babak final
c Finalis wajib menampilkan pantomim dengan judul dan cerita
yang berbeda dari babak penyisihan (meliputi permasalahan
dan cara penyelesaiannya)

d Finalis wajib menjelaskan cerita yang ditampilkan, serta


melakukan aksi reaksi bersama dewan juri

e Finalis diwajibkan menggunakan pakaian yang mempunyai corak


kedaerahan masing-masing

Musik diserahkan dalam bentuk flashdisc/USB/CD dengan format


MP3 kepada panitia sebelum lomba babak final di mulai

Orientasi Panggung
Orientasi panggung dipergunakan untuk mengenal dan menguasai
panggung pementasan dilakukan sebelum babak penyisihan.

Kriteria Penilaian
1 Konsep (imajinatif, kreatif, dan inspiratif)

2 Gerak (teknik tubuh dan harmonisasi)

3 Ekspresi (penjiwaan dan mimik wajah)

4 Penampilan (kostum dan tata rias)

5 Kekompakan (kerjasama dan wawasan)


LEMBAR PENILAIAN
Penilaian cabang lomba pantomim

ASPEK KRITERIA UNJUK KERJA BOBOT


● Kreatifitas
● Daya imajinasi 20%
Konsep
● Kesesuaian tema

● Teknik tubuh
Gerak
● Kelenturan. 30%
● Harmonisasi
● Mimik wajah
Ekspresi ● Penjiwaan 30%

● Sikap dan penampilan


(costume serta tata
Wawasan rias wajah) 20%
● Kekompakan
● Ilmu pengetahuan

TOTAL 100%
LOMBA MEMBUAT GAMBAR
BERCERITA

Pengertian
Gambar Bercerita adalah gambar yang memiliki narasi ‘literasi
visual’ yang tujuannya menceritakan proses kejadian/peristiwa
melalui bahasa gambar, tanpa perlu ada penjelasan tulisan. Gambar
tersebut dapat menceritakan tentang persoalan kehidupan sehari-hari,
kegiatan sehari-hari, kejadian atau peristiwa tertentu, misalnya;
peristiwa sejarah/legenda/mitos, kejadian luar biasa bencana alam,
proses gotong-royong menyelesaikan permasalahan lingkungan,
proses belajar mengajar di sekolah dengan berbagai aktivitasnya.
Gambar bercerita tersebut harus dapat menunjukkan proses kejadian
atau peristiwa berkesinambungan dalam suatu bingkai dan bukan
sekedar photo scene (stop moment/moment opname) dari
kegiatan, kejadian atau peristiwa saja, tetapi memiliki proses gambar
bercerita yang menunjukkan perbedaan waktu awal sampai akhir
dalam suatu bidang gambar. Gambar bercerita biasanya ditampilkan
melalui bahasa tubuh/gerak tubuh (gesture), ekspresi wajah, dan
objek-objek pendukung lainnya. Unsur-unsur rupa dalam gambar
bercerita berbeda dengan cerita bergambar (komik), juga bukan
gambar ilustrasi dalam buku cerita.
Model Gambar Bercerita akan dibuat dalam dua bentuk lomba, yaitu:

1 Tema Gambar Hitam Putih


“Pengalaman Beraktivitas Selama Pandemi Covid 19
(2020-2022)”.
Ceritakan dalam gambar bercerita tentang pengalaman yang sangat
berkesan saat melakukan aktivitas selama di rumah.

Jenis lomba gambar hitam putih merupakan lomba gambar yang


bersifat konvensional dengan visual yang hitam putih. Material
yang digunakan pun sangat standar seperti pensil, dan spidol
hitam di atas kertas.

2 Tema Gambar Berwarna


“Rencana Keluarga bila Pandemi Covid-19 selesai”.
Ceritakan dalam gambar bercerita apa yang akan dilakukan oleh keluarga
kalian bila masa pandemik telah selesai.

Jenis lomba mix media merupakan pengembangan lebih lanjut


dari gambar konvensional dengan teknik kolase (menempel
dengan lem). Adapun media/material tambahan akan ditentukan
dan dijelaskan pada saat lomba di hari ke satu. Gambar mix media
menuntut sebuah kepekaan dalam mengamati, menggali dan
memilih material yang selanjutnya akan disatukan ke dalam
bentuk rupa yang khas/khusus, karena pendekatan seperti itu
menimbulkan kesan baru seperti tekstur dan sifat material yang
ditampilkan oleh masing masing media yang dipilih.
Teknis Pelaksanaan
Pada proses pelaksanaan peserta diuji dengan soal yang menuntut
wawasan, kreatifitas, keterampilan, penguasaan media dalam bidang
seni rupa (menggambar).

Lomba Gambar Bercerita dilakukan dalam satu sesi yang


dilaksanakan dalam satu hari:

a Kegiatan lomba adalah membuat gambar bercerita. Peserta


memilih judul yang akan disampaikan panitia pada saat lomba.
Tujuan kegiatan adalah menguji kemampuan dan kekuatan pesan
cerita dalam karya yang dibuat oleh peserta didik.

b Peserta membuat gambar bercerita yang dipilih dengan judul


yang sudah dipilih menggunakan alat gambar pensil 2B, 3B
dan 4B, dan spidol hitam 0.4--0.8

c.Peserta dapat menggunakan satu atau semua alat gambar yang


disediakan panitia (pensil gambar berwarna multi teknik,
krayon, spidol)

d. Penilaian oleh tim juri

e.Pengumuman hasil lomba


Ketentuan dan pelaksanaan lomba Gambar
Bercerita:
1 Peserta wajib mengikuti ketentuan dan tata tertib yang
ditetapkan panitia

2 Peserta akan mendapatkan pengarahan dan pengawasan hanya


oleh panitia resmi yang telah ditetapkan

3 Peserta akan mendapatkan fasilitas alat menggambar dari panitia


dan tidak diperkenankan menggunakan peralatan sendiri

4 Pada saat lomba berlangsung, orang tua, guru, pembina, atau


siapapun tidak diizinkan memasuki ruang lomba

5 Penilaian hanya dilakukan oleh dewan juri yang telah resmi


ditetapkan oleh panitia

Tujuan kegiatan ini


1 Menanamkan dan memupuk budi pekerti yang meliputi
kemampuan berfikir dan merasakan baik dan buruk, yang
tercermin dalam tingkah laku, tutur kata dan kesopanan.

2 Menumbuhkan karakter, kepribadian dan watak yang baik


seperti: jujur, santun, bertanggung-jawab, disiplin, sifat
menghargai/toleran, cinta tanah air, dll.
Bahan dan Alat
Peserta hanya diperbolehkan menggunakan alat gambar yang
disediakan panitia berupa:

1 Kertas khusus gambar 270g s/d 300g ukuran 60 cm x 80 cm (


A1)

2 Krayon

3 Pensil warna (water colour pencils)

4 Spidol gambar (warna) dan Spidol hitam 0.4


5 Pensil 2B, 3B dan 4B + penghapus dan peraut pinsil

6 Cat poster

7 Glitter glue set nontoxic

8 Lem UHU

9 Kertas duplek

5 Mix media

Sistem Penilaian
Kriteria penilaian Gambar Bercerita

1. Kelengkapan dokumen

2. Penilaian
Gambar
Bercerita
dengan
format sbb:
Penilaian cabang lomba gambar bercerita

No Kelengkapan Yang Diperiksa Bobot


1 Kesesuaian Tema dan Cerita 10%

2 Wawasan/pengetahuan terkait 20%


dengan tema yang dipilih

3 Kreativitas : ide dan mengelola 20%


menata seluruh aspek visual
4 Prinsip estetik : komposisi, 20%
irama, kedalaman/dimensi,
aksen

5 Keterampilan menguasai unsur 20%


rupa : bentuk, warna, garis dan
bidang

6 Penguasaan medium/alat 10%


menggambar

Total 100%

* Range skor : 100 – 1000


1 Aspek Gambar

Aspek gambar mencakup kreativitas:

a Keaslian: ide karya sendiri tanpa dibantu orang lain atau hasil
jiplakan.

b Kebaruan: merupakan karya baru/orsinal dari sisi visual, ide,


karakter, gaya, warna, garis, dan bentuk belum pernah ada
sebelumnya.

c Keluwesan: unsur rupa yang dihadirkan (objek gambar) enak


dilihat dan tidak kaku, menggambarkan suasana yang hidup.
Bentuk cerita yang ditampilkan alami dan bisa dimengerti
(masuk akal)

d Kelancaran: komponen-komponen gambar dapat menceritakan


alur cerita yang mengalir sesuai tema secara runtut, lancer, dan
berkesinambungan

e Ekspresi dan daya ungkap ide atau gagasan (kompleksitas:


kekayaan rupa/keragaman objek yang digambarkan dan
memiliki keunikan)

f Peguasaan media dan teknik yang dipilih mampu


mengkomposisikan dan menyusun unsur-unsur visual (garis,
warna, bentuk, bidang, dan objek-objek) dalam gambar dengan
baik.

Penentuan Juara
Penentuan dan penetapan juara I, II, III serta harapan I, II, III
berdasarkan hasil perolehan nilai maksimal yang mengacu pada kriteria
penilaian lomba dari 3 finalis. Keputusan juri tidak dapat diganggu
gugat.
LOMBA KRIYA ANYAM

Teknik Pelaksanaan
Kriya merupakan ekspresi ungkap seni terapan dalam berkarya yang
dibuat dalam jumlah terbatas, menonjolkan teknik keterampilan
mengolah material dan metode kerja dengan hasil yang lebih
mengutamakan kreativitas secara eksploratif yang menghasilkan nilai
estetik, keunikan dan nilai guna tertentu.

Kegiatan Lomba Kriya Anyam dilaksanakan dalam satu hari memilih 3


karya terbaik untuk menetapkan juara I, II, dan III, dan juara harapan I,
II, III, dengan ketentuan:
a. Ketentuan
1. Tema
Kreasi inovatif - karya kriya anyam yang memadukan
dengan tepat dan serasi antara satu jenis serat alami bersama
dengan satu jenis material industri, atau fabrikasi - yang
diolah dengan ketrampilan tertentu, ketekunan, serta
ketelitian untuk menghasilkan sebuah karya baru. Produk
berupa anyaman bidang yang selanjutnya saling dipautkan
menjadi sebuah produk yang unik, dapat bermanfaat sebagai
produk fungsional, sekaligus memiliki nilai estetik.

Gambar 3 Anyaman dibuat menjadi


2. Materi Lomba bidang datar lalu diolah, bidang saling
Kriya merupakan ekspresi ungkap seni terapan dalam ditautkan secara komposisional menjadi
berkarya yang diproduksi dalam jumlah terbatas. produk tiga dimensi.
Pengolahan material dilakukan dengan teknik
keterampilan dan metode kerja dengan hasil yang lebih
mengutamakan kreativitas secara eksploratif untuk
menghasilkan nilai guna tertentu, nilai keunikan, serta
capaian nilai estetika.
Kriya Anyam adalah proses menjalin antar dua atau
beberapa unsur material yang berfungsi sebagai elemen lusi
dan atau pakan, contoh :

Karya Kriya Anyam pada lomba ini dibuat


menggunakan perpaduan antara material alam (bambu,
pandan, rotan, dan berbagai bahan serat alam lainnya)
dengan material industri (diantaranya : plastik, karet, tali
rafia, tali plastik, karet ban dalam, karet ban luar, bubble Gambar 4 Anyam merupakan jalinan
wrap, sedotan, cable tie, kabel, dlsb). Bahan bisa antara pakan dan lusi secara berulang
menggunakan limbah atau bahan baru yang boleh dipilih.
Kedua material disatupadukan dalam olahan anyaman
sesuai dengan tema produk yang sudah ditentukan.
Masing-masing material dapat berfungsi sebagai lusi dan
atau pakan.

Gambar 5 Contoh pengembangan pakan


dan lusi pada anyaman
Gambar 6 Anyaman dibuat menjadi bidang datar lalu diolah,
bidang saling ditautkan secara komposisional menjadi produk
tiga dimensi.

Bentuk karya Kriya Anyam berupa produk fungsional inovatif, memiliki nilai
estetika, dan orisinal, merupakan hasil eksplorasi atau pengolahan material
yang optimal meliputi karakteristik bahan, warna, serta tekstur, dengan teknik
pengolahan anyaman tertentu.

Panjang : Kurang
Lebih 40 cm Lebar
: Kurang Lebih 40
cm Tinggi :
Kurang Lebih 40
cm
Keterangan
tambahan:
Ukuran karya tersebut di atas boleh lebih kecil atau lebih besar - sedikit
disesuaikan dengan proporsi produk karya yang di buat.

Pada bagian-bagian sambungan antar material - bila menggunakan alat perekat


atau paku, atau alat sambung lainnya, hendaknya ditutupi secara teknis dengan
baik menggunakan anyaman sehingga alat-alat bantu sambung tersebut tidak
terlihat, rapi, namun kuat.
b. Kriteria Penilaian

Table 6 Penilaian cabang lomba kriya anyam

ASPEK KRITERIA UNJUK KERJA BOBOT


- Karya yang dihasilkan bernilai
inovatif dan memiliki nilai
kebaruan
Kreativitas 30
- Karya memiliki nilai orisionalitas,
keluwesan bentuk dan kewajaran
dalam menerapkan sistem anyam

Bentuk - Unik, Rapih, & Estetis 30

- Kemampuan teknis dalam


mengelola dan menguasai
Teknis karakter material 25
- Kemampuan menangani kesulitan
terkait tingkat kerumitan anyaman

- Memiliki nilai guna/kegunaan


Manfaat 15
sebagai produk fungsional

TOTA 100
L
67
BAB IV
PENUTUP
Buku Petunjuk Pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa
Kecamatan Lingsar Sekolah Dasar Tahun 2222 ini memuat
berbagai hal yang akan dijadikan acuan bagi panitia penyelenggara,
dewan juri, pelatih, dan peserta lomba di setiap jenjang baik di
tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan berbagai pihak yang
terkait dalam penyelenggaraan FLS2N-SD. Dengan memperhatikan
dan menerapkan secara tertib aturan yang tertuang dalam petunjuk
pelaksanaan ini serta disiplin, disertai tanggung jawab yang tinggi
akan tercapai hasil yang optimal sesuai dengan harapan.

Keberhasilan pelaksanaan FLS2N-SD ini dapat menjadi salah satu


pola pembinaan pendidikan di bidang seni di Indonesia. Di
samping itu, kegiatan ini akan menjadi ajang pembentukan karakter
peserta didik agar mempunyai daya cipta, kelembutan hati, serta
kecintaan seni dan budaya bangsa.

Segala sesuatu yang belum tercantum dalam buku petunjuk


pelaksanaan ini akan ditentukan kemudian oleh panitia
penyelenggara. Untuk mendukung keberhasilan kegiatan FLS2N-SD
ini, panitia penyelenggara di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan
provinsi dapat mengacu pada buku petunjuk pelaksanaan ini
sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
panitia pusat, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.

Anda mungkin juga menyukai