Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salsabilla Nur’aini

NIM : 362041311107
Kelas : 2D/Agribisnis

PRAKTIKUM REVIEW JURNAL

Analisis Efisiensi Tataniaga Komoditas Jamur Merang di


Judul
Desa Cirejag Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang

Tahun Juni 2021

Volume & Halaman Vol. 7, No.3, Hal. 208-217

Dhiya Nida Ulhaq


Abubakar
Penulis
Suhaeni

Pengulas Salsabilla Nur’aini

Publikasi Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan (JIWP)

Produksi jamur merang di Desa Cirejag Kecamatan Jatisari


Kabupaten Karawang terdapat banyak saluran tataniaga yang
menyebabkan kurang efisienya pemasaran sehingga petani
Latar Belakang Penelitian
kurang mendapatkan hasil yang maksimal dengan
panjangnya rantai saluran tataniaga

Menganalisis saluran, fungsi-fungsi dan struktur pasar pada


lembaga-lembaga tataniaga yang terkait dengan efisiensi
saluran tataniaga atau pemasaran jamur merang di Desa
Cirejag Kecamatan Jatisari sehingga dapat mengurangi
Tujuan Penelitian
panjangnya saluran tataniaga dan petani akan mendapatkan
keuntungan maksimal dari produksi jamur merang yang
diusahakan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori yang


dicetuskan oleh kohls dan Uhl, 2002 yang menjelaskan
Teori Utama mengenai efisiensi pada tataniaga

Menggunakan metode survei, dengan analisis kualitatif dan


kuantitatif. Dengan teknik pengambilan sampel petani
dengan menggunakan metode simple random sampling
Metode Penelitian
sedangkan pengambilan sampel pedagang dengan metode
snowball sampling

Sebanyak 30 orang petani jamur merang dan 13 orang


Sampel Penelitian pedagang di Desa Cirejag Kecamatan Jatisari

Terdapat 7 saluran tataniga jamur merang yang di Desa


Cirejag Kecamatan Jatisari dengan lembaga tataniaga yang
terdiri dari petani, bandar/tengkulak, pedagang besar, dan
pedagang pengecer dan dari 7 saluran tersebut, saluran 1
merupakan saluran yang paling efisien karena lembaga
tataniaga hanya dari petani produsen langsung kepada
konsumen, pada saluran satu tidak ada penambahan biaya
dan merupakan saluran paling pendek diantara saluran
lembaga tataniaga lainnya sedangkan saluran tataniaga yang
Hasil Penelitian paling tidak efisien terdapat pada saluran tujuh (VII) karena
memiliki total margin terbesar yaitu Rp. 8.833 dengan biaya
yang paling besar, nilai Farmer’s Share terkecil yaitu 0,77
persen, dengan rasio keuntungan terhadap biaya sebesar 0,93

usaha pertanian jamur merang di Desa Cirejag Kecamatan


Jatisari ini layak dan menguntungkan bagi petani maupun
pedagang dibuktikan dengan Nilai R/C ratio Rp. 1,58 yang
berarti menguntungkan serta layak untuk diusahakan.

- Perhitungan analisisnya lengkap dan sangat jelas sumber


teorinya sehingga mudah untuk dipahami bagi yang akan
mempelajari tataniga pertanian
Kekuatan Penelitian
- Metode yang digunakan adalah wawancara jadi responden
tidak kesulitan ketika dimintai bantuan

Kelemahan Penelitian Masih rendahnya tingkat responden dibuktikan dengan


pernyataan “sebanyak 25% populasi sehingga hanya terambil
30 responden”, sedangkan jumlah petani jamur merang yang
ada di Desa Cirejag sebanyak 120 petani

Penelitian ini berhasil meneliti mengenai panjangnya saluran


tataniaga pertanian yang ada di Desa Cirejag Kecamatan
Jatisari yang menjadikan kurangnya keutungan yang
diperoleh petani jamur merang dengan adanya penelitian ini
juga dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran 7 merupakan
saluran yang paling tidak efisien karena memiliki margin
atau selisih paling besar ditambah dengan nilai farmer share
terkecil dan solusi yang dapat dilakukan dari analisis itu
Kesimpulan
adalah pendapatan petani dapat lebih ditingkatkan jika modal
yang diambil petani menggunakan dana pribadi bukan
meminjam kepada tengkulat selain itu petani jamur merang
di Desa Cirejag Kecamatan Jatisari dapat meningkatkan
pendapatanya dengan mengelola jamur merang menjadi
keripik jamur ataupun jamur kering yang dapat dikirim
kemana saja sehingga dapat menambah nilai jual terhadap
jamur merang itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai