Anda di halaman 1dari 12

Nama : Punguan Hutagalung

NIM : 237039013
Prodi : Magister Agribisnis
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Isfenti Sadalia SE., ME.

Tugas Resume Jurnal

Jurnal 1
Judul Passion fruit agro-industry supply chain performance assessment in
North Sumatra
Jurnal IOP Conference Series: Materials Science and Engineering
Volume & Halaman Penelitian ini diterbitkan dalam Volume 725 dan halaman 1-9)
Tahun 2020
Penulis Ampuh Hadiguna, Rika Humala Napitupulu, Kimberly Febrina
Kodrat, dan Sukaria Sinulingga
Tujuan Penelitian Untuk melakukan penilaian kinerja rantai pasok agroindustri sirup
markisa dengan menentukan Key Performance Indicators (KPI) agar
dapat memahami permasalahan utama dan meningkatkan kinerja
perusahaan ke depan
Subjek Penelitian Kinerja rantai pasok agroindustri sirup markisa di Sumatera Utara
Metode Penelitian Metode deskriptif observasional . Langkah-langkah penelitiannya
meliputi identifikasi rantai pasokan agroindustri sirup markisa,
penentuan Key Performance Indicators (KPI), dan penilaian kinerja
rantai pasok
Hasil Penelitian Bahwa kinerja rantai pasok agroindustri sirup markisa di Sumatera
Utara berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 76,90% . PT
Sarang Tawon memiliki kinerja tertinggi dengan skor 82,63%, diikuti
oleh pengecer dengan skor 77,68% . Selain itu, terdapat permasalahan
dalam arus informasi pada simpul agroindustri-pemasok dan petani-
pemasok yang belum terjalin dengan baik . Bobot matriks penilaian
kinerja menunjukkan bahwa biaya pemrosesan dan akurasi pengiriman
merupakan faktor penting dalam menjamin pengiriman tepat waktu .
Kelebihan Penelitian Penggunaan metode deskriptif observasional yang memberikan
gambaran yang jelas tentang kinerja rantai pasok agroindustri sirup
markisa di Sumatera Utara . Selain itu, penelitian ini juga
mengidentifikasi Key Performance Indicators (KPI) yang relevan
melalui wawancara mendalam dengan ahli dan praktisi, sehingga
memberikan landasan yang kuat untuk penilaian kinerja . Dengan
demikian, penelitian ini dapat memberikan pandangan yang
komprehensif dan mendalam terkait kinerja rantai pasok dalam
industri agroindustri sirup markisa.
Kelemahan Penelitian Terletak pada keterbatasan dalam pengumpulan data aktual masing-
masing pelaku rantai pasok, yang dapat mempengaruhi akurasi
penilaian kinerja . Selain itu, adanya permasalahan dalam arus
informasi pada simpul agroindustri-pemasok dan petani-pemasok
yang belum terjalin dengan baik juga dapat menjadi kelemahan dalam
penelitian ini . Selain itu, penelitian ini mungkin juga memiliki
keterbatasan dalam generalisasi hasil karena fokus pada studi kasus di
Sumatera Utara
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap kinerja rantai pasok
agroindustri sirup markisa di Sumatera Utara, dapat disimpulkan
bahwa kinerja rantai pasok tersebut berada pada kategori sedang
dengan skor rata-rata 76,90%. Faktor-faktor penting dalam menjamin
pengiriman tepat waktu adalah biaya pemrosesan dan akurasi
pengiriman. PT Sarang Tawon memiliki kinerja tertinggi dengan skor
82,63%. Namun, terdapat permasalahan dalam arus informasi pada
simpul agroindustri-pemasok dan petani-pemasok yang belum terjalin
dengan baik. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami
dan meningkatkan kinerja rantai pasok dalam industri agroindustri
sirup markisa di Sumatera Utara
Jurnal 2

Judul Assessing The Performance And Factors Affecting Organic Rice


Agribusiness Sustainability
Jurnal International Journal of Development Research
Volume & Halaman Volume 8, Edisi 11 dan halaman 24110-24115
Tahun 2018
Penulis D. Yadi Heryadi, Trisna Insan Noor, Yosini Deliana, dan Jajang
Sauman Hamdani
Tujuan Penelitian Untuk mengevaluasi kinerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberlanjutan agribisnis padi organik
Subjek Penelitian 280 petani padi organik di 4 kabupaten/kota Priangan Timur,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Metode Penelitian Metode survei dengan teknik cluster random sampling terhadap 280
petani padi organik di 4 kabupaten/kota Priangan Timur, Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Selain itu, penelitian juga menerapkan pendekatan
Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan alat analisis
LISREL . Metode pengumpulan data meliputi survei lapangan,
kuesioner, wawancara ahli, observasi, serta analisis data primer dan
sekunder
Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa pengembangan agribisnis beras organik di
wilayah Priangan Timur memperoleh kinerja yang cukup baik, namun
terdapat penurunan pada beberapa indikator seperti produktivitas,
produksi, luas tanam, dan jumlah petani yang terlibat dalam budidaya
padi organik. Seluruh subsistem agribisnis, termasuk subsistem
masukan produksi, subsistem on-farm, subsistem
penanganan/pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem unsur
pendukung, berpengaruh terhadap kinerja dan keberlanjutan agribisnis
padi organik. Faktor-faktor seperti bantuan modal, pemahaman petani
terhadap kecukupan keberpihakan, penyuluhan teknologi, peran
Kelompok Tani, dan informasi mengenai teknologi pertanian padi
organik juga mempengaruhi kinerja dan keberlanjutan agribisnis
tersebut
Kekuatan Penelitian Penggunaan metode survei yang memungkinkan untuk memperoleh
data faktual dari kelompok petani padi organik yang representatif .
Selain itu, pendekatan Structural Equation Model (SEM) dengan
menggunakan alat analisis LISREL memberikan kemampuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan
agribisnis padi organik secara komprehensif . Penelitian ini juga
memberikan kontribusi dalam mendeskripsikan kinerja pembangunan
aktual dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan agribisnis
beras organik di wilayah Priangan Timur .
Kelemahan Penelitian Adanya penurunan pada beberapa indikator kinerja seperti
produktivitas, produksi, luas tanam, dan jumlah petani yang terlibat
dalam budidaya padi organik, yang menunjukkan adanya tantangan
dalam pengembangan agribisnis beras organik di wilayah Priangan
Timur . Selain itu, kelemahan yang signifikan dari subsistem agribisnis
padi organik adalah kurangnya bantuan modal, yang dapat
mempengaruhi kemampuan petani dalam mengembangkan usahanya.
Kesimpulan dapat disimpulkan bahwa pengembangan agribisnis beras organik di
wilayah Priangan Timur menunjukkan kinerja yang cukup baik,
meskipun terdapat penurunan pada beberapa indikator seperti
produktivitas, produksi, luas tanam, dan jumlah petani yang terlibat
dalam budidaya padi organik. Seluruh subsistem agribisnis, termasuk
subsistem masukan produksi, subsistem on-farm, subsistem
penanganan/pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem unsur
pendukung, berpengaruh terhadap kinerja dan keberlanjutan agribisnis
padi organik. Faktor-faktor seperti bantuan modal, pemahaman petani
terhadap kecukupan keberpihakan, penyuluhan teknologi, peran
Kelompok Tani, dan informasi mengenai teknologi pertanian padi
organik juga mempengaruhi kinerja dan keberlanjutan agribisnis
tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan
kinerja dan keberlanjutan agribisnis beras organik dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Jurnal 3

Judul The Performance Measurement Of Listed Companies Of The


Agribusiness Sector On The Stock Exchange Of Thailand
Jurnal AGRICECON
Volume & Halaman volume 63 dan halaman 235
Tahun 2015
Penulis Rapee Pongpanich , Ke-Chung Peng, Kamonthip Maichum
Tujuan Penelitian Untuk menganalisis kinerja perusahaan sektor agribisnis yang
terdaftar di bursa saham Thailand. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi efisiensi perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan
Data Envelopment Analysis yang bergantung pada konteks Slacks
Based Measure (DEA yang bergantung pada konteks SBM) untuk
menilai Unit Pengambil Keputusan (DMU) dalam sektor agribisnis.
Selain itu, penelitian ini juga ingin menunjukkan tren produksi dan
hasil sektor agribisnis Thailand serta mengidentifikasi karakteristik
pesaing dari perusahaan-perusahaan tersebut. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat membantu petani, pemerintah, dan perusahaan untuk
memahami tren produktivitas pertanian, mengembangkan rencana dan
kebijakan di masa depan, serta meningkatkan kinerja dan tolok ukur
perusahaan agar dapat bersaing dengan lebih baik.
Subjek Penelitian Pengukuran kinerja perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di
bursa saham Thailand. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
efisiensi perusahaan-perusahaan dalam sektor agribisnis dan
mengidentifikasi karakteristik pesaing mereka. Dokumen ini juga
membahas tren produksi dan hasil sektor agribisnis di Thailand serta
pentingnya pengukuran kinerja sebagai alat manajerial untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan, meningkatkan keunggulan
kompetitif, dan profitabilitas. Selain itu, hasil penelitian ini dapat
membantu petani dan pemerintah dalam memahami tren produktivitas
pertanian dan mengembangkan rencana dan kebijakan di masa depan.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam dokumen ini adalah Data
Envelopment Analysis (DEA) yang bergantung pada konteks Slacks
Based Measure (SBM). DEA adalah pendekatan nonparametrik dan
teknik pemrograman matematika yang digunakan dalam ilmu ekonomi
dan sosial untuk mengevaluasi efisiensi relatif terbaik dari Unit
Pengambil Keputusan (DMU) yang terlibat. DEA digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di bursa
saham Thailand berdasarkan standar teknis dan skala ke dalam kinerja
mereka. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data panel dari 56
DMU untuk analisis model DEA dan membedakan tingkat kinerja
perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam sektor agribisnis
tersebut. Metode DEA memungkinkan peneliti untuk mengukur daya
tarik dan skor kemajuan di setiap tingkat kinerja DMU sehingga dapat
mengidentifikasi inefisiensi dan merumuskan target perbaikan secara
optimal. Selain itu, korelasi antara variabel input dan output telah diuji
untuk menguji hubungan statistik dan menunjukkan korelasi positif
antara kedua variabel tersebut dalam konteks hipotesis skala hasil
konstan. Dengan demikian, metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini membantu dalam mengidentifikasi efisiensi perusahaan
sektor agribisnis, memahami tren produktivitas pertanian, dan
mengembangkan rencana serta kebijakan untuk masa depan.
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan membahas pengukuran kinerja
perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di bursa saham Thailand
menunjukkan beberapa temuan penting. Penelitian ini menggunakan
Data Envelopment Analysis (DEA) yang bergantung pada konteks
Slacks Based Measure (SBM) untuk mengevaluasi efisiensi dalam
Unit Pengambil Keputusan (DMU) di sektor agribisnis Thailand. Hasil
dari penelitian ini membantu para petani dan pemerintah untuk
memahami tren produktivitas pertanian di Thailand dan dapat
digunakan untuk mengembangkan rencana dan kebijakan di masa
depan. Selain itu, hasil penelitian ini juga memberikan wawasan
kepada perusahaan sektor agribisnis terdaftar untuk meningkatkan
tingkat kinerja dan tolok ukur mereka, yang dapat mengarah pada
perbaikan dalam organisasi mereka. Mereka dapat menggunakan hasil
ini untuk mengembangkan strategi dan kebijakan yang lebih baik saat
menghadapi lingkungan pesaing serta memahami karakteristik pesaing
mereka.
Kelebihan Penelitian bahwa dokumen ini membahas pengukuran kinerja perusahaan sektor
agribisnis yang terdaftar di bursa saham Thailand, sebuah sektor yang
memiliki pengaruh penting dalam perekonomian negara. Penelitian ini
menggunakan Data Envelopment Analysis yang bergantung pada
konteks Slacks Based Measure (DEA yang bergantung pada konteks
SBM) untuk mengevaluasi efisiensi dalam Unit Pengambil Keputusan
(DMU). Melalui pengukuran kinerja ini, penelitian membantu petani
dan pemerintah untuk menyadari tren produktivitas pertanian dan
mengembangkan rencana dan kebijakan di masa depan . Selain itu,
dengan menggunakan model DEA yang bergantung pada konteks
MBS, penelitian ini dapat membedakan tingkat kinerja perusahaan
terdaftar dan membantu perusahaan untuk meningkatkan aktivitas
mereka, serta mengidentifikasi karakteristik pesaing mereka . Oleh
karena itu, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan sektor agribisnis, meningkatkan
keunggulan kompetitif, dan memperkirakan hasil sektor agribisnis.
Kelemahan Penelitian 1. Meskipun penelitian menggunakan Data Envelopment Analysis
yang bergantung pada konteks Slacks Based Measure (DEA yang
bergantung pada konteks SBM) untuk mengevaluasi efisiensi dalam
Unit Pengambil Keputusan (DMU), namun penelitian ini tidak secara
rinci menguraikan metodologi yang digunakan dalam analisis.
Kurangnya rincian tentang langkah-langkah analisis yang diterapkan
dapat membuat pembaca kesulitan untuk memahami cara pengukuran
kinerja perusahaan sektor agribisnis dilakukan.
2. meskipun penelitian menunjukkan tren produksi dan hasil sektor
agribisnis di Thailand dengan mempertimbangkan indeks produksi
return to scale, namun beberapa informasi tambahan tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil produksi dan bagaimana faktor-faktor
tersebut diperhitungkan dalam penelitian tidak dijelaskan secara
mendalam. Hal ini bisa membatasi pemahaman tentang faktor-faktor
apa yang sebenarnya mempengaruhi kinerja perusahaan di sektor
agribisnis.
3. Penelitian ini mengidentifikasi karakteristik pesaing perusahaan
sektor agribisnis, tetapi tidak menyediakan informasi yang cukup
tentang bagaimana karakteristik pesaing ini memengaruhi kinerja
perusahaan yang diteliti. Pemahaman yang lebih mendalam tentang
hubungan antara karakteristik pesaing dengan kinerja perusahaan
dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif.
Dengan demikian, peningkatan dalam penyajian metodologi analisis,
penjelasan yang lebih rinci tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil produksi, dan hubungan karakteristik pesaing dengan kinerja
perusahaan dapat meningkatkan kualitas keseluruhan dari penelitian
ini.
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya pengukuran kinerja
perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di bursa saham Thailand.
Perusahaan-perusahaan dalam sektor ini memiliki peran vital dalam
produksi produk pertanian dan mempengaruhi mekanisme pasar.
Melalui Data Envelopment Analysis yang bergantung pada konteks
Slacks Based Measure, studi ini mengevaluasi efisiensi Unit
Pengambil Keputusan (DMU) dan membahas tren produksi serta hasil
sektor agribisnis di Thailand. Pentingnya pengukuran kinerja adalah
untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, mengidentifikasi pesaing,
dan memperbaiki aktivitas secara keseluruhan untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif dan profitabilitas perusahaan. Studi ini juga
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tren produktivitas
pertanian dan hasil sektor agribisnis bagi petani dan pemerintah.
JURNAL 4

Judul A sustainability performance assessment framework for palm oil mills


Jurnal Journal of Cleaner Production
Volume & Halaman Volume 174 dan Halaman 1679-1693
Tahun 2018
Penulis Zaki Yamani Zakaria, Mazura Jusoh, Alafiza Yunus, Siti Mariah
Abdul Murad
Tujuan Penelitian untuk mengembangkan indeks kinerja keberlanjutan untuk pabrik
kelapa sawit dengan menggunakan pendekatan berbasis indeks.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja
keberlanjutan pabrik-pabrik kelapa sawit terpilih dengan
memperhitungkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Selain itu,
tujuan penelitian juga mencakup pengumpulan data dari pabrik-pabrik
kelapa sawit terpilih, menentukan bobot parameter dengan metode
survei ahli, dan menghitung indeks kinerja keberlanjutan untuk setiap
pabrik berdasarkan bobot yang telah ditentukan.
Subjek Penelitian pabrik-pabrik kelapa sawit terpilih di Malaysia. Penelitian ini
difokuskan pada menganalisis kinerja keberlanjutan dari pabrik-pabrik
tersebut dengan menggunakan Indeks Keberlanjutan Pabrik Kelapa
Sawit (POMSI). Data operasional dari seluruh rantai pasokan minyak
sawit dianalisis untuk mengevaluasi kinerja keberlanjutan pabrik-
pabrik kelapa sawit yang dipilih sebagai studi kasus.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan mencakup beberapa tahapan, antara
lain:
1. Pengembangan Indeks Keberlanjutan untuk Pabrik Kelapa Sawit:
Tahap ini melibatkan pengembangan kerangka kinerja
keberlanjutan berbasis indeks untuk pabrik kelapa sawit.
2. Pemilihan Indikator Kinerja: Indikator dipilih berdasarkan
relevansi, orientasi kinerja, transparansi, kualitas data,
keberlanjutan data, dan kustodian data. Keputusan akhir diambil
melalui keterlibatan dengan para ahli di pabrik kelapa sawit.
3. Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari pabrik kelapa sawit
terpilih setelah finalisasi indikator. Data operasional dari seluruh
rantai pasokan minyak sawit dianalisis.
4. Penentuan Bobot: Bobot parameter ditentukan dengan
menggunakan metode survei ahli.
5. Evaluasi terhadap Standar Peraturan: Data yang dikumpulkan
dievaluasi berdasarkan standar peraturan yang berbeda-beda
menurut satuan dan dimensinya
6. Analisis dan Perhitungan Indeks Kinerja: Data yang telah
dikumpulkan dinormalisasi dan dihitung indeks kinerja
keberlanjutan untuk setiap pabrik kelapa sawit
Metode penelitian yang digunakan tersebut terstruktur dan sistematis,
memungkinkan untuk evaluasi yang komprehensif terhadap kinerja
keberlanjutan pabrik-pabrik kelapa sawit terpilih.
Hasil Penelitian 1. Identifikasi indikator kinerja yang lemah pada pabrik kelapa sawit
terpilih, seperti penggunaan konsumsi air yang berlebihan akibat
pengoperasian hidrosiklon yang tidak tepat.
2. Rekomendasi praktis dan langkah-langkah perbaikan berdasarkan
identifikasi indikator kinerja yang lemah.
3. Perhitungan ulang skor Indeks Keberlanjutan Pabrik Kelapa Sawit
untuk mengevaluasi efektivitas strategi kinerja keberlanjutan yang
diusulkan.
Kelebihan Penelitian 1. Identifikasi indikator kinerja yang lemah pada pabrik kelapa sawit
terpilih, seperti penggunaan konsumsi air yang berlebihan akibat
pengoperasian hidrosiklon yang tidak tepat.
2. Rekomendasi praktis dan langkah-langkah perbaikan berdasarkan
identifikasi indikator kinerja yang lemah.
3. Perhitungan ulang skor Indeks Keberlanjutan Pabrik Kelapa Sawit
untuk mengevaluasi efektivitas strategi kinerja keberlanjutan yang
diusulkan.
4. Bukti empiris yang mendukung sistem pendukung keputusan
untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan pabrik kelapa sawit,
dengan mencapai keseimbangan antara aspek lingkungan,
ekonomi, dan sosial.
Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pabrik-
pabrik kelapa sawit dalam meningkatkan praktik keberlanjutan mereka
dan mencapai tujuan kinerja yang lebih baik.
Kekurangan Penelitian 1. Keterbatasan dalam pengukuran tingkat keberlanjutan dari aspek
masyarakat, seperti pemerintah daerah, nasional, industri, dan
komunitas lokal, yang dapat mempengaruhi arah perubahan
menuju keberlanjutan.
2. Kurangnya penekanan pada aspek ekonomi dan sosial dalam
menentukan penilaian kinerja keberlanjutan pabrik kelapa sawit
dalam beberapa studi sebelumnya.
3. Kesenjangan antara pencapaian kinerja keberlanjutan saat ini
dengan pedoman nasional atau praktik terbaik industri, yang dapat
membuat skema sertifikasi seperti RSPO terlihat tidak efektif.
4. Kurangnya keseimbangan antara aspek lingkungan, ekonomi, dan
sosial dalam beberapa skema sertifikasi kelapa sawit yang sudah
ada
Dengan menyadari kekurangan-kekurangan ini, penelitian lebih lanjut
dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan
keseluruhan kualitas penilaian kinerja keberlanjutan pabrik kelapa
sawit.
Kesimpulan 1. Industri kelapa sawit menghadapi tekanan yang semakin besar
terkait isu keberlanjutan, terutama karena tuntutan konsumen
utama seperti Starbucks dan Ferrero Corporation untuk
menggunakan minyak sawit bersertifikat berkelanjutan.
2. Skema sertifikasi dan praktik keberlanjutan telah diadopsi oleh
industri kelapa sawit untuk memastikan praktik keberlanjutan dari
pabrik hingga pengguna akhir.
3. Pengembangan Indeks Keberlanjutan Pabrik Kelapa Sawit
(POMSI) memberikan wawasan dan pemahaman mengenai kinerja
keberlanjutan pabrik kelapa sawit dan memungkinkan identifikasi
area kelemahan untuk perbaikan.
Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis dan langkah-
langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan
pabrik kelapa sawit, dengan fokus pada aspek lingkungan,
ekonomi, dan sosial.
JURNAL 5
Judul Comparative Performance Assessment of Major Irrigation Systems in
Upper Deduru Oya Basin
Jurnal Tropical Agricultural Research
Volume & Halaman Vol. 26 (2) dan halaman 343 – 354
Tahun 2015
Penulis W.A.S. Lakmali , E.R.N. Gunawardena1 and N.D.K. Dayawansa
Tujuan Penelitian Untuk mengevaluasi kinerja pemanfaatan air irigasi untuk produksi
tanaman pada tingkat sistem di tiga sistem irigasi utama di hulu DAS
Deduru Oya, serta untuk mengidentifikasi alasan di balik kinerja
tersebut. Penilaian kinerja irigasi dan drainase dilakukan melalui
observasi sistematis, dokumentasi, dan interpretasi pengelolaan sistem
irigasi dan drainase dengan tujuan perbaikan berkelanjutan

Subjek Penelitian Evaluasi kinerja penyaluran dan penyediaan air serta produktivitas
pertanian di tiga sistem irigasi utama, yaitu Batalagoda, Hakwatuna
Oya, dan Kimbulwana Oya di hulu DAS Deduru Oya. Penelitian ini
dilakukan untuk membandingkan kinerja ketiga sistem irigasi
berdasarkan nilai perkiraan indikator kinerja terpilih
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal tersebut meliputi:
1. Penelitian dilakukan pada tiga sistem irigasi utama, yaitu
Batalagoda, Hakwatuna Oya, dan Kimbulwana Oya di hulu
DAS Deduru Oya.
2. Pengumpulan data sekunder terkait curah hujan, hasil panen,
kinerja budidaya, pasokan, dan pengiriman air selama periode
musim Maha 2012/2013 dan musim Yala 2013.
3. Analisis hasil penelitian untuk menilai kinerja relatif dari
ketiga sistem irigasi berdasarkan indikator kinerja terpilih.
4. Evaluasi komparatif kinerja sistem irigasi antara Batalagoda,
Hakwatuna Oya, dan Kimbulwana Oya selama musim Maha
dan Yala.
5. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
tanaman dan kinerja sistem irigasi
Hasil Penelitian Menunjukkan perbandingan kinerja antara tiga sistem irigasi utama,
yaitu Batalagoda, Hakwatuna Oya, dan Kimbulwana Oya. Sistem
irigasi Hakwatuna Oya memiliki kinerja relatif lebih baik
dibandingkan dengan sistem irigasi Batalagoda dan Kimbulwana Oya.
Meskipun persediaan air relatif tinggi, sistem irigasi Kimbulwana Oya
memiliki hasil aktual yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan
hasil indikatif pada kedua musim, sehingga perlu dilakukan analisis
lebih rinci untuk meningkatkan kinerja sistem tersebut. Faktor-faktor
seperti kelangkaan air selama musim Yala di sistem irigasi Batalagoda
dan Hakwatuna Oya menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman
Kelebihan Penelitian 1. Penelitian dilakukan pada tiga sistem irigasi utama, memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang kinerja sistem irigasi di
wilayah tersebut.
2. Penggunaan indikator kinerja terpilih memungkinkan
perbandingan yang jelas antara ketiga sistem irigasi.
3. Evaluasi komparatif kinerja sistem irigasi memberikan wawasan
yang berharga untuk identifikasi area-area perbaikan.
4. Fokus pada produktivitas air sebagai indikator kunci kinerja sistem
irigasi memberikan pemahaman yang mendalam tentang efisiensi
penggunaan sumber daya air.
5. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk rekomendasi
intervensi yang dapat meningkatkan kinerja sistem irigasi dan
produktivitas pertanian di wilayah tersebut
Kelemahan Penelitian 1. Penggunaan data sekunder yang dapat membatasi analisis lebih
mendalam karena keterbatasan informasi yang tersedia.
2. Kurangnya studi rinci untuk memahami sepenuhnya alasan di balik
buruknya kinerja sistem irigasi Kimbulwana Oya, sehingga
diperlukan penelitian lanjutan untuk analisis yang lebih mendalam.
3. Faktor-faktor eksternal seperti perubahan iklim dan curah hujan
yang tidak sepenuhnya dikontrol dalam penelitian dapat
memengaruhi hasil penelitian.
4. Keterbatasan dalam mengevaluasi semua aspek kinerja sistem
irigasi yang mungkin memerlukan pendekatan multi-disiplin.
5. Tidak adanya analisis terperinci tentang dampak sosial dan
ekonomi dari kinerja sistem irigasi yang dapat memberikan
gambaran yang lebih lengkap tentang efektivitas sistem
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi kinerja sistem irigasi
Batalagoda, Hakwatuna Oya, dan Kimbulwana Oya, serta analisis
kelebihan dan kelemahan penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem irigasi Hakwatuna Oya menunjukkan kinerja relatif lebih
baik dibandingkan dengan Batalagoda dan Kimbulwana Oya.
2. Kelangkaan air selama musim Yala di Batalagoda dan Hakwatuna
Oya menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman.
3. Sistem irigasi Kimbulwana Oya memiliki hasil aktual yang jauh
lebih rendah dibandingkan dengan hasil indikatif, memerlukan
analisis lebih lanjut untuk meningkatkan kinerja.
4. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk rekomendasi
intervensi guna meningkatkan kinerja sistem irigasi dan
produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
5. Diperlukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk
memahami faktor-faktor yang memengaruhi kinerja sistem irigasi
secara menyeluruh

Anda mungkin juga menyukai