Punguan Hutagalung (237039013)
Punguan Hutagalung (237039013)
NIM : 237039013
Prodi : Magister Agribisnis
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Isfenti Sadalia SE., ME.
Jurnal 1
Judul Passion fruit agro-industry supply chain performance assessment in
North Sumatra
Jurnal IOP Conference Series: Materials Science and Engineering
Volume & Halaman Penelitian ini diterbitkan dalam Volume 725 dan halaman 1-9)
Tahun 2020
Penulis Ampuh Hadiguna, Rika Humala Napitupulu, Kimberly Febrina
Kodrat, dan Sukaria Sinulingga
Tujuan Penelitian Untuk melakukan penilaian kinerja rantai pasok agroindustri sirup
markisa dengan menentukan Key Performance Indicators (KPI) agar
dapat memahami permasalahan utama dan meningkatkan kinerja
perusahaan ke depan
Subjek Penelitian Kinerja rantai pasok agroindustri sirup markisa di Sumatera Utara
Metode Penelitian Metode deskriptif observasional . Langkah-langkah penelitiannya
meliputi identifikasi rantai pasokan agroindustri sirup markisa,
penentuan Key Performance Indicators (KPI), dan penilaian kinerja
rantai pasok
Hasil Penelitian Bahwa kinerja rantai pasok agroindustri sirup markisa di Sumatera
Utara berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 76,90% . PT
Sarang Tawon memiliki kinerja tertinggi dengan skor 82,63%, diikuti
oleh pengecer dengan skor 77,68% . Selain itu, terdapat permasalahan
dalam arus informasi pada simpul agroindustri-pemasok dan petani-
pemasok yang belum terjalin dengan baik . Bobot matriks penilaian
kinerja menunjukkan bahwa biaya pemrosesan dan akurasi pengiriman
merupakan faktor penting dalam menjamin pengiriman tepat waktu .
Kelebihan Penelitian Penggunaan metode deskriptif observasional yang memberikan
gambaran yang jelas tentang kinerja rantai pasok agroindustri sirup
markisa di Sumatera Utara . Selain itu, penelitian ini juga
mengidentifikasi Key Performance Indicators (KPI) yang relevan
melalui wawancara mendalam dengan ahli dan praktisi, sehingga
memberikan landasan yang kuat untuk penilaian kinerja . Dengan
demikian, penelitian ini dapat memberikan pandangan yang
komprehensif dan mendalam terkait kinerja rantai pasok dalam
industri agroindustri sirup markisa.
Kelemahan Penelitian Terletak pada keterbatasan dalam pengumpulan data aktual masing-
masing pelaku rantai pasok, yang dapat mempengaruhi akurasi
penilaian kinerja . Selain itu, adanya permasalahan dalam arus
informasi pada simpul agroindustri-pemasok dan petani-pemasok
yang belum terjalin dengan baik juga dapat menjadi kelemahan dalam
penelitian ini . Selain itu, penelitian ini mungkin juga memiliki
keterbatasan dalam generalisasi hasil karena fokus pada studi kasus di
Sumatera Utara
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap kinerja rantai pasok
agroindustri sirup markisa di Sumatera Utara, dapat disimpulkan
bahwa kinerja rantai pasok tersebut berada pada kategori sedang
dengan skor rata-rata 76,90%. Faktor-faktor penting dalam menjamin
pengiriman tepat waktu adalah biaya pemrosesan dan akurasi
pengiriman. PT Sarang Tawon memiliki kinerja tertinggi dengan skor
82,63%. Namun, terdapat permasalahan dalam arus informasi pada
simpul agroindustri-pemasok dan petani-pemasok yang belum terjalin
dengan baik. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami
dan meningkatkan kinerja rantai pasok dalam industri agroindustri
sirup markisa di Sumatera Utara
Jurnal 2
Subjek Penelitian Evaluasi kinerja penyaluran dan penyediaan air serta produktivitas
pertanian di tiga sistem irigasi utama, yaitu Batalagoda, Hakwatuna
Oya, dan Kimbulwana Oya di hulu DAS Deduru Oya. Penelitian ini
dilakukan untuk membandingkan kinerja ketiga sistem irigasi
berdasarkan nilai perkiraan indikator kinerja terpilih
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal tersebut meliputi:
1. Penelitian dilakukan pada tiga sistem irigasi utama, yaitu
Batalagoda, Hakwatuna Oya, dan Kimbulwana Oya di hulu
DAS Deduru Oya.
2. Pengumpulan data sekunder terkait curah hujan, hasil panen,
kinerja budidaya, pasokan, dan pengiriman air selama periode
musim Maha 2012/2013 dan musim Yala 2013.
3. Analisis hasil penelitian untuk menilai kinerja relatif dari
ketiga sistem irigasi berdasarkan indikator kinerja terpilih.
4. Evaluasi komparatif kinerja sistem irigasi antara Batalagoda,
Hakwatuna Oya, dan Kimbulwana Oya selama musim Maha
dan Yala.
5. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
tanaman dan kinerja sistem irigasi
Hasil Penelitian Menunjukkan perbandingan kinerja antara tiga sistem irigasi utama,
yaitu Batalagoda, Hakwatuna Oya, dan Kimbulwana Oya. Sistem
irigasi Hakwatuna Oya memiliki kinerja relatif lebih baik
dibandingkan dengan sistem irigasi Batalagoda dan Kimbulwana Oya.
Meskipun persediaan air relatif tinggi, sistem irigasi Kimbulwana Oya
memiliki hasil aktual yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan
hasil indikatif pada kedua musim, sehingga perlu dilakukan analisis
lebih rinci untuk meningkatkan kinerja sistem tersebut. Faktor-faktor
seperti kelangkaan air selama musim Yala di sistem irigasi Batalagoda
dan Hakwatuna Oya menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman
Kelebihan Penelitian 1. Penelitian dilakukan pada tiga sistem irigasi utama, memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang kinerja sistem irigasi di
wilayah tersebut.
2. Penggunaan indikator kinerja terpilih memungkinkan
perbandingan yang jelas antara ketiga sistem irigasi.
3. Evaluasi komparatif kinerja sistem irigasi memberikan wawasan
yang berharga untuk identifikasi area-area perbaikan.
4. Fokus pada produktivitas air sebagai indikator kunci kinerja sistem
irigasi memberikan pemahaman yang mendalam tentang efisiensi
penggunaan sumber daya air.
5. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk rekomendasi
intervensi yang dapat meningkatkan kinerja sistem irigasi dan
produktivitas pertanian di wilayah tersebut
Kelemahan Penelitian 1. Penggunaan data sekunder yang dapat membatasi analisis lebih
mendalam karena keterbatasan informasi yang tersedia.
2. Kurangnya studi rinci untuk memahami sepenuhnya alasan di balik
buruknya kinerja sistem irigasi Kimbulwana Oya, sehingga
diperlukan penelitian lanjutan untuk analisis yang lebih mendalam.
3. Faktor-faktor eksternal seperti perubahan iklim dan curah hujan
yang tidak sepenuhnya dikontrol dalam penelitian dapat
memengaruhi hasil penelitian.
4. Keterbatasan dalam mengevaluasi semua aspek kinerja sistem
irigasi yang mungkin memerlukan pendekatan multi-disiplin.
5. Tidak adanya analisis terperinci tentang dampak sosial dan
ekonomi dari kinerja sistem irigasi yang dapat memberikan
gambaran yang lebih lengkap tentang efektivitas sistem
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi kinerja sistem irigasi
Batalagoda, Hakwatuna Oya, dan Kimbulwana Oya, serta analisis
kelebihan dan kelemahan penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem irigasi Hakwatuna Oya menunjukkan kinerja relatif lebih
baik dibandingkan dengan Batalagoda dan Kimbulwana Oya.
2. Kelangkaan air selama musim Yala di Batalagoda dan Hakwatuna
Oya menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman.
3. Sistem irigasi Kimbulwana Oya memiliki hasil aktual yang jauh
lebih rendah dibandingkan dengan hasil indikatif, memerlukan
analisis lebih lanjut untuk meningkatkan kinerja.
4. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk rekomendasi
intervensi guna meningkatkan kinerja sistem irigasi dan
produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
5. Diperlukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk
memahami faktor-faktor yang memengaruhi kinerja sistem irigasi
secara menyeluruh