PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
BUNGA PUTRI MAYANGSARI
174140314111073
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berwisata luar kota untuk menjadi tembat beristirahat orang-orang yang melakukan
kegiatan tersebut. Terbukti banyak pembangunan hotel-hotel ternama yang di
bangun di setiap kota, termasuk di kota Banyuwangi. Tingginya tingkat permintaan
dan orang yang melakukan perjalanan dinas luar kota dan orang berwisata ke
Banyuwangi maka adanya peluang besar bagi perhotelan untuk menyediakan jasa
penginapan di Banyuwangi. Sehingga seiring berjalannya waktu pelaku bisnis di
bidang jasa perhotelan pun semakin banyak dengan berbagai macam fasilitas, harga
dan pelayanan yang dimilikinya dan akan menjadi pilihan bagi pelanggan dalam
memilih jasa yang akan di pilihnya.
Loyalitas pelanggan juga dapat terbentuk dari kepuasan yang dirasakan oleh
pelanggan. Kotller dan Keller (2011;177) menyatakan bahwa kepuasan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan hasil
3
produk atau jasa. Seorang merasa puas apabila hasil yang di dapat dapat memenuhi
harapan, sedangan seseorang yang merasa tidak puas apabila hasil yang di dapat
tidak sesuai dengan harapannya. Kepuasan yang dirasakan sesorang akan
memberikan dampak terhadap perilaku penggunaan kembali secara terus menerus
sehingga terbentuklah sebuah loyalitas pelanggan.
Tabel 1.1
Data Jumlah Pelanggan Hotel Luminor Banyuwangi Periode Lima Bulan Terakhir
Berdasarkan tabel 1.1 diatas, dapat diketahui bahwa dalam periode lima
bulan terakhir Hotel Luminor Banyuwangi mengalami kenaikan dan penurunan
jumlah pelanggan secara flexibel. Hal ini di pengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya faktor kualitas pelayananya dan faktor kepuasan pelanggan. Kualitas
pelayanan Hotel Luminor Banyuwangi dikatakan sudah cukup baik namun
dikarenakan jumlah karyawan yang terbatas dan jumlah pelanggan yang cukup
banyak membuat karyawan sedikit banyak kesulitan untuk memberikan pelayanan
yang prima sehingga pelayanan yang dilakukanpun sedikit lebih lambat sehingga
mengakibatkan penurunan jumlah pelanggan. Untuk kepuasan pelanggan Hotel
Luminor Banyuwangi sendiri sangat berkaitan erat dengan kualitas pelayanan yaitu
apabila kualitas pelayanannya baik maka pelanggan akan merasa puas, sebitupun
sebaliknya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Selaras dengan rumusan masalah di atas, maka muncul tujuan penelitian ini
sebagai berikut :
D. Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari penyimpangan
pokok masalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan mempermudah
dalam pembahasan tentang pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan sehingga tujuan penelitian akan tercapai.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Dapat memberi wawasan dalam memahami ilmu manajemen perusahaan
dan memperluas pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah dan dunia kerja
yang sesungguhnya.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan strategi di bidang manajemen perhotelan
untuk mengembangkan usaha bisnis.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi dan bahan acuan penelitian selanjutnya yang berjudul
kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah:
1. Persamaan Penelitian:
a. Sama-sama meneliti tentang kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan
loyalitas pelanggan.
b. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan skala Likert.
c. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda.
2. Perbedaan Penelitian:
a. Jumlah Populasi dan Jumlah Sampel
b. Teknik Pengambilan sampel
Manfaat penelitian terdahulu untuk penelitian sekarang adalah sebagai
rujukan guna menyusun penelitian yang dilakukan sekarang, sehingga mempunyai
suatu hasil penelitian yang benar benar akurat kebenarannya.
B. Tinjauan Teori
1. Loyalitas Pelanggan
a. Pengertian loyalitas pelanggan
Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini diambil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasan
pelanggan lebih cenderung mempengaruhi sikap pelanggan. Sedangkan konsep
loyalitas pelanggan lebih menerangkan kepada perilaku pembelinya. Komitmen
yang menyertai pembelian berulang tersebut adalah keadaan dimana pelanggan
tidak mau berpindah walaupun produk maupun jasa tersebut sedang langka
dipasaran dan pelanggan dengan sukarela merekomendasikan produk maupun jasa
tersebut kepada rekan, keluarga atau pelanggan yang lainnya.
pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat
positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa
kesetiaan terhahadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan
keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja
perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan
sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh pelanggan.
2. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kotler (2012) merumuskan bahwa kualitas pelayanan merupakan suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Secara sederhana, menurut
Tjiptono (2012) kualitas layanan bisa diartikan sebagai “ukuran seberapa bagus
tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan”.
Berdasarkan defenisi ini, kualitas layanan ditentukan oleh kemampuan perusahaan
memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Menurut Kotller, Keller (2012:152), “pelayanan (service) setiap kegiatan
atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan
produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan sengan suatu produk fisik”. Pelayanan
dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa
yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan
yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk
keputusan pembelian. Setiap orang pada umumnya mempunyai kebutuhan yang
12
beraneka ragam baik material maupun non material. Untuk memenuhi kebutuhan
diperlukan pelayanan yang baik dalam pemenuhan kebutuhannya.
Menurut Parasuraman (2013) mengatakan kualitas layanan adalah tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Selain itu Tjiptono (2012) mengatakan
kualitas jasa merupakan sesuatu yang dipersepsikan oleh pelanggan. Pelanggan
akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan berdasarkan apa yang mereka
deskripsikan dalam benak mereka. Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain
yang lebih mampu memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan memberikan
layanan yang lebih baik. Berdasarkan defenisi-defenisi kualitas layanan, dapat
disimpulkan bahwa kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan
dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan.
3. Kepuasan Pelanggan
a. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan faktor terpenting dalam berbagai kegiatan
bisnis. Kepuasan pelanggan adalah tanggapan konsumen terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan yang sebelumnya dengan kinerja
produk yang dirasakan. Dengan terpuaskannya keinginan dan kebutuhan para
pelanggan, maka hal tersebut memiliki dampak yang positif bagi perusahaan.
Apabila konsumen merasa puas akan suatu produk tentunya konsumen tersebut
akan selalu menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut secara terus
menerus. Dengan begitu produk dari perusahaan tersebut dinyatakan laku di
pasaran, sehingga perusahaan akan dapat memperoleh laba dan akhirnya
perusahaan akan tetap survive atau dapat bertahan bahkan kemungkinan akan
berkembang. Banyak pakar yang mendefinisikan kepuasan konsumen berdasarkan
persepektifnya masing-masing meskipun tidak terdapat satu definisi tunggal yang
menjadi rujukan bersama mengenai kepuasan konsumen, namun pada intinya
mereka menyatakan subtansi yang sama tentang kepuasan konsumen.
Menurut Tjiptono, (2013:24) mendefinisikan bahwa kepuasan pelanggan
sebagai “Suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi
suatu produk atau jasa”. Sebagai tanggapan dari pengalaman yang dirasakan oleh
pelanggan setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Menurut kotler dan keller
(2017:196). Menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau
16
merasa puas ketika harapan sebelum pembelian sesuai atau melebihi persepsi
mereka terhadap kinerja aktual produk.
4). Pengalaman (experience)
Harapan konsumen dipengaruhi pengalaman mereka terhadap penggunaan
merek dari barang atau jasa yang berbeda dari orang lain.
5. Konfirmasi (comfirmation) dan dikonfirmasi (disconfirmation)
Konfirmasi atau terkonfirmasi terjadi jika harapan sesuai dengan kinerja
aktual produk. Sebaliknya diskonfirmasi atau tidak terkonfirmasi terjadi ketika
harapan lebih tinggi atau lebih rendah dari kinerja aktual produk. Pelanggan akan
merasa puas ketika terjadi confirmation or disconfirmation.
5). Biaya
Yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
terhadap produk atau jasa tersebut.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang diuraikan di atas,
maka dapat dikemukakan kerangka pikir seperti Gambar 2.1 berikut ini:
ei
Kualitas H1
Pelayanan
Loyalitas
Pelanggan
Kepuasan
pelanggan H2
Keterangan :
X1 : Variabel Kualitas Pelayanan
X2 : Variabel Kepuasan Pelanggan
Y : Variabel Loyalitas Pelanggan
H1 : X1 berpengaruh secara parsial terhadap Y
H2 : X2 berpengaruh secara parsial terhada Y
Ei : Variabel Pengganggu
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah anggapan dasar yang kemudian membuat suatu teori yang
masih harus diuji kebenarannya. Berdasarkan pada masalah pokok dan tinjauan
pustaka, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 = Diduga Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan Hotel
Luminor Banyuwangi.
H2 = Diduga Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan
Hotel Luminor Banyuwangi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan pada Hotel Luminor Banyuwangi, Jl. Yos
Sudarso No. 66 Kec. Kalipuro Kab. Banyuwangi, 68421 Jawa Timur. Lokasi
penelitian ini dipilih dengan karena luminor Banyuwangi adalah tempat penulis on
the job training dan sebagai pertimbangan bahwa peneliti mudah memperoleh data
penelitian baik yang bersifat data primer maupun data sekunder.
B. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak
tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan.
Satu bulan pengumpulan data dan satu bulan pengolahan data yang meliputi
penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.
22
peneliti, karena keterbatasan waktu maka sampel yang digunakan menjadi 100
responden.
D. Metode Pengumpulan Data
a. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dimaksud adalah cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data yakni sebagai berikut
a). Observasi
Menurut Sugiyono (2015;194) metode observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun berbagai proses biologis dan
psikhologis.
b). Wawancara
Sunyoto (2015;64) Metode wawancara merupakan metode pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun tidak
terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara luas mengenai
obyek penelitian.
c). Kuesioner
Sugiyono, (2015:199) Metode kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
d). Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat,
lengger, agenda, dan sebagainya, Arikunto, (2014; 206).
b. Jenis Data
a). Data Primer
Menurut Sunyoto, (2015;21) data primer adalah data asli yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus.
b). Data Sekunder
Menurut Sunyoto, (2015;21) data sekunder adalah data yang bersumber dari
catatan yang ada pada perusahaan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan
studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan
24
obyek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data dari Biro Pusat
Statistik (BPS).
Dimana:
R = Koefisien korelasi
X = Nilai variabel bebas
Y = nilai variabel terikat
N = Jumlah responden
Kriteria validitas dapat dikatakan valid jika mempunyai koefisien r hitung
(koefisien korelasi) lebih besar dari pada r tabel (nilai kritis), korelasi pada angka
kritis pada taraf signifikansi 5%. Dan dikatakan tidak valid jika koefisien r hitung
lebih kecil dari pada r tabel pada taraf signifikan 5% antara df (degree or freedom)
N-2.
b). Uji Reliabilitas
Arikunto (2014;154) Uji reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
cara memperhatikan varians untuk setiap skor item dan skor total yang di hitung
dengan menggunakan rumus Alphacronbach dalam Arikunto (2014;171) adalah
sebagai berikut:
kr
𝑎=
1 + (k − 1)r
26
Dimana :
a = Koefisien reliabilitas
r = Koefisien rata-rata korelasi antara variabel
k = Jumlah variabel independent
jika 𝑟𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎 > 0,6 maka variabel tersebut reliabel
jika 𝑟𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎 > 0,6 maka variabel tersebut tidak reliabel
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis untuk melihat sejauh
mana kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
Hotel Luminor Banyuwangi dengan menggunakan rumus yang dikemukakan
Sugiyono (2015;224), sebagai berikut:
Y= a + b1X1+ b2X2+ei
Dimana :
Y = Loyalitas Pelanggan
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien Regresi
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Kepuasan Pelanggan
ei =Variabel Penganggu
G. Uji Hipotesis
a). Uji kelayakn model
Uji goodness of fit (uji kelayakn model) dilakukan untuk mengukur
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual secara statistik. Model
goodness of fit dapat diukur dari nilai statistik F yang menunjukan apakah semua
variabel independent yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh bersama-
sama terhadap variabel dependen, Ghozali (2015). Kriteria pengujian :
1. Pvalue < 0,05 menunjukan bahwa uji model ini layak digunakan pada penelitian
ini.
2. Pvalue > 0,05 menunjukan bahwa uji model ini tidak layak digunakan pada
penelitian ini.
27
b). Uji t
Uji t digunakan mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat, adapun tahapan uji t adalah sebagai berikut:
1). Merumuskan hipotesis
Ho : 𝛽𝑖 = 0 (Artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat).
Ha : 𝛽𝑖 ≠ 0 (Artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat).
2). Menentukan tingkat signifikansi α = 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = t(α/2 : n-k-1)
Tingkat signifikansi yang diharapkan adalah α = 5% atau confidance
interval sebesar 95%.
3). Kriteria pengujian
Jika total nilai -𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho ditolak.
Artinya variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
Jika nilai -𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ −𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho diterima. Artinya bahwa
variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
4). Menentukan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus:
𝑏𝑖
𝑡=
𝑆𝑒(𝑏𝑖)
Dimana:
bi = Koefisien regresi
Se = standar error koefisien regresi
5). Keputusan Statistik
(-) (+)
0
Jika kita menolak Ho atau gagal menolak Ha berarti secara statistik variabel
independen signifikan mempengaruhi variabel dependen. Dan sebaliknya jika kita
gagal menolak Ho dan menolak Ha berarti secara statistik variabel independen tidak
mempengaruhi variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA
Aliansyah. 2012. Prosedur Kualitas Pelayanan Jasa. Jakarta
Durianto. 2011. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan Perilaku
Merek, Cetakan XX Jakarta. Pt Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali. 2015. Aplikasi Analisis Mutivariate Dengan Progam IBM SPSS 19.
Semarang.
Kotller, & Keller. 2011. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1 Dan 2, Alih
Bahasa, Erlangga, Jakarta.
Rangkunti. 2012. Studi Kelayakan Bisnis Dan Investasi. Gramedia Pustaka Utama
Jakarta.