Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 1411-0199

Wacana– Vol. 19, No. 4 (2016) E-ISSN : 2338-1884

Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image


Terhadap Loyalty
(Studi pada Nasabah BRI Unit Sawojajar Malang)
Betria Fatra Sari, Imam Suyadi, Darminto
1Jurusan Kebijakan Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
2,3Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh service quality terhadap loyalty, service quality terhadap
customer satisfaction, service quality terhadap corporate image, customer satisfaction terhadap loyalty, dan corporate
image terhadap loyalty pada nasabah. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan
sebab-akibat antar satu variabel dengan variable lainnya. Metode analisa pada penelitian ini adalah Generalized
Structured Component Analysis (GSCA), dilanjutkan dengan pengujian hipotesis guna mengetahui pengaruh terhadap
variabel-variabel yang sudah ditentukan. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 140 nasabah yang bertransaksi di BRI
Unit Sawojajar. Teknik yang digunakan adalah dengan memberikan angket ke responden. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa: 1) service quality berpengaruh positif dan signifiikan terhadap customer satisfaction, 2) service
quality berpengaruh positif dan signifiikan terhadap corporate image, 3) customer satisfaction berpengaruh positif dan
signifiikan terhadap loyalty nasabah, 4) corporate image berpengaruh positif dan signifiikan terhadap loyalty nasabah,
5) service quality berpengaruh positif dan signifiikan terhadap loyalty nasabah.

Kata Kunci : Service Quality, Customer Satisfaction, Corporate Image, Loyalty

Abstract
The purpose of this research was to invistigate the effect of service quality on customer loyalty, service quality on
customer satisfaction, service quality on corporate image, customer satisfaction on customer loyalty ,and customer
loyalty on corporate image. This research is an explanatory research which aims to analyze the cause-effect among one
variable with another. The method of analysis in this research is Generalized Structured Component Analysis (GSCA),
followed by hypothesis testing to determine significant effect on that variables have been determined. The number of
that samples were 140 customers who were transacting in BRI Sawojajar. The technique used is to provide a
questionnaire to respondents. The result of this research showed that: 1) service quality has positive and significant
effect on customer satisfaction, 2) service quality has positive and significant effect on corporate image, 3) customer
satisfaction has positive and significant effect on custumer’s loyalty, 4) corporate image has positive and significant
effect on custumer’s loyalty, 5) service quality has positive and significant effect on custumer’s loyalty.

Keywords: Services Quality, Corporate Image, Customer Satisfaction, Customer Loyalty

PENDAHULUAN melakukan pengulangan transaksi sehingga akan


Service quality merupakan kunci dari mewujudkan loyalty.
kepuasan nasabah dan merupakan salah satu Kemampuan perbankan untuk memelihara
faktor penting bagi keberhasilan bank sebagai pertumbuhan dalam usaha peningkatan
perusahan jasa. Sementara itu customer perusahaannya yaitu dengan berusaha menjaga
satisfaction melalui service quality telah menjadi dan meningkatkan loyalty dari basis nasabah.
komitmen bagi perbankan dalam menjalankan Soeling (2007) mengatakan bahwa loyalty pada
usahanya. Bila service yang diberikan oleh pihak pelanggan akan membawa profit pada penjualan
bank kepada nasabah adalah pelayanan yang karena pelanggan bersedia membayar harga
terbaik dan memberikan kepuasan bagi lebih tinggi bahkan akan merekomendasikan ke
nasabahnya, maka hal tersebut akan calon pelanggan lainnya. Seorang pelanggan yang
berpengaruh positif terhadap kinerja loyal akan memperlihatkan pola pembelian yang
perusahaannya dan nasabahpun akan terus teratur dan berulang serta dalam waktu yang
lama. Gramer dan Brown (2006) menjelaskan
bahwa loyalty merupakan seorang konsumen
Alamat Korespondensi Penulis: yang menunjukkan perilaku pembelian secara
Betria Fatra Sari berulang, bersikap positif terhadap penyedia
Email : bfatrasari@gmail.com jasa, dan hanya tetap menggunakan penyedia
Alamat : Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Brawijaya Malang

243
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

jasa ini pada saat membutuhkannya walaupun 4. Apakah terdapat pengaruh customer
terdapat alternatif produk yang lain. satisfaction terhadap loyalty nasabah BRI
Selain berpengaruh terhadap customer Unit Sawojajar?
satisfaction, service quality juga berperan penting 5. Apakah terdapat pengaruh corporate image
dalam membangun corporate image. Service BRI Unit Sawojajar terhadap loyalty
quality yang di sediakan oleh penyedia jasa nasabah?
kemudian di terima baik oleh konsumen,
berpengaruh dalam menciptakan corporate TINJAUAN PUSTAKA
image. Service quality yang yang baik perlahan- Peranan service quality sangat sentral dalam
lahan akan berimbas pada image yang baik pula menentukan keberhasilan perusahaan terutama
pada suatu perusahaan. Griffin (2009) ditengah tingkat persaingan yang semakin tinggi
mengungkapkan bahwa corporate image antar perusahaan perbankan saat ini. Kotler
berpengaruh signifikan terhadap loyalty (2005) menyebutkan bahwa semakin tinggi
pelanggan. Dalam hal ini customer satisfaction tingkat persaingan, pelanggan akan menghadapi
maupun corporate image dapat menjadi lebih banyak alternatif produk, harga dan kualitas
mediator antara service quality dan loyalty pada yang bervariasi, sehingga pelanggan akan selalu
pelanggan. mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari
Salah satu bank yang mengalami beberapa produk. Konsep dari service quality,
pertumbuhan bisnis yang cukup signifikan saat ini customer satisfaction dan loyalty saling
adalah PT. Bank Rakyat Indonesia. BRI sampai berhubungan satu dengan yang lain. Secara
saat ini telah berdiri selama 119 tahun yaitu teoritis, dalam prosesnya dapat memberikan
didirikan sejak 16 Desember 1946, kini tercatat acuan pada penelitian ini, dimana service quality
sebagai BUMN list company 2014, best domestic mempengaruhi loyalty baik secara langsung
bank, serta berhasil mendapatkan laba bersih maupun mempengaruhi loyalty secara tidak
diatas 11.7 triliun (www.bri.co.id/news/180). langsung melalui customer satisfaction. Service
Namun berdasarkan survei tingkat customer quality merupakan kunci utama untuk
satisfaction dan loyalty nasabah perbankan untuk meningkatkan customer satisfaction yang pada
segmen consumer banking, BRI berada dibawah akhirnya berujung pada loyalty nasabah.
bank yang lain. Oleh sebab itu BRI berusaha Pentingnya image bagi sebuah perusahaan
mengadakan beberapa perbaikan diantaranya dikarenakan image positif dapat memberikan
dengan menjadikan Unit Sawojajar sebagai salah kemudahan bagi perusahaan untuk
satu unit percontohan di kota Malang, dengan berkomunikasi dan mencapai tujuan secara
memberikan service prima bagi nasabah sehingga efektif, sedangkan image negatif sebaliknya.
memberikan kepuasan yang berimbas positif Image positif dapat digunakan sebagai pelindung
terhadap corporate image dan loyalty yang pada terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau
akhirnya meningkatkan performa perusahaan fungsional sedangkan image negatif dapat
yang ditandai dengan meningkatnya profit memperbesar kesalahan tersebut. Berdasarkan
perusahaan. penelitian yang dilakukan oleh Kang dan James
Pada penelitian ini akan mengkaji bagaimana (2004) yang melibatkan 464 pengguna telepon
variabel service quality melalui variabel mediator seluler di Korea membuktikan bahwa service
customer satisfaction dan corporate image dalam quality memiliki pengaruh signifikan terhadap
membangun loyalty nasabah pada BRI unit. corporate image maupun customer satisfaction.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka Corporate image terbentuk oleh sejauh mana
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: perusahaan jasa dapat memberikan service
1. Apakah terdapat pengaruh service quality terbaiknya bagi costomer yang lambat laun akan
terhadap loyalty pada nasabah BRI Unit menciptakan corporate image yang positif. Griffin
Sawojajar? (2009) juga menyatakan bahwa corporate image
2. Apakah terdapat pengaruh service quality berpengaruh signifikan terhadap loyalty
terhadap customer satisfaction BRI Unit pelanggan. Baik customer satisfaction maupun
Sawojajar? corporate image dapat menjadi mediator antara
3. Apakah terdapat pengaruh service quality service quality dan loyalty pada pelanggan.
terhadap corporate image BRI Unit Sementara itu Griffin (2009) juga menyatakan
Sawojajar? bahwa corporate image berpengaruh signifikan
terhadap loyalty pelanggan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa customer satisfaction dan

244
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

corporate image dapat menjadi mediator antara Quality, Customer Satisfaction, Corporate Image,
service quality dan loyalty pada pelanggan. dan Loyalty dengan model sebagai berikut:

KERANGKA KONSEPTUAL
Lovelock (2005) mengungkapkan bahwa di Customer
dalam pemasaran bank Service Quality bank yang Satisfaction (Y1)
sangat baik dan efektif akan meningkatkan H3
H1
kepuasan pada nasabah dan Loyalty nasabah.
Dengan demikian Service Quality harus benar- H5
benar dikelola secara profesional, karena bank Service Loyalty (Y3)
adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa Quality (X1)
yaitu memberikan layanan pada nasabahnya.
Pentingnya Corporate Image bagi sebuah
perusahaan dikarenakan image positif dapat H2 H4
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk Corporate
berkomunikasi dan mencapai tujuan secara Image (Y2)
efektif, sedangkan image negatif sebaliknya.
Image positif dapat digunakan sebagai pelindung
terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau Gambar 1. Model Konseptual Penelitian
METODE PENELITIAN(Calibri 10 Bold, Left, Capslock)
fungsional sedangkan image negatif dapat
Hipotesis Penelitian
memperbesar kesalahan tersebut. Image
(H1) Service quality berpengaruh terhadap
menggambarkan pengalaman dan harapan
customer satisfaction. Berdasarkan teori yang
konsumen atas Service Quality perusahaan
disebutkan oleh Lovelock (2005), dan penelitian
(Sutojo, 2004).
terdahulu oleh Ladhari (2009).
Customer Satisfaction merupakan fokus
(H2) Service quality berpengaruh terhadap
konsep pemasaran dan penyebab dominan dari
corporate image. Berdasarkan teori yang
Loyalty nasabah. Nasabah yang mengalami
disebutkan oleh Tjiptono (2004) dan penelitian
kepuasan dalam bertransaksi dengan perbankan
terdahulu oleh Wang et al., (2003).
akan melakukan transaksi ulang sehingga
(H3) Customer satisfaction berpengaruh
menimbulkan Loyalty, sebaliknya nasabah yang
terhadap loyalty. Berdasarkan teori yang
tidak puas akan meninggalkannya dan beralih
disebutkan oleh Tjiptono (2004), dan penelitian
menjadi nasabah bank pesaing, akibatnya bank
terdahulu oleh Salam et al. (2013).
mengalami penurunan pendapatan (Tjiptono,
(H4) Corporate image berpengaruh terhadap
2004). Kadampully dan Hu (2007) menyatakan
loyalty. Berdasarkan teori yang disebutkan oleh
bahwa untuk mencapai suatu Loyalty maka
Sutojo (2004), dan penelitian terdahulu oleh
dibutuhkan Corporate Image yang kuat. Dalam
Salam et al., (2009).
penelitian Hu et al. (2009) dinyatakan bahwa
(H5) Service quality berpengaruh terhadap
Corporate Image berpengaruh terhadap
loyalty. Berdasarkan teori yang disebutkan oleh
behavioral intentions atau Loyalty. Upaya
Oliver (1997) dan penelitian terdahulu oleh
perbaikan sistem Service Quality, akan jauh lebih
Lupiyoadi dan Hamdani (2006).
efektif bagi keberlangsungan bisnis.
Menurut hasil riset Wharton Business School,
METODE PENELITIAN
upaya perbaikan ini akan menjadikan konsumen
Jenis Penelitian
makin loyal kepada perusahaan (Lupiyoadi dan
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Hamdani, 2006). Service Quality yang rendah
penelitian ini adalah explanatory research yaitu
akan menimbulkan ketidakpuasan pada
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
pelanggan, tidak hanya pelanggan tapi juga
diteliti serta hubungan antara satu variabel
berdampak pada orang lain karena pelanggan
dengan yang lain. Sedangkan karakteristik
yang kecewa akan bercerita kepada orang
penelitian ini bersifat replikasi, sehingga hasil uji
lainnya. Dampaknya, calon pelanggan akan
hipotesis harus didukung oleh penelitian
menjatuhkan pilihannya kepada pesaing
sebelumnya, yang diulang dengan kondisi lain
(Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Berdasarkan
yang kurang lebih sama. Desain penelitian yang
uraian ini maka digambarkan model konsep
digunakan adalah penelitian cross sectional, yaitu
penelitian yaitu dengan menggunakan beberapa
tipe desain penelitian yang berupa pengumpulan
variabel penelitian yang digunakan yakni, Service

245
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

data dari sampel tertentu yang hanya dilakukan diberikan skor 1 sampai 5 Skala Likert (Likert
satu kali (Malhotra, 2004) atau tepatnya single Scale).
cross sectional, dimana kegiatan pengumpulan
data dilakukan dari satu responden untuk satu Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel
waktu saja. Dalam metode Structural Equation Modelling
(SEM) dikenal dua jenis variabel (Wijanto, 2008)
Lokasi Penelitian
yaitu variabel laten yaitu hanya diamati secara
Lokasi penelitian dilakukan di kantor Unit
tidak langsung melalui efeknya pada variabel
Sawojajar PT. Bank Rakyat Indonesia. Pemilihan
teramati (Wijanto, 2008). Dalam hal ini terdapat
lokasi penelitian di Kantor BRI Unit Sawojajar
dua jenis variabel, yaitu variabel eksogen sebagai
karena lokasinya sangat strategis dan merupakan
variabel bebas pada persamaan-persamaan
salah satu pusat perkantoran, perniagaan,
dalam model, serta variabel endogen sebagai
pemukiman, pendidikan, dan disekitarnya
variabel yang terikat pada paling sedikit satu
terdapat bank pesaing seperti BCA, MANDIRI,
persamaan model. Salah satu perbedaan SEM
BNI, BTPN, BTN bahkan KCP BRI Sawojajar
dengan regresi biasa adalah pada variabel bebas
sendiri, sehingga persaingan disini sangat terlihat
pada suatu persamaan bisa menjadi variabel
kompetitif, jadi diharapkan juga responden
terikat pada persamaan lain (Wijanto, 2008).
dalam penelitian ini lebih heterogen.
Pada penelitian ini yang merupakan variabel
Unit Analisis, Populasi, Sampel eksogen adalah Service Quality (X). Sedangkan
Sebagai unit analisis sekaligus responden variabel endogen adalah Customer Satisfaction
adalah nasabah BRI unit Sawojajar. Populasi (Y1), Corporate Image (Y2), dan Loyalty (Y3).
dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang Observed variable (variabel teramati) atau
pernah melakukan transaksi keuangan di BRI variabel terukur adalah variabel yang dapat
unit Sawojajar Kota Malang. Kriteria sampel diukur secara empiris dan sering disebut sebagai
dalam penelitian ini adalah nasabah yang indikator (Wijanto, 2008). Pertanyaan pada
memiliki rekening pribadi bank BRI minimal kuesioner mewakili sebuah variabel teramati.
sudah berjalan 2 tahun atau pernah melakukan Dalam penelitian ini ditetapkan bahwa jumlah
transaksi minimal 6 kali dalam 3 bulan terakhir di variabel sebanyak 4 (empat) dan 14 (empat belas)
BRI unit Sawojajar dan usia responden minimal indikator penelitian. Definisi operasional masing-
20 tahun keatas karena dianggap lebih masing variabel-variabel yaitu:
memahami dalam menjawab pernyataan dalam 1. Variabel Service Quality (X1) yaitu segala
angket. sesuatu yang menitik beratkan pada upaya untuk
Penelitian ini menggunakan probability memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah
sampling yaitu semua objek dalam populasi yang disertai dengan ketepatan dalam
berkesempatan dipilih menjadi sampel. Jenis menyampaikannya sehingga tercipta kesesuaian
probability sampling yang digunakan pada yang seimbang dengan harapan nasabah. Variabel
penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu ini diukur dengan 5 (lima) indikator yaitu:
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan a. Tangibles (X1) yaitu tampilan fasilitas fisik
berdasarkan strata, random atau daerah tetapi seperti gedung, kelengkapan formulir,
didasarkan tujuan tertentu (Arikunto, 2006). peralatan transaksi dan penampilan karyawan.
Sehubungan dengan digunakannya Structural b. Reliability (X2) yaitu kemampuan untuk
Equation Modeling (model persamaan melaksanakan pelayanan yang dijanjikan
struktural), maka Ferdinand (2002) menyatakan secara akurat dan dapat diandalkan.
bahwa bila ukuran sampel terlalu besar maka c. Empathy (X3) yaitu kepedulian dan penyedia
model menjadi sangat sensitif sehingga sulit jasa yang berupa perhatian terhadap
untuk mendapatkan goodness of fit yang baik. kebutuhan dan keinginan nasabah.
Untuk itu disarankan ukuran sampel adalah 5-10 d. Responsiveness (X4) yaitu keinginan dari
kali jumlah variabel manifest (indikator) dari penyedia jasa dalam membantu nasabah dan
keseluruhan variabel laten (Solimun, 2010). memberikan jasa dengan cepat dan tanggap.
Karena dalam penelitian ini jumlah indikator e. Assurance (X5) yaitu jaminan yang diberikan
seluruhnya adalah 14 maka jumlah sampel yang oleh bank kepada nasabah.
digunakan dalam penelitian adalah 14 x 10 = 140.
Pengukuran variabel menggunakan skala Likert 5 2. Customer Satisfaction (Y1) yaitu perasaan
point, di mana masing-masing pertanyaan senang dan kecewa yang merupakan hasil
dari membandingkan kinerja (hasil) yang dia

246
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

rasakan dibandingkan dengan harapannya. Variabel Indikator Item Koefisien Ket.


Variabel ini diukur dengan 3 (tiga) indikator Korelasi
yaitu : Service Tangible X1.1.1 0,656 Valid
Quality (X1.1) X1.1.2 0,762 Valid
a. Happy (Y1.1) yakni perasaan puas dengan
(X1) X1.1.3 0,687 Valid
produk dan layanan karena sesuai dengan apa Reliability X1.2.1 0,858 Valid
yang diharapkannya. (X1.2) X1.2.2 0,766 Valid
b. Pleasant (Y1.2), yakni merasa nyaman X1.2.3 .0,684 Valid
menggunakan produk yang dipakai dan Responsivene X1.3.1 0,809 Valid
ss (X1.3) X1.3.2 0,894 Valid
standarisasi layanan yang ada. X1.3.3 0,757 Valid
c. Joyful (Y1.3) , yakni perasaan senang dengan Empathy X1.4.1 0,798 Valid
semua bentuk layanan yang diterima. (X1.4) X1.4.2 0,798 Valid
X1.4.3 0,661 Valid
Assurance X1.5.1 0,721 Valid
3. Corporate Image (Y2) adalah kesan atau (X1.5) X1.5.2 0,780 Valid
impresi mental atau suatu gambaran dari X1.5.3 0,786 Valid
sebuah perusahaan di mata para khalayaknya Customer Happy (Y1.1) Y1.1. 1 0,773 Valid
yang terbentuk berdasarkan pengetahuan Satisfactio Y1.1.2 0,884 Valid
n (Y1) Y1.1.3 0,817 Valid
serta pengalaman mereka sendiri. Adapun
Pleasant (Y1.2) Y1.2.1 0,894 Valid
indikator untuk mengukur variabel ini adalah: Y1.2.2 0,776 Valid
a. Overal reputation (Y2.1), yakni reputasi Y1.2.3 0,820 Valid
perusahaan secara umum yang dipahami Joyful (Y1.3) Y1.3.1 0,836 Valid
sebagai perusahaan yang dapat dipercaya. Y1.3.2 0,852 Valid
Y1.3.3 0,866 Valid
b. Prestige (Y2.2), yakni kebanggaan nasabah Corporate Overal Y2.1.1 0,830 Valid
karena telah memakai produk dan layanan Image reputation Y2.1.2 0,897 Valid
bank. (Y2) (Y2.1) Y2.1.3 0,867 Valid
c. Brand reputation (Y2.3), adalah penilaian Prestige Y2.2.1 0,820 Valid
(Y2.2) Y2.2.1 0,877 Valid
nasabah terhadap produk dan layanan bank . Y2.2.3 0,851 Valid
Brand Y2.3.1 0,411 Valid
4. Loyalty nasabah (Y3) adalah komitmen reputation Y2.3.2 0,933 Valid
nasabah terhadap suatu bank berdasarkan (Y2.3) Y2.3.3 0,911 Valid
Loyalty Repeat Y3.1.1 0,613 Valid
sikap yang positif dan tercermin dalam
(Y3) Purchase (Y3.1 Y3.1.2 0,689 Valid
pembelian ulang yang konsisten. Indikator dari Y3.1.3 0,726 Valid
variabel Loyalty pelanggan adalah:
Retention (Y3.2) 0,788 Valid
a. Repeat Purchase (Y3.1), yakni kesetiaan dalam (Y3.2) Y3.2.2 0,525 Valid
pembelian produk Y3.2.3 0,581 Valid
b. Retention (Y3.2), merupakan ketahanan Referalls Y3.3.1 0,856 Valid
terhadap pengaruh negatif mengenai (Y3.3), Y3.3.2 0,784 Valid
Y3.3.3 0,744 Valid
perusahaan
c. Referalls (Y3.3), yaitu mereferensikan secara Tabel 1. Hasil uji validitas instrumen penelitian
total eksistensi perusahaan kepada orang
Dari hasil uji coba yang dilakukan, dengan
lain.
bantuan program SPSS versi 17 didapatkan nilai
semua item dari semua indikator pada masing-
Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
masing varibel penelitian lebih besar daripada t
Guna mendapatkan instrumen yang baik, alat
tabel (0,361). Dengan demikian semua item
ukur telah di buat try out (di uji cobakan) terlebih
memenuhi syarat vailiditas sehingga dapat
dahulu pada 30 subjek dengan karakteristik yang
digunakan sebagai instrumen penelitian.
sama dengan subjek penelitian. Dari hasil uji coba
Selain memenuhi syarat validitas, semua
yang dilakukan nilai semua item dari tiap
instrumen varibel penelitian memperoleh nilai
indikator pada masing-masing varibel penelitian
alpha cronbach di atas 0,6 yang berarti
lebih besar daripada t tabel (0,361). Dengan
instrumen memiliki memiliki keandalan untuk
demikian semua item memenuhi syarat vailiditas
digunakan dalam penelitian. Adapun rincian
sehingga dapat digunakan sebagai instrumen
reliabilitas semua varibel penelitian disajikan
penelitian.
pada tabel 4.4 berikut

247
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

Varibel Alpha Keterangan dijelaskan model dalam penelitian ini terbentuk


cronbach bagus.
Service quality (X1) 0,769 Reliabel
Corporate image (Y1) 0,789 Reliabel Model Hasil Pengukuran
Costomer satisfaction (Y2) 0,788 Reliabel Path Coefficients
loyalty (Y3) 0,771 Reliabel Estimate SE CR
service quality - 0.733 0.117 6.28*
Tabel 2. Uji Reliabilitas Variabel >customer
satisfaction
HASIL DAN PEMBAHASAN service quality - 0.733 0.092 7.93*
Hasil Analisis GSCA >corporate image
Berikut akan dijabarkan mengenai hasil analisis service quality - 0.354 0.086 4.11*
>loyalty
Gesca dan interpretasinya
customer 0.256 0.107 2.4*
Model Fit
satisfaction -
FIT 0.564 >loyalty
AFIT 0.557 corporate image - 0.200 0.095 2.12*
>loyalty
GFI 0.998 Tabel 4. Hasil Pengukuran Gesca
SRMR 0.081
NPAR 89 Nilai koefisien jalur dari service quality ke
customer satisfaction sebesar 0.733
Tabel 3. Model Fit Gesca menunjukkan bahwa service quality berpengaruh
positif terhadap costomer satisfaction dan
Model FIT bertujuan untuk melihat pengaruhnya signifikan pada tingkat signifikasi
kesesuaian model yang digunakan dalam 95% (nilai CR < 1.96 dikatakan signifikan pada α =
penelitian dengan teknik GeSCA. FIT 0.05 jika nilai t CR > 1.96). sedangkan hasil nilai
menunjukkan varian total dari semua variabel koefisien jalur service quality terhadap corporate
dengan nilai berkisar antara 0 sampai 1 dan image sebesar 0.733 menunjukkan bahwa service
dapat dijelaskan oleh model tertentu. Semakin quality berpengaruh positif terhadap corporate
besar nilai FIT yang diperoleh maka model yang image, begitu juga dengan service quality
dirumuskan dalam penelitian ini semakin bagus. terhadap loyalty, customer satisfaction terhadap
AFIT atau Adjusted dari FIT hampir sama dengan loyalty , corporate image terhadap loyalty dapat
FIT. Namun model dalam penelitian ini tidak dijelaskan bahwa nilai koefisien pada setiap
hanya melibatkan satu variabel yang hubungan semuanya bernilai positif, sedangkan t
mempengaruhi loyalty nasabah. Semakin banyak hitung untuk masing-masing hubungan antar
varibel yang mempengaruhi maka nilai FIT akan variabel memiliki nilai yang lebih besar dibanding
semakin besar karena proporsi keberagaman t tabel yaitu 1,96 (signifikansi pada 0,05) dan
akan semakin meningkat sehingga untuk tidak ada yang lebih kecil dibanding t tabel 1,96.
menyesuaikan digunakan FIT yang sudah Sehingga bisa dijelaskan semua hipotesis dalam
terkoreksi atau AFIT. penelitian ini diterima.
Nilai FIT berdasarkan tabel diatas adalah
0,564. Hal ini berarti bahwa service quality, Pembahasan Hasil Penelitian
customer satisfaction, corporate image, dan Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk
loyalty nasabah yang dapat dijelaskan oleh menjawab apakah hipotesis yang diajukan dapat
model adalah 56,4%, dengan demikian sisanya diterima atau ditolak dijelaskan sebagai berikut:
53,6% dapat dijelaskan oleh variabel lain. H1 : Berdasarkan tabel path coeffeciennt
Berdasarkan besaran nilai FIT yang diperoleh, antara service quality (X) dan customer
maka dapat dikatakan model sudah cukup baik satisfaction (Y1) memiliki nilai estimasi sebesar
untuk mengkaji fenomena penelitian. Sedangkan 0.913, nilai standart error sebesar 0.023 dan nilai
perolehan nilai AFIT sebesar 0,557 yang berarti critical ratio sebesar 39,58 lebih besar daripada t
bahwa keragaman service quality, customer tabel (1,96). Dengan demikian, ini diterima,
satisfaction, corporate image dan loyalty yang artinya terdapat pengaruh service quality (X)
dapat dijelaskan oleh nasabah adalah sebesar terhadap customer satisfaction (Y1) dengan garis
55,7% dan sisanya 44,3% dapat dijelaskan oleh hubungan yang positif. Hal ini berarti bahwa
varibel lainnya. Dengan demikian, dapat dengan peningkatan service quality (X) akan
meningkatkan customer satisfaction (Y1).

248
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian lainnya yang menjadikan


penelitian yang dilakukan oleh Ladhari (2009) pengaruh Service Quality terhadap Corporate
serta penelitian Saha dan Theigi (2009) yang Image sebagai salah satu hipotesis dari
menjelaskan adanya pengaruh Service Quality keseluruhan penelitiannya. Penelitian-penelitian
yang signifikan terhadap Customer Satisfaction. tersebut diantaranya dilakukan oleh Kang dan
Selain dua penelitian tersebut penelitian ini juga James (2004), Ladhari, Souiden dan Ladhari
mendukung terhadap penelitian-penelitian (2011), Alireza et al. (2011), Aydin dan Ozer
sebelumnya yang sama-sama menjadikan (2004), Gudlaugsson dan Eysteinsson (2012).
hipotesis Service Quality berpengaruh terhadap Peningkatan Corporate Image idealnya selalu
Customer Satisfaction sebagai salah satu dilakukan secara terus menerus melalui
hipotesis dalam keseluruhan penelitiannya, perbaikan Service Quality yang juga terus
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Kang menerus oleh BRI Sawojajar sebagai bagian dari
dan James (2004), Anand dan Selvaraj (2012), BRI secara keseluruhan. Mengingat persaingan
Ladhari et al., (2011), Alireza et al., (2011), yang semakin ketat, menurut Tjiptono (2004 )
Gudlaugsson dan Eysteinsson (2012), serta perusahaan perbankan harus terus menerus
penelitian yang dilakukanoleh Hu dan Huang membangun Corporate Image dan meningkatkan
(2011). nilai perusahaan sehingga perusahaan memiliki
Hasil analsis deskripsi penelitian ini juga reputasi yang baik, karena reputasi perusahaan
menunjukkan bahwa dalam penilaian nasabah merupakan bagian dari konsep Corporate Image
yang menjadi responden penelitian ini, BRI dan bagian dari konsep kualitas total jasa. Salah
Sawojajar Malang sudah cukup baik dalam satu nilai penting Corporate Image bagi sebuah
memberikan layanan dan tentu berimbas pada perusahaan dikarenakan Corporate Image positif
tingkat Customer Satisfaction. Namun demikian dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan
hal ini tidak berarti pihak BRI Sawojajar Malang untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan
merasa tidak perlu lagi meningkatkan Service secara efektif, sedangkan Corporate Image
Quality ditengah persaingan bisnis perbankan negatif sebaliknya. Corporate Image positif dapat
yang ketat. Seperti yang dinyatakan oleh Tjiptono digunakan sebagai pelindung terhadap kesalahan
(2004) bahwa pentingnya layanan pelanggan kecil, kualitas teknis atau fungsional sedangkan
secara lebih matang melalui Service Quality Corporate Image negatif dapat memperbesar
merupakan hal penting yang harus dipikirkan kesalahan tersebut. Corporate Image
oleh perusahaan, karena kini semakin disadari menggambarkan pengalaman dan harapan
bahwa layanan dan Customer Satisfaction konsumen atas kualitas pelayanan perusahaan
merupakan aspek vital dalam rangka bertahan (Sutojo, 2004).
dalam bisnis dan memenangkan persaingan. H3 : Hasil nilai koefesien uji hipotesis ketiga,
H2 : Pengujian hipotesis kedua, berdasarkan diperoleh nilai estimasi sebesar 0.256, nilai
tabel path coeffeciennt diperoleh nilai estimasi standart error sebesar 0.1078 dan nilai critical
sebesar 0.733, nilai standart error sebesar 0,92 ratio sebesar 2,4 lebih besar dari t tabel (1,96).
dan nilai critical ratio sebesar 7,93 yang lebih Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa
besar dari t tabel (1,96). Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh antara customer satisfaction
bahwa terdapat pengaruh service quality (X) (Y1) dengan loyalty nasabah (Y3) dengan
terhadap corporate image (Y`2) dengan hubungan hubungan yang positif. Peningkatan customer
yang berbanding lurus (positif). Bahwa satisfaction akan disertai dengan peningkatan
peningkatan service quality (X) akan loyalty.
meningkatkan corporate image (Y`2). Hasil penelitian ini selaras dengan hasil
Hal ini berarti Service Quality yang baik yang penelitian yang dilakukan oleh Ishaq (2012), Hu
diberikan BRI Sawojajar menjadikan Corporate dan Huang (2011) menemukan Customer
Image BRI juga baik dalam penilaian nasabahnya. Satisfaction berperan penting terhadap Loyalty.
Sejalan dengan penelitian dilakukan oleh Wong Begitu juga dengan hasil penelitian Kang dan
et al., (2003) yang menjelaskan bawah Service James (2004), Alireza et al. (2011), Aydin dan
Quality memiliki peran penting dalam Ozer (2004) yang menjadikan pengaruh Customer
membangun Corporate Image. Begitu juga Satisfaction terhadap Loyalty pada pelanggan
dengan hasil penelitian Wong et al., (2003) sebagai salah satu hipotesis dari keselurahan
bahwa Service Quality memiliki pengaruh model penelitiannya. Dalam hal ini nasabah yang
terhadap Corporate Image. Selain kedua peneliti mengalami kepuasan dalam bertransaksi dengan
tersebut, hasil penelitian ini juga mendukung perbankan akan melakukan transaksi ulang

249
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

sehingga menimbulkan Loyalty, sebaliknya menunjukkan tingkat Loyalty yang baik,


nasabah yang tidak puas akan meninggalkannya peningkatan Service Quality harus terus
dan beralih menjadi nasabah bank pesaing, dilakukan secara konsisten. Di tengah persaingan
akibatnya bank mengalami penurunan bisnis perbankan yang semakin ketat, tentu
pendapatan (Tjiptono, 2004). Dalam konteks kompetitor juga akan terus meningkatkan Service
pemasaran, Fournier dan Mick dalam Bearden Quality. Hal ini jika tidak direspon dengan baik,
(2007) menyebut Customer Satisfaction bukan tidak mungkin Service Quality BRI
merupakan fokus konsep yang menjadi penyebab Sawojajar Malang akan kalah memuaskan dari
dominan dari Loyalty . kompetitor sehingga akan menggerus Loyalty
H4 : Hasil uji hipotesis keempat dengan nasabah yang saat ini sudah cukup baik. Apabila
merujuk pada nilai koefisien diperoleh nilai tingkat Loyalty nasabah menurun berisiko pada
estimasi sebesar 0.200, nilai standart error stagnasi jumlah nasabah bahkan bisa mengalami
sebesar 0.95 dan nilai critical ratio sebesar 2,11 penurunan.
lebih besar daripada t tabel (1,96). Dengan Lupiyoadi dan Hamdani (2006) menjelaskan
demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat bahwa Service Quality yang rendah akan
pengaruh antara corporate image (Y2) dengan menimbulkan ketidakpuasan pada pelanggan,
loyalty Pelanggan (Y3). Bahwa semakin tidak hanya pelanggan tapi juga berdampak pada
meningkat corporate image maka akan orang lain. Karena pelanggan yang kecewa akan
meningkat loyalty. bercerita kepada orang lainnya. Dampaknya,
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa calon pelanggan akan menjatuhkan pilihannya
Corporate Image berpengaruh secara positif kepada pesaing. Penjelasan ini didasarkan pada
terhadap Loyalty dimana semakin baik Corporate riset yang dilakukan oleh Wharton Business
Image akan diikuti oleh Loyalty yang semakin School (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006) yang
baik pula. Hasil penelitian ini mendukung mengungkapkan bahwa upaya perbaikan ini akan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh menjadikan konsumen makin loyal kepada
Kadampully dan Hu (2007) yang menyatakan perusahaan
bahwa untuk mencapai suatu Loyalty maka
dibutuhkan Corporate Image yang kuat. Begitu KESIMPULAN
juga halnya dengan penelitian Hu et al. (2009) Berdasarkan hasil penelitian yang telah
yang menjelaskan bahwa Corporate Image dijelaskan sebelumnya maka dapat ditarik
berpengaruh terhadap Behavioral intentions atau kesimpulan sebagai berikut:
Loyalty. Temuan yang sama juga dapat dilihat 1. Terdapat pengaruh service quality terhadap
dalam penelitian yang dialakukan oleh Salam et customer satisfaction dengan pola hubungan
al. (2013), penelitian Hu dan Huang (2011) serta yang positif. Semakin baik service quality akan
dalam penelitian Ishaq (2012) dan penelitian diikuti oleh meningkatnya customer satisfaction.
yang dilakukan oleh Ayudin dan Ozer (2004). Sehingga dapat disimpulan bahwa service quality
H5 : Hasil uji hipotesis dengan melihat nilai BRI Sawojajar Malang mampu memberikan
koefisen pada tabel sebelumnya, diperoleh nilai kepuasan bagi nasabahnya.
estimasi sebesar 0 354, nilai standart error 2. Terdapat pengaruh service quality terhadap
sebesar 0.086 dan nilai critical ratio sebesar corporate image dengan pola hubungan yang
4,11.lebih besar dari t tabel (1,96). Dengan positif. Semakin baik service quality, maka
demikian, dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh corporate image juga akan meningkat. Dalam
antara service quality (X) terhadap loyalty (Y3) konteks penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
dengan hubungan yang berbanding lurus. Hal ini service quality yang baik dari BRI Sawojajar
berarti bahwa peningkatan service quality (X) Malang menjadikan image BRI juga dinilai baik
akan meningkatkan loyalty (Y3). oleh nasabahnya.
Hasil uji hipotesis tersebut mengafirmasi 3. Customer satisfaction berpengaruh terhadap
temuan penelitian-penelitian sebelumnya yang loyalty nasabah dengan pola hubungan yang
menjadi rujukan dalam penelitian ini seperti hasil positif. Customer satisfaction yang semakin
penelitian yang dilakukan oleh Souiden dan meningkat diikuti oleh tingkat loyalty yang juga
Ladhari (2011), Ishaq (2012), Gudlaugsson dan meningkat. Hal ini berarti bahwa nasabah
Eysteinsson (2012). memiliki tingkat kepuasan yang baik terhadap
Meskipun dalam penelitian ini menunjukkan BRI Sawojajar Malang diikuti oleh peningkatan
Service Quality yang diberikan oleh BRI terhadap loyalty nasabah terhadap BRI itu sendiri.
nasabah sudah baik dan nasabah pun juga sudah

250
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

4. Terdapat pengaruh corporate image terhadap dilakukan demi mengoptimalkan customer


loyalty nasabah dengan pola hubungan yang satisfaction yang akan berimbas pada
positif. Semakin baik penilain corporate image corporate image yang baik di mata pelanggan
diikuti oleh tingkat loyalty pelanggan yang mengingat persaingan bisnis perbankan yang
semakin baik pula. Hal ini berarti bahwa citra BRI juga semakin ketat yang pada saat ini.
Sawojajar Malang yang dalam penilaian nasabah
sudah baik menjadikan nasabah semakin loyal DAFTAR PUSTAKA
untuk selalu bertransaksi di BRI. [1]. Oliver, R. 1997. “Whence consumer loyalty?”,
5. Terdapat pengaruh service quality terhadap J Marketing : Vol. 63, pp. 33-44.
loyalty nasabah dengan pola hubungan yang
positif. Semakin baik service yang diberikan [2]. Ferdinand , A. 2002. Structural Equation
diikuti oleh tingkat loyalty pelanggan yang juga Modelling dalam Penelitian Manajemen.
meningkat. Dengan demikian, nasabah Semarang: Badan Penerbit Universitas
menganggap service quality yang diberikan BRI Diponegoro.
Sawojajar Malang secara keseluruhan sudah baik
sehingga tingkat loyalty nasabah terhadap BRI [3]. Wang Hing-P Y, Hui L V. 2003. The
juga semakin baik. antecedents of service quality and product
quality and their influences on bank reputation: J
SARAN evidence from the banking industry in China.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 2003 : Vol. 13 Iss 1 pp. 72 – 83.
diuraikan sebelumnya, maka diajukan saran yang
bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan [4]. Yonggui Wang Hing-P. LoYer V. Hui, 2003.
yang relevan untuk penelitian-penelitian The antecedents of service quality and product
selanjutnya terutama penelitian dengan tema quality and their influences on bank reputation:
yang sama. Selain itu, hasil penelitian ini dapat evidence from the banking industry in China. An
dimafaatkan secara praktis bagi pihak-pihat International Journal, Vol. 13 Iss 1 pp. 72 – 83.
terkait terutama BRI Sawojajar Malang untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan [5]. Malhotra, N & Mukherjee, A. 2004. The
evaluasi. Beberapa saran kongkrit untuk relative influence of organisational commitment
penelitian selanjutnya sebagai berikut: and job-satisfaction on service quality of
1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya customer-contact employees in banking call
apabila menggunakan varibel yang sama agar centres' Journal of services marketing, vol 18, no.
tidak hanya melakukan penelitian pada satu 3, pp. 162-174.
lokasi saja, sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisasikan secara lebih luas. [6]. Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra
2. Penelitan dengan dua lokasi penelitian Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia Pusta. p.2.
sebaiknya juga dilakukan pada bank yang
berbeda sehingga data penelitian lebih [7]. Kang GD, James J. 2004. Service quality
memiliki keragaman dan dapat mengksplorasi dimensions: an examination of Gro¨nroos’s
perbedaan masing-masing bank dalam satu service quality model. Managing Service quality.
konteks penelitian. Volume 14 · Number 4 .pp. 266–277.
3. Penelitian selanjutnya juga disarankan agar
mengembangkan konsep dengan menambah [8]. Tjiptono, Fandy. 2004. Brand Management
variabel lain sehingga hasil penelitian yang and Strategy. Yogyakarta: Andi.
ditemukan juga semakin beragam.
4. Selain itu, hasil penelitian ini dapat [9]. Kotler. P. and Armstrong, G. 2005.
dimanfaatkan secara praktis bagi pihak-pihak Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 1.
terkait terutama BRI Sawojajar Malang untuk Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: PT Indeks
dijadikan bahan pertimbangan dalam Kelompok Gramedia. P.364.
melakukan evaluasi. Meskipun service quality
bisa dikatakan baik yang diikuti oleh loyalty [10]. Lovelock, C . 2005. Manajemen Pemasaran
nasabah yang sudah baik juga, namun Jasa. Terjemahan oleh Dian Wuland ari. Edisi
disarankan untuk terus mempertahankan ketujuh. Jakarta : Erlangga. p.51.
tingkat loyalty nasabah, perbaikan demi
perbaikan dalam service quality harus terus

251
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)

[11]. Serkan Aydin and Gökhan Özer. 2005. The Managing Service quality Vol. 19 No. 3, pp. 350-
analysis of antecedents of customer loyalty in the 372.
Turkish mobile telecommunication market.
European Journal of Marketing, Vol. 39 Iss 7/8 [23]. Hu, Huang. 2011. Effects of Service quality,
pp. 910 – 925. Innovation and Corporate Image on Customer’s
Satisfaction and Loyalty of Air Cargo Terminal. J
[12]. Gramer dan Brown. 2006. Loyalitas Operations Research.: Vol.8, No. 4, 3647.
Pelanggan sebagai Strategi Bersaing. Erlangga:
Jakarta. p.27. [24]. Alireza, F., Ali K., and Aram F. 2011. How
Quality, Value, Image, and Satisfaction Create
[13]. Lupiyoadi, R. and Hamdani, A. 2006. Loyalty at an Iran Telecom. International Journal
Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba of Business and Management Vol. 6, No. 8.
Empat.

[14]. Kotler, P. and Keller, K. L. 2006. Marketing [25]. Solimun. 2012. Pemodelan
Management. Twelfth Edition, New Jersey : Struktural:Generalized Structured Component
Pearson Education. P.281. Analysis (GSCA), Malang : Makalah disampaikan
pada Diklat Aplikasi Statistika Multivariate di
[15]. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta. [26]. Anand , S. V. and Selvaraj, M. 2012. The
Impact of Service quality on Customer
[16]. Soeling, Pantius D. 2007. Pertumbuhan satisfaction and Loyalty in Indian Banking Sector:
Bisnis dan Tanggung jawab sosial perusahaan. J An Empirical Study through SERVPERF. Int. J.
Ilmu Administrasi dan Organisasi Bisnis & Manag. Bus. Res., 2 (2), 151-163.
Birokrasi: Vol. 15.
[27]. Ishaq, M .I. 2012. Perceived value, service
[17]. Bearden, William O., Thomas N. Ingram, dan quality, corporate image and customer loyalty:
Raymond W. LaForge. 2007. Marketing Priniples empirical assessment from pakistan. Serbian
and Perspectives, Fourth Edition. New York: journal of management 7 (1) 25 – 36.
McGraw_hill/Irwin.
[28]. Gudlaugsson, T. and Eysteinsson, F. 2012.
[18]. Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural The relationship between service quality and
Equation Modeling dengan LISREL 8.8 Konsep dan loyalty in higher education. The European
Tutorial. Yogyakarta : Graha Ilmu. Institute of Retailing and Services Studies. July 9-
1 2, 2012.
[19]. Ladhari, R.. 2009. Service quality, emotional
satisfaction, and behavioural intentions. [29]. Salam Abd, Eman M, Ayman, El-Nahas T.
Managing Service quality: An International 2013. “The impact of corporate image and
Journal.: Vol. 19 Iss 3 pp. 308 – 331. reputation on service quality, customer
satisfaction and customer loyalty:testing the
[20]. Griffin. 2009. Customer Loyalty: mediating role.Case analysis in an international
Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan service company. The Business and Management
Pelanggan. Alih bahasa: Dr Dwi Kartini Yahya. review.Vol.3 No.2.
Jakarta: Erlangga.

[21]. Ladhari, R. 2009. Service quality, emotional


satisfaction, and behavioural intentions.
Managing Service quality: An International
Journal, Vol. 19 Iss 3 pp. 308 – 331.

[22]. Gour C. Saha and Theingi. 2009. Service


quality, satisfaction, and behavioural intentions
A study of low-cost airline carriers in Thailand .

252

Anda mungkin juga menyukai