Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh service quality terhadap loyalty, service quality terhadap
customer satisfaction, service quality terhadap corporate image, customer satisfaction terhadap loyalty, dan corporate
image terhadap loyalty pada nasabah. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan
sebab-akibat antar satu variabel dengan variable lainnya. Metode analisa pada penelitian ini adalah Generalized
Structured Component Analysis (GSCA), dilanjutkan dengan pengujian hipotesis guna mengetahui pengaruh terhadap
variabel-variabel yang sudah ditentukan. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 140 nasabah yang bertransaksi di BRI
Unit Sawojajar. Teknik yang digunakan adalah dengan memberikan angket ke responden. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa: 1) service quality berpengaruh positif dan signifiikan terhadap customer satisfaction, 2) service
quality berpengaruh positif dan signifiikan terhadap corporate image, 3) customer satisfaction berpengaruh positif dan
signifiikan terhadap loyalty nasabah, 4) corporate image berpengaruh positif dan signifiikan terhadap loyalty nasabah,
5) service quality berpengaruh positif dan signifiikan terhadap loyalty nasabah.
Abstract
The purpose of this research was to invistigate the effect of service quality on customer loyalty, service quality on
customer satisfaction, service quality on corporate image, customer satisfaction on customer loyalty ,and customer
loyalty on corporate image. This research is an explanatory research which aims to analyze the cause-effect among one
variable with another. The method of analysis in this research is Generalized Structured Component Analysis (GSCA),
followed by hypothesis testing to determine significant effect on that variables have been determined. The number of
that samples were 140 customers who were transacting in BRI Sawojajar. The technique used is to provide a
questionnaire to respondents. The result of this research showed that: 1) service quality has positive and significant
effect on customer satisfaction, 2) service quality has positive and significant effect on corporate image, 3) customer
satisfaction has positive and significant effect on custumer’s loyalty, 4) corporate image has positive and significant
effect on custumer’s loyalty, 5) service quality has positive and significant effect on custumer’s loyalty.
243
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
jasa ini pada saat membutuhkannya walaupun 4. Apakah terdapat pengaruh customer
terdapat alternatif produk yang lain. satisfaction terhadap loyalty nasabah BRI
Selain berpengaruh terhadap customer Unit Sawojajar?
satisfaction, service quality juga berperan penting 5. Apakah terdapat pengaruh corporate image
dalam membangun corporate image. Service BRI Unit Sawojajar terhadap loyalty
quality yang di sediakan oleh penyedia jasa nasabah?
kemudian di terima baik oleh konsumen,
berpengaruh dalam menciptakan corporate TINJAUAN PUSTAKA
image. Service quality yang yang baik perlahan- Peranan service quality sangat sentral dalam
lahan akan berimbas pada image yang baik pula menentukan keberhasilan perusahaan terutama
pada suatu perusahaan. Griffin (2009) ditengah tingkat persaingan yang semakin tinggi
mengungkapkan bahwa corporate image antar perusahaan perbankan saat ini. Kotler
berpengaruh signifikan terhadap loyalty (2005) menyebutkan bahwa semakin tinggi
pelanggan. Dalam hal ini customer satisfaction tingkat persaingan, pelanggan akan menghadapi
maupun corporate image dapat menjadi lebih banyak alternatif produk, harga dan kualitas
mediator antara service quality dan loyalty pada yang bervariasi, sehingga pelanggan akan selalu
pelanggan. mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari
Salah satu bank yang mengalami beberapa produk. Konsep dari service quality,
pertumbuhan bisnis yang cukup signifikan saat ini customer satisfaction dan loyalty saling
adalah PT. Bank Rakyat Indonesia. BRI sampai berhubungan satu dengan yang lain. Secara
saat ini telah berdiri selama 119 tahun yaitu teoritis, dalam prosesnya dapat memberikan
didirikan sejak 16 Desember 1946, kini tercatat acuan pada penelitian ini, dimana service quality
sebagai BUMN list company 2014, best domestic mempengaruhi loyalty baik secara langsung
bank, serta berhasil mendapatkan laba bersih maupun mempengaruhi loyalty secara tidak
diatas 11.7 triliun (www.bri.co.id/news/180). langsung melalui customer satisfaction. Service
Namun berdasarkan survei tingkat customer quality merupakan kunci utama untuk
satisfaction dan loyalty nasabah perbankan untuk meningkatkan customer satisfaction yang pada
segmen consumer banking, BRI berada dibawah akhirnya berujung pada loyalty nasabah.
bank yang lain. Oleh sebab itu BRI berusaha Pentingnya image bagi sebuah perusahaan
mengadakan beberapa perbaikan diantaranya dikarenakan image positif dapat memberikan
dengan menjadikan Unit Sawojajar sebagai salah kemudahan bagi perusahaan untuk
satu unit percontohan di kota Malang, dengan berkomunikasi dan mencapai tujuan secara
memberikan service prima bagi nasabah sehingga efektif, sedangkan image negatif sebaliknya.
memberikan kepuasan yang berimbas positif Image positif dapat digunakan sebagai pelindung
terhadap corporate image dan loyalty yang pada terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau
akhirnya meningkatkan performa perusahaan fungsional sedangkan image negatif dapat
yang ditandai dengan meningkatnya profit memperbesar kesalahan tersebut. Berdasarkan
perusahaan. penelitian yang dilakukan oleh Kang dan James
Pada penelitian ini akan mengkaji bagaimana (2004) yang melibatkan 464 pengguna telepon
variabel service quality melalui variabel mediator seluler di Korea membuktikan bahwa service
customer satisfaction dan corporate image dalam quality memiliki pengaruh signifikan terhadap
membangun loyalty nasabah pada BRI unit. corporate image maupun customer satisfaction.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka Corporate image terbentuk oleh sejauh mana
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: perusahaan jasa dapat memberikan service
1. Apakah terdapat pengaruh service quality terbaiknya bagi costomer yang lambat laun akan
terhadap loyalty pada nasabah BRI Unit menciptakan corporate image yang positif. Griffin
Sawojajar? (2009) juga menyatakan bahwa corporate image
2. Apakah terdapat pengaruh service quality berpengaruh signifikan terhadap loyalty
terhadap customer satisfaction BRI Unit pelanggan. Baik customer satisfaction maupun
Sawojajar? corporate image dapat menjadi mediator antara
3. Apakah terdapat pengaruh service quality service quality dan loyalty pada pelanggan.
terhadap corporate image BRI Unit Sementara itu Griffin (2009) juga menyatakan
Sawojajar? bahwa corporate image berpengaruh signifikan
terhadap loyalty pelanggan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa customer satisfaction dan
244
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
corporate image dapat menjadi mediator antara Quality, Customer Satisfaction, Corporate Image,
service quality dan loyalty pada pelanggan. dan Loyalty dengan model sebagai berikut:
KERANGKA KONSEPTUAL
Lovelock (2005) mengungkapkan bahwa di Customer
dalam pemasaran bank Service Quality bank yang Satisfaction (Y1)
sangat baik dan efektif akan meningkatkan H3
H1
kepuasan pada nasabah dan Loyalty nasabah.
Dengan demikian Service Quality harus benar- H5
benar dikelola secara profesional, karena bank Service Loyalty (Y3)
adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa Quality (X1)
yaitu memberikan layanan pada nasabahnya.
Pentingnya Corporate Image bagi sebuah
perusahaan dikarenakan image positif dapat H2 H4
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk Corporate
berkomunikasi dan mencapai tujuan secara Image (Y2)
efektif, sedangkan image negatif sebaliknya.
Image positif dapat digunakan sebagai pelindung
terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau Gambar 1. Model Konseptual Penelitian
METODE PENELITIAN(Calibri 10 Bold, Left, Capslock)
fungsional sedangkan image negatif dapat
Hipotesis Penelitian
memperbesar kesalahan tersebut. Image
(H1) Service quality berpengaruh terhadap
menggambarkan pengalaman dan harapan
customer satisfaction. Berdasarkan teori yang
konsumen atas Service Quality perusahaan
disebutkan oleh Lovelock (2005), dan penelitian
(Sutojo, 2004).
terdahulu oleh Ladhari (2009).
Customer Satisfaction merupakan fokus
(H2) Service quality berpengaruh terhadap
konsep pemasaran dan penyebab dominan dari
corporate image. Berdasarkan teori yang
Loyalty nasabah. Nasabah yang mengalami
disebutkan oleh Tjiptono (2004) dan penelitian
kepuasan dalam bertransaksi dengan perbankan
terdahulu oleh Wang et al., (2003).
akan melakukan transaksi ulang sehingga
(H3) Customer satisfaction berpengaruh
menimbulkan Loyalty, sebaliknya nasabah yang
terhadap loyalty. Berdasarkan teori yang
tidak puas akan meninggalkannya dan beralih
disebutkan oleh Tjiptono (2004), dan penelitian
menjadi nasabah bank pesaing, akibatnya bank
terdahulu oleh Salam et al. (2013).
mengalami penurunan pendapatan (Tjiptono,
(H4) Corporate image berpengaruh terhadap
2004). Kadampully dan Hu (2007) menyatakan
loyalty. Berdasarkan teori yang disebutkan oleh
bahwa untuk mencapai suatu Loyalty maka
Sutojo (2004), dan penelitian terdahulu oleh
dibutuhkan Corporate Image yang kuat. Dalam
Salam et al., (2009).
penelitian Hu et al. (2009) dinyatakan bahwa
(H5) Service quality berpengaruh terhadap
Corporate Image berpengaruh terhadap
loyalty. Berdasarkan teori yang disebutkan oleh
behavioral intentions atau Loyalty. Upaya
Oliver (1997) dan penelitian terdahulu oleh
perbaikan sistem Service Quality, akan jauh lebih
Lupiyoadi dan Hamdani (2006).
efektif bagi keberlangsungan bisnis.
Menurut hasil riset Wharton Business School,
METODE PENELITIAN
upaya perbaikan ini akan menjadikan konsumen
Jenis Penelitian
makin loyal kepada perusahaan (Lupiyoadi dan
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Hamdani, 2006). Service Quality yang rendah
penelitian ini adalah explanatory research yaitu
akan menimbulkan ketidakpuasan pada
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
pelanggan, tidak hanya pelanggan tapi juga
diteliti serta hubungan antara satu variabel
berdampak pada orang lain karena pelanggan
dengan yang lain. Sedangkan karakteristik
yang kecewa akan bercerita kepada orang
penelitian ini bersifat replikasi, sehingga hasil uji
lainnya. Dampaknya, calon pelanggan akan
hipotesis harus didukung oleh penelitian
menjatuhkan pilihannya kepada pesaing
sebelumnya, yang diulang dengan kondisi lain
(Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Berdasarkan
yang kurang lebih sama. Desain penelitian yang
uraian ini maka digambarkan model konsep
digunakan adalah penelitian cross sectional, yaitu
penelitian yaitu dengan menggunakan beberapa
tipe desain penelitian yang berupa pengumpulan
variabel penelitian yang digunakan yakni, Service
245
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
data dari sampel tertentu yang hanya dilakukan diberikan skor 1 sampai 5 Skala Likert (Likert
satu kali (Malhotra, 2004) atau tepatnya single Scale).
cross sectional, dimana kegiatan pengumpulan
data dilakukan dari satu responden untuk satu Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel
waktu saja. Dalam metode Structural Equation Modelling
(SEM) dikenal dua jenis variabel (Wijanto, 2008)
Lokasi Penelitian
yaitu variabel laten yaitu hanya diamati secara
Lokasi penelitian dilakukan di kantor Unit
tidak langsung melalui efeknya pada variabel
Sawojajar PT. Bank Rakyat Indonesia. Pemilihan
teramati (Wijanto, 2008). Dalam hal ini terdapat
lokasi penelitian di Kantor BRI Unit Sawojajar
dua jenis variabel, yaitu variabel eksogen sebagai
karena lokasinya sangat strategis dan merupakan
variabel bebas pada persamaan-persamaan
salah satu pusat perkantoran, perniagaan,
dalam model, serta variabel endogen sebagai
pemukiman, pendidikan, dan disekitarnya
variabel yang terikat pada paling sedikit satu
terdapat bank pesaing seperti BCA, MANDIRI,
persamaan model. Salah satu perbedaan SEM
BNI, BTPN, BTN bahkan KCP BRI Sawojajar
dengan regresi biasa adalah pada variabel bebas
sendiri, sehingga persaingan disini sangat terlihat
pada suatu persamaan bisa menjadi variabel
kompetitif, jadi diharapkan juga responden
terikat pada persamaan lain (Wijanto, 2008).
dalam penelitian ini lebih heterogen.
Pada penelitian ini yang merupakan variabel
Unit Analisis, Populasi, Sampel eksogen adalah Service Quality (X). Sedangkan
Sebagai unit analisis sekaligus responden variabel endogen adalah Customer Satisfaction
adalah nasabah BRI unit Sawojajar. Populasi (Y1), Corporate Image (Y2), dan Loyalty (Y3).
dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang Observed variable (variabel teramati) atau
pernah melakukan transaksi keuangan di BRI variabel terukur adalah variabel yang dapat
unit Sawojajar Kota Malang. Kriteria sampel diukur secara empiris dan sering disebut sebagai
dalam penelitian ini adalah nasabah yang indikator (Wijanto, 2008). Pertanyaan pada
memiliki rekening pribadi bank BRI minimal kuesioner mewakili sebuah variabel teramati.
sudah berjalan 2 tahun atau pernah melakukan Dalam penelitian ini ditetapkan bahwa jumlah
transaksi minimal 6 kali dalam 3 bulan terakhir di variabel sebanyak 4 (empat) dan 14 (empat belas)
BRI unit Sawojajar dan usia responden minimal indikator penelitian. Definisi operasional masing-
20 tahun keatas karena dianggap lebih masing variabel-variabel yaitu:
memahami dalam menjawab pernyataan dalam 1. Variabel Service Quality (X1) yaitu segala
angket. sesuatu yang menitik beratkan pada upaya untuk
Penelitian ini menggunakan probability memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah
sampling yaitu semua objek dalam populasi yang disertai dengan ketepatan dalam
berkesempatan dipilih menjadi sampel. Jenis menyampaikannya sehingga tercipta kesesuaian
probability sampling yang digunakan pada yang seimbang dengan harapan nasabah. Variabel
penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu ini diukur dengan 5 (lima) indikator yaitu:
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan a. Tangibles (X1) yaitu tampilan fasilitas fisik
berdasarkan strata, random atau daerah tetapi seperti gedung, kelengkapan formulir,
didasarkan tujuan tertentu (Arikunto, 2006). peralatan transaksi dan penampilan karyawan.
Sehubungan dengan digunakannya Structural b. Reliability (X2) yaitu kemampuan untuk
Equation Modeling (model persamaan melaksanakan pelayanan yang dijanjikan
struktural), maka Ferdinand (2002) menyatakan secara akurat dan dapat diandalkan.
bahwa bila ukuran sampel terlalu besar maka c. Empathy (X3) yaitu kepedulian dan penyedia
model menjadi sangat sensitif sehingga sulit jasa yang berupa perhatian terhadap
untuk mendapatkan goodness of fit yang baik. kebutuhan dan keinginan nasabah.
Untuk itu disarankan ukuran sampel adalah 5-10 d. Responsiveness (X4) yaitu keinginan dari
kali jumlah variabel manifest (indikator) dari penyedia jasa dalam membantu nasabah dan
keseluruhan variabel laten (Solimun, 2010). memberikan jasa dengan cepat dan tanggap.
Karena dalam penelitian ini jumlah indikator e. Assurance (X5) yaitu jaminan yang diberikan
seluruhnya adalah 14 maka jumlah sampel yang oleh bank kepada nasabah.
digunakan dalam penelitian adalah 14 x 10 = 140.
Pengukuran variabel menggunakan skala Likert 5 2. Customer Satisfaction (Y1) yaitu perasaan
point, di mana masing-masing pertanyaan senang dan kecewa yang merupakan hasil
dari membandingkan kinerja (hasil) yang dia
246
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
247
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
248
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
249
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
250
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
251
Pengaruh Service Quality, Customer Satisfaction, dan Corporate Image (Sari, et al.)
[11]. Serkan Aydin and Gökhan Özer. 2005. The Managing Service quality Vol. 19 No. 3, pp. 350-
analysis of antecedents of customer loyalty in the 372.
Turkish mobile telecommunication market.
European Journal of Marketing, Vol. 39 Iss 7/8 [23]. Hu, Huang. 2011. Effects of Service quality,
pp. 910 – 925. Innovation and Corporate Image on Customer’s
Satisfaction and Loyalty of Air Cargo Terminal. J
[12]. Gramer dan Brown. 2006. Loyalitas Operations Research.: Vol.8, No. 4, 3647.
Pelanggan sebagai Strategi Bersaing. Erlangga:
Jakarta. p.27. [24]. Alireza, F., Ali K., and Aram F. 2011. How
Quality, Value, Image, and Satisfaction Create
[13]. Lupiyoadi, R. and Hamdani, A. 2006. Loyalty at an Iran Telecom. International Journal
Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba of Business and Management Vol. 6, No. 8.
Empat.
[14]. Kotler, P. and Keller, K. L. 2006. Marketing [25]. Solimun. 2012. Pemodelan
Management. Twelfth Edition, New Jersey : Struktural:Generalized Structured Component
Pearson Education. P.281. Analysis (GSCA), Malang : Makalah disampaikan
pada Diklat Aplikasi Statistika Multivariate di
[15]. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta. [26]. Anand , S. V. and Selvaraj, M. 2012. The
Impact of Service quality on Customer
[16]. Soeling, Pantius D. 2007. Pertumbuhan satisfaction and Loyalty in Indian Banking Sector:
Bisnis dan Tanggung jawab sosial perusahaan. J An Empirical Study through SERVPERF. Int. J.
Ilmu Administrasi dan Organisasi Bisnis & Manag. Bus. Res., 2 (2), 151-163.
Birokrasi: Vol. 15.
[27]. Ishaq, M .I. 2012. Perceived value, service
[17]. Bearden, William O., Thomas N. Ingram, dan quality, corporate image and customer loyalty:
Raymond W. LaForge. 2007. Marketing Priniples empirical assessment from pakistan. Serbian
and Perspectives, Fourth Edition. New York: journal of management 7 (1) 25 – 36.
McGraw_hill/Irwin.
[28]. Gudlaugsson, T. and Eysteinsson, F. 2012.
[18]. Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural The relationship between service quality and
Equation Modeling dengan LISREL 8.8 Konsep dan loyalty in higher education. The European
Tutorial. Yogyakarta : Graha Ilmu. Institute of Retailing and Services Studies. July 9-
1 2, 2012.
[19]. Ladhari, R.. 2009. Service quality, emotional
satisfaction, and behavioural intentions. [29]. Salam Abd, Eman M, Ayman, El-Nahas T.
Managing Service quality: An International 2013. “The impact of corporate image and
Journal.: Vol. 19 Iss 3 pp. 308 – 331. reputation on service quality, customer
satisfaction and customer loyalty:testing the
[20]. Griffin. 2009. Customer Loyalty: mediating role.Case analysis in an international
Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan service company. The Business and Management
Pelanggan. Alih bahasa: Dr Dwi Kartini Yahya. review.Vol.3 No.2.
Jakarta: Erlangga.
252