Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

DOSEN PENGAMPU : SADLI SYAM, S.KM.,M.Kes

OLEH:
NUR VAEGA ULFIANA F. LAPU

P 101 17 240

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi Kesehatan Rumah Sakit atau disingkat PKRS adalah proses
memberdayakan Pasien, keluarga Pasien, sumber daya manusia Rumah Sakit,
pengunjung Rumah Sakit, dan masyarakat sekitar Rumah Sakit untuk berperan
serta aktif dalam proses asuhan untuk mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju pencapaian
derajat kesehatan yang optimal.
Pada akhir tahun 2019 muncul wabah yang berasal dari Kota Wuhan,
Cina. Wabah ini berasal dari virus corona. COVID-19, nama resmi yang
ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) telah melumpuhkan
hampir semua lini kehidupan. Mulai dari ekonomi, pariwisata hingga
kehidupan sosial kita.
Indonesia yang pada awalnya mengklaim bebas dari virus corona,
akhirnya resmi dinyatakan terdampak virus tersebut pada 2 Maret lalu.Virus
Corona diyakini dapat menular melalui bersin dan batuk dari mereka yang
terkena virus tersebut. Percikan liur atau lendir dari bersin dan batuk dapat
menempel pada benda-benda mati yang kemudian dapat bersentuhan dengan
kita. Oleh karena itu, menyentuh wajah yang terkontaminasi patogen dapat
menyebabkan risiko seseorang terkena virus meningkat.
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah
paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus
yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2020).
Kejadian luar biasa oleh Coronavirus bukanlah merupakan kejadian
yang pertama kali. Tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS)
disebakan oleh SARS-coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East
respiratory syndrome (MERS) tahun 2012 disebabkan oleh MERS-
Coronavirus (MERS- CoV) dengan total akumulatif kasus sekitar 10.000
(1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS). Mortalitas akibat SARS
sekitar 10% sedangkan MERS lebih tinggi yaitu sekitar 40% (Lam, Muravez
and Boyce, 2015).
Dalam menerapkan promosi kesehatan di rumah sakit di perlukannya
program dalam penangan wabah covid-19. Hal ini dilakukan untuk
pencegahan penularan virus vovid-19. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu :
1. Penyemptotan disinfektan ditempat ibadah (Pada tanggal 20 sampai 25
April)
a. Pengarahan cara penyemprotan disinfektan oleh pihak dinas kesehatan
parigi moutong
b. Membuat surat edaran pemberitahuan penyemprotan disinfektan di
masjid
c. Melakukan penyemprotan disinfektan di masjid
2. Penyebaran Poster offline/online (Pada tanggal 27 April dan 3 Mei)
a. Mendesign poster terkait COVID-19 (Penularan dan Pencegahan).
b. Menyebarkan poster secara offline
c. Menyebarkan poster melalui sosial media (Facebook)
B. Gambaran Singkat Lokasi
a. Keadaan Geografis
Kelurahan kampal merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Wilayah
kelurahan kampal mempunyai luas 4.140 Ha. Dengan jumlah penduduk
3.730 jiwa dengan jumlah RW sebanyak 4 dan RT sebanyak 11. Adapun
batas-batas wilayah Kelurahan Kampal yaitu sebalah utara berbatasan
dengan Desa Bambalemo, sebelah timur berbatasan dengan Teluk Tomini,
sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Masigi dan Bantaya dan
sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Masigi dan Desa Baliara.
b. Kependudukan
Jumlah penduduk sebasar 3.730 dengan jumlah jenis kelamin laki
laki 1.893 jiwa dan perempuan 1.837 jiwa dari jumlah penduduk tersebut
yang lebih banyak pada kategori usia produktif.
c. Tingkat pendidikan’
Tingkat pendidikan masyarakat di kelurahan kampal terbesar ialah
SMA/sederajat dengan jumlah 315 Jika dilihat dari tingkat pendidikan,
adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan terutama
pendidikan wajib 9 tahun. Walaupun SLTA menjadi tingkat pertama,
namun juga begitu banyak pendidikan Sarjana.
d. Pekerjaan
Mata pencaharian masyarakat di kelurahan kampal terdiri dari
PNS, TNI/Polri, Swasta/BUMN, wiraswasta, buruh tani, nelayan
pensiunan, dan lainnya. Sedangkan untuk pengangguran berjumlah 78
orang.
e. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasaran di kelurahan kampal terdiri dari sarana
kesehatan yakni ploklinik. Untuk sarana pendidikan yakni gedung PAUD,
TK, dan SD. Untuk sarana tempat ibadah yakni masjid. Kemudian sarana
transportasi yakni jalan desa, jalan provinsi, tambatan perahu, dan perahu
motor. Untuk sarana air bersih yakni hidran umum, sumur gali, dan sumur
pompa. Sedangkan untuk sarana sanitasi dan irigasi yakni MCK umum,
jamban keluarga, saluran drainase, dan saluran irigasi
BAB II

PROGRAM KERJA DAN PELAKSANAAN

A. Program Kerja dan Tahapan Kegiatan

Penyemprotan disinfektan
di tempat ibadah
Waktu Pelaksanaan Program/Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Tanggal 20-25 April Penyemprotan 1. Pengarahan cara
2020
disinfektan di tempat penyemprotan
ibadah disinfektan oleh pihak
dinas kesehatan
2. Pembuatan surat edaran
pemberitahuan tentang
penyemprotan
disinfektan di masjid
3. Menyiapkan APD serta
alat dan bahan disinfektan
4. Melakukan penyemprotan
di setiap tempat ibadah

Penyebaran Poster Online


Waktu Pelaksanaan Program/Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Tanggal 26 April-3 Mei Penyebaran 1. Design Poster
2020
Poster Online 2. Penyebaran Poster di social
Media

3. Penyebaran poster secara


offline
B. Deskripsi Kegiatan
1. Kegiatan penyemprotan disinfektan di tempat ibadah

Tahapan pertama pada tanggal 20 april 2020 kegiatan yang dilakukan


yaitu memberikan surat kepada dinas kesehatan parigi moutong sekaligus
pengarahan tentang cara penyemprotan disinfektan yang baik dan benar
sesuai prosedur yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan RI.

Tahanapn kedua pada tanggal 21 april 2020 yakni membuat surat


edaran lurah mengenai pemberitahuan bahwa akan ada pelaksanaan
penyemprotan disinfektan di setiap masjid yang berada di kelurahan
kamapal. Surat edaran tersebut diberikan pada masing-masing imam
masjid dan kemudian disampaikan oleh imam masjid.
Tahap berikutnya pada tanggal 23 menyiapkan APD serta alat dan
bahan untuk penyemptotan disinfektan. APD serta alat dan bahan tersebut
di sediakan langsung oleh dinas kesehatan parigi moutong berupa baju
APD, tablet disinfektan, dan sprayer atau tangkit semprot.

Pada tanggal 23-25 membuat cairan disinfektan dengan tablet yakni


untuk satu liter air tablet yang diberikan sebanyak satu tablet. Pada
kegiatan pemyemprotan ini air yang dimasukkan kedalam tangki semprot
sebanyak 25 liter kemudian memasukkan tablet sebanyak 25 butir.
Terakhir, pada tahap ini yaitu melakukan penyemprtotan diseluruh
bangungan masjid, halaman masjid serta tembok pagar masjid. Hal ini
merupakan upaya pencegahan covid-19 untuk membasmi virus maupun
bakteri yang berada dilingkungan masjid sehingga masyarakat yang ingin
beribadahn terhindar dari virus maupun bakteri.
2. Kegiatan pembuatan dan penyebaran poster pencegahan covid-19 secara offline
dan online
Kegiatan pembuatan dan penyebaran poster dilakukan pada tanggal 27
April - 3 Mei 2020. Pada kegiatan ini dilakukan agar seluruh masyarakat
mendapatkan informasi mengenai pencegahan COVID-19, secara tidak
langsung masyarakat memiliki pengetahuan akan pentingnya pencegahan
COVID-19. tahap pertama pada kegiatan ini ialah mencari sumber informasi
seputar COVID-19 di internet, kemudian aplikasikan di media design untuk
menjadi sebuah poster yang berisikan sebuah informasi seputar COVID-19,
setelah jadi poster kemudian di sebar melalui media seperti Facebook dan
disebarkan/ditempelkan di rumah-rumah warga.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat

Deskripsi Kegiatan Pembuatan dan Penyemprotan Cairan Desinfektan


Faktor Pendukung Faktor Penghambat
1. Dukungan dari masyarakat dan
aparat desa

2. Tersedia Alat dan Bahan yang


diperlukan APD yang tidak memadai

3. Banyak waktu yang diberikan


sehingga mahasiswa tidak terburu-
buru dalam melakukan program
KKN

Deskripsi Kegiatan Pembuatan Media Informasi offline/Online


Pencegahan COVID-19
Faktor Pendukung Faktor Penghambat
1. Mengurangi biaya sehingga tidak 1. Kurangnya keterampilan dalam
perlu mencetak mendesign poster

2. Mengurangi aktvitas di luar rumah 2. Kurangnya informasi yang


sehingga dapat mencegah didapatkan dalam
penyebaran COVID-19 pencegahan COVID-19

3. Banyaknya waktu yang diberikan 3. Kurangnya koneksi internet atau


sehingga mahawsiswa tidak kouta dalam mencari informasi
terburu-buru dalam melakukan
pogram KKN
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan laporan kuliah kerja nyata (KKN) mandiri pencegahan covid-
19, yaitu:
1. Pembuatan dan penyemprotan cairan desinfektan merupakan program kerja
yang saya jalankan di kelurahan kampal, dalam melaksanakan program ini
dibantu oleh Dinas Kesehatan Parigi Moutong. sasaran penyemprotan yakni di
setiap masjid.
2. Penyebaran poster pencegahan Covid-19 secara online Kegiatan Penyebaran
Poster Pencegahan Covid-19 secara online dan offline ini merupakan Program
yang saya lakukan, Kegiatan ini merupakan salah satu media edukasi langkah
pencegahan Penyebaran Covid-19 yang sedang terjadi saat ini. Kegiatan ini
saya lakukan penyebaran Poster Pencegahan Covid-19 secara online melalui
media sosial seperti Facebook dan untuk offline yakni di setiap rumah warga.
B. Saran
1. Untuk pemerintah
Adapun saran untuk pemerintah adalah lebih mengoptimalkan langkah-
langkah pencegahan Covid-19, karena sangat kurang terlihat langkah-langkah
pencegahan Covid-19 dari pemerintah setempat seperti media informasi,
tempat cuci tangan, dan masker yang digunakan. Saya berharap kepala desa
dan pemerintah desa selaku pimpinan dari Kelurahan Kampal dapat
mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pencegahan covid-19.
2. Untuk masyarakat
Adapun saran untuk masyarakat yaitu lebih mengutamakan kebersihan
diri dan segala bentuk kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19, karena
yang akan sangat dirugikan tentunya masyarakat ketika tidak menerapkan
langkah- langkah pencegahan Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, A. R. A. H. (2020) „Social responsibility of medical journal: A concern for


covid-19 pandemic‟, Medical Journal of Indonesia. Faculty of Medicine,
Universitas Indonesia, 29(1), pp. 1–3. doi: 10.13181/mji.ed.204629.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020) „Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19)‟, Direkorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, pp. 1–88.
Lam, N., Muravez, S. N. and Boyce, R. W. (2015) A comparison of the Indian Health
Service counseling technique with traditional, lecture-style counseling,
Journal of the American Pharmacists Association. doi:
10.1331/JAPhA.2015.14093.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018
LAMPIRAN
1. Miniatur program kerja

Bulan April-Mei Tanggal


Program/
No Target 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1
Kegiatan
3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
Pembekalan,
Bimbingan dan
Diskusi dengan
1 DPL secara online 6 Hari
dan Pengantaran
surat izin ke kantor
kelurahan                                                            
Penyemprotan 9
2 desinfektan Tempat/6
ditempat ibadah Hari                                                            
Pembuatan dan
pembagian
informasi 50
3 online/offline Lembar/
mengenai 7 Hari
Pencegahan
COVID-19                                                          
Penyusunan
4 4 Hari
laporan kegiatan                                                            
Bimbingan dan
5 6 Hari
evaluasi kegiatan                                                            
6 Penyetoran laporan 1 Hari
                                                           
2. Media Publikasi Offline/Online (poster)

Offline Online

Anda mungkin juga menyukai