Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENULISAN LAPORAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

ALPINA SUPRIANTI P SARAGIH (1902031006)


DWI PUTHROE AMALIYA (1902031015)
ICHSAN ALAMSYAH (1902031021)
LILIS TRISTI YANTI ZEGA (1902031027)
MEGA PERMATA SARI (1902031032)
PUTRI RIZA UMMANI (1902031046)
SHELLA NOVITRI WARUWU (1902031054)
YEMIMA GULO (1902031062)
MUHHAMAD HANIF (1902031038)

PROGRAM STUDIS1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunianya,kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah
ini kami buat untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia. Ada
kebanggaan tersendiri jika makalah ini bisa selesai dengan hasil yang baik.
Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, jika makalah ini pada akhirnya
bisa diselesaikan dengan baik tentulah karena bantuan dan dukungan dari banyak
pihak terkait.

Medan, 15 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Laporan
2.2. Fungsi Laporan
2.3. Ciri-ciri dan Jenis-jenis Laporan
2.4. Pokok-pokok bagian Laporan
2.5. Sistematika Penyusunan Laporan
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, laporan adalah tulisan panjang
berisi kejadian berikut persoalannya berdasarkan pengamatan sendiri yang
disusun secara resmi, sampai sedetail-detailnya. Menurut Slamet Soeseno, dalam
bukunya yang berjudul Teknik Penulisan Ilmiah Populer, laporan berarti cara
penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Jadi laporan hasil pengamatan dapat
kita artikan sebagai tulisan yang membuat informasi mengenai kegiatan
pengamatan terhadap objek tertentu yang dibuat oleh penulis sehubungan dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sebuah laporan disusun apabila seseorang mendapat tugas untuk
melakukan suatu kegiatan. Isi laporan ialah semua fakta yang didapatkan pada
saat melakukan kegiatan. Pendapat kita selaku si pelapor tidak dibaurkan dengan
isi laporan, melainkan ditempatkan pada bagian saran. Jadi, laporan merupakan
salah satu alat yang resmi untuk menyampaikan informasi.
Namun, dalam Penulisan Laporan sering sekali kita masih belum
mengetahui bagaimana cara penulisan laporan yang baik dan benar. Tentunya
untuk mengetahui cara penulisan laporan yang baik di butuhkan pemahaman
tentang laporan itu sendiri mulai dari jenis laporan fungsi laporan manfaat laporan
serta cara penulisan laporan yang baik dan benar.
Komponen yang saya sebutkan tersebut masing masing harus di pahami
dengan benar agar kita dapat mengetahui cara menulis laporan yang baik. Laporan
yang baik ialah laporan yang berbentuk dalam sistematika penulisan yang baik
mulai dari pendahuluan dan diakhiri dengan penutup.
Tentunya kita sebagai mahasiswa harus mengetahui bagaimana cara
penulisan yang baik dan benar, karena itu akan berguna dalam meyelesaikan
makalah atau skripsi yang akan kita hadapi nanti di dalam dunia perkuliahan
sehingga kita akan mendapat nilai yang bagus.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan laporan?
2. Apa saja kah fungsi dari laporan?
3. Apa saja ciri-ciri dan jenis-jenis laporan?
4. Apa saja pokok-pokok bagian laporan?
5. Bagaimana sistematika penyusunan laporan?
1.3. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari makalah ini adalah yang pertama untuk menyelesai ka
n tugas mata kuliah bahasa Indonesia untuk menambah wawasan kepada penulis
dan pembaca, untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan, fungsi, jenis,
ciri-ciri, pokok bagian laporan dan bagaimana sistematika penyusunan laporan. .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Penulisan Laporan


Menurut Widyamartaya (2004), penulisan laporan adalah penyampaian
informasi yang bersifat factual tentang sesuatu dari satu pihak ke pihak yang lain.
Dengan kata lain, penulisan laporan menyangkut tiga hal, yaitu (1) apa yang
dilaporkan (2) siapa yang melaporkan dan (3) kepada siapa laporan itu
disampaikan. Laporan adalah suatu tulisan berisi hasil pengamatan terhadap
sebuah tempat atau suatu pekerjaan (Indradi, 2008). Laporan adalah suatu bentuk
penyajian informasi yang berdasarkan fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan terhadap informasi tersebut. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau
keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan objektif yang dialami
sendiri (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika telah melakukan suatu
kegiatan/pekerjaan.
2.2. Fungsi Laporan
Laporan merupakan alat komunikasi dalam suatu organisasi untuk
menyampaikan data-data fakta secara rinci. Dengan alat inilah anggota dari suatu
organisasi memberikan umpan balik (feed back) pada pimpinan memungkinkan
untuk menguji atau mengubah kebijaksanaan yang telah dibuat. Disamping itu
laporan juga sebagai alat manajerial dalam melaksanakan tugas atau fungsi
perencanan, perorganisasian, pengambilan keputusan, pengawasan dan
pengendalian. Berikut adalah penjelasan mengenai empat fungsi laporan (Pratiwi
2013):
 Penyampain Informasi
Laporan merupakan sumber informasi bagi penerima laporan dalam rangka
menyelsaikan tugasnya.
 Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang pejabat atau
petugas kepada atasannya sesuai dengan tugas dan fungsi yang dibebankan
kepadanya. Dari laporan itu seseorang atasan akan meneliti tentang
pelaksanaan tugas dan fungsi oleh pejabat bersangkutan.
 Bahan Pengambilan Keputusan
Untuk keperluan pengambilan keputusan seorang pimpinan memerlukan
data/dan informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil.
 Alat Pembina Kerja Sama
Laporan dapat berperan sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama.
Saling tukar informasi, saling pengertian, dan koordinasi antara atasan dan
bawahan sangat mendukung kerja sama yang baik.

2.3. Ciri-ciri Laporan


Sebuah laporan akan dikatakan baik apabila laporan tersebut memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1.      Bahasa Formal
Bahasa Formal, yakni maksudnya bahasa yang digunakan dalam membuat laporan
haruslah memakai bahasa yang formal, jelas, baik, dan juga harus teratur. Laporan
yang baik dan benar tentu menggunakan bahasa formal atau menggunakan kata
yang baku dan sesuai dengan kaidah penulisan yang terdapat dalam EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan). Penyusunan antar paragraf, kalimat, kata, hingga tanda
baca harus tepat dan teratur dari segi sintaksis bahasa. Tidak menggunakan kata
ganti orang. Titik berat dan penekanan pada sebuah laporan yang baik ialah tidak
berdasarkan pendapat penyaji data namun berdasarkan fakta atau kenyataan.
2.      Objektif
Objektif, yakni maksudnya pernyataan yang dibuat dalam sebuah laporan harus
berdasarkan pada fakta atau kenyataan. Kesimpulan serta rekomendasi yang
diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan detail serta harus terhindari
dari sangkaan dan pendapat pribadi. Apabila ternyata fakta menunjukkan A yang
dilaporkan juga harus A tanpa ada tendensi apapun.
3.      Sistematis
Penulisan judul, subjudul, dan sebagainya disusun dengan teratur dengan
perencanaan yang baik. Bagian dari laporan seperti pendahuluan, isi, dan
kesimpulan disusun harus sesuai urutan agar mempermudah pembaca untuk
mengerti isi dari laporan yang ditulis tersebut.
4.      Pembacanya Tertentu
Laporan yang dibuat yaitu atas permintaan pihak tertentu dan berdasarkan bidang
tertentu dan tentunya dibaca dan ditujukan untuk pembaca yang khusus. Contoh
seperti laporan keuangan perusaahaan yang tentu saja ditujukan kemudian
dipublikasikan hanya pada direktur keuangan, bagian keuangan, dan juga direktur
utama ataupun pada orang-orang yang ada hubungannya dengan manajemen
keuangan pada sebuah perusahaan.
5.      Dibuat Atas Permintaan
Laporan biasanya ditulis atas permintaan dari pihak tertentu. Laporan tersebut
dibuat un bahtuk menjadi bahan pertanggungjawaban mengenai suatu tugas yang
sudah dilakukan. Laporan biasanya berupa laporan panjang atau pendek, sesuai
keperluan. Namun, ada waktu-waktu tertentu seseorang membuat suatu laporan
atas inisiatif sendiri.
6.      Logis
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakan dapat ditelusuri
alasan-alasannya yang masuk akal.
7.      Tepat Waktu
Pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang
bersifat mendadak membuthkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-
cepatnya dibuat dan disampaikan, sehingga laporan harus tepat waktu. 

2.4. Jenis-Jenis Laporan


Jenis-jenis laporan dapat ditinjau dari beberapa hal, diantaranya dari waktu, cara,
bentuk, sifat, dan maksud laporan tersebut dibuat. (Sukoco, 2012)
 Laporan Berdasarkan Waktu
 Laporan Rutin
            Laporan rutin adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam
jangka waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Laporan
ini biasanya memuat informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas
pada satuan unit organisasi atau tugas individu dalam organisasi. Contoh : laporan
kehadiran karyawan setiap bulan
 Laporan insidental
           Merupakan laporan yang di buat dan disampaikan dengan waktu yang tidak
terjadwal secara tepat. Laporan ini disusun bila ada suatu hal yang dipandang
sangat penting untuk disampaikan atau kegiatan yang bersifat khusus dan
mendadak.
 Laporan Berdasarkan Cara Penyampaian
 Laporan Lisan
          Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara
langsung. Laporan ini tidak memerlukan bentuk penulisan khusus, karena pelapor
mengungkapkan isi laporannya secara lisan kepada pimpinan, baik bertatp muka
secara langsung maupun melalui telepon. Tetapi penting diperhatikan bagwa
menyampaikan laporan melalui telepon, menurut etika perkantoran dianggap
kurang sopan. Salah satu kelemahan laporan lisan adalah adanya ketidakleluasaan
untuk mengungkapkan isi laporan, baik karena waktu terbatas maupun tekanan
psikologis pelapor terhadap pimpinan.
 Laporan Tertulis
            Laporan tertulis adalah laporan yang diampaikan dalam bentuk tulisan
biasanya di ketik di komputer. Laporan ini bias berbentuk formal atay informal.
Melalui laporan tertulis diharapkan informasi yang disajikan lebih terstruktur
disertai dengan analisi yang mendalam.
 Laporan Visual
            Laporan visual merupakan laporan yang disajikan dalam bentuk gambar,
entah lukisan, foto, film, atau slide. Contoh: disampaikan melalui media
presentasi (power point)
 Laporan Audo Visual
            Laporan yang penyajiannya tidak hanya tulisan atau lisan, tapi juga
digabungkan dengan suara dan gambar.
 Laporan Berdasarkan Bentuk
 Laporan Berbentuk Surat
            Laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat dengan isi yang
terbatas, biasanya hanya poin-poin penting saja yang ditulis. Contoh: laporan
jumlah siswa yang keluar dari suatu sekolah
 Laporan Berbentuk Karangan atau Naskah
            Laporan dibuat dalam bentuk karangan, karena informasi yang
disampaikan cukup banyak laporan. Laporan ini biasanya untuk menulis laporan
formal, misalnya skripsi atau tesis maupun disertasi.
 Laporan Berbentuk Memo
            Laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi laporan singkat
dan langsung ditujukan terhadap pejabat suatu instansi. Untuk keperluan intern
dan dilakukan antar pejabat/pimpinan.
 Laporan Berdasarkan Sifat Penyajian
 Laporan Informal
            Laporan ini biasanya diwujudkan dalam bentuk e-mail, memo atau surat
yang dibuat dengan tidak mengikuti aturan pembuatan laporan pada umumnya.
 Laporan Formal  
            Laporan yang isinya bersifat penting dan sifatnya analitis dibuat dengan
mengikuti aturan resmi dalam pembuatan laporan dan didukung oleh dokumen-
dokumen resmi. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah pembuat
laporan harus mampu mengiterpretasikan data dengan benar. Kekeliruan dalam
menginterpretasikan data akan berdampak pada kesalahan dalam pembuatan
kesimpulan atau rekomendasi. Dalam pembuatan kesimpulan, unsur subjektivitas
pembuat laporan tidak boleh dimasukan agar laporan tetap bersifat benar dan
objektif.
 Laporan Berdasarkan Maksud Penyampaian
 Laporan Informatif
Laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan
untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian
informasi yang akurat dan terinci.
 Laporan Rekomendasi
Laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si
pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat).
Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya
rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
 Laporan Analitis
            Laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat
atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan
laporan akademis berada pada kategori ini.
 Laporan Pertanggung Jawaban
            Laporan memuat hal-hal yang dikerjakan ketika bertugas mewakili
lembaga atau instansi. Pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang
dilaksanalkan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersofat evaluatif)
2.5.    Sistematika Penyusunan Laporan
            Agar laporan yang akan disampaikan kepada atasan dapat digunakan
sesuai dengan fungsinya, maka laporan harus disusun secara tepat. Laporan dapat
disusun secara tepat apabila prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyusunannya tepat pula. Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur yang
harus ditempuh dalam membuat laporan (Widyamartya, 2004).

 Menganalisis masalah

a.       Siapa yang akan membaca laporan?


b.      Apa tujuan laporan?
c.       Tindakan apa yang diinginkan lembaga atau instansi?
d.      Apa ruang lingkup laporan?
e.       Apa yang telat diminta secara khusus?
f.       Dalam berapa lama laporan harus diselesaikan?
g.      Petunjuk atau perintah khusus apa saja yang harus dipertimbangkan?

 Merencanakan Penanganan Masalah

a.       Informasi apa saja yang harus dimasukkan: fakta, informasi, hasil wawancara,
hasil kuesioner, kesimpulan, saran, atau gabungan dari semua itu?
b.      Apa yang telah diketahui? Apa saja yang tidak diketahui?
c.       Mana unsur-unsur yang lebih penting, dan yang kurang penting?
d.      Studi atau laporan sebelumnya yang mana saja yang bisa membantu?
e.       Siapa yang dapat membantu untuk mendapatkan informasi?
f.       Mengurutkan sementara proses penyusunan laporan

 Menyelidiki Masalah

a.       Menganalisi data secara teliti.


b.      Melengkapi data yang kurang.
c.       Memilah fakta dan hasil yang paling penting.
d.      Memperkirakan kesimpulan yang didapatkan dari fakta dan hasil yang
sementara telat ditemukan.

 Menyusun Produk

a.       Menyusun laporan dengan berpatokan pada tujuan laporan


b.      Menafsirkan fakta-fakta yang ada dilapangan untuk menentukan hasil dan
disesuaikan dengan latar belakang laporan.

 Membenahi dan Menyiapkan Produk

a.       Memperhatikan penulisan laporan, ejaan, tanda baca, dan gaya penulisan.


b.      Menyesuaikan bentuk laporan sesuai yang diinginkan.
c.       Memilih kertas yang baku untuk keperluan cetak laporan.

2.6.    Pokok-Pokok Bagian Laporan


            Selain langkah-langkah penyusunan laporan, pokok-pokok bagian dari
laporan adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
            Pendahuluan bermaksud mengantarkan dan mengajak pembaca
mengetahui isi laporan. jadi, pendahuluan memuat latar belakang persoalan,apa
sebabnya laporan di buat, apa maksud penulisan, apa sesungguhnya perihal yang
akan di kupas.singkatnya, di samping mengajak; memasuki "alam pikiran
penulis", yang membaca harus merasa tertarik setelah membaca pendahuluan
untuk terus membacanya.
2. Batang Tubuh Laporan
            Bagian ini merupakan bagian laporan yang terpenting,karena di bagian
inilah di paparkan segala fakta dan data yang telah diolah tadi. Batang tubuh
laporan dapat dikelompokan ke dalam beberapa Bab sesuai dengan keperluan.
Laporan yang kurang dari 20 lembar, pemecahan batang tubuh laporan ke dalam
bab-bab tidak diperlukan.biasanya judul sub-sub di tempatkan pada bagian
sebelah kiri.
            Pada batang tubuh laporan dapat pula dilengkapi dengan
chart,diagram,tabel-tabel,gambar-gambar dan lain sebagainya, sepanjang hal ini
merupakan bagian dari pembahasan.namun demekian,kalau chart dan yang lain-
lain itu hanya sebagai pelengkap saja,cukup di masukan oada bagian lampiran.
Batang tubuh laporan biasanya mengandung uraian tentang;
a.Fakta dan data pelaksanaan kegiatan
b.Fakta tenyang tujuan yang telah dicapai
c. Masalah-masalah yang dihadapi. Dalam mengemukakan masalah sebaiknya di
kemukakan dalam pertanyaan negatif, misalnya; belum sempurnanya sistem
pengangkatan pegawai. Setelah permasalahan dikemukakan, kemudian di
uraikan dan ditunjukan faktanya.
.    d.Pembahasan atau analisis masalah setelah di uraikan dan di tunjukan
faktanya,kemudian di analisis,maksudnya diuraikan sebab-musababnya
timbulnya asalah itu yang mengarah kepemecahan masalah (belum pemecahan
masalah).
3. Kesimpulan
      Yang dimaksud dengan kesimpulan adalah hal-hal yang besar (garis-garis
besar) dalam penyajian Bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa masalah tidak
disimpulkan,yang disimpulkan adalah fakta,dan pemecahan masalah.
4. .      Saran
            Saran adalah semacam terapi atau pengobatan,langkah-langkah yang akan
dijalankan untuk pemecahan masalah  baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Saran sifatnya dinamis. Saran pada dasarnya berasal dari yang telah
disajikan maupun yang berasal di luar yang telah disajikan.
5. Lampiran
       Lampiran merupakan data pendukung uraian isi laporan yang mungkin
terlalu  banyak, sehingga tidak dimasukkan dalam teks laporan. Karena apabila
dimasukkan dalam teks laporan, dapat mengganggu kontinuitas laporan, dan lebih
jauh lagi dikhawatirkan dapat mengganggu pengertian mengenai hal-hal yang
diuraikan dalam teks laporan. Lampiran laporan, dapat berupa; peraturan
perundangan, surat-surat, bagan, diagram, tabel gambar, foto, denah, da lain-lain.
Apabila jenis/macam lampiran banyak, perlu dituliskan nomor urutannya.
Misalnya, lihat lampiran I, lihat lampiran II, dan selanjutnya. Kepustakaan perlu
di cantumkan, apabila penulisan suatu laporan mengambil acuan dari berbagai
buku atau hasil penelitian yang sudah dipublikasikan.
6.  Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah daftar rujukan dari semua kutipan yang digunakan
dalam karya ilmiah. Rujukan yang dimaksudkan ke dalam daftar pustaka
bersumber dari buku, makalah artikel yang terletak setelah bagian penutup
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Laporan adalah alat komunikasi organisasi untuk menyampaikan informasi
yang bersifat factual secara rinci dari satu pihak ke pihak lain. Bahasa yang
digunakan dalam membuat laporan haruslan memakai bahasa yang formal, jelas,
baik, dan juga harus teratur. Pernyataan dalam laporan harus berdasarkan pada
fakta atau kenyataan. Penulisan judul dan subjudul disusun dengan tertaur dengan
perencanaan yang baik. Jenis laporan dapat ditinjau dari beberapa hal.

3.2. Saran
 Saran yang kami berikan dalam membuat laporan adalah kita harus
membahas dan membuat laporan dengan benar, dan mudah dipahami. Karena
salah satu dokumen yang dapat digunakan untuk bahan studi dan bahan untuk
perbandingan, penelitian, dan sebagianya.
DAFTAR PUSTAKA

Ayuk Witantri.(2016) http://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/18/pengertian-
tujuan-manfaat-jenis-dan-ciri-dari-laporan/ (diakses pada 16 Juni
2022)
Hilmawarrn (2019) https://hilmawarn.blogspot.com/2019/10/makalah-penulisan-
laporan.html (diakses pada 15 Juni 2022)
Juwita, Silvia Ratna, dkk. (2019). Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Esa
Unggul.
Mughnifar Ilham (2019) https://materibelajar.co.id/pengertian-laporan/ (diakses
pada 15 Juni 2022)

Anda mungkin juga menyukai