Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raung Zidna Fiahsani Putra

Kelas : 5A2 Akuntansi


NPM : 19130310107

Isi Kandungan Surah Al Balad 1-4

Tafsir Surah Al Balad Ayat 1-5 diawali dengan pengemukaan sumpah. Setelah itu dikemukakan
mengenai keadaan yang harus dihadapi oleh manusia ketika hidup di dunia. Hidup mereka akan
penuh perjuangan melewati berbagai cobaan. Dan siapapun tidak diperkenankan untuk bersifat
sombong sedikitpun.

Ayat 1

Ayat ini secara harfiah terjemahannya, “Aku tidak bersumpah dengan negeri ini.” Kata “tidak”
(lā) dalam ayat itu berfungsi menguatkan, karena itu maksudnya, “Aku benar-benar bersumpah
dengan negeri ini.” Atau ayat itu dibaca, “Tidak! Aku bersumpah dengan negeri ini,” yang juga
bermakna menekankan.

Allah bersumpah dengan kota Mekah, tempat di mana terdapat Ka’bah yang dituju oleh manusia
dari segala penjuru semenjak didirikan oleh Nabi Ibrahim sampai sekarang untuk melaksanakan
ibadah haji.

Di samping itu, kota ini juga menjadi pusat perdagangan semenjak lama sekali. Karena didatangi
setiap tahun dari segenap penjuru itu, maka kota itu dinamai juga Ummul-Qura (Induk Negeri-
negeri). Kota itu makmur sekalipun sekelilingnya padang pasir.

Ayat 2
Kata hill dalam ayat itu berarti “bertempat”. Maksudnya adalah bahwa kota ini adalah juga
tempat lahir Nabi Muhammad yang merupakan nabi terbesar dan terakhir yang membawa agama
Islam.

Dengan demikian, Allah bersumpah dengan kota Mekah yang agung karena tempat kelahiran
manusia agung, yaitu Muhammad saw. Ada pula yang menafsirkan hill dalam ayat itu “halal”,
yaitu halal bagi Nabi berperang dalam kota itu bila diperangi, apa yang tidak dihalalkan bagi
orang lain.

Ayat 3

Allah bersumpah dengan seorang ayah, yaitu Ibrahim, dan anaknya, yaitu Ismail yang nanti
menurunkan Nabi Muhammad. Dengan demikian, Allah bersumpah dengan nenek moyang Nabi
Muhammad setelah sebelumnya Allah bersumpah dengan beliau dan kota kelahiran beliau, yang
menunjukkan pertalian kedua nabi tersebut.

Ada pula yang menafsirkan “ayah” dengan Adam yang merupakan ayah umat manusia dan anak
cucunya yang lahir sesudah itu siapa saja.

Ayat 4

Setelah bersumpah, Allah menyampaikan pesan penting yang hendak dikemukakan-Nya yang
karena itu Ia perlu terlebih dahulu bersumpah. Pesan itu adalah bahwa manusia terlahir dalam
kesulitan.

Maksudnya, manusia tidak bisa lagi hidup tanpa susah payah sebagaimana dialami oleh nenek
moyang mereka, Adam dan Hawa, di surga, karena semuanya tersedia. Tetapi mereka harus
hidup dengan terlebih dahulu bersusah payah: berusaha, mencari rezeki, mengatasi berbagai
rintangan, dan sebagainya.
Berdasarkan perjuangan itulah, Allah menilai manusia tersebut. Semakin besar perjuangan yang
dilakukan manusia dan semakin besar manfaat yang diberikan hasil perjuangannya itu bagi umat
manusia, semakin tinggi nilai manusia itu dalam pandangan Allah.

Begitu pulalah Nabi Muhammad di kota ini, beliau perlu berjuang agar kebenaran menjadi nyata
dan kebatilan menjadi sirna. Demikian pula seluruh manusia. Oleh karena itu, manusia mati
seharusnya meninggalkan jasa.

Anda mungkin juga menyukai