Anda di halaman 1dari 7

1. Bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi akuntansi manajemen ?

2. Bagaimana akuntansi berperan dalam proses manajemen?


3. Berikut disajikan data kegiatan dan biaya reparasi & pemelihara an pada PT Son
tahun 2021 yakni :

Jam Biaya Reparasi & Jam Biaya Reparasi &


Bulan Bulan
Mesin Pemeliharaan Mesin Pemeliharaan
January 7.000 875.000 July 4.500 600.000
February 4.500 610.000 August 4.500 650.000
March 4.000 600.000 September 6.000 750.000
April 4.250 630.000 October 6.000 800.000
May 5.500 715.000 November 8.000 1.000.000
June 6.000 750.000 December 6.000 800.000

Pertanyaan:
a. Pergunakan metode high-low point untuk mengestimasi biaya reparasi dan
pemeliharaan variabel per jam mesin
b. Pergunakan metode high-low untuk mengestimasi biaya reparasi dan
pemeliharaan tetap per bulan
c. Pergunakan metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan
d. Estimasi berapa jumlah biaya reparasi dan pemeliharaan jika jumlah jam mesin
adalah 7.500 jam mesin
1. Bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi akuntansi manajemen ?

Jawab:

Sejak kelahirannya, akuntansi mengalami perkembangan pasang surut. Terutama


sekali akibat perkembangan teknologi. Teknologi menyentuh dunia akuntansi melalui
tiga macam cara.

Pertama, kemajuan teknologi secara langsung mengubah teknologi pemrosesan data


menjadi informasi. Perubahan ini menyebabkan perubahan kandungan jasa yang
diberikan oleh fungsi akuntasi.

Kedua, dalam unit-unit mikro tipikal (perusahaan) yang menjadi tempat penerapan
akuntansi telah terjadi perubahan teknologi produksi. Perubahan tersebut telah
menyebabkan perubahan konstelasi fisik, ekonomi, sosial dan politik pada unit-unit
mikro tersebut. Konstelasi tersebut saling berkaitan erat. Akuntansi sebagai sistem
persimbulan aspek ekonomi dari konstelasi yang telah berubah tersebut, tentunya
harus berubah dan beradaptasi dengan perubahan konstelasi tersebut jika ingin tetap
fungsional dalam unit unit mikro yang ada.

Ketiga, pada lingkungan mikro tempat beroperasinya unit-unit mikro terjadi


perubahan besar pada teknologi komunikasi dan transportasi yang juga mengubah
konstelasi fisik, ekonomi, sosial, dan politik pada lingkungan mikro.

Karena perubahan hal-hal diatas akibat perkembangan teknologi, akuntansi


manajemen sangat terdampak karna harus mampu memasok infomasi yang akurat dan
relevan kepada manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi strategis. Penggunaan
teknologi di masa yang akan datang akan semakin meluas pada semua sektor
kehidupan. Teknologi tidak lagi bersifat konvensional yang meningkatkan kinerja
(enhance), melainkan bersifat menggantikan peran manusia (disruptive). Robot-robot
sudah dilengkapi dengan kecerdasan manuasia, yang disebut artificial intelligence.
Oleh karena perkembangan teknologi juga penting bagi akuntan manajemen untuk
menjaga moral dan perilaku etiknya.

2. Bagaimana akuntansi berperan dalam proses manajemen?

Jawab:

Proses manajemen dalam suatu organisasi didefinisikan serangkaian aktivitas


manajemen yang meliputi: perencanaan (planning), pengendalian (controlling),
pengambilan keputusan (decision making), pengukuran danevaluasi kinerja
(measuring and evaluating), dan perbaikan berkesinambungan (continuous
improvement). Akuntansi manajemen diperlukan untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan semua proses manajemen tersebut. Proses – proses tersebut lebih jauh
dijabarkan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan (Planning) merupakan salah satu fungsi pokok manajemen dalam


mengelola organisasi. Secara umum perencanaan adalah proses merumuskan
tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan)
dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan
program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan secara menyeluruh. Perencanaan memuat beberapa aspek, seperti :

a. Penentuan tujuan yang akan dicapai.


b. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai
tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
c. Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan
atas dasar alternatif yang dipilih.

Manfaat-manfaat kegiatan perencanaan ini antara lain : pelaksanaan kegiatan


dapat diusahakan berjalan efektif dan efisien, jika ada penyimpangan pada
kegiatan dapat dilakukan koreksi secepat mungkin, dapat menghindari adanya
kegiatan pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

b. Pengendalian

Pengendalian adalah proses pengawasan dan pengendalian agar semua tindakan


yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana sesuai dengan tujuan organisasi.
Dalam hal ini manajer harus dapat menemukan masalah yang ada dalam kegiatan
operasional organisasi dan memecahkan masalahnya sebelum menjadi lebih
besar. Proses pengendalian memiliki empat unsur yaitu: adanya penetapan
standar kinerja, adanya pengukuran hasil/pencapaian kinerja aktual, adanya
pengevaluasian kinerja, dan adanya tindakan koreksi serta perbaikan kinerja.
Begitu juga pengendalian memiliki tiga prinsip fundamental, yaitu:

1. Point of Control, bahwa pengendalian harus berfokus pada titik-titik kritis


pada saat kegiatan.
2. Self Control, bahwa proses pengendalian harus melakukan pengendalian
sendiri atau pengawasan internal oleh pelaksana tugas masing-masing.
3. Personal Control, metode pengawasan melalui pembagian kewenangan yang
telah disepakati antara atasan dan bawahan termasuk kesepakatan mengenai
standar dan ukuran kinerja.

c. Pengambilan Keputusan

Proses memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang saling bersaing.
Dari sudut pandang pengelolaan organisasi ada keputusan strategis dan keputusan
taktis, ada kuputusan rutin dan ada keputusan tidak rutin. Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.
Pengambilan keputusan berdasarkan logika menggunakan studi yang rasional
terhadap setiap unsur dalam proses pengambilan keputusan. Dalam mengambil
keputusan secara logika perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu: kejelasan
masalah; orientasi tujuan; pengetahuan alternatif; preferensi yang jelas; dan hasil
maksimal.
d. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja

Berkaitan erat dengan suatu proses yang disebut pengelolaan pencapaian


(managing for results). Proses ini merupakan pendekatan komprehensif untuk
memfokuskan organisasi pada misi, tujuan, dan sasaran. Dari segi proses
pengukuran kinerja harus mencakup kinerja input, kinerja proses, dan kinerja
hasil. Pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja harus berimbang dari segala sisi
oleh karena itu harus menggunakan indikator-indikator keuangan dan non
keuangan, indikator kuantitatif dan kualitatif, indikator umum dan khusus, dan
lain sebagainya. Pengukuran ini dapat menggunakan alat pengukuran kinerja
yaitu Balanced Score Card (BSC). Begitu juga evaluasi kinerja mengaitkan
antara tingkat capaian dengan target-target yang telah ditetapkan. Tujuannya
yaitu untuk mengukur tingkat keberhasilan, menentukan penghargaan dan
insentif, menentukan tingkan efisiensi biaya dan juga tingkan efisiensi
operasional serta memberikan informasi yang bermanfaat dalam proses
perencanaan dan penentuan strategi selanjutnya

e. Perbaikan Berkesinambungan (Continuous Improvement)

Perbaikan berkesinambungan (Continuous improvement) adalah sebuah filosofi


sebagaimana digambarkan secara sederhana oleh Deming sebagai, “improvement
Initiatives that increase successes and reduce failures” (Juergen, 2000). Menurut
Kossoff (1993) TQM dapat dicapai dengan cara mendorong secara terus-menerus
keterlibatan semua orang dalam organisasi pada semua tingkatan untuk selalu
melakukan perbaikan dari hari ke hari. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Secara lebih luas sebagai sebuah
budaya yang secara terus menerus melakukan pengurangan pemborosan pada
keseluruhan sistem, proses, dan aktivitas dalam organisasi. Perbaikan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan sejumlah alat dan teknik yang didedikasikan
untuk mencari dan menemukan sumber-sumber masalah, pemborosan,
penyimpangan, dan cara untuk meminimalkannya. Metode dan teknik terbaik
yang telah dikembangkan dan diimpelemtasikan di seluruh dunia adalah metode
lean manufacturing, sig sigma, the balanced scorecard, dan lean six sigma.
3. Berikut disajikan data kegiatan dan biaya reparasi & pemeliharaan pada PT Son tahun
2021 yakni :

Jam Biaya Reparasi & Jam Biaya Reparasi &


Bulan Bulan
Mesin Pemeliharaan Mesin Pemeliharaan
January 7.000 875.000 July 4.500 600.000
February 4.500 610.000 August 4.500 650.000
March 4.000 600.000 September 6.000 750.000
April 4.250 630.000 October 6.000 800.000
May 5.500 715.000 November 8.000 1.000.000
June 6.000 750.000 December 6.000 800.000

Pertanyaan :

a. Pergunakan metode high-low point untuk mengestimasi biaya reparasi dan


pemeliharaan variabel per jam mesin
b. Pergunakan metode high-low untuk mengestimasi biaya reparasi dan pemeliharaan
tetap per bulan
c. Pergunakan metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan
d. Estimasi berapa jumlah biaya reparasi dan pemeliharaan jika jumlah jam mesin
adalah 7.500 jam mesin

Jawab:

a. Diketahui:

 Biaya reparasi & pemeliharaan tertinggi (Ya) = Rp. 1.000.000


 Biaya reparasi & pemeliharaan terendah (Yb) = Rp. 600.000
 Selisih biaya tertinggi dan terendah = Rp. 400.000
 Volume aktivitas jam mesin tertinggi (Xa) = 8.000 jam
 Volume aktivitas jam mesin terendah (Xb) = 4.000 jam
 Selisih volume tertinggi dan terendah = 4.000 jam

Ditanya:

Estimasi biaya reparasi dan pemeliharaan variabel per jam mesin menggunakan metode high-
low point
Dijawab:

V = Selisih biaya / selisih volume

V = Rp. 400.000 / 4.000 jam

V = Rp. 100/jam

Kesimpulan:

Jadi, estimasi biaya reparasi dan pemerliharaan variabel per jam mesin adalah Rp. 100/jam.

b. Diketahui:

Ya = Rp. 1.000.000

V = Rp. 100/jam

Xa = 8.000 jam

Ditanya: Estimasi biaya reparasi dan pemeliharaan tetap per bulan

Dijawab:

T = Ya – VXa

T = Rp. 1.000.000 – Rp. 100/jam × 8.000 jam

T = Rp. 1.000.000 – Rp. 800.000

T = Rp. 200.000

Kesimpulan:

Jadi, estimasi biaya reparasi dan pemeliharaan tetap per bulan adalah Rp. 200.000

c. Diketahui:

T = Rp. 200.000

V = Rp. 100/jam

X = Seperti tabel diatas

Ditanya: Buat fungsi kos listrik bulanan


Dijawab:

Kos listrik / bulan = T + (V × X)

Kos listrik / bulan = Rp. 200.000 + (Rp. 100/jam × jam mesin)

Kesimpulan:

Jadi, fungsi kos listrik bulanan adalah Rp. 200.000 + (Rp. 100/jam × jam mesin)

d. Diketahui:

Jam mesin (X) = 7.500 jam

T = Rp. 200.000

V = Rp. 100/jam

Ditanya: jumlah biaya reparasi dan pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 7.500 jam
mesin

Dijawab:

Y = T + VX

Y = Rp. 200.000 + (Rp.100/jam × 7.500 jam)

Y = Rp. 200.000 + Rp. 750.000

Y = Rp. 950.000

Kesimpulan:

Jadi, biaya reparasi dan pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 7.500 jam adalah Rp.
950.000.

Sumber: Modul Buku Materi Pokok EKMA4314

Anda mungkin juga menyukai