Anda di halaman 1dari 10

Term of Reference

PEREMPUAN DALAM PUSARAN NARKOTIKA


Memperingati Hari Anti Narkotika Internasional Tanggal 26 Juni 2022

LATAR BELAKANG

Keterlibatan perempuan dalam kasus kejahatan Tindak Pidana Narkotika tidaklah


terdengar asing. Perempuan pekerja imigran merupakan salah satu kelompok yang rentan
untuk ditipu dan direkrut sebagai seorang pengedar narkotika. Keterlibatan perempuan
dalam tindak pidana peredaran narkotika memiliki banyak faktor, kebanyakan mengarah
pada isu kekerasan baik secara fisik atau psikis. Kerentanan perempuan secara fisik
dan psikis dijadikan dasar dari modus yang digunakan oleh para sindikat narkotika.

Pada awalnya Indonesia hanya menjadi Negara transit perdagangan narkotika, namun
saat ini Indonesia telah menjadi Negara tujuan operasi jaringan narkotika Internasional.
Hal ini dibuktikan dengan meningkat pesatnya jumlah penyalahgunaan narkotika dari
tahun ke tahun. Berdasarkan data yang tercatat, pada tahun 2008 hingga 2015 kejahatan
penyalahgunaan narkotika mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2008
terdapat sekitar 430.766 orang terkait kasus penyalahgunaan narkotika dan hal ini
meningkat terus hingga pada saat tahun 2011 tercatat sebanyak 521.531 kasus narkotika
di Indonesia.

Pernyataan Badan Narkotika Nasional bahwa sejak Juni 2015 angka pengguna narkotika
meningkat sangat pesat sebesar 4,2 juta jiwa dan pada bulan November 2015 berjumlah
sebesar 5,9 juta jiwa. Sementara keterlibatan perempuan sebagai subyek yang kerap kali
dijadikan sebagai alat dalam hal melakukan suatu tindak pidana, entah secara sadar ataupun
tidakmenjadi suatu permasalahan yang rumit. Meskipun secara keseluruhan laki-laki
masih jauh lebih mendominasi. Keterlibatan laki-laki dalam tindak pidana peredaran
narkotika menjadikan permasalahan ini sering disangkutpautkan dengan kesetaraan gender
dan juga hak asasi manusia.Terdapat banyak faktor yang menjadikan seorang perempuan
dapat menjadi korban dalam jaringan peredaran narkotika. Berdasarkan kajian badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UN Women yang tercatat dalam policy brief on A
Gender Perspective on the Impact of Drug Use, the Drug Trade and, Drug Control Regimes
pada tahun 2014 menyatakan bahwa perempuan yang terlibat dalam suatu kejahatan seperti
narkoba adalah mereka yang berpendidikan rendah, rendahnya tingkat perekonomian,
serta kerasan. Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan terancamnya keselamatan mereka.

Komnas Perempuan melaporkan bahwa dalam kasus narkotika, posisi perempuan paling
banyak yaitu menjadi “kurir” yang menyelundupkan narkotika tanpa sepengetahuan maupun
dengan sepengetahuannya. Sebagian besar perempuan yang mengetahui bahwa perbuatan
tersebut salah yaitu karena keterpaksaan. Situasi khusus yang menyebabkan keterpaksaan
tersebut misalnya seperti kemiskinan, terjebak dalam hubungan yang tidak

HALAMAN 1
menguntungkan, dan mengalami kekerasan fisik dan psikis. Kekerasan fisik dan psikis yang
dilakukan juga berbagai macam contohnya seperti ancaman pembunuhan, disiksa, terror,
kekerasan seksual dan lainnya.

Mantan narapidana narkoba perempuan dalam kenyataannya sangat sulit diterima dalam
masyarakat pasca menjalani hukuman, hal ini hingga saat Ini menjadi suatu persoalan yang
harus di pecahkan oleh Negara, karena dengan kur diterimanya di masyarakat maka akan
kemana mantan mantan tahanan bisa mendapatkan hehidupan yang layak dan damai seperti
sedia kala. Tidak sedikit kasus kasus seperti ini membuat mereka kembali melakukan hal yang
sama karena sempitnya ruang hidup layak baik status sosial maupun segi financial

Menyikapi data tersebut diatas, langkah ini dilakukan untuk menekan angka prevalensi
penyalahgunaan narkotika, khususnya pada kelompok generasi penerus bangsa, Yayasan
Bakti Alumni Yustisia merasa perlu dilaksanakannya Diskusi Interaktif melalui Seminar
sebagai bentuk kepedulian terhadap Nasib Perempuan korban Narkoba.

Menyikapi data tersebut diatas dalam mencari benang merah solusi masalah ini dan sekaligus
memperingati hari Anti Narkotika Nasional Melalui kegiatan Seminar PEREMPUAN
DALAM PUSARAN KEJAHATAN NARKOTIKA

TUJUAN

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pusaran narkotika dan kondisi narapidana


perempuan

NAMA KEGIATAN

Seminar Perempuan Dalam Pusaran Narkotka Memperingati Hari Anti Narkotika


Internasional Tanggal 26 Juni 2022 dengan tema : “Mengurai Kejahatan dan Nasib Napi
Perempuan Narkotika”

KHALAYAK SASARAN

Khalayak sasaran yang menjadi prioritas adalah : 1) kalangan mahasiswa/generasi muda


(rentan terhadap keterpengaruhan pergaulan, 2) para pendidik (dalam hal ini agar dapat
mengarahkan serta memberikan gambaran tentang bahaya narkoba), 3) Penegak Hukum
(sebagai sumber akurat tentang seluk beluk tentang ke narkobaan serta), 4).mantan narapidana
wanita

WAKTU PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 2 Juli 2022


Waktu : 10.00 – 13.00 WIB
Tempat : Gedung Prof Dr Satjipto Rahardjo,SH Lantai 3 Ruang 304 Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro Tembalang, Semarang

HALAMAN 2
Keynote Speaker
1. Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH, M.Hum (/Rektor Undip)
2. Prof. Dr. Retno Saraswati, SH, M.Hum (Dekan FH Undip)

Narasumber
1. Mr. Collie Brown (UNODC)
2. Komjen Polisi Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M. (Kepala BNN Pusat)
3. Siti Aminah Tardi (Komisioner Komnas Perempuan)
4. Vellin Chu (Artis mantan napi narkoba perempuan)
5. Jennifer dun (Artis mantan napi narkoba perempuan)
6. DJ Chantal Dewi (Artis mantan napi narkoba perempuan)

Emy Handayani (opening spech)


Nukila Evanty (Pemantik Diskusi)

Kegiatan seminar ini dislenggarakan oleh Yayasan BAYU bekerjasama dengan Women
Working Group (WWG) dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC)

HALAMAN 3
ANGGARAN
No Komponen Pengeluaran Jml Vol Satuan Harga satuan Jumlah (Rp)
(Rp)

1 Barang Habis Pakai


a. ATK 1 1 Paket 250.000 250.000
b. Cetak Certifikat (beserta Design) 60 60 Buah 25.000 1.500.000
c. Plakat (3 x @ Rp 250,000) 3 3 Buah 250.000 750.000
d. Surat menyurat 1 1 paket 250.000 250.000

2 Perlengkapan
a. Sewa Gedung 1 1 1Paket 2.500.000 2.500.000
b. Konsumsi Acara 50 50 Orang 150.000 7.500.000
c. Media Zoom 1 1 Paket 1.000.000 1.000.000
d. Mass media 4 4 Paket 500.000 2.000.000
e. Dokumentasi dan pelaporan kegiatan 1 1 Paket 500.000 500.000
f. Konsumsi Rapat 4 36 OK 50.000 1.800.000

3 Honorarium
a. Keynote Speaker 2 2 OJ 1.000.000 2.000.000
b. Narasumber 4 4 OJ 500.000 2.000.000
c. Moderator 1 1 OJ 350.000 350.000
d. Pemantik 1 1 OJ 350.000 350.000
d. Kepanitiaan (Transport & 16 16 Orang 350.000 5.500.000
Komunikasi)

Total Kebutuhan Dana 28.350.0000

HALAMAN 4
PENUTUP

Seminar Perempuan Dalam Pusaran Narkoba dengan tema : “Mengurai Kejahatan dan
Nasib Napi Perempuan Narkotika” merupakan acara yang perlu diselenggarakan untuk
meningkatkan kepedulian akan pentingnya bahaya narkoba terhadap wanita khususnya
Narapidana Narkoba Perempuan, meningkatkan kebersamaan, serta sinergi antar pihak terkait
diharapkan dapat terwujud. Demi kelancaran dan kesuksesan acara ini, peran aktif maupun
partisipasi peserta dan penyelenggara menjadi faktor yang sangat penting.

Panitia Kegiatan
Seminar Perempuan Dalam Pusaran Narkotika Tahun 2022

Ketua Sekretaris

Muhammad Chairul Hadi Leony Siondang Suryani

Mengetahui
Ketua Yayasan Bakti Alumni Yustisia

Emy Handayani

HALAMAN 5
Lampiran 1 :

Susunan Panitia Seminar Perempuan dalam Pusaran Narkotika 2022.

Steering Committee :

1. Nukila.
2. Emy Handayani.

Organizing Committee :

1. Ketua : Muhammad Chairul Hadi

2. Sekretaris. : 1. Leony Sondang Suryani


2. Rio Fernandia Putra

3. Bendahara : 1. Surya K. Wardhana


2. Lestariningsih

4. Kesekretariatan dan MC : 1. Halida


2, Heru Prasetya
3. Nursalim

5. Humas dan Media : 1. M. Hafidz


2. Moh.Fajar Sodiq
3. Zefanya Lintang

6. Perlengkapan / IT : 1. Qiqi
2. Pandu Mulya Wiguna
3. Lastraina Andini Putri
4. Rafi Altsani Rosiano
5. Steven Wira Chandra

HALAMAN 6
Lampiran 2

SUSUNAN ACARA

NO WAKTU ACARA/KEGIATAN PIC


1 09.30 – 10.00 Persiapan/registrasi Panitia
2 10.00 – 10.10 Opening Speach Emy Handayani
(Ketua BAYU)

3 10.10 – 10.20 Keynote Speaker MC


Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH, M.Hum (Rektor Undip)

4 10.20 – 10.30 Keynote Speaker MC


Prof. Dr. Retno Saraswati, SH, M.Hum (Dekan FH Undip)

5 10.30 – 10.35 Pemantik Diskusi Nukila Evanty


6 10.35 – 11.00 Narasumber 1 : Pemantik Diskusi

Pencegahan, Rehabilitasi dan Perlindungan bagi Perempuan


Dalam Tahanan Narkotika

Komjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M.


Kepala BNN Pusat

7 11.00 – 11.20 Narasumber 2: Pemantik Diskusi

Women, Crimes and Narcotics: UNODC roles in prevention


and capacity building

Collie Brown
Country Manager UNODC
Indonesia Office

8 11.20 – 11.40 Narasumber 3 : Pemantik Diskusi


Perempuan dan Narkotika; Korban atau Pelaku ? Peran
Komnas Perempuan

Siti Aminah Tardi


Komisioner Komnas Perempuan

9 11.40 – 12.15 Berbagi pengalaman selama di tahanan; untuk teman2 Pemantik Diskusi
perempuan (Pengalamanku selama di tahanan suka duka)

Vellin Chu, Jennifer dun dan DJ Chantal Dewi

HALAMAN 7
NO WAKTU ACARA/KEGIATAN PIC
10 12.15 – 12.20 Kesimpulan dan Penutup MC

HALAMAN 8

Anda mungkin juga menyukai