Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok 4

Observasi/Studi Pustaka

Pilihlah 4 foto karya kerajinan yang terdapat di daerahmu atau di wilayah nusantara berdasarkan
suku/etnismu. Kalian bisa mencari data dari internet, buku, atau media lainnya!

Identifikasi tentang:
1. Perencanaan produksi karya kerajinan tersebut.
2. Alat yang dibutuhkan.
3. Proses yang dibutuhkan.

Lembar Kerja – 4
Nama : Gadiza Aliefya Yunanda
Kelas : XI MIPA 1
Etnis : Sunda

Nama Alat dan


Perencanaan Produksi Proses Produksi
Kerajinan Bahan
1.Pemilihan bambu,mana bambu yang
cocok untuk digunakan membuat
angklung.

2.Kemudian bambu dipotong sesuai


dengan ukuran, yang biasa disebut
dengan bakalan, dan sebagian lagi dibuat
1.Pemilihan bambu yang baik.
rangka atau tiang
2.Pembuatan bagian-bagian
1. Bambu 3.Kemudian dibuat sora (nada)
angklung serta proses
2. Gergaji menyesuaikan panjang tabung, dan tinggi
Angklung penyeteman.
3. Paku lubang.
4. Palu
3.Tahap akhir yang
4.Setelah itu hal yang tidak kalah
pemeliharaan.
pentingnya adalah membuat tiang,
Rangka dan tiangpun dipersiapkan sesuai
dengan jenis dan ukuran.

5. tabung dan rangka di rendam dalam


cairan khusus yang aman. Lalu diangin-
anginkan. Setelah benar-benar kering,
disatukan, dan diikat dengan rotan.
1. Routing menentukan apa,
berapa, bagaimana, kapan,
dan dengan apa barang
diproduksi. 1.Membuat tahapan awal, yaitu membuat
kepala wayang .
2. Menentukan bahan/material
barang yang akan diproduksi 2.Kemudian dipilah dan diukir dengan
pisau khusus lalu membelah kayu
menjadi 2.
.
1.Kayu
 Wayang Golek 3. Menentukan teknik
2.Gergaji 3.Kemudian.bagian dalam dikerok atau
produksi.
3.Lem kayu dibobol, kemudian tempelkan kembali
dengan lem kayu dan dicampur serbuk
4. Menentukan jadwal
gergaji dan diamkan selama 3 hari supaya
produksi.
rapat.

4.Jika masih basah biasanya.bahan tadi


5. Melakukan dispatching atau diasap. diatas tungku api,
menjalankan produksi.

Sepatu 1. Routing menentukan 1. Cetakan kaki 1.Pertama mulailah pola digambar


Cibaduyut apa, berapa, bagaimana, bisa dari kayu dan dengan pen khusus dibahan yang akan
kapan, dan dengan apa plastik yang dijadikan sepatu (Kap sepatu), setelah
barang diproduksi. menyerupai kaki digambar, bahan dipotong-potong
manusia. mengikuti garis gambar pola sepatu.
2. Menentukan 2. Mesin Seset, Potongan – potongan disatukan dan
bahan/material barang jika bahan sepatu dijahit dengan benang nilon sesuai pola
yang akan diproduksi. tersebut tebal yang ada hingga membentuk sepasang
mesin ini sangat kap sepatu.Ingat jika bahan/kulit lebih
kita perlukan tebal maka bagian yang akan kena jahitan
3. Menentukan teknik 3. Tang Jepit harus di seset dengan mesin seset supaya
produksi. 4. Palu untuk bagian ini menjadi rata dan tidak
pembuatan sepatu menonjol dengan bagian lainnya.
4. Menentukan jadwal ini banyak di jual
produksi khusus untuk 2.Sekeliling bawah Kap sepatu di lem
sepatu bagian pinggirnya dengan tinggi kurang
5. Paku yang lebih 5mm dengan lem kuning, dan
5. Melakukan dispatching khusus untuk bontek adalah seperti bahan kardus tebal
atau menjalankan membuat sepatu yang digunting/dibentuk menyerupai sol
produksi. 6. Kompor sepatu untuk bagian dalam dan sekeliling
7. Open Sederhana pinggir bontek ini dilem kuning setelah
8. Mesin Gerinda itu dipaku dengan paku khusus pada
khusus untuk cetakan sepatu.
pembuatan sepatu
kulit 3.Kap sepatu sudah selesai dilem dan
9. Pisau seset dan bontek juga sudah dilem dan dipaku ke
pingset cetakan sepatu, kemudian selanjutnya
10. Mesin Jahit. dipasang kertas pengeras di bagian depan
dan belakang kap septu tujuannya supaya
1. Bahan yang bisa depan dan belakang sepatu nantinya bisa
kaku, ingat sebelum kertas pengeras
dimasukan ke dalam kap sepatu terlebih
dahulu dibasahi dengan bensin supaya
pengeras ini bisa lembek untuk sementara
dan bisa di lem dengan lem kuning
kemudian ditempel di bagian dalam kap
sepatu.

3.Kap yang sudah dipasang pengeras


harus segera di masukan kedalam cetakan
sepatu dan selanjutnya kap dipasang ke
cetakan sepatu, lalu sekeliling kap sepatu
ditarik kebawah dan ditempelkan ke
bontek tadi dengan menggunakan tang
khusus, kemudian dipalu supaya
dibentuk jadi kap bahan/kulit dan bontek menempel dengan
sepatu seperti baik. Setelah berbentuk dan cetakan
bahan dari kulit sudah berbalut bahan/kulit, simpanlah
asli, Canvas, minimal 6 jam supaya lem dan pengeras
synthetic, Suede, sudah bekerja maksimal.
denim dll
2. Lem Putih 4.Setelah 6 jam, dan biarkan seperti itu
3. Lem Kuning. kemudian lihat bagian bawah hasil
4. Kertas pengeras cetakan tadi apakah ada tonjolan-tonjolan
5. Sol Sepatu bahan/kulit, jika ada segera ratakan dan
6. Bensin rapikan dengan pisau seset (pangot).
7. Pen Khusus Siapkan sol sepatu dan selanjutnya dilem
8. Benang Nilon dengan lem putih, lem putih ini juga
super kuat. dioleskan pada bagian bawah kap sepatu
9. Alas dalam hasil cetakan tadi, dan keadaan cetakan
untuk pasangan masih berada didalam kap sepatu.
penempelan kap Biarkan lem putih ini kering (kurang
sepatu ( Bontek) lebih 10-15 menit) pada sol dan bawah
kap sepatu
Sol dan kap bawah sudah dilem lalu
bersiaplah untuk menempelkan antara kap
bawah dan sol.

5.Sebelum ditempelkan nyalakan kompor


dan simpan diatasnya alat open
sederhana. Lalu sol di open sebentar
kurang lebih 1 menit tergantung besar
kecilnya api, jika sol sudah mulai lentur
maka ambil dan tempelkan pada bagian
bawah kap yang terdapat pada cetakan
sepatu. Bagian pemasangan Sol adalah
bagian tersulit jika masih dalam tahap
belajar.
Batik 1. Routing menentukan 1.Kain mori (bisa 1. Langkah pertama membuat
apa, berapa, bagaimana, terbuat dari sutra desain batik pada kain mori atau
kapan, dan dengan apa atau katun) disebut molani. Membuat design
barang diproduksi. atau motif ini dapat
2.Canting sebagai menggunakan pensil. Setelah
2. Menentukan alat pembentuk selesai membuat motif
bahan/material barang motif. selanjutnya melukis dengan lilin
yang akan diproduksi. malam menggunakan canting
dengan mengikuti pola.
3.Gawangan
3. Menentukan teknik (tempat untuk 2. Tahap selanjutnya menutup
produksi. menyampirkan dengan lilin malam pada bagian-
kain) bagian yang akan tetap berwarna
4. Menentukan jadwal putih. Canting pada bagian halus
produksi. 4.Lilin (malam) atau untuk bagian berukuran
yang dicairkan besar. Proses pewarnaan pertama
pada bagian yang ditutup oleh
5. Melakukan dispatching 5.Panci dan lilin dengan mencelupkan kain
atau menjalankan kompor kecil untuk pada warna Setelah dicelupkan,
produksi. memanaskan kain di jemur dan dikeringkan.
Larutan pewarna
3. Setelah kering kembali
melakukan proses pembatikan
yangitu melukis dengan lilin
malam. Itu memakai canting buat
menutup bagian yang akan tetap
dipertahankan pada pewarnaan
yang pertama.

4. Selanjutnya proses pencelupan


warna yang kedua. Selanjutnya
menghilangkan lilin malam dari
kain dengan cara meletakkan kain
tersebut dengan air panas di atas
tungku. Setelah bersih dari lilin
dan kering, kembali proses
pembatikan dengan penutupan
lilin (menggunakan alat
canting)untuk menahan warna
pertama dan kedua. Proses
membuka dan menutup lilin
malam dilakukan berulang kali.

5. Proses selanjutnya nglorot, kain


yang telah berubah warna direbus
air panas. Tujuannya
menghilangkan lapisan lilin dan
motif terlihat jelas. Proses
terakhir mencuci kain batik
mengeringkan dengan
menjemurnya sebelum dapat
digunakan dan dipakai.

Anda mungkin juga menyukai