Anda di halaman 1dari 6

KARYA SENI TERAPAN (trembesi) yang berasal dari luar Bali, dan

Gambar 1 beberapa bahan bakalan seni ukir patung di


Bali adalah kayu sonokeling, meranti,
albesia, cendana, bentawas,waru, ebony, jati
dan berbagai jenis kayu lainnya.
Proses pengerjaan juga dibagi dalam
beberapa tahapan, kayu yang sudah siap
Gambar : Topeng Surakarta diolah mulai dikerjakan dengan pembuatan
Bahan : Kayu bakalan dengan pahatan-pahatan kasar,
Asal Kota : Surakarta tahap berikutnya mulai menggunakan pisau-
Pemasaran : home industri pisau kecil untuk membuat detailnya, setelah
Proses Pembuatan : selesai dihaluskan dengan ampelas.
Potong terlebih dahulu kayu sesuai yang
dibutuhkan. Lalu ukir bentuk topeng sesuai Gambar 3
kebutuhan. Setelah diukir, kayu tersebut
harus dipahat sehingga membentuk topeng
yang diinginkan. Agar hasilnya rapi dan
bersih, amplas bagian kayu yang telah
dipahat hingga hasilnya halus. Pada tahap
akhir pembuatannya, berilah warna yang
Gambar : Gerabah
sesuai.
Bahan : Tanah Liat
Asal : Yogyakarta
Gambar 2
Pemasaran : home industry dan ekspor ke
Jerman, Australia, Spanyol dan India
Proses pembuatan :
Sebagai bahan komposisi pottery yang
bagus, tanah liat harus diseleksi secara ketat.
Tanah liat bisa dikumpulkan dengan cara
Gambar : Patung Kayu digali langsung atau dibeli pada toko
Bahan : Kayu kerajinan tangan. Selanjutnya, tanah liat
Asal : Bali dapat disiram sedikit air atau dibasahi.
Pemasaran : Ekspor ke beberapa Negara Biarkan dulu 1 – 2 hari. Kemudian, tanah
(Singapura, Jepang, Australia, Hongkong, liat digiling agar lebih liat dan teksturnya
Inggris dan Belanda. tebal. Penggilingan dapat dilakukan dalam 2
Proses Pembuatan : mekanisme. Yaitu, otomatis dan manual.
Proses kesenian patung ini, dikerjakan mulai Apabila penggilingan ini sudah rampung,
dari memilih bakalan jenis kayu, bahan tekstur tanah liat sudah bisa dibentuk sesuai
paling umum digunakan adalah kayu Suar kreasi. Baik itu pot, gelas, piring, dan lain –
lain. Pengrajin gerabah dapat membentuk Pemasaran : home industri dan ekspor ke
tanah liat memakai tangan maupun kaki, beberapa Negara (Amerika Serikat, Jepang,
atau bisa dibantu alat pemutar. Bila Inggris, Hongkong dan Jerman.
peralatan gerabah yang dibentuk sudah jadi. Proses pembuatan :
Untuk memperkuat tanah liat, maka perlu Pilihlah bambu yang kuat dan kokoh, dan
dilakukan proses penjemuran gerabah. jangan memakai bambu yang terlalu tua.
Biasanya harus dijemur langsung di bawah Karena akan susah untuk dibentuk anyaman,
sinar matahari. Proses penjemuran ini dapat sedangkan kalau memakai bambu yang
memakan waktu hingga berminggu – muda juga tidak baik karena mempunyai
minggu atau sesuai cuaca. Alat gerabah atau serat yang masih tajam. Pilihlah bambu yang
perkakas yang sudah keras dan mengering, mempunyai ruas yang saling sejajar.
selanjutnya akan melalui proses pembakaran Sekiranya bahan sudah siap semua, maka
di dalam tungku besar. Proses pembakaran siapkan juga alat-alat yang akan di gunakan
ini akan menentukan kualitas gerabah agar seperti gergaji, pisau, paku ukuran kecil, dan
tidak mudah pecah atau retak. Bahan bakar juga parang. Maka langkah awal yang harus
pembakaran gerabah umumnya adalah kayu anda lakukan adalah membelah bambu
bakar, daun kelapa kering, jerami, batok secara singkron dengan buku-bukunya.
kelapa, dan sebagainya. Gerabah yang sudah Pangkaslah dengan rapi menggunakan
dibakar perlu dilakukan quality control parang atau menggunakan gergaji. Setelah
untuk mengecek kondisi dan kualitasnya. terpotong menjadi rapi, kemudian keringkan
Apakah gerabah sudah benar – benar keras bambu di bawah sinar matahari. Jemur
dan tidak mudah pecah. Kemudian, langkah hingga beberapa hari agar bambu benar-
terakhir adalah proses finishing atau benar kering. Lalu setelah pengeringan
penyempurnaan agar lebih cantik. Sebagai selesai, belah bambu tadi menjadi 2 bagian.
contoh, gerabah dapat dicat atau dilukis. Cara pembelahannya dengan arah secara
Sehingga memiliki daya artistik dan nilai vertikal, sehingga kamu bisa mendapatkan
jual. lekukan bambu yang konkaf. Setelah itu raut
potongan bambu dengan menggunakan
Gambar 4 pisau. Baru selanjutnya kita masuk ke dalam
tahap proses menganyam. Siapkan 2 helai
potongan bambu, satu bambu menghadap ke
danding dan satu lagi menghadap ke kulit.
Lalu siapkan sumbu anyaman berupa satu
helai potongan bambu yang panjang. Sumbu
satunya lagi sebaiknya menggunkan ukuran
Gambar : Perkakas rumah tangga
zig-zag, hal ini bertujuan agar lebih
Bahan : Bambu
mempermudah kamu dalam menganyam.
Asal : Trenggalek
Buatlah sebuah sudut anyaman dengan cara
menyilangkan kembali anyaman lokal
sebaliknya. Kemudian lipatlah itisan bambu
agar sejajar dengan bagian sumbu bagian
tengah. Nah, untuk hitungan pada anyaman
sebaiknya menggunakan hitungan 1-3-1.
Hitungan ini merupakan hitungan yang
paling sederhana dalam pembuatan anyaman Asal karya : Kotagede, Yogyakarta
bamboo Bahan : Perak
Pemasaran : Ekspor ke beberapa negara,
Gambar 5 terutama negara Eropa

Pertama buat batangan perak,dengan cara


mencampur perak dan tembaga. Kedua
bahan tersebut dicampur di dalam kowi dan
dipanaskan dalam tungku peleburan hingga
meleleh dan tercampur kemudian dituang
Gambar : Anjat (Tas Rotan)
dalam cetakan dan dibentuk menjadi
Bahan : Rotan
batangan perak. Batangan perak terbagi
Asal : Kalimantan
menjadi 2,yaitu : batangan perak kecil
Pemasaran : Home Industri, pameran dan
( diameter 1 cm, panjang 15 cm) dan
dijual ke luar daerah Kalimantan
batangan perak besar atau disebut solid
Proses pembuatan :
silver (ketebalan 2 cm,panjang 15 cm dan
Proses pembuatan Anjat tidak mudah,
lebar 4 cm).
pertama-tama rotan harus dibelah dan
dihaluskan kemudian dirangkai menjadi
bentuk Anjat. Setelah itu dimulailah proses
penganyaman Anjat yang dilakukan berputar
dari kiri ke kanan. Dilanjutkan dengan
memberi lapisan penutup dari kain, lalu
diperindah dengan hiasan manik-manik yang
dirangkai menjadi berbagai macam motif.
Gambar 7

Kain yang di-block tadi akan tetap putih.


Setelah dilorot, proses berikutnya bergantung
pada pengrajin.

Gambar 8

Asal karya : Cirebon


Bahan : Malam (tinta batik), kainmori

Pemasaran: Home ndustry, namun mulai


dilirik oleh negara Cina

Proses pertama diawali dengan lengreng,


Asal karya: Sumatra Barat
tahap menggambar sketsa. Sketsa digambar
Bahan : Benang lungsin, benang
pada kain putih menggunakan pensil / alat
emas/perak
tulis halus lain. Fungsinya untuk membuat
Pemasaran : Ekspor ke negara Malaysia dan
garis pandu dan menampilkan sekilas motif
sebagian daerah Eropa
kain. Setelah lengreng, dilanjutkan dengan
proses esen- esen. Garis-garis sketsa yang Benang emas pada Songket Pandai
sudah digambar tadi dipertebal dan diberi Sikek dihasilkan melalui teknik pakan
detail tambahan dengan canting. Tinta tambahan. Caranya dengan menyungkit
canting disebut malam. Setelah itu dilakukan beberapa helai benang lungsi sesuai dengan
proses penembokan. Proses ini masih ukuran motif yang diinginkan. Benang emas
menggunakan canting dan malam. Gambar- kemudian dimasukkan bersama dengan
gambar yang sudah dipertebal, kemudian di- benang pakan secara silang. Songket Pandai
block. Ruang-ruang putih diwarnai dengan Sikek memiliki teknik tambahan yang
tinta malam hingga padat. Ini dilakukan agar disebut tuhuak. Teknik ini mampu membuat
permukaan tersebut tidak menyerap air saat Songket Pandai Sikek dengan kualitas yang
proses pewarnaan. Setelah selesai ditembok, beragam. Cara melakukannnya adalah
masuklah proses pewarnaan atau pengobatan. dengan memasukan beberapa helai benang
Kain yang sudah di-block diletakkan di alat di antara jungkitan benang lungsi.
seperti timbangan atau ayunan bayi. Salah Pengelompokan Tuhuak
satu sisinya kemudian diisi cairan pewarna disesuaikan dengan jumlah
dan digoyang-goyang agar menyerap rata ke benang pakan yang berada
kain. Permukaan- permukaan kain yang di antara benang lungsi.
sudah di-block tidak menyerap warna dan Masyarakat Pandai Sikek
akan tetap putih. biasanya memasukkan
Tahap terakhir ialah lorot atau pelunturan. dua, empat, atau enam
Tinta malam yang sudah dilekatkan ke kain benang pakan di antara
tadi dihilangkan menggunakan air panas. benang lungsi
Gambar 10
Gambar 9

Asal karya : Denpasar, Bali

Asal karya : Bantul, Yogyakarta Bahan : Kayu cendana

Bahan : Kulit kambing, sapi atau Pemasaran : Ekspor ke negara Filipina,

kerbau Thailand, Inggris, Portugis, Perancis,

Pemasaran : Ekspor ke negara Iran, Malaysia, dan Amerika Serikat

Turki, Kairo, Perancis, Jepang, dan Tahap awal ialah pemotongan, dengan
Australia menggunakan mesin pemotong khusus.

Proses pembuatanya dimulai dari Kayu dipotong menyesuaikan dengan

pengerokan bulu-bulunya. Setelah ukuran tangkai kipas yang akan diproduksi,

berwarna kuning keemasan, kemudian tidak terlalu tebal atau tipis dan tidak terlalu

digambari dengan pola wayang yang panjang atau pendek. Tahap kedua

ingin dibuat. menyetak bentuk tangkai kipas yang

Setelah dipola kemudian kulit ditatah diinginkan dengan pencetak atau pembetuk

untuk menghasilkan bentuk yang khusus untuk kayu, agar bentuk tangkai

diinginkan. kipas akan sempurna dan bentuk antara satu

Satelah proses natahnya selesai, tangkai dengan tangkai yang lainnya tidak

kemudian wayang disungging atau berbeda. Setelah proses pencetakan adalah

diwarnai. Dalam proses pewarnaan ini tahap penghalusan tangkai kipas kayu,

yang paling penting adalah jangan penghalusan dilakukan lebih dari dua kali

menggunakan cat yang mengandung hingga tangkai kipas kayu benar-benar

minyak, karena akan sulit menempel terasa halus dan saat dipegang serat kayu

pada kulit. Proses terakhir adalah tidak terasa. Tahap pemotongan kain

pemasangan gapet atau pegangan menggunakan mesin otomatis

wayang yang biasanya terbuat dari mempermudah dan mempersingkat waktu

tanduk kerbau. proses pembuatan kipas. Usai tahap


pemotongan kain yang dibentuk oleh mesin
sesuai dengan bentuk, kain yang sudah
dicetak dilepaskan. Beberapa kain yang
sudah dibentuk dan dicetak menggunakan
mesin. Proses penempelan kain pada
tangkai kayu yang telah dihaluskan
merupakan tahap akhir dalam pembuatan.

Anda mungkin juga menyukai