Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANSIETAS

DISUSUN OLEH :

NAMA : IRMA IKA SARI


NIM : 89211035

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ARS
BANDUNG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ANSIETAS

Topik : Ansietas
Sub Topik : Ansietas
Hari/Tanggal :
Waktu/Jam : 30 menit
Tempat : Rumah Tn.S
Peserta : Keluarga Tn.S
Penyuluh : Irma Ika Sari

I. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan, klien dapat mengetahui tentang Ansietas
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan tentang Ansietas, klien diharapkan dapat :
1. Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, serta faktor-faktor yang
menimbulkan cemas/stressor
2. Mengetahui dan mendemonstrasikan cara mengatasi kecemasan

II. MATERI
1. Pengertian, tanda dan gejala, serta faktor-faktor yang menimbulkan
cemas/stressor
2. Cara mengatasi kecemasan

III. MEDIA
– Pamflet

IV. METODE
Ceramah, tanya jawab, demontrasi

V. SETTING TEMPAT
VI. PENGORGANISASIAN
A. Penyuluh : Irma Ika Sari
B. Peserta : Keluarga Tn.S
Rincian Tugas :
1. Penyuluh
Bertugas memberikan penjelasan tentang materi yang akan disampaikan kepada
audien/peserta.
2. Peserta
Bertugas mendengarkan penjelasan tentang materi selama jalannya acara
penyuluhan.

VII. KEGIATAN PENYULUHAN


No. Tahapan Kegiatan
Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan  Memberikan salam Menanggapi
 Perkenalan diri
2. Pemberian  Memberikan penyuluhan Mendengarkan,
Materi tentang pengertian, tanda dan menanggapi, dan
mengikuti
gejala, faktor-faktor yang demontrasi
menimbulkan cemas/stressor,
dan cara mengatasi kecemasan
 Memberikan kesempatan
bertanya
 Menjawab pertanyaan
 Mendemontrasikan cara
mengatasi kecemasan
3. Evaluasi  Menggali pengetahuan sasaran Dapat memberi
dengan memberi pertanyaan jawaban
4. Penutup  Memberi salam penutup Menanggapi

VIII. EVALUASI
A. PERTANYAAN SECARA LISAN
1. Apa yang dimaksud pengertian, tanda dan gejala, faktor-faktor yang
menimbulkan cemas/stressor dan bagaimana cara mengatasi kecemasan?

B. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
– Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan klien
– Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
– Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media promosi
kesehatan sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Evaluasi Proses
– Penyuluh mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
– Klien bisa mendengarkan dan berpartisipasi aktif sampai akhir
kegiatan
3. Evaluasi Hasil
– Klien menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang
pengertian, tanda dan gejala, faktor-faktor yang menimbulkan
cemas/stressor, serta cara mengatasi kecemasan dengan benar.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Hall, C.S. 1980. Suatu Pengantar ke dalam Ilmu Jiwa Sigmund Freud (Terjemahan
oleh Tasrif). Bandung : Pustaka Pelajar
Http://rsjlawang.com/leaflet/48 diakses pada 31 Maret 2022
Stuart, G.W., & Sundeen. 1990. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada
Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC

MATERI PENYULUHAN
“ANSIETAS”

1. Pengertian Kecemasan :
Kecemasan diartikan sebagai suatu perasaan khawatir yang samar-samar,
sumbernya sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh orang itu dan
merupakan pengalaman subjektif individual. Kecemasan juga bentuk perasaan
khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan lain yang kurang menyenangkan dan
biasanya perasaan-perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu,
merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah.

2. Tanda dan Gejala Kecemasan :


 Gejala Motorik : meliputi gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih,
pegal, sakit kepala, sakit leher 
 Gejala Otonomik : berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf simpatis
ditandai dengan gejala palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas, diaforesis, nadi dan
tekanan darah meningkat
 Khawatir : rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang belum
terjadi seperti mau mendapat musibah
 Kewaspadaan Berlebihan : meliputi gejala tidur terganggu, sulit berkonsentrasi,
mudah terkejut, tidak bisa tenang
3. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Cemas/Stressor :
Sumbernya sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh orang itu dan
merupakan pengalaman subjektif individual, berikut beberapa penyebab cemas :
 Keinginan tidak tercapai
 Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan
memerlukan bantuan orang lain
 Ancaman akan penyakit yang lebih parah
 Masalah pengobatan/penyakit
 Berpisah dengan pasangan dan keluarga
 Lingkungan yang asing
 Masalah ekonomi
 Kurang informasi

4. Cara Mengatasi Kecemasan


1) Teknik Relaksasi Segitiga Pernapasan (Triangle Breathing) :
 Ambil napas melalui hidung selama 3 detik dengan lambat,
 Tahan napas selama 3 detik,
 Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut
 Ulangi selama 3 kali
2) Teknik Guided Imagery :
 Diri dalam keadaan rileks
 Bimbing dengan kondisi verbal (bicara perlahan dan lembut)
 Dorong klien membayangkan dan terbawa ke tempat yang paling aman yang
diinginkan oleh suara hatinya
 Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai dan akan
mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih
siap menghadapinya
3) Hindari Pemicu :
Hindari kafein, alkohol dan rokok. Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu
oleh makanan, minuman, serta kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni.
Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai substansi yang bisa
meningkatkan rasa cemas seseorang. Maka sebaiknya tingkatkan konsumsi
makanan yang bergizi baik dan seimbang
4) Olahraga dan Rekreasi :
Tingkatkan energi positif dan imunitas tubuh, misalkan dengan banyak
tertawa, olahraga, bersantai atau rekreasi, karena cara tersebut ampuh mengusir
emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Dengan melakukan olahraga 20-30 menit
bisa membantu mengurangi rasa cemas. Begitupun bersantai atau rekreasi,
biasanya cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya.
Karena itu, usahakan menyisihkan waktu untuk rekreasi sejenak dan bersantai
atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi.
5) Salurkan Masalah :
Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas atau bercerita dengan orang. Cara
ini menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa sesak di
dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang ada dalam
benak Anda, seperti "Saya takut ketika...", "Saya cemas karena...", atau "Saya
tidak yakin kalau harus...". Lakukan juga luangkan waktu Anda untuk bercerita
dengan orang lain atau orang-orang terdekat Anda, dapatkan dukungan semangat
dari mereka.

Anda mungkin juga menyukai