Anda di halaman 1dari 18

ASTERACEAE

SISTEMATIKA TUMBUHAN

Dosen Pengampu : Dr. Ateng Supriyatna, M.Si


Nisa Nurmilah (1207020046)


Risqi Amalia (1207020061)
Sekar Rahma Aulia (1207020070)
Septiara Putri (1207020071)
Siti Sania (1207020074)
Sudrajat (1207020076)

PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia sejak dahulu telah menekuni pengobatan dengan cara
memanfaatkan aneka tanaman yang terdapat di alam. Warisan yang berharga
ini diwariskan dari generasi ke generasi (Muslihah, 2006). Di Indonesia, bukti
penggunaan bahan alam sebagai obat-obatan oleh nenek moyang bangsa
Indonesia tercermin dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo
(Jawa), Usada (Bali), Lontarak Paburra (Sulawesi), dokumen Serat Primbon
Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem serta relief candi Borobudur yang
menggambarkan orang sedang meracik jamu (Kasno, 2008). Di Indonesia
terdapat lebih kurang 30.000 jenis tumbuhan dan sekitar 9.600 telah
diketahui berkhasiat obat. Dari jumlah tersebut tercatat 283 species
merupakan tumbuhan obat penting yang dimanfaatkan industri obat
tradisional (Kusuma dan Zaky, 2005). Penggunaan tumbuhan sebagai obat
juga masih dilakukan oleh masyarakat di pinggir pantai Pariaman dimana
terdapat 10 species tumbuhan telah dimanfaatkan untuk obat-obatan (Leilani,
Rizki, Sari, Sari, 2017) Satu diatara familia dari tumbuhan tersebut yang
dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat adalah familia asteraceae (Milda &
Leilani 2012).
PEMBAHASAN

Pengertian Manfaat Jenis - Jenis


Asteraceae Asteraceae Asteraceae
Asteraceae terdiri dari tumbuhan perdu dan perdu yang termasuk
salah satu famili terbesar dalam tumbuhan berbunga. Ini terdiri
dari sekitar 1.100 genera dan lebih dari 23.000 spesies. Asteraceae
juga merupakan tumbuhan yang mudah dipelihara dan tumbuhan
kosmopolitan yang tersebar di berbagai area seperti ladang,
kebun, dan tepi jalan. Beberapa tumbuhan yang termasuk dalam
Asteraceae sudah cukup dikenal. Ini adalah Helianthus annuus,
Sphagneticola trilobata, Sonchus arvensis, Blumea balsamifera,
PENGERTIAN dan Ageratum conyzoides.
Familia asteraceae atau compositae adalah familia dengan jumlah
ASTERACEAE species terbesar, yang terdiri dari 1.532 genus dan 23.790 species
yang tersebar di daerah beriklim temperate, sub tropis dan
umumnya terdapat di daerah tropis. Tumbuhan ini memiliki ciri
umumnya berupa tanaman herba atau semak dan jarang sekali
yang berupa pohon atau liana, kadang beberapa species
diantaranya mengasilkan umbi.
Daun Asteraceae biasanya tunggal kadang majemuk, tersusun spiral
atau berhadapan dan jarang yang berkarang dan tidak memiliki stipula.
Petulangan daun menyirip dan ada yang menjari. Bunga ada yang
aktinomorf dan ada yang zigomorf biseksual dan unisexual. Perbungaan
dalam kapitulum dengan 1-banyak bunga yang duduk pada dasar bunga
bersama dengan daun pembalut yang disebut dengan involucrum.
Dasar bunga bersama (majemuk) berbentuk cawan yang terdapat
banyak bunga, pada pinggir cawan umumnya terdapat bunga pita dan
pada tengah cawan terdapat bunga tabung. Pada beberapa species
dari familia asteraceae ada yang memiliki bunga pita dan tabung, ada
yang hanya bunga tabung saja atau bunga pita saja. Kaliks bunga
termodifikasi menjadi rambut sisik yang dikenal dengan pappus. Corolla
5 petal berlekatan, stamen 4 atau 5 epipetal dan anthera bersatu
(singenesis), filamen bebas dengan gynecium 2 karpel dan 1 ruang, 1
ovul, ovarium inverus dengan stigma yang bercabang 2. Beberapa
species jika biji telah masak umumnya memiliki rambut halus yang
memudahkan species ini untuk menyebar dengan bantuan angin.
Penyebaran asteraceae yang luas menyebabkan
tumbuhan ini mudah untuk ditemukan di berbagai
daerah, begitu juga di daerah Sumatera Barat.
Umumnya ditemukan di pinggir jalan, tanah-tanah
bekas lahan pertanian, semak belukar, pekarangan
rumah penduduk bahkan beberapa species
diantaranya digunakan oleh masyarakat sebagai
penunjang perekonomian dan dijadikan tanaman hias.
Menurut Singh (2010) Beberapa species yang mimiliki
nilai ekonomi antara lain Aster, dahlia, chrysantemum,
gerbera, helichysum, tagetes dan zinnia, helianthus,
lactuca. Species ini digunakan sebagai tanaman hias,
insektisida, bahan masakan dan ada yang digunakan
sebagai tumbuhan obat seperti cynara, helianthus,
cichorium, Carthamus tinctorius. Penyebaran species
pada familia ini tidak hanya di kawasan terseterial
namun sampai ke habitat perairan dan payau.
MANFAAT ASTERACEAE
Tanaman asteraceae memiliki banyak fungsi, seperti sebagai tanaman
hias, sayuran, dan obat. Salah satu jenis Asteraceae, seperti Ageratum
conyzoides memiliki potensi besar untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Jenis lain seperti Ageratum houstonianum, Eupatorium
riparium, dan Tegetes erectaa dikenal sebagai agen biokontrol dalam
pengendalian hama. Ekstrak daun Eupatoriumriparium efektif
menurunkan jumlah jentik nyamuk Aedesaegypty.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ditemukan sebanyak 11
species tumbuhan dari Familia Asteraceae yang digunakan untuk obat.
Tumbuhan ini dapat mengobati 7 macam penyakit. Diantaranya deman,
luka, bisul, perawatan setelah melahirkan, flu, ngilu persendian, dan
perawatan setelah melahirkan. Pemanfaatan tumbuhanini sebagai obat
digunakan dalam bentuk obat tunggal atau langsung dimanfaatkan satu
species tersebutdan ramuan obat yang ditambahkan dengan tumbuhan
lainnya.
Secara ekologis, tumbuhan Asteraceae
memiliki peranan penting dalam ekosistem.
Tanaman ini mencegah erosi tanah dengan
mengurangi kecepatan air hujan. Selain itu,
akar tanaman Asteraceae dapat berperan
sebagai habitat biota tanah dan
menambahkan bahan organik ke dalam
tanah. Selain itu, keberadaan tanaman
tersebut dapat meningkatkan ketahanan
tanah terhadap erosi.
JENIS JENIS ASTERACEAE
Ageratum conyzoides L.
Blumeae balsaminifera L.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan
MenurutMunawaroh dkk (2012) B.
aromatik dengan batang berbaring
balsamifera mengandung senyawa fenolik
mendongak. Daun tumbuhan ini
dan memiliki aktivitas antioksidan.
menghasilkan minyak esensial yang
Kandungansenyawa Blumeaee balsamifera
mengandung geratokronema (75%), 7-
mampumeningkatkan imunitas terhadap
metoksi-2, 2-dimetil kromena, mono
infeksi bakteri Listeria monocytogenes.
terpenadan seskuiterpena. Tanaman ini
Masyarakatkawasan taman nasional Lore
digunakan secara internal sebagai tonik
Lindu Sulawesi Tengah juga menggunakan
perangsang dan dapat mengobati diare,
untuk obat diare dan masuk angin.
kolik, disentri, rematik dan demam. Jus dari
seluruh organ tanaman ini dapat
digunakanuntuk prolapsusani. Jus daun
dapat mengobati bisul, kusta dan penyakit
kulit lainnya serta sebagai lotion pada
mata. Minyak esensialnya merupakan
antelmitik pada cacing pita .
JENIS JENIS ASTERACEAE
Elephantopus tomentosus L.
Cosmos sulphureus Cav. Tanaman ini merupakan herba kaku
Tumbuhan ini berupa perdu dengan tinggi perennial dengan daun radikan yang umum
50-100 cm, bunga majemuk berbentuk ditemukan dalam bentuk gulma di Ghat
cawan dengan bunga pita bewarna orange Barat. Tanaman ini mengandung dihidroksi-
dengan bergigi 3, bunga tabung memiliki lasi germaklorida, molefantin, molefantinin,
kelamin janta dan betina, buah eras fantomolin dan cis-epoksidanya, dan lain-
ramping, memanjang hingga 2 cm bewarna lain. Akar yang merupakan obat, sangat
kehitaman (Syah dkk, 2014). Hasil penelitian berguna untuk demam, gangguan
menurut masyarakat tumbuhan ini jantungdan gangguan hati. Selain itu, akar
digunakan untuk mengobati ngilu pada tersebutjuga digunakan untuk insomnia,
tulang dan persendian. daun diambil sakit waktu kencingakibat diabetes,
sebanyak7 tangkai dikeringanginkan di atas rematikdan filariasis. Molefantin dan
nyala api. Setelah daun layu lalu tempelkan molefantinin memiliki sifat sititoksik dan
pada tulang atau persendian yang ngilu. antitumor, yang terakhirjuga menunjukan
sifat antileukimia. F
JENIS JENIS ASTERACEAE
Eleutheranthera ruderalis Enhydra fluctuans Lour. Gynura segetum(Lour.) Merr.
(Sw.) Sch.Bip.
Gynura digunakan untuk
E. ruderalismemiliki ciri Informasi dari mengobati sakit limnfa,
batang tegak, herba annual masyarakat stroke, jantung dan
pada buku mengatakan bahwa menurunkan tekanandarah.
terdapatpenebalan, umumnya tumbuhan ini digunakan Tumbuhan G.segetum
berambut, tinggi 60-75 cm, untuk mengobati mengandung senyawa
daun ovatus atau ovatus- demam. Selain itu juga flavonoidyang memiliki daya
oblongus, dengan panjang 1,5- untuk mengaktifkan antioksidan yang relatif
7 cm dan lebar 1-3 cm (Yang senyawa- senyawa tinggi.Selain flavanoid juga
dan Hsieh, 2006). Masyarakat tertentu,sehingga mengandung saponin dan
menggunakan tumbuhan ini meimbulkan efek polifenol yang berkhasiat
untuk mengobati luka dengan antimikroba dan dapat untuk antiradang, hemostatis
cara haluskan atau tumbuk menekanaktivitas dan (menghentikan pendarahan),
daun secukupnya kemudian pertumbuhan mikroba. tonikum, pencahar dan emetik
tempelkan pada bagian tubuh (Dalimartha, 2006)
yang luka.
JENIS JENIS ASTERACEAE
Melampodium divaricatum L. Mikania micrantha Kunth.
M. divaricatum mengandung senyawa aktif Mikania micrantha memiliki kandungan
anti mikrobaseperti (E)-Caryophyllene, senyawa alkaloid yang dapat menghambat
germacrene D, dan Bicyclogermacrene. pertumbuhan jamur Candida albicans. M.
Senyawa ini aktif dalam micrantha mengandung α-pinene,
menekanpertumbuhan mikroba campnene, β-pinene, α-felandrene, linalool,
Streptococcus sobrinus, S. Mutans, S. Mitis, geranyl aceatate, terpineol, geraniol,
Lactobacilullus casei. Senyawa-senyawa thymol.Kandungan ini ditemukan pada
tersebut juga antikariogenik dan dapat daun, batang,biji dan perbungaan. Selain
mengontrol patogen dalam mulut (Moreira, itu sebagai anti mikroba, anti virus dan anti
2014 parasit, efektif dalam mengontrol
pertumbuhan sebaian besar
mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur
danparasit lainnya. Hal ini telah diujikan
pada bakteri Staphylococcus aureus P157,
dan cacing Trypanosoma cruzi (Rufatto et
al, 2012)
JENIS JENIS ASTERACEAE
Pluchea carolinensis Zinnia elegansJacq.
(Jacq.) G.Don. Kembang kertas ini menyukai
Menurut Kerdudo et al hidup di daerah yang terbuka
(2016) P. Carolinensis ini sinar matahari, secara umum
mengandung minyak dikategorikan pada tanaman
esensial pada daun dan terna menahun, tumbuh
bunganya. Senyawa- tegak, dengan rambut kasar
senyawa aktif ini dapat dengan tinggi 30-50 cm, daun
digunakan sebagai bewarna hijau, letak
insektisida dan berhadapan. Helaian daun
antimikroba, Aspergilus memanjang ujung runcing,
niger, Candida albicans, pangkal memeluk batang, tep
Staphylococcus aureus rata dengan tulang daun
dan Bacillus cereus. melengkung. Tumbuhan ini
digunakan untuk mengobati
bisul.
KESIMPULAN
Berdasarkan kajian dan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Asteraceae (suku kenikir -kenikiran) adalah salah satu suku anggota
tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk
dalam bangsa Asterales. Dalam Sistem Cronquist suku adalah satu-
satunya anggota Asterales. Anggota suku ini ber bunga majemuk dan
bermacam-macam jenisnya. Tumbuhan Asteraceae dilaporkan
mengandung metabolit sekunder tinggi yang aktif sebagai antioksidan,
ditemukan sebanyak 11 species tumbuhan dari Familia Asteraceae yang
digunakan sebagai obat dan dapat mengobati 7 jenis penyakit, 11 species
tersebut diantaranya Ageratum conyzoides L., Blumeae balsaminifera L.,
Cosmos sulphureus Cav., Elephantopus tomentosus L., Eleutheranthera
ruderalis (Sw.) Sch.Bip., Enhydra fluctuans Lour., Gynura segetum (Lour.)
Merr., Melampodium divaricatum L., Mikania micrantha Kunth., Pluchea
carolinensis (Jacq.) G.Don., Zinnia elegans Jacq. Penggunaan obat
tunggal mampu mengobati sebanyak 4 jenis penyakit dan penggunaan
ramuan obat mampu mengobati sebanyak 3 jenis penyakit.
.
Referensi
Alifah, R. R., Siti K, dan Masnur T. 2015. Efektivitas Etanol Daun Sembung
Rambat (Mikania micranthaL.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida
albicans. Protobiont, 4 (1) : 52-57.
Amador, P., VM Ocotero,RI Balcazar, FG Jimenez. 2010. Phytochemical and
Pharmacological Studieson Mikania micranthaH.B.K. (Asteraceae).
International Journal of Experimental Botany. 79: 77-80.
Dalimartha, S.2006.Atlas Tumbuhan Obat IndonesiaJilid 4. Puspa Swara.
Jakarta .
Oktarina, R., & Salamah, A. (2017). Species identification of Asteraceae
family at Universitas Indonesia, Depok. Jurnal Pro-Life, 4(1), 241–249.
Syah, A. S., Sulaeman, S. M., & Pitopang, R. (2014). Jenis-Jenis Tumbuhan
Suku Asteraceae Di Desa Mataue, Kawasan Taman Nasional Lore Lindu.
Online Jurnal of Natural Science, 3(December), 297–312.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai