Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, tubuh
memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur lebih teratur demi
lancarnya puasa. Bangun untuk makan sahur dipagi hari juga melatih
kebiasaan bangun lebih pagi untuk mendapatkan rezeki (makanan).
Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah.
Namun, hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu, dan lain-lain,
kita sering melupakan kewajiban kita.
Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan
seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.
3. Mempererat Silaturahmi
Dalam Islam, ada persaudaraan sesama Muslim, yang akan tampak jelas jika
berada di bulan Ramadan.
Tujuan puasa adalah melatih diri agar dapat menghindari dosa-dosa di hari
yang lain di luar bulan Ramadan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil.
Namun, jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi, kita
terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal
ibadah.
Semua dapat bernilai ibadah. Setiap langkah kaki menuju masjid, menolong
orang, berbuat adil pada sesama, tersenyum pada saudara, membuang duri di
jalan, sampai tidurnya orang puasa, merupakan ibadah sehingga segala
sesuatu dapat dijadikan ibadah agar kita terbiasa hidup dalam ibadah.
7. Berhati-hati dalam Berbuat
Puasa Ramadan akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain menahan
lapar dan haus kita menghindari keharaman mata, telinga, perkataan, dan
perbuatan.
Latihan ini menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika di luar bulan Ramadan
kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa, seperti
bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan
dosa, dan lain sebagainya.
Dalam puasa di bulan Ramadan, kita dibiasakan menahan yang tidak baik
untuk dilakukan, misalnya marah-marah, dab berburuk sangka.
Dianjurkan sifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita, semisal
ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada fitnah,
kita harus tetap sabar karena kita dalam keadaan puasa.
Ketika waktu berbuka puasa tiba, minum dan makan sedikit saja kita telah
merasakan nikmatnya makanan tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan
bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.
Dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih mensyukuri
nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa sehingga kita dapat menjadi pribadi
yang lebih mensyukuri nikmat Allah Swt