Anda di halaman 1dari 1

Fadilah I’tikaf di bulan ramadhan

1. Menggapai Malam Lailatul Qadar


Ibadah i'tikaf memiliki tujuan yang mulia yaitu untuk menggapai malam lailatul qadar
yang punya keutamaan ibadah yang dilakukan lebih baik daripada 1000 bulan. Ada
hadits yang disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab beliau Bulughul
Marom, yaitu hadits no. 699 tentang permasalahan i’tikaf.
ْ‫ََع عَ ن‬ ‫َاِئ ع‬
‫َ ع‬
‫ِ ع‬
‫لا عَ ئ‬ َ ‫ْ عَ نْ عَا ع‬‫َعاَع ن‬:- ََ ‫َ أ ع‬
َ ‫ُ عَاَع – وسلم َليه ا صلى – لعََْبئ‬ ‫لِ عَ ل ع نَْع نَ عَ َع نَْ ع ئِ ا‬
‫ئِ نْ ل ع نأ ع عو ئ‬
‫َاَع‬ ‫لا ت ععوََاُا عحََى ع‬,
‫َ عِ ع‬, ‫عَلع ني ئه اَََِع قٌ – َع نْ ئِ ئُ ئِ نْ أ ع نْ عول اُها ل نََعِ ع‬
َ ‫عُ ث ا َم ع‬
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau di
wafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beritikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun
‘alaih. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Setiap Saat Mendapatkan Pahala


Sebab diamnya di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Saat terjaga,
ia mengisi waktunya dengan shalat, tilawah, dzikir, berdoa, bermunajat, tadabbur,
tafakkur atau mengkaji ilmu. Bahkan dalam kondisi tidur pun, orang yang beritikaf
mendapatkan pahala yang besarnya tidak bisa didapatkan oleh orang yang tidur di
rumahnya. Sebab tidurnya itu termasuk rangkaian itikaf.

3. Sunnah Rasul
I'tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan adalah sunnah Rasulullah. Beliau tidak pernah
meninggalkannya. Bahkan di Ramadhan terakhir sebelum wafat, Rasulullah beritikaf
selama 20 hari. Demikian pula istri beliau dan para sahabat Nabi. Mereka beritikaf 10
hari terakhir Ramadhan ini. Bahkan sepeninggal Rasulullah, istri-istri beliau juga
beritikaf 10 hari terakhir Ramadhan. Sebagaimana hadits di atas.

4. Tingkatkan Kekhusyukan Beribadah


Selama i'tikaf kita akan banyak berdiam diri di masjid dan dikelilingi oleh orang-orang
yang juga khusyuk dalam beribadah. Selama beri'tikaf kita akan fokus pada
bagaimana beribadah menghadap Allah SWT bukan lagi masalah-masalah
keduniawian. Untuk itu, ibadah i'tikaf membantu kita untuk bisa melaksanakan
shalat, puasa, dan tadabur Al-Quran dengan tetap khusyuk dan tumaninah.

5. Evaluasi Diri
Evaluasi diri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia walaupun itu
terhadap dirinya sendiri. Akan sangat mudah kita mengevaluasi diri orang lain
namun akan sulit jika kita mengevaluasi diri kita sendiri. Evaluasi diri seperti proses
atau pegangan yang akan membawakan kita mencapai hikmah dan perbaikan diri.
Tanpa evaluasi diri tentu saja manusia akan terjebak dan tersesat karena terbawa
hanya oleh diri atau hawa nafsu pribadinya.

I'tikaf di bulan Ramadhan membantu kita untuk mengevaluasi diri. Dengan itikaf kita
akan berfokus pada diri kita dan menjauhi Sifat sombong dalam islam dan Sombong
dalam Islam yang merusak akhlak.

Anda mungkin juga menyukai