Anda di halaman 1dari 5

BUSINESS PLAN

(KERAJINAN TANGAN DARI KORAN BEKAS)

NAMA KELOMPOK: ENDANG FITRIYANI ( 2010061201076)


MITA KIRANA DEWI(2010061201073)
BIDANG USAHA: KERAJINAN TANGAN
JENIS PRODUK : TEMPAT TISU
A. LATAR BELAKANG BISNIS
Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan dengan
keterampilan tangan. Selain memiliki nilai estetis bentuk benda kerajinan tersebut memiliki
nilai ekonomi. Pada umumnya karya kerajinan terbuat dari material (bahan) yang mudah
didapatkan lewat proses alamiah atau rekayasa. Dari kedua material tersebut hasilnya
memiliki fungsi sebagai benda hias maupun benda pakai. Bidang kerajinan pada saat
sekarang ini telah masuk kepada handmade (buatan tangan), yang apabila digarap mampu
memunculkan sebuah karya seni. Namun untuk mengembangkan seni kerajinan tangan,
diperlukan penggarapan desain. Salah satu kerajinan tangan yang sering kita lihat adalah
produk kotak Tisu. Secara umum kotak Tisu adalah memiliki bentuk dasar berupa persegi
panjang. Kotak Tisu yang dikenal sekarang umumnya berbentuk persegi panjang, namun
bukan lagi sebuah benda kerajinan sederhana. Perkembangan desain kotak Tisu saat ini
dibuat unik dengan penambahan kemasan hiasan dari bahan kain ulos, songket, kain
planel,bahkan diukir. Kotak tisu seperti ini sudah banyak dikembangkan dan sudah beragam
jenisnya. Dari beberapa pengamatan awal ternyata ada alternatif baru untuk model kotak
tisu tersebut, misalnya dengan menerapkan kreasi baru dari material limbah.
B. PENJELASAN PRODUK
Cara membuat produk kerajinan tempat tisu dari Koran bekas:
1. Siapkan bahan untuk membuatnya
Bahan yang dibutuhkan adalah koran bekas, dus bekas sepatu, penggaris, double
tip, dan peralatan yang digunakan adalah gunting dan cutter
2. Buat Gulungan Koran dengan Pensil
3. Ambil Kotak Sepatu dan Rekatkan Gulungan
4. Buat Gulungan Seukuran dengan Kotak Sepatu
6. Ukur Besar Lubang Tempat Tisu dengan Penggaris
7. Buat Lingkaran pada Tutup Sepatu
C. TUJUAN
1. Mencari keuntungan
2. Mencapai target pemasaran
3. Meningkatkan minat masyarakat terhadap karya seni dari bahan bekas
MARKETING PLAN KERAJINAN TANGAN
TEMPAT TISU

Visi dan misi

VISI

Menjadikan tempat tisu dari skoran bekas sebagai salah satu kerajinan yang
diminati masyarakat luas untuk dipakai maupun souvenir. Menyalurkan aspirasi
pengusaha dan perajin di bidang kerajinan untuk lebih mendorong jiwa kewiraswastaan
hingga menjadikan para perajin dan produsen sebagai pengusaha profesional dan
sekaligus mendukung usaha pemerintah untuk menyukseskan program Pembangunan
Ekonomi Nasional.

MISI

Memberikan pilihan yang untuk dipakai ataupun dijadikan souvenir atau


cinderamata yang menarik. Menciptakan inovasi produk dari sedotan bekas.
Memperkenalkan bunga dari sedotan kepada masyarakat luas. Membangun dan
meningkatkan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi pemerintah dan swasta,
asosiasi-asosiasi dan lembaga-lembaga promosi dalam dan luar negeri. Mengikutsertakan
dalam pameran-pameran dagang di dalam dan luar negeri yang tepat dengan biaya yang
terjangkau oleh produsen dan perajin Indonesia.

Target pasar

 Remaja dan ibuk-ibuk


 Usia 17-60 tahun
 Area kabupaten kerinci dan kota sungai penuh maupun di luar daerah
 Pendapatan perbulan kuran lebih rp. 1.000.000.,

Konsep Usaha

Konsep penjualan kerajinan tangan akan menggunakan stand kecil yang ditempatkan
pada kawasan kampus atau perkantoran ataupun. Usaha akan menawarkan varian rasa yang
beragam dengan harga yang terjangkau, usaha juga akan menyasar anak muda ataupun ibuk
ibuk.

Stand akan di tempat-tempatkan di keramaian seperti sekolah, perkantoran,


perumahan dan mall hingga jam 3 sore

Harga jual produk bervariasi tergantung dari jenis dan variannya dengan rentang
harga antara Rp. 10 ribu hingga Rp. 50 ribu.
Strategi Pemasaran

a. Riset pemasaran

Riset pemasaran dilakukan supaya minat pasar, kompetitor dan distributor


bisa diketahui dengan pasti. Riset juga dilakukan untuk menentukan lokasi berjualan
yang paling strategis dan prospektif.

b. Branding Produk

Diskusi dengan tim dan pihak terkait untuk menentukan bagaimana kemasan
dan tampilan pada usaha makanan ini termasuk mempelajari apa yang dibutuhkan
supaya konsumen selalu mengingat produk food truck “Endemoi” dibandingkan
milik kompetitor.

c. Soft Opening

Kegiatan soft opening dilakukan seminggu sebelum dilakukannya


pembukaan resmi atau grand opening. Tujuannya supaya masyarakat mengenal
usaha ‘kerajinan tangan’ Selama masa soft opening akan diberikan voucher belanja
bagi konsumen yang datang antara jam 12 siang hingga jam 3 sore.

c. Media Sosial

Pembuatan akun media sosial untuk memperkenalkan usaha kepada


masyarakat yang lebih luas. Platform yang digunakan yaitu FB, IG, Youtube dan
TikTok. Akun media sosial akan diisi dengan konten berupa artikel, foto dan video.

d. Promosi

Promo diberikan dalam bentuk diskon setiap pembelian 2 porsi item tertentu.
Promo lainnya berupa voucher makan 50% bagi konsumen yang datang selama masa
soft opening.

e. Biaya Pemasaran

Adapun rincian biaya untuk kegiatan pemasaran “ kerajinan tangan ” adalah :

 Riset pasar : Rp. 100.000


 Branding produk : Rp. 200.000
 Soft opening : Rp. 100.000
 Promo media sosial : Rp. 100.000

Total : Rp. 500.000

f. Target Pemasaran
Target yang ingin dicapai yaitu :

 Menciptakan tren baru usaha kerajinan kekinian


 Konsumen mudah menjangkau kerajinan tangan yang mulai langka pada saat
ini
 Menjual produk minimal sebanyak 50 porsi setiap harinya.

g. Biaya Lainnya

Selain biaya untuk pemasaran, usaha ini juga membutuhkan biaya modal
lainnya yaitu :

BBM/ bulan : Rp. 1.500.000

Total : Rp1.500.000

Anda mungkin juga menyukai