Anda di halaman 1dari 11

KLIPING

BRAND / MEREK

Disusun Oleh :

NAMA : DANNI DICKY WAHYUDI


KELAS : X-PEMASARAN
MAPEL : MARKETING
SEKOLAH : SMK PEMUDA 2 WATES-BLITAR
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya saya
dapat diperkenankan menyelesaikan Kliping, dengan judul “Kliping Brand / Merek” ini.

Selain sebagai tugas, Kliping ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang
Brand atau Merek sebuah produk.

Banyak sekali hambatan dalam penyusunan kliping ini baik itu masalah waktu, sarana, dan
lain-lain. Oleh sebab itu, selesainya kliping ini bukan semata-mata karena kemampuan saya,
tetapi banyak pihak yang mendukung dan membantu saya.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa kliping ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya, saya berharap semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dan pelajaran dari kliping ini.

Terima Kasih.

Penyusun
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 ISI
1. POLYGON
2. COCA-COLA
3. J.CO DONUTS & COFFE
4. EIGER
5. CFC
6. PEPSI
7. STARBUCKS
8. VIVO
9. NIKE
10. LAYS
11. AJINOMOTO
12. INDOMIE
ISI
1. POLYGON

PT Insera Sena atau lebih dikenal dengan merek Polygon Bikes adalah sebuah perusahaan
sepeda Indonesia yang berbasis di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Polygon
mengoperasikan fasilitas-fasilitas pabrik di berbagai tempat di Indonesia. Polygon memiliki
tim rancangan yang terkoneksi secara global, dan umum dipakai sebagai sponsor dan
sepedanya dalam kompetisi sepeda. Polygon Bikes memprioritaskan pada tiga aspek yakni
inovasi, otentik dan berkualitas. Setiap produk yang dihasilkan juga lahir dari hasil inovasi
Ripple Coalition Team yang terdiri dari engineers, designers, creative thinkers,
dan riders dari Indonesia, Asia-Pasifik, Eropa dan Amerika. Inovasi teknologi yang
dihasilkan Polygon dan diakui dunia adalah Floating Suspension System yg lahir 2012 yg
hingga kini masuk pada generasi ke-3. Teknologi ini termasuk diakui media Jerman “World
of MTB” sebagai teknologi yg otentik dan menyumbang inovasi teknologi MTB dunia.
Polygon memiliki pabrik, perakitan, dan jaringan pendistribusian mandiri yang telah
memenuhi standar dunia sehingga dapat terus mengontrol setiap aspek mulai dari ide awal
hingga ke pengiriman akhir sepeda dengan kualitas tinggi. Memiliki visi untuk menjadi brand
global yang terus mengedepankan otentisitas, originalitas dan kualitas. Polygon merupakan
sebuah merk sepeda yang merupakan produksi anak bangsa.

2. COCA-COLA

Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran dan mesin


penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola
Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang terdaftar The
Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Awalnya dibuat sebagai obat
paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola akhirnya dibeli
oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke
mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20. Perusahaan ini
memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh
dunia. Pabrik botol yang memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi
produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air
yang telah disaring dan pemanis. Pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan,
dan memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin penjaja. Coca-Cola
Enterprises adalah contoh pabrik Coca-Cola, yang merupakan pabrik Coca-Cola terbesar di
Amerika Utara dan Eropa Barat. The Coca-Cola Company juga menjual konsentrat untuk air
mancur soda di sejumlah restoran besar dan distributor jasa makanan. The Coca-Cola
Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling
umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-
Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero Sugar, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa versi
khusus berperisa lemon, jeruk nipis atau kopi.

3. J.CO DONUTS & COFFE

Sebagaimana diketahui, J.CO Donuts & Coffee merupakan salah satu brand asli Indonesia


yang bergerak dibidang penyediaan donat, yogurt beku dan kopi. Bersama dengan Krispy
Kreme and Dunkin Donuts, J.CO Donuts dan Coffee telah berhasil menjadi market leader
untuk usaha donut dan coffee di Indonesia. Perusahaan didirikan dan dimiliki oleh Johnny
Andrean Group. J.CO Donuts & Coffee didirikan tahun 2005. J. CO Donuts & Coffee yang
dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group. J. CO Donuts & Coffee ini terinspirasi
dari donat di Amerika Serikat. Johnny Andrean pada awalnya berkeinginan membeli
franchise donat AS, namun ia menemukan beberapa kelemahan produk, yaitu pada bahan
dasar dan proses produksi yang kurang dalam hal kontrol kualitas, sehingga ia mengurungkan
niatnya. Johnny memutuskan untuk mengembangkan donat sendiri tanpa mendapatkan donat
waralaba AS. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna, dengan
fokus khusus pada kualitas bahan dasar dan proses produksi. Ketika ia kembali ke Indonesia,
ia kemudian mengembangkan sebuah toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang serupa
dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny melihat sejauh ini tidak ada toko donat di
Indonesia memiliki konsep dapur terbuka, sehingga ia mulai di J.CO. Jadi, selain memiliki
rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen dapat
melihat berbagai atraksi pembuatan donat, langsung dari mencampur bahan sampai dengan
siap untuk dijual donat tersebut.

4. EIGER

Eiger atau PT Eigerindo Multi Produk Industri adalah perusahaan dan merek yang berasal
dari Indonesia, yang memproduksi pakaian dan peralatan rekreasi alam. Perusahaan ini
memproduksi produk untuk kegiatan mendaki gunung, berkemah, dan panjat tebing seperti
tas dan jaket. Perusahaan ini dirikan Ronny Lukito tahun 1990-an. Toko Eiger pertama
dibuka pada tahun 1994 di Cihampelas, Bandung. Mungkin banyak yang tidak mengira
bahwa merek ini asli buatan Indonesia.  mungkin karena namanya Eiger yaitu nama salah
satu gunung  di Bernese Alps, Swiss, berketinggian 3.970 m di atas permukaan laut, sehingga
banyak yang mengira kalau ini Eiger buatan swiss. Sekarang B&B Inc. yang beliau berhasil
membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry
(EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas
terkenal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik
lokal maupun internasional. Membidik berbagai segmen pasar, beliu pun mengembangkan
sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand,
Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn. Tak berhenti di situ,
sekarang perusahaan beliau juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung
handphone, dan berbagai jenis produk lain.

5. CFC
California Fried Chicken (CFC) adalah restoran ayam cepat saji milik Indonesia. CFC sudah
didirikan sejak 1983 di Jakarta oleh PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. Awalnya
brand CFC masih dimiliki oleh Amerika Pioneer Take Out namun sejak 1989 brand tersebut
sepenuhnya milik Indonesia. Perusahaan melepaskan diri dari usaha terwaralaba menjadi
pemegang waralaba penuh yang memproduksi dan memasarkan brand produk sendiri
yaitu California Fried Chicken (CFC). Melansir dari berbagai laman Selasa 19 April 2016,
CFC memasok ayamnya dari Sierad Grup yang juga merupakan pemasok ayam bagi restoran
ayam cepat saji lainnya seperti Wendys dan KFC di Indonesia. CFC juga memperkuat
perusahaannya dengan membentuk usaha franchise dan juga memiliki anak perusahaan lain
yaitu Putra Asia Perdana Indah serta PT Mitra hero Pioneerindo. Perusahaan tersebut juga
membuka restoran baru yaitu Sapo Oriental dan Cal Donut di Jakarta, serta memperkerjakan
1.400 karyawan. CFC menjadi restoran ayam cepat saji bergaya Amerika yang populer di
Indonesia. Bahkan pada April 1994, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk tercatat
sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta. CFC memiliki produk utama yaitu ayam
goreng tepung yang garing dan gurih. Namun, jika ditelaah lebih lanjut berdasarkan slogan,
CFC "Bukan Cuma Ayam", memang benar restoran tersebut tidak hanya menjual ayam
goreng. CFC juga menyajikan menu lainnya seperti California Burger, Nasi Chicken Pepper,
Spaghetti Ayam, Bubur Ayam, Zuppa Soup, Spaghetti Goreng, dan Nasi Goreng. Harga
makanan yang ditawarkan CFC masih sangat terjangkau sekitar Rp16 ribu-Rp30 ribu.

6. PEPSI

Pepsi adalah minuman ringan berkarbonasi yang diproduksi oleh PepsiCo . Awalnya dibuat


dan dikembangkan pada tahun 1893 oleh Caleb Bradham dan diperkenalkan
sebagai Minuman Brad , namanya diubah menjadi Pepsi-Cola pada tahun 1898, dan
kemudian disingkat menjadi Pepsi pada tahun 1961. Di Indonesia, Pepsi diproduksi oleh PT.
Pepsi-Cola Indobeverages dengan pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat dan didistribusikan
oleh PT. Indofood Asahi Sukses Beverage (sekarang PT Anugerah Indofood Barokah
Makmur). Perusahaan tersebut merupakan joint-venture antara PepsiCo Amerika
Serikat dengan Indofood CBP Sukses Makmur Indonesia. Saat ini PT. Pepsi-Cola
Indobeverages memproduksi minuman Pepsi, 7 Up, Mirinda, Gatorade, Tropicana Twister,
Tehkita dan Fruitamin. Mulai 10 Oktober 2019, kontrak antara PT Anugerah Indofood
Barokah Makmur dengan PepsiCo berakhir sehingga semua produk dari PepsiCo berhenti
dijual. Minuman ini merupakan persaingan dengan Coca-Cola. Campurannya adalah air,
gula, vanilla, eksrak kacang kola, dan minyak. Kendati tak mengandung kafein, mnuman ini
langsung jadi sensasi di kota kecil di selatan wilayah Amerika Serikat tersebut.

7. STARBUCKS
Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang
bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia,
dengan 15.012 kedai di 44 negara. Logo Starbucks berasal dari Syren, ikan duyung berekor
kembar dan bermahkota dari mitologi Yunani. Logo ini sendiri dipilih karena nama Starbucks
berasal dari cerita Kapten Ahab, yang berpetualang di lautan lepas sehingga pemilihan syren
ini dirasa tepat dan ada keterkaitan. Logo starbucks yang memperlihatkan sebuah brand hijau
dengan dua bintang dan dan memperlihatkan duyung syren yang yang memakai tiara
/mahkota. Hal ini agak kontroversial namun menarik dan mudah diingat untuk dikenal di
seluruh dunia. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin
dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks
Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan
film.

Sejak pertama kali dibuka di Seattle, Starbucks tumbuh dengan sangat cepat. Pada tahun
1990-an, Starbucks banyak membuka kedai baru. Pertumbuhan ini terus berlanjut sampai
tahun 2000-an. Pada akhir maret 2008, Starbucks telah memiliki 16.226 kedai, 11-434
diantara berada di Amerika Serikat. Namun pada 1 juli 2008, Starbuck mengumumkan bahwa
mereka akan menutup 600 kedai dan memotong rencana pertumbuhannya di Amerika
Serikat, dikarenakan melemahnya kondisi ekonomi. Pada 29 juli 2008, Starbucks juga
memberhentikan 1.000 pegawainya. Penutupan dan pemberhentian kerja ini merupakan akhir
dari pertumbuhan pesat Starbucks yang dimulai pada tahun 1990-an.

8. VIVO

Vivo adala sebuah perusahaan elektronika asal Dongguan, Guangdong, Tiongkok.
Perusahaan ini adalah anak dari BBK Electronics. Dikomandoi oleh Shen Wei, perusahaan
ini memproduksi ponsel pintar, perangkat sandang, dan layanan berbasis digital. BBK
Electronics juga memiliki Oppo, Realme dan OnePlus. Perusahaan Vivo mengembangkan
perangkat lunak untuk ponsel, didistribusikan melalui App Store vivo, dengan iManager
termasuk dalam proprietary mereka, sistem operasi berbasis Android, Funtouch OS. Vivo
adalah produsen smartphone global dengan fasilitas produksi dan pusat R&D di China
(Dongguan, Shenzhen, Nanjing, Beijing, Hangzhou dan Chongqing), India, Indonesia dan
Amerika Serikat (San Diego). Selama bertahun-tahun, vivo telah mengembangkan pasar
smartphone, dengan kehadiran di Cina, India dan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia,
Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Filipina). Pada 2017, vivo akan memperluas ke daerah-
daerah seperti Hong Kong, Makau, Taiwan, Asia Tenggara, Asia Selatan serta Timur Tengah.

9. NIKE
Swoosh adalah sebuah logo dari pabrik sepatu dan pakaian atlet Amerika Nike, Inc..
Sekarang, logo tersebut menjadi salah satu logo merek paling dikenal di dunia, dan paling
menguntungkan, yang meraih keuntungan sebesar $26 miliar sendiri. Profesor Harvard
Business School, Stephen A. Greyser, menyatakan bahwa logo tersebut "hidup, simbol vibran
dari sebuah firma."  Bill Bowerman dan Phil Knight mendirikan Nike pada 25 Januari 1964
dengan sebutan Blue Ribbon Sports (BRS). Setelah mengubah namanya menjadi Nike, Inc.
pada 30 Mei 1971, perusahaan tersebut mengadaptasi Swoosh sebagai logo resmi pada tahun
yang sama. Carolyn Davidson, seorang murid dari Portland State University, yang membuat
logo tersebut, berupaya untuk memberikan efek gerak pada desainnya. Logo tersebut juga
menyimbolkan sayap Nike, dewi kemenangan Yunani, yang merupakan nama saat ini dari
perusahaan tersebut.

10.LAYS

Lay's (juga dikenal sebagai Walkers di Britania Raya dan Irlandia, Smith's di


Australia, Chipsy di Mesir, Poca di Vietnam, Tapuchips di Israel, Margarita di Kolombia dan 
Sabritas di Meksiko) adalah nama merek sejumlah varietas keripik kentang serta nama
produk yang membuat merek keripik pada 1932. Produk tersebut dimiliki oleh PepsiCo sejak
1965. Merek lainnya pada grup Frito-Lay meliputi Fritos, Doritos, Ruffles, Cheetos, Rold
Gold, Munchos, Funyuns, dan Sun Chips. Brand keripik kentang Lays pun dapat ditemukan
di negara-negara Asia, seperti Indonesia, Jepang, maupun Thailand dengan rasa yang telah
disesuaikan dengan kuliner lokal. Sehingga, Lays juga menjadi satu camilan yang cocok
dibawa sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke negara-negara tempatnya didistribusikan.

11.AJINOMOTO
Ajinomoto Co., Inc. adalah sebuah perusahaan Jepang yang memproduksi bumbu masak,
minyak masak, makanan dan farmasi melalui Britannia Pharmaceuticals Limited, anak
perusahaan yang bermarkas di Britania Raya. Terjemahan harfiah dari AJI-NO-MOTO
adalah "Cita Rasa" (Essence of Taste), digunakan sebagai merek dagang perusahaan
monosodium glutamat. Ajinomoto sekarang ini memproduksi sekitar 33% monosodium
glutamat dunia. Ajinomoto aktif di 23 negara dan daerah di dunia, mempekerjakan sekitar
24.861 orang (pada 2004), dengan pendapatan tahunan AS$9,84 miliar. Monosodium
glutamat (MSG) Ajinomoto pertama kali dipasarkan di Jepang pada 1909, yang ditemukan
dan dipatenkan oleh Kikunae Ikeda. Menurut Ikeda, MSG adalah penyumbang rasa Umami
untuk makanan yang penting bagi asupan nutrisi. Pendapatnya ini telah dibuktikan lewat
berbagai penelitian yang berkredibilitas baik dan diakui oleh badan-badan kesehatan dunia.
Penguasaan teknologi fermentasi dalam memproduksi AJI-NO-MOTO menjadi pendorong
bagi perusahaan ini untuk mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi asam-asam
amino lainnya. Dewasa ini, perusahaan Ajinomoto merupakan supplier utama didunia untuk
berbagai asam amino yang diperlukan oleh industri kesehatan dan makanan. Selain
memproduksi AJI-NO-MOTO, perusahaan juga memperluas produk-produknya untuk
konsumen langsung. Berbagai produk konsumen tersebut di Indonesia antara lain; berbagai
bumbu masak siap pakai (Masako, Sajiku dan Saori) dan minuman (Calpico dan Birdy).

12.INDOMIE
Indomie adalah nama merk mie instan dari Indonesia yang diproduksi oleh PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Indomie menjadi satu-satunya brand Indonesia yang masuk ke dalam
top 10 Global Brand 2017 versi Brand Footprint Kantar World Panel, lembaga riset dari WPP
Group, jaringan agensi komunikasi dan marketing terkemuka di dunia. Menurut riset yang
dirilis Kantar Indonesia pada akhir Mei itu, Indomie menempati peringkat kedelapan merek
yang paling sering dibeli oleh rumah tangga di seluruh dunia. Survei global yang memasuki
tahun kelima tersebut dilakukan dengan menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP)
yang mengukur dua variabel, yaitu banyaknya rumah tangga yang membeli merek tersebut
(penetrasi) dan seringnya merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi). Pada survei
global tersebut, Kantar menjangkau 15.300 merek, 200 kategori, dan 1 miliar rumah tangga
di 43 negara di seluruh dunia—termasuk di Indonesia. Khusus di Indonesia, Kantar
menjangkau 5.700 sampel rumah tangga urban yang mewakili 28 juta rumah tangga
perkotaan Indonesia. Survei Brand Footprint ini meliputi industri Fast Moving Consumer
Good (FMCG) di sektor makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga dan kesehatan, serta
kecantikan. Menurut hasil survei ini, brand yang berada di urutan pertama sampai ketujuh
dalam Top 10 Global Brand berturut-turut adalah Coca-Cola, lalu Colgate, Lifebuoy, Maggi,
Pepsi, Nescafe, dan Lays. Sedangkan di urutan kesembilan dan kesepuluh adalah Nestle dan
Sunsilk. Menanggapi keberhasilan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. membangun brand
Indomie hingga masuk top 10 global brand, Stefanus Indrayana, General Manager Corporate
Communication Indofood, mengaku bersyukur karena hal ini bisa mendorong Indomie
menjadi lebih baik lagi. Franky Welirang, Direktur Indofood, setali tiga uang. Di sela-sela
acara Buka Bersama dengan Media pada awal Juni lalu (7/6), di Jakarta, dia bersuka cita
menerima kabar itu. Karena pembuktian dan pengakuan Indomie sebagai global brand ini
akan meningkatkan brand equity Indomie. Dan brand equity nilainya bisa mencapai 100 kali
dari ekuitas perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai