Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

KNOWLEDGE MANAGEMENT

Disusun Oleh Kelompok 6

Deltian Ega Putra (10511353)

Wira Dominggus (10511375)

Firdaus Farhrul Reza (10511391)

Kelas : Sistem Informasi – 9

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang mana makalah ini disusun
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Knowledge Management dalam menempuh
pendidikan di Universitas Komputer Indonesia jurusan Sistem Informasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbasan dalam penyajian data
dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Bandung, Mei 2014

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 3
SEJARAH ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
FILOSOFI LOGO.......................................................................................................................................... 5
PRODUK .................................................................................................................................................... 5
VISI & MISI................................................................................................................................................. 6
STRATEGI PEMASARAN ............................................................................................................................. 6
BAB II : ISI................................................................................................................................................. 8
PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT .............................................................................................. 8
SWOT ...................................................................................................................................................... 10
BALANCED SCORECARD .......................................................................................................................... 14
FIVE FORCES ............................................................................................................................................ 15
BAB III : PENUTUP ................................................................................................................................... 18
KESIMPULAN ........................................................................................................................................... 18

2
BAB I

Pendahuluan

SEJARAH

PT. J.CO Donuts and Coffee didirikan oleh Johnny Andrean yang sebelumnya terkenal
sebagai pengusaha salon yang sukses. Tak kurang dari 168 jaringan salon dan 41 sekolah salon
dimilikinya, namun insting sang penata rambut kemudian membawanya terjun ke bisnis
makanan. Sejak tahun 2003 ia aktif mengembangkan J.CO. J.CO adalah produk dalam negeri
dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan disempurnakan dengan modernisasi dan
kualitas terbaik. J.CO ditujukan untuk menyerbu pasar asing.

J.CO dimiliki oleh Johnny Andrean, seorang pemilik jaringan BreadTalk di Indonesia. J.CO
diilhami dari donat USA. Johnny yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA,
mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang
berbeda. Pada mulanya, ia ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi
ia mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada bahan baku
dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.

Jadi, dengan demikian Johnny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri
tanpa harus membeli francise donat dari USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa
donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara
khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi.

Sekembali ke Indonesia, ia kemudian mengembangkan sebuah gerai toko donat dengan konsep,
bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat USA. Johnny sejauh ini telah mengamati bahwa
tidak ada satu pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka, karenanya ia
memulainya di J.CO. Maka, selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat

3
sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi dalam
pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi donat siap dijual.

Donat J.Co dibuat menggunakan mesin-mesin, baik saat mencampurkan bahan-bahan, memasak
dan membuat topping donat. Satu-satunya tenaga manusia yang dilibatkan hanya pada saat
pencetakan donat. Yang juga menggunakan alat bantu cetakan.

Semua mesin yang digunakan sepenuhnya diimpor dari USA. Begitu juga dengan bahan-bahan
dasar, lebih dari 50% diimpor dari luar negeri. Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu
dari Selandia Baru. Juga, untuk minuman, bahan-bahannya kebanyakan diimpor pula. Sebagian
kopi bubuk diimpor dari Italia dan Costa Rica. Berdasarkan semua inilah, J.CO diposisikan
sebagai produk bermutu premium di pasaran donat Indonesia.

Sebagian pihak mungkin berpendapat bahwa logo J.CO memiliki kemiripan dengan logo
Starbucks, tetapi jika diperhatikan dengan teliti, itu berbeda. Bentuk bulatnya boleh jadi sama,
tapi itu bukanlah sebuah trademark.

J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka. Merak ini
menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian, keindahan dan kehalusan
dicerminkan dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari kesetiaan
konsumen yang bersedia berdiri mengantri panjang di gerai-gerai hanya untuk mendapatkan
donat J.CO favorit mereka.

Masing-masing donat dinamai secara kreatif berdasarkan topping dan rasa. Hal ini menciptakan
suatu keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah nama untuk donat
dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat dengan topping tiramisu.

Johnny membutuhkan tiga tahun sebelum meluncurkan J.CO Donuts & Coffee ke pasar
Indonesia. Tiga tahun digunakannya untuk mempersiapkan standar dan prosedur produksi,
pemilihan bahan baku, memperbaiki mutu dan proses produksi produk, serta operasional bisnis.

Bagaimana pun, J.CO telah hadir di pasar Indonesia. Toko yang pertama dibuka di Supermall
Karawaci Tangerang (tidak jauh dari Jakarta) pada tanggal 26 Juni 2005. J.CO Donuts & Coffee
di Indonesia semuanya dikendalikan dan dimiliki oleh Jhonny sendiri, sedangkan toko-toko di
luar negeri diwaralabakan, yang mana kita mengetahui bahwa waralaba J.CO Donuts & Coffee
Singapura dimiliki oleh kelompok BreadTalk.

4
Filosofi Logo

Beberapa mengatakan logo J. CO Donuts & Coffee mirip dengan logo Starbucks. Batas
melingkar mungkin sama, tapi bukan merek dagang. J CO Donuts & Coffee menggunakan
simbol Merak dalam logo mereka. Merak di sini melambangkan keindahan, elegan, lembut dan
keabadian. Keindahan dan kelembutan tercermin dari rasa dan bentuk donat. Sementara
keabadian dapat dilihat dari loyalitas konsumen yang bersedia berdiri dengan antrian panjang di
toko-toko untuk mendapatkan donat favorit mereka.

Produk

J.CO Donuts & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk yang
ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk
terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. Ini
menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up
adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat
dengan topping tiramisu.

Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy,
Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown Oreo, Da Vin Cheez,
Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, Choco Forest Freeze,
J.Pops, dan masih banyak lagi.

5
Visi:

 Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts Coffee Brand
terkemuka
 Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
 Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita
mereka.

Misi:

 · Menyediakan kualitas premium donat dan kopi


 · Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
 · Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
 · Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh - sungguh
 · Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai
 · Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat

Strategi Pemasaran

 Segmentasi.

Segmentasi Pasar dalam J.CO Donuts and Coffee adalah segmen menengah – atas dengan
gaya hidup dinamis,muda,plus modern.Segmentasi ini dibagi menjadi 4,yaitu:

1. Segmentasi Geografis
2. Segmentasi Demografis
3. Segmentasi Psikografis
4. Segmentasi Perilaku

 Targetting

Target utama JCO adalah kaum muda dan keluarga yang usia anggota keluarga kurang dari
55 tahun. Ini bias kita lihat dari desain konter JCO dan kemasan produknya yang berwarna cerah
tapi tidak norak dan sesuai dengan kalangan konsumen menengah ke atas.

6
 Positioning

Posisi JCo saat ini dipasaran adalah market leader, karena saat ini JCO sebagai perusahaan
donat nomor satu di Indonesia ,Hal ini tidak berlebihan Karena mengingat bahwa saat ini jika
konsumen ingin makan donat dan nongkrong J.Co menjadi salah satu alternative pilihan mereka

7
BAB II
Pembahasan

Penerapan Knowledge Management di J.CO Donuts & Coffee


Implementasi knowledge management atau manajemen pengetahuan akan memberikan
pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk
memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan akan
meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap
karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.

Knowledge management memfokuskan pada upaya seseorang atau suatu organisasi bisnis
untuk menambah atau menciptakan nilai, agar dapat memiliki keunggulan kompetitif. Hal ini
dapat dicapai apabila seseorang atau suatu perusahaan memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang lebih baik daripada kompetitornya. Isu utama knowledge management adalah daya saing
yang sustainabel. Daya saing dikatakan sustainabel apabila tidak mudah ditiru, unik, dan tidak
mudah berubah. Hal tersebut dapat diperoleh dengan cara mengelola pengetahuan dan
pemahaman yang dimiliki dengan baik, efektif dan effisien. Dalam menghadapi ketidakpastian
dalam bisnis dan dinamika perubahan lingkungan bisnis yang cepat, global dan sarat dengan
pengetahuan dan pemahaman, knowledge management memainkan peran penting bagi
perusahaan, utamanya untuk memenangkan persaingan bisnis global. Kemampuan perusahaan
untuk senantiasa dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan, berinovasi dan berkreasi,
merupakan faktor penting dalam menghadapi ketidakpastian dan dinamika perubahan yang
terjadi pada lingkungan bisnis. Knowledge management suatu perusahaan, secara sadar dan
komprehensif akan mendokumentasi, mengorganisasi, berbagi, menganalisis dan
mentransformasi pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, yang dimiliki untuk mencapai
tujuan atau harapan di masa mendatang. Pencapaian tujuan atau harapan dapat dilakukan melalui
interaksi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal.

Keunggulan kompetitif suatu perusahaan berakar dari kapabilitas dinamis kinerja operasi rutin
yang tinggi dalam perusahaan, yang dilekatkan pada proses perusahaan dan dikondisikan oleh
histori. Kapabilitas dinamis merupakan sumber keunggulan kompetitif, yang mengacu pada dua
aspek. Pertama, terminologi dinamis mengacu pada perubahan atau pergeseran karakter
lingkungan, respon strategik tertentu yang diperlukan (pada saat waktu dan pemilihan waktu
untuk memasarkan pada kondisi kritis), skill organisasional eksternal, sumberdaya dan
kompetensi fungsional terhadap pengakselerasian perubahan tahapan inovasi dan sifat kompetisi
masa depan serta pasar yang sulit ditentukan. Kedua, terminologi kapabilitas mengacu pada

8
peran kunci managemen strategik dalam ketepatan dalam melakukan penyesuaian,
pengintegrasian, rekonfigurasi lingkungan internal organisasi.

Pendekatan kapabilitas dinamis menyajikan framework koheren untuk mengintegrasi


pengetahuan dan pemahaman konseptual dan empiris dan preskripsi yang memfasilitasi
(Schumpter, 1934). Pendekatan kapabilitas dinamis memandang kompetisi dalam terminologi
Schumpeterian. Artinya, pada level tertentu, perusahaan bersaing pada basis rancangan produk,
kualitas produk, efisiensi proses dan berbagai atribut lainnya. Perbedaan kapabilitas perusahaan
untuk memperbaiki kompetensi partikular atau untuk mengembangkan domain kompetensi
partikular baru, memegang peran kritis dalam menentukan outcomes kompetitif jangka panjang.
Dalam hal ini, knowledge, knowledge management, kapabilitas, kompetensi (skill individual dan
pengalaman), teknologi dan properti intelektual merupakan driver keunggulan kompetitif
(outcomes). Oleh karena itu, suatu perusahaan diharapkan mampu untuk menciptakan,
mentransformsi, merakit, mengintegrasi dan mengeksploitasi aset knowledge.

Manfaat Penerapan Knowledge-management:

Manfaat knowledge management dalam perusahaan, diantaranya adalah:

 Meningkatkan pengambilan keputusan.

Artinya, denganjelas bahwa setiap kebutusan yang diambil atas dasar informasi dan pengalaman
yang ditinjau dari berbagai aspek. Misal: Knowledge sharing yang selalu membahas dinamika
pasar dan tuntuan kebutuhan pelanggan, membuat perusahaan selalu berorientasi untuk menjual
apa yang benar-benar disukai dan dibutuhkan oleh pasar.

 Meningkatkan respon terhdapa pelanggan

Selanjutnya, orientasi dan respon terhadap pelanggan tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab
pemasara ndan customer service, namun menjadi bagian dari seluruh organisasi.

 Meningkatkan efisiensi cara kerja dan proses

Efisiensi cara kerja dan proses yang selalu dievaluasi akan membuat organisasi dapat bekerja
lebih cerdas dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dari waktu ke waktu.

 Meningkatkan jumlah produk atau jasa, dan meningkatkan kemampuan dalam berinovasi

Selain itu, produk dan jasa yang melebihi harapan pelanggan dapat lebih mudah dan cepat untuk
diciptakan. Maka dari situlan timbul sebuah inovasi. Inovasi tidak lagi hanya menjadi tanggung
jawab bagian penelitian dan pengembangan, melainkan semua orang atau kelompok dalam
organisasi.

9
Tujuan Penerapan Knowledge Manajemen

Implementasi knowledge management atau manajemen pengetahuan akan memberikan


pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung,
beberapa manfaat knowledge management atau manajemen pengetahuan bagi perusahaan antara
lain:

1. Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur
dengan baik, maka perusahaan akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk
konteks yang lainnya, sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.

2. Peningkatan aset pengetahuan. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada


setiap karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di
lingkungan perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan
terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.

3. Kemampuan beradaptasi. Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan


perubahan lingkungan bisnis yang terjadi.

4. Peningkatan produktfitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses
atau produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan meningkat

 SWOT

Pengertian SWOT
Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan melihat kekuatan yang dimiliki serta
mengembangkan kekuatan tersebut dapat dipastikan bahwa perusahaan akan lebih maju
dibanding pesaing yang ada. Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus diperbaiki
agar perusahaan bisa tetap eksis. Peluang yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
perusahaan agar volume penjualan dapat meningkat. Dan ancaman yang akan dihadapi oleh
perusahaan haruslah dihadapi dengan mengembangkan strategi pemasaran yang baik.

10
Pengertian / definisi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan
Threats).Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi
yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa
domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S),
Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor di dalam perusahaan (S dan W). Kata-
kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suaturencana matang untuk mencapai tujuan baik
untuk jangka pendek maupun jangkapanjang

Penerapan SWOT J.CO Donuts & Coffee

Strength :

o Donat-donat dibuat dengan menggunakan mesin modern, mulai dari adonan,


caramemasak, hingga menutup permukaan donat dengan bahan-bahan yang menjadiciri-
ciri setiap jenis donatnya.
o Hampir separuh bahan baku diimpor, cokelat dari Belgia dan susu didatangkan
dariSelandia baru. Biji kopi untuk minuman didatangkan dari Italia dan Kosta Rika.
o Johnny juga mendatangkan spesialis – spesialis donat dan kopi untuk membuat menu
baru, dan segan mengirimkan risetnya ke luar negri untuk mempelajari resep – resep
baru.
o Konsep ’open kitchen’.
o Suasana yang nyaman.
o Ragam variasi tampilan dan rasa produk.
o Staff J.Co Donuts and Coffee yang ramah dan cekatan dalam melayani pelanggannya.
o Letak atau posisi outlet.Walaupun sama-sama di mall dengan kompetitornya, tapi J.Co
hampir selalumengincar posisi Hook, atau setidaknya di arah pintu masuk (biasa
seberangan atau berdekatan dengan saudaranya BreadTalk).
o Delivery Order (021 – 7996060) untuk area Jabodetabek dengan minimal order 1 lusin
atau sebesar Rp 40000 plus ongkos kirim Rp 10000.

11
Weakness :

o Tempat duduk yang kurang banyak di beberapa gerai seperti di Pluit Village.
o Belum berdiri sendiri di luar mall seperti Dunkin yang sudah banyak Dunkin Cafeyang
berdiri sendiri di luar mall.

Opportunities :

o Award

Pada tahun pertama pengoperasiannya, J.Co Donuts & Coffee diberikan penghargaan“Marketing
Award” sebagai merk dengan produk inovasi terbaik. Setelah penghargaan ini,J.Co
memenangkan “Best Donut 2006” di Majalah Free pada akhir tahun 2006.Pada 2008, J.Co
Donuts & Coffee mendapatkan penghargaan yaitu “The IntegratedMarketing Strategy Champion
2008” di majalah bisnis SWA dan Markplus & Co.Penghargaan lain yang diterima J.Co Donuts
& Coffee adalah CAKRAM AWARD 2008untuk kategori Breakthrough Campaign di Food &
Beverage.

o Omset

Menurut Indriana Lisztya R,PR Manager dan Promosi J.Co, penjualan donat J.Co di salah satu
gerai terlarisnya bisa mencapai 14 ribu donat per hari. Angka ini belum
termasuk pembelian produk lainnya (seperti minuman kopi) oleh pengunjung outlet J.Co yang ju
mlahnya bisa mencapai 1.200 orang per hari.Kalau diibaratkan harga 1 donut adalah Rp 5000,
penjualan per gerai dianggap hanya 7000 donut per hari, jumlah gerai dianggap 100, maka
penjualan perhari dari J.Co adalah := Rp 5000 / donut x 7000 donut x 100 gerai= Rp
3.500.000.000 / gerai per harinya (belum termasuk yoghurt dan coffee).

o Produk Unggulan

Donut nya yang bervarian rasaJCoffee yang belakangan ini cukup banyak diperbincangkan di
ruang maya, saat ini sudahmenjadi salah satu kategori produk unggulan. Selama ini, J.Co identik
dengan produk donut dengan berbagai varian rasa yang memanjakan lidah. Tapi, selain donut,
minumanyang tersedia di J.Co pun tak kalah nikmatnya. Seperti rangkaian terbaru “The
UniqueItalian Coffee Blends” Italian Coffee Blends sendiri terbuat dari Arabica Coffee dari
limanegara yaitu Costa Rica, Guatemala, Brasil, Colombia, dan Sumatera, Indonesia.
Darinegara-negara itu kopinya di-roasting (dipanggang) dan di-blend (dicampur) langsung
dariRoma, Italia.

12
Threats :

o COMPETITORS

Sebagai pemain di pasar food and beverages spesifik pada donat dan kopi, J.Co Donuts &Coffee
memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme.Membicarakan usaha donuts and coffee,
Dunkin Donuts tak akan terlewatkan. Brand yang dimotori Dunkin ‘Brands telah berdiri sejak
tahun 1950. Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan hingga kini masih tegak
berdiri dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan: donat, brownies, croissant, muffins,
kopi, cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam
terbang dibandingkan J.Co Donuts &Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi
Dunkin Donuts bukanlahkompetitor J.Co Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin
Donuts yang lebihmengarah pada mainstream donuts, setara dengan Country Style Donuts. J.Co
Donuts &Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi tampilan maupun kemasan
sertamenjual gaya hidup (life style).I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan
variasi rasa yang jauh lebih banyak dari J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih
banyak dari J.CO Donuts &Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan diskon sampai
35% jika pelangganmembeli dalam kuantitas di atas dua lusin. I-Crave tidak terlalu menjual
ambience seperti yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi
rasa sertaharga yang relatif murah.Krispy Kreme sebagai pesaing J.CO Donuts & Coffee muncul
di bawah bendera PTPremier Doughnut Indonesia. Ia merupakan salah satu retail donat tertua di
Amerika yangmemiliki track record yang jauh lebih lama dibanding J.CO Donuts & Coffee.

o PENIRU

Begitu banyak budaya yang selalu diklaim oleh negara tetangga kita, Malaysia. Dari tarian,alat
musik, dan lainnya. Kini salah satu logo waralaba Indonesia, J.Co, ditiru oleh pihak Malaysia.
J.co adalah salah satu waralaba yang mempunyai produk makanan berupa donat dan produk
minuman (kopi atau teh). J.co didirikan sejak tahun 2005 oleh Johnny Andrean. Big Apple,
biasanya disingkat Bapple, didirikan pada tanggal 2 May 2007. Penemu Big Apple ini, warga
asal Malaysia, saat itu sedang tinggal di kota New York, yang Dikenal
sebagai kota Big Apple”. Mendengar kesuksesan waralaba J.Co di Indonesia, dengan lihainya
dia melirik logo J.Co, dan menciptakan logo yang tak beda jauh. Selain itu, produk dan juga
pengemasannya dibuat serupa.Baik dari segi kotak untuk take away, seragam karyawannya, dan
juga model open-kitchen layaknya J.Co. Apabila kita tidak mengetahui latar belakangnya,
mungkin banyak yang mengira Big Apple ini adalah franchise dari J.Co.

13
Balanced Scorecard

Adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara
ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk
kegiatan usaha untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi
internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan.

Pengukuran Balanced Scorecard

 Perspektif Keuangan, yakni Pada setiap perusahaan yang ada, laporan keuangan
merupakan indikator yang dapat menginformasikan kepada pimpinan perusahaan, apakah
perusahaan tersebut mengalami perkembangan dalam usahanya atau tidak.
 Perspektif Pelanggan, yakni Bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang paling
bernilai bagi para pelanggan, hal-hal yang di ukur adalah :

1. Market Share
2. Customer Retention
3. Customer Acquisition
4. Customer Satisfaction
5. Customer profitability

 Perspektif Bisnis Internal,yakni memungkinkan manajer perusahaan untuk mengetahui


seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai
dengan spesifikasi pelanggan.
 Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yakni mengindentifkasi infrastruktur yang
harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja
jangka panjang. Untuk mencapai tujuan aspek keuangan, pelanggan dan proses internal
bisnis, maka perusahaan harus melakukan investasi dalam peningkatan kemampuan
sumber daya manusia atau human capital.

Penyusunan Blanced Scorecard

• Penyusunan Blanced Scorecard yang terbagi dalam 4 tahapan, yaitu: 1. Tahap strategy
fokus
a. Menjalankan strategi yang sudah dibuat
• 2.Tahap assesment
a. Menentukan nilai yang menjadi tolak ukur dalam penilaian
b. Mengembangkan tolok-tolok ukur baru dalam penilaian, agar mendapat dimensi yang
lebih luas.
c. Menerapkan tolak ukur baru yang telah dikembangkan.

14
d. Menganalisis hasil pengamatan dari tolak ukur yang ada dan menuangkannya dalam
bentuk laporan.
• 3. Tahap change planning and implementation
a. Hasil analisa yang didapat sebelumnya akan dapat digunakan untuk menghasilkan
rencana perbaikan bagi kinerja seluruh bagian perusahaan.
• 4. Tahap continuous improvement
a. Membuat bagan matrix untuk dapat memonitor pelaksanaan dari perencanaan
perbaikan.
b. Perbaikan yang terus menerus, mengkaji ulang setiap tolok ukur yang terdapat di
dalam BSC.

Analisis Five Forces

Pengertian Five Force


Analisis Five Forces Porter digunakan pada level industri, dan dapat diaplikasikan pada
segala macam industri. Pengertian industri disini adalah serangkaian bisnis yang menawarkan
produk/jasa yang sejenis. Seandainya satu perusahaan bergerak di berbagai macam industri,
maka ia tidak bisa hanya membuat satu analisis saja. Analisa ini perlu dibuat pada masing-
masing industri dimana ia bergerak. Dalam penggunaannya akan diujikan dengan menggunakan
Instansi Kesehatan yaitu Rumah Sakit.

Manfaat dan Kegunaan


Manfaat dari kegunaan analisis Five Force Porter sebagai berikut :
Sebagai alat untuk analisis kompetitif di tingkat industri dan instansi lintas sektor

Analisis Five Force Porter ini biasanya digunakan untuk mengetahui di mana posisi sebuah
perusahaan apakah berada pada posisi yang sulit ataupun pada posisi puncak. Sehingga
perusahaan dapat meningkatkan kekuatannya, mengantisipasi kelemahan, dan menghindarkan
perusahan dalam mengambil keputusan yang salah.

Penerapan Five Force dalam J.CO Donuts & Coffee

 Pesaing

• Sebagai pemain baru di pasar food and beverages – spesifik pada donat dan kopi, J.CO
Donuts & Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme.
• Membicarakan usaha donuts and coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan.
Brand yang dimotori Dunkin ‘Brands telah berdiri sejak tahun 1950. Brand ini

15
mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan hingga kini masih tegak berdiri dengan
beberapa jenis produk yang ditawarkan: donat, brownies,croissant, muffins, kopi, cokelat,
dan lain-lain. Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam terbang
dibandingkan J.CO Donuts & Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi
Dunkin Donuts bukanlah kompetitor J.CO Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep
Dunkin Donuts yang lebih mengarah pada mainstream donuts, setara dengan Country
Style Donuts. J.CO Donuts & Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi
tampilan maupun kemasan.
• I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih
banyak dari J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO
Donuts & Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan diskon sampai 35% jika
pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua lusin. I-Crave tidak terlalu
menjual ambience seperti yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi
mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif murah.
• Krispy Kreme sebagai pesaing J.CO Donuts & Coffee muncul di bawah bendera PT
Premier Doughnut Indonesia. Ia merupakan salah satu retail donat tertua di Amerika yang
memiliki track record yang jauh lebih lama dibanding J.CO Donuts & Coffee.

 Ancaman Pendatang baru.

Dalam hal ini kepopuleran dan kesuksesan Jco memancing pengusaha makanan dalam bidang
food and beverage yang belum besar untuk lebih memperluas pemasarannya seperti yang di
lakukan oleh Jco ini sendiri yang dulunya hanya ada Dunkin Donuts.

 Kekuatan Pembeli

Kekuatan pembeli memiliki peran dalam menekan harga produsen. Apalagi bila keadaan suatu
pasar dipenuhi oleh banyak supplier tetapi pembelinya hanya satu, maka pembeli dapat
menentukan harga. Terutama bila pembeli membeli barang dalam jumlah besar, jika seandainya
pembeli menyetop pembelian maka perusahaan akan terancam kehilangan pemasukannya. Selain
itu kekuatan pembeli juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan penawaran serta
peningkatan pelayanan dan kualitas diantara para perusahaan yang bersaing memperebutkan
pelanggan.

 Ancaman Produk Pengganti

Dengan melihat harga jual dari produk Jco ini tidaklah murah, banyak dari beberapa pihak
mencoba membuat produk mereka yang memiliki kesamaan dari produk Jco dan menjualnya
dengan harga yang lebih murah.Tentu saja hal ini akan mengganggu karena akan menyebabkan
turunnya angka konsumen

16
 Daya tawar dari supllier

Karena Jco merupakan perusahaan Food and Beverage sudah pasti memerlukan bahan baku
untuk membuat produk-produk mereka, dan juga menimbulkan pengeluaran biaya.Maka dari itu
banyak pemasok yang menawarkan untuk menjalin kerja sama

17
18

Anda mungkin juga menyukai