J.CO Donuts
and Coffee
NAMA : YELVI NADIA WATI
NIM : 181211465
KELAS : III B
J.CO adalah produk dalam negeri dengan
menggunakan konsep dari luar negeri dan
disempurnakan dengan modernisasi dan
kualitas terbaik. Yaitu sebuah gerai toko
donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang
mirip dengan gerai donat USA. Johnny sejauh
ini telah mengamati bahwa tidak ada satu
pun gerai donat di Indonesia yang
mempunyai konsep dapur terbuka,
karenanya ia memulainya di J.CO. Maka,
selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep
toko juga dibuat sebagai dapur terbuka
sehingga konsumen-konsumen dapat melihat
berbagai atraksi dalam pembuatan donat,
dari mencampurkan bahan-bahan sampai
menjadi donat siap dijual.
Next...
● Pada 26 Juni 2005, J.CO mulai beroperasi pertama kali
di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian
langsung membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam
waktu setahun, J.CO telah punya 16 buah gerai dengan
450-an orang karyawan untuk gerai saja. Tujuh gerai
terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya,
Makassar, dan Pekanbaru.
● J.CO.Donuts sejatinya bukan pionir di industri kafe
berbasis menu kue donat di Indonesia, sebelumnya
sudah ada Dunkin Donuts. Namun sejak masuk ke pasar
pada pertengahan 2005, J.CO Iangsung menjadi buah
bibir, mengalahkan popularitas sang incumbent Dunkin
Donuts, dan membukukan pertumbuhan penjualan
yang tinggi.
STP produk J.CO
1. Segmentasi
Segmentasi Pasar dalam J.CO Donuts
and Coffee adalah segmen menengah
– atas dengan gaya hidup dinamis,
muda, plus modern. Anak muda yang
baru mulai kerja dan memiliki tingkat
konsumsi yang tinggi serta mencari
gaya hidup, dan rentang waktu usia
22-27 tahun untuk segmentasi
minuman dan usia 20-35 tahun untuk
segmentasi makanan.
Segmenting dibagi menjadi 4 yaitu :
01. Segmentasi Geografis
3 Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini didasarkan pada penggolongan
kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian
lainnya. J.CO Donuts & Coffee menyasar kelas
sosial menengah hingga menengah ke atas
dengan gaya hidup modern, menggemari
aktivitas sosial serupa hanging out di kafe, serta
menggemari makanan dan minuman
dengan brand premium.
3 Segmentasi Perilaku