Anda di halaman 1dari 5

PRODUK J.

CO DONUTS & COFFE

Mata Kuliah : Kewirausahaan


Dosen pengampu :

Devi Rahmawati 2136216120004

PROGRAM STUDI
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS MITRA KARYA
2021
SEJARAH

PT. J.CO Donuts and Coffee didirikan oleh Johnny Andrean yang sebelumnya
terkenal sebagai pengusaha salon yang sukses. Tak kurang dari 168 jaringan salon dan 41
sekolah salon dimilikinya, namun insting sang penata rambut kemudian membawanya terjun
ke bisnis makanan. Sejak tahun 2003 ia aktif mengembangkan J.CO. J.CO adalah produk
dalam negeri dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan disempurnakan dengan
modernisasi dan kualitas terbaik. J.CO ditujukan untuk menyerbu pasar asing.
Persiapan J.CO membutuhkan waktu yang lama. Selama 3 tahun Johnny Andrean dan timnya
mempelajari bisnis donat, mengeksplorasi resepnya, serta melakukan riset pasar dan
sampling.   Johnny meluncurkan J.CO dengan konsep “apa yang disukainya dan hal ini bisa
diterima masyarakat”.

Pada 26 Juni 2005, J.CO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang
dan kemudian langsung membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, J.CO
telah punya 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja. Tujuh gerai
terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru. Dalam
waktu dekat mereka akan buka di Palembang, Batam, Manado, Bogor, Medan, dan Bali, dan
ada keinginan juga untuk go international pada tahun 2007 dengan pilihan lokasi di Australia,
Hongkong, atau Singapura.

Sesuai dengan namanya, J.CO mempunyai produk makanan berupa donat dan produk
minuman berupa kopi atau teh yang panas maupun dingin. Yang diunggulkan oleh J.CO
adalah produk makanannya, yaitu donat.

J.CO.Donuts sejatinya bukan pionir di industri kafe berbasis menu kue donat di Indonesia?
sebelumnya sudah ada Dunkin Donuts. Namun sejak masuk ke pasar pada pertengahan 2005,
J.CO Iangsung menjadi buah bibir, mengalahkan popularitas sang incumbent Dunkin Donuts,
dan membukukan pertumbuhan penjualan yang tinggi.

Menurut Indriana Lisztya R., PR Manager dan Promosi J.CO., penjualan donat J.CO. di salah
satu gerai terlarisnya bisa mencapai 14 ribu donat per hari. Angka ini belum termasuk
pembelian produk lainnya (seperti minuman kopi) oleh pengunjung outlet J.CO. yang
jumlahnya biogo J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi visi dan misi perusahaan.
Visi:

 Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee
Brand terkemuka
 Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
 Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita
mereka.

Misi:

 Menyediakan kualitas premium donat dan kopi


 Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
 Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
 Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh
 Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai
 Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat

FILOSOFI LOGO

Beberapa mengatakan logo J. CO Donuts & Coffee mirip dengan logo Starbucks.


Batas melingkar mungkin sama, tapi bukan merek dagang. J CO Donuts & Coffee
menggunakan simbol Merak dalam logo mereka. Merak di sini melambangkan keindahan,
elegan, lembut dan keabadian. Keindahan dan kelembutan tercermin dari rasa dan bentuk
donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari loyalitas konsumen yang bersedia berdiri
dengan antrian panjang di toko-toko untuk mendapatkan donat favorit mereka.

A. Segmentasi

Segmentasi Pasar dalam J.CO Donuts and Coffee adalah segmen menengah – atas
dengan gaya hidup dinamis,muda,plus modern. Anak muda yang baru mulai kerja dan
memiliki tingkat konsumsi yang tinggi serta mencari gaya hidup, dan rentang waktu usia 22-
27 tahun untuk segmentasi minuman dan usia 20-35 tahun untuk segmentasi makanan.
Segmenting dibagi menjadi 4 yaitu : 
1. Segmentasi GeografisWilayah pemasaran J.CO Donuts & Coffee saat ini tak hanya
di Indonesia, akan tetapi juga meluas ke negara lain seperti Malaysia, Singapura,
Filipina, dan Australia. Ke depannya J.CO Donuts & Coffee akan go
international untuk memperluas pasar. J.CO Donuts & Coffee cenderung menyasar
wilayah urban.
2. Segmentasi DemografisUmur : 18-45 tahunJenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
3. Segmentasi PsikografisSegmentasi ini didasarkan pada penggolongan kelas sosial,
gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya. J.CO Donuts & Coffee menyasar kelas
sosial menengah hingga menengah ke atas dengan gaya hidup modern, menggemari
aktivitas sosial serupa hanging out di kafe, serta menggemari makanan dan minuman
dengan brand premium.
4. Segmentasi PerilakuSegmentasi ini didasarkan pada tingkat pengetahuan, sikap
penggunaan atau tanggapannya terhadap suatu produk. Segmentasi ini dapat
dibedakan atas dasar: kesempatan penggunaan, manfaat yang dicari, status pemakai,
dan tingkat pemakaian.J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal kesempatan
penggunaan. Sedangkan dari sisi manfaat yang dicari, ia dapat menjadi lambang
status dan instrumen pemenuhan cita rasa masyarakat.
Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dan konsumen
tetap brand pesaing untuk memperluas pasar serta tidak mengenal tingkat pemakaian.

B. Targeting
Target utama JCO adalah kaum muda dan keluarga yang usia anggota keluarga
kurang dari 55 tahun. Ini bisa kita lihat dari desain konter JCO dan kemasan produknya yang
berwarna cerah tapi tidak norak dan sesuai dengan kalangan konsumen menengah ke atas.

C. Positioning
Posisi JCo saat ini dipasaran adalah market leader, karena saat ini JCO sebagai
perusahaan donat nomor satu di Indonesia , Hal ini tidak berlebihan Karena mengingat bahwa
saat ini jika konsumen ingin makan donat dan nongkrong ..Co menjadi salah satu alternative
pilihan mereka. Tidak hanya sebagai snack yang disantap untuk nongkrong J.Co juga
menjadi snack favourite  keluarga dari anak- anak sampai orang dewasa pun suka dengan
donat J.Co
D. Strategi pemasaran
J.CO. Donuts menjadi berbeda dari produk donat lain di tanah air karena diposisikan
sebagai produk lifestyle dan disasarkan untuk konsumen dari segmen menengah keatas
dengan gaya hidup dinamis, muda dan modern. Untuk menggarap segmen pasar ini, J.CO.
membuat donat yang tidak mengenyangkan, lebih tipis dan teksturnya lebih lembut, bisa
dimakan kapan saja dan dimana saja?donat yang ada di pasar sebelumnya, porsinya
cenderung lebih besar dan mengenyangkan. Sementara J.CO.,dari ukuran dan bentuknya,
lebih cocok disebut camilan atau makanan selingan pengantar makan besar. Dari sisi
harga J.CO.cukup kompetitif.J.CO. memakai strategi experiential marketing lewat konsep
open Wfchen-nya.

Anda mungkin juga menyukai