Anda di halaman 1dari 3

Ditinjau dari market segementation :

Segmentasi Geografis

Wilayah pemasaran J.CO Donuts & Coffee saat ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi juga meluas ke
negara lain seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Ke depannya J.CO Donuts & Coffee akan
go international untuk memperluas pasar. J.CO Donuts & Coffee cenderung menyasar wilayah urban.

Segmentasi Demografis

Umur : 18 – 45 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

SES : A,B

Segmentasi Psikografis

Segmentasi ini didasarkan pada penggolongan kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya.
J.CO Donuts & Coffee menyasar kelas sosial menengah hingga menengah ke atas dengan gaya hidup
modern, menggemari aktivitas sosial serupa hanging out di kafe, serta menggemari makanan dan
minuman dengan brand premium.

Segmentasi Perilaku

Segmentasi ini didasarkan pada tingkat pengetahuan, sikap penggunaan atau tanggapannya terhadap
suatu produk. Segmentasi ini dapat dibedakan atas dasar: kesempatan penggunaan, manfaat yang
dicari, status pemakai, dan tingkat pemakaian.
J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal kesempatan penggunaan. Sedangkan dari sisi manfaat yang dicari,
ia dapat menjadi lambang status dan instrumen pemenuhan cita rasa masyarakat. Selain itu, J.CO
Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dan konsumen tetap brand pesaing untuk memperluas
pasar serta tidak mengenal tingkat pemakaian.

Ditinjau dari kompetitor :

Dulu, saat pertama kali masuk sebagai pemain baru di pasar food and beverages – spesifik pada donat
dan kopi, J.CO Donuts & Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme. Membicarakan
usaha donuts and coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan. Brand yang dimotori Dunkin ‘Brands
telah berdiri sejak tahun 1950.

Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan hingga kini masih tegak berdiri dengan
beberapa jenis produk yang ditawarkan: donat, brownies, croissant, muffins, kopi, cokelat, dan lain-lain.
Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam terbang dibandingkan J.CO Donuts & Coffee
yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi Dunkin Donuts bukanlah kompetitor J.CO Donuts &
Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin Donuts yang lebih mengarah pada mainstream donuts, setara
dengan Country Style Donuts. J.CO Donuts & Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi
tampilan maupun kemasan.

I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih banyak dari J-
Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO Donuts & Coffee. I-Crave dari sisi
harga mampu memberikan diskon sampai 35% jika pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua
lusin. I-Crave tidak terlalu menjual ambience

seperti yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi rasa serta harga yang
relatif murah.
Krispy Kreme sebagai pesaing J.CO Donuts & Coffee muncul di bawah bendera PT Premier Doughnut
Indonesia. Ia merupakan salah satu retail donat tertua di Amerika yang memiliki track record yang jauh
lebih lama dibanding J.CO Donuts & Coffee.

Ditinjau dari strategy marketing :

J.CO. Donuts menjadi berbeda dari produk donat lain di tanah air karena diposisikan sebagai produk
lifestyle dan disasarkan untuk konsumen dari segmen menengah keatas dengan gaya hidup dinamis,
muda dan modern. Untuk menggarap segmen pasar ini, J.CO. membuat donat yang tidak
mengenyangkan, lebih tipis dan teksturnya lebih lembut, bisa dimakan kapan saja dan dimana saja?
donat yang ada di pasar sebelumnya, porsinya cenderung lebih besar dan mengenyangkan. Sementara
J.CO.,dari ukuran dan bentuknya, lebih cocok disebut camilan atau makanan selingan pengantar makan
besar. Dari sisi harga J.CO.cukup kompetitif.J.CO. memakai strategi experiential marketing lewat konsep
open kitchen-nya.

Ditinjau dari Brand activation :

Strategi ini direalisasikan dalam bentuk sampling di sekitar gerai, membuat akun twitter, web dan
fanpage di fb dalam dunia maya, masuk ke komunitas ibu-ibu arisan dengan menyelenggarakan factory
visit dan demo pembuatan donat. Bagi perusahaan ini, endorsement pengunjung ? lewat antrian
panjang yang mengular di outlet ? dan media yang menulis cerita tentang kelezatan, kekhasan, dan
“kehebohan” J.CO. lebih penting ketimbang iklan. Strategi branding ini berhasil menciptakan word of
mouth dan menuai publisitas. Dari sisi tampilan outlet, J.Co. mencoba menghadirkan nuansa
internasional dengan design minimalis yang simple tapi tetap elegan dan modern, nyaris mirip desain
gerai cafe shop ternama di dunia, Starbucks.

Ditinjau dari media promosi :

J.co mempunyai website khusus yaitu www.jcodonuts.com yang menyediakan beragam menu-menu
didalamnya dengan konten yang lengkap untuk menjawab rasa penasaran para penyuka J.co serta
design web yang sangat menarik. J.co juga mempunya akun twitter untuk media promosi yang sangat
inovatif dan praktis @JcoIndonesia di akun ini menyediakan jasa delivery untuk j.cool yogurt dan
delivery donuts juga tentunya, selain memudahkan kostumer untuk mengetahui produk terbaru dari
J.co.

Anda mungkin juga menyukai