Anda di halaman 1dari 2

1)Pengertian penghindaran pajak (tax avoidance) adalah

Mardiasmo : 2003,  tax avoidance adalah upaya untuk meringankan beban pajak namun tidak
melanggar Undang – undang yang ada.

Harry GrahamBalter, tax avoidance adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak untuk
mengurangi atau bahkan menghapus semua utang pajak yang ada dengan suatu cara tertentu yang
tidak melanggar undang – undang perpajakan.

Alexandria (2014), penghindaran pajak yang dilakukan dengan memanfaatkan celah - celah undang -
undang perpajakan yang belum mengaturnya populer dengan menggunakan instrumen keuangan.
Peraturan undang-undang perpajakan belum mengatur mengenai instrumen keuangan sehingga
perusahaan dapat mengintrepertasikan pengakuan laba/rugi maupun hutang modal sesuai
pertimbangan manajemen.

Alexandria (2014) mengatakan bahwa transaksi yang digunakan dalam memanfaatkan celah-celah
undang-undang perpajakan menggunakan instrumen keuangan yaitu:

a. Transaksi derivatif di luar bursa celah penghindaran pajak dapat dilakukan dengan mengakui rugi
derivatif untuk spekulasi saat belum terealisasi dan hanya mengakui laba saat terealisasi dengan dalil
asas konservatif dalam akuntansi.

b. Transaksi saham di luar bursa celah penghindaran pajak dapat dilakukan dengan mengakui saham
sebagai saham available to sale.

c. Pendanaan menggunakan Hybrid Instrument adalah investasi keuangan yang bentuknya dapat
dikategorikan baik sebagai modal (ekuitas) ataupun hutang. Celah penghindaran pajak dapat dilakukan
dengan menyuntikkan dana bagi anak perusahaan dengan convertable bond dimana beban bunga dapat
dibiayakan sampai akhir periode jatuh tempo. Cara lain dengan membiayakan balas jasa bagi hasil dana
syirkah sebagaimana pembebanan bunga.

d. Pendanaan melalui back to back loan Pendanaan melalui back to back loan dilakukan dengan
menjaminkan hutang anak perusahaan pada pihak ketiga untuk menghindari ketentuan DER (debt
equity ratio) bagi hubungan istimewa seperti yang diatur UU PPh pasal 18 ayat 1. Pada hakikatnya
transaksi itu dapat dilakukan langsung memberi hutang kepada anak perusahaannya tanpa pihak ketiga.
Dengan terhindarnya ketentuan DER, anak perusahaan dapat membiayakan bunga secara penuh yang
akhirnya menurunkan laba kena pajak.

2)Penghindaran Pajak Di Indonesia

       Maraknya pengusaha yang menempatkan hartanya di luar negeri, khususnya di negara-negara tax


heaven. Menjadi landasan dari program pengampunan pajak (tax amnesty). pada 1 Juli 2016 tepatnya di
kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, , Presiden Joko Widodo
mengesahkan Undang-undang (UU) No. 11/2016 tentang Pengampunan Pajak. Tax amnesty bukan
upaya pengampunan bagi koruptor atau pemutihan atas aksi pencucian uang namun tax
amnesty memberikan repatriasi aset, yakni pengembalian modal yang tersimpan di bank luar negeri
atau cabang bank luar negeri di Indonesia. Banyaknya jumlah wajib pajak yang ikut serta dalam tax
amnesty menunjukkan masih tingginya fenomena penghindaran pajak di Indonesia. Corporate
governance yang lemah dan financial constraint yang tinggi dapat memperkuat pengaruh positif
kecenderungan penghindaran pajak terhadap risiko perusahaan. Di luar kondisi tersebut,
kecenderungan penghindaran pajak tidak berpengaruh pada risiko perusahaan. Pemerintah melakukan
Reformasi perpajakan dengan melahirnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai laboratorium pertama
reformasi perpajakan di Indonesia. Animo masyarakat ikut tax amnesty adalah momentum paling
penting kembalinya kepercayaan rakyat kepada negara dan kepercayaan wajib pajak kepada negara.
Dan dengan tujuan lain mampu menciptakan kerjasama perpajakan internasional.

Sumber Referensi :  https://www.hestanto.web.id/penghindaran-pajak/

           http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-tax-avoidance/

             https://historia.id/politik/articles/jejak-pengampunan-pajak-PdWog

Anda mungkin juga menyukai