Anda di halaman 1dari 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah naskah “Masaaila ’Aqiidatu `l-Islam”

(“MAI”) hasil pemikiran Abu Laits As-Samarqandi. Data atau objek penelitian ini

adalah teks yang tertulis dalam naskah “Masaaila ’Aqiidatu `l-Islam” (“MAI”)

dan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah naskah “Masaaila ’Aqiidatu

`l-Islam” (“MAI”) yang telah diunduh dari web

http://www.bl.uk/manuscripts/FullDisplay.aspx?ref‚IO_Islamic_2906 pada 21

sampai 27 Mei 2015, pukul 09.00 wib.

B. Metode Penelitian

Afrizal (2014:11-12) berpendapat metode penelitian diartikan sebagai cara

yang dipakai oleh para peneliti untuk memecahkan masalah dan mencari jawaban

atau pertanyaan-pertanyaan penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut‚ metode

penelitian bermakna sebagai strategi-strategi yang dilakukan oleh para peneliti

untuk mengumpulkan dan menganalisis data dan guna menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitiannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

karena penelitian ini memiliki paradigma kualitatif dan berjenis penelitian

kualitatif. Banister et. al. dalam Haris Herdiansyah (2012:8) menyatakan bahwa

penelitian kualitatif sebagai suatu metode untuk menangkap dan memberikan

32

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

gambaran terhadap suatu fenomena‚ sebagai metode untuk mengeksplorasi

fenomena‚ dan sebagai metode untuk memberikan penjelasan dari suatu fenomena

yang diteliti. Banister menambahkan bahwa esensi dari fenomena biasanya tidak

berada di atas permukaan‚ melainkan di bawah permukaan atau tersembunyi.

Setiap individu yang memaknai sebuah fenomena tidak lantas dengan mudah

menjelaskan makna tersebut. Penelitian kualitatif dengan kekhasannya mampu

menguak tabir dan menangkap sesuatu yang dimaknai oleh individu sehingga

makna tersebut dapat dipahami dengan lebih mudah dan sederhana.

Miles dan Huberman dalam Afrizal (2014:174) berpendapat bahwa

analisis data kualitatif adalah mereduksi data‚ menyajikan data‚ dan menarik

kesimpulan. Reduksi data diartikan sebagai kegiatan pemilihan data penting dan

tidak penting dari data yang telah terkumpul. Penyajian data diartikan sebagai

penyajian informasi yang tersusun. Kesimpulan data diartikan sebagai tafsiran

atau interpretasi terhadap data yang telah disajikan. Miles dan Huberman dalam

Afrizal (2014:178) membagi analisis data dalam penelitian kualitatif ke dalam tiga

tahap‚ yaitu kodifikasi data‚ penyajian data‚ dan penarikan kesimpulan.

Kodifikasi data merupakan tahap pengkodingan data‚ yaitu peneliti

memberikan nama terhadap hasil penelitian. Hasil kegiatan yang diperoleh ialah

tema-tema atau klasifikasi baru dari peneliti. Setelah itu‚ dilakukan proses

penyajian data. Peneliti berusaha menyajikan temuan-temuan penelitian berupa

pengelompokan atau pengkategorian. Proses terakhir adalah penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Pada proses penarikan kesimpulan peneliti menarik

kesimpulan dari temuan data. Tiga proses tersebut diulang-ulang agar dapat

diperoleh sebuah hasil yang maksimal (Afrizal‚ 2014:178-180).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

Selain metode kualitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah

metode penyuntingan teks dan metode pengkajian teks.

1. Metode Penyuntingan Teks

Suntingan adalah gabungan antara transkripsi dan transliterasi atau

pemindahan satu huruf ke huruf lain dengan memberikan aparat kritik. Hal ini

berarti, menyunting dalam filologi adalah menyediakan naskah yang mendekati

aslinya, yaitu naskah yang baik dan benar.

Metode suntingan dalam penelitian ini menggunakan metode standar.

Metode standar adalah salah satu bagian dari metode edisi naskah tunggal.

Metode standar adalah usaha menyediakan naskah dengan memperbaiki

kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakajegan. Ejaan disesuaikan dengan ketentuan

ejaan yang berlaku. Setelah itu, diadakan pembagian kata, pembagian kalimat,

penggunaan huruf besar, pungtuasi, dan pemberian komentar mengenai

kesalahan-kesalahan teks. Perbaikan yang tepat dilakukan atas dasar pemahaman

yang sempurna sebagai hasil perbandingan dengan naskah-naskah sejenis. Semua

perubahan yang diadakan dicatat di tempat yang khusus agar dapat diperiksa dan

dibandingkan dengan bacaan naskah sehingga memungkinkan penafsiran lain oleh

pembaca. Segala usaha perbaikan harus disertai pertanggungjawaban dengan

metode rujukan yang tepat dengan mencantumkan dalam aparat kritik. (Baried,

1994:69).

Edwar Djamaris (2002:24) menjelaskan bahwa penggunaan metode

standar ini adalah untuk memudahkan pembaca atau peneliti membaca dan

memahami teks. Edisi standar adalah suatu usaha perbaikan dan meluruskan teks

sehingga terhindar dari berbagai kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

yang timbul ketika proses penulisan. Tujuan digunakannya metode ini ialah agar

dihasilkan suatu edisi yang baru dan sesuai dengan kemajuan serta perkembangan

masyarakat, misalnya dengan mengadakan pembagian alinea-alinea, pungtuasi,

huruf besar dan kecil, dan membuat penafsiran (interpretasi) setiap bagian atau

kata-kata yang perlu penjelasan sehingga teks tampak mudah dipahami oleh

pembaca modern. Pada hal ini‚ peneliti harus bertanggung jawab terhadap semua

perbaikan atau penafsiran yang diadakan. Oleh karena itu, peneliti yang memilih

edisi standar tidak diperkenankan menggurui dan menampakkan campur

tangannya yang mencolok. Apabila terlalu banyak perbaikan, ditakutkan peneliti

seolah-olah mengaburkan gambaran teks asli‚ maka perbaikan yang dilakukan

sebaiknya yang mendasar saja (Lubis, 1996:88-89).

Berdasarkan hal tersebut‚ dapat disimpulkan bahwa metode standar adalah

usaha penyuntingan terhadap sebuah teks yang diikuti campur tangan peneliti

berdasarkan pengetahuan luas, akal sehat, dan sumber lain. Suntingan tersebut

berupa pembetulan terhadap kesalahan-kesalahan kecil dalam teks dan

ketidakkonsistenan penggunaan ejaan sehingga diperoleh edisi teks yang bersih

dan tidak banyak kesalahan, mudah dipahami dan dimengerti oleh para pembaca

modern, dan dapat dianggap sebagai teks yang dekat dengan teks aslinya.

2. Metode Analisis Isi

Dalam mengkaji isi kandungan teks pada penelitian ini digunakan metode

penelitian analisis isi. Michael H. Walizer (1991:48) berpendapat bahwa analisis

isi adalah setiap prosedur sistematis yang dirancang untuk mengkaji isi informasi

terekam. Datanya dapat berupa dokumen tertulis‚ film‚ rekaman audio dan video‚

atau jenis media komunikasi lain. Tujuan analisis isi adalah mempelajari gejala-

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

gejala yang lebih besar dari orang per-orang. Salah satu manfaat analisis isi adalah

memahami arti dan maksud. Kesimpulan-kesimpulan yang dapat diperoleh lewat

analisis isi sangat dipercaya.

Klauss Kripendorff (1991:15) menyatakan bahwa analisis isi merupakan

suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru

(replicable) dan sahih dengan memperhatikan konteksnya. Sebagai suatu teknik

penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus untuk pemrosesan data

ilmiah. Sebagaimana semua teknik penelitian, analisis isi bertujuan memberikan

pengetahuan, membuka wawasan baru, menyajikan fakta, dan panduan praktis

pelaksanaannya. Ia adalah suatu alat.

Klauss Kripendorff (1991:23) menambahkan analisis isi dapat

dikarakterisasikan sebagai metode penelitian makna simbolik pesan-pesan.

Definisi tentang analisis isi menggambarkan objek penelitian dan menempatkan

peneliti ke dalam posisi khusus yang berhadapan langsung dengan realitasnya.

Dalam sebuah analisis isi haruslah jelas data yang akan dianalisis, cara dalam

menentukan sebuah data, dan populasi data tersebut diambil. Data dihadirkan

kepada analisis isi, konteksnya tidak. Data merupakan unsur-unsur dasar analisis

isi yang berbentuk permukaan dan dengan analisis isi ingin menembusnya.

Dalam analisis isi, konteks yang berhubungan dengan data harus

dieksplisitkan. Dalam sebuah analisis isi, tujuan atau target inferensi harus

dinyatakan secara jelas. Target adalah apa yang ingin diketahui oleh analis. Oleh

karena analisis isi memberikan pengetahuan yang seolah-olah dialami sendiri,

informasi tentang sesuatu tidak diobservasi secara langsung, target ini

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

ditempatkan dalam bagian konteks yang berubah-ubah dari data yang ada

(Kripendorff‚ 1991:24-25).

Nyoman Kutha Ratna (2015:49) berpendapat bahwa dasar pelaksanaan

metode analisis isi adalah penafsiran. Dasar penafsiran pada metode analisis isi

memberikan perhatian kepada pesan. Oleh karena itu‚ metode analisis isi

dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat isi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu teknik pengumpulan data kualitatif ialah dengan studi

dokumentasi atau studi tulisan-tulisan. Studi dokumentasi ialah salah satu cara

yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapat gambaran sebuah subjek

melalui media tertulis (Herdiansyah‚2012:143). Berbeda dengan Afrizal yang

menyebut sebagai teknik pengumpulan dokumen‚ yaitu peneliti mengumpulkan

bahan tertulis‚ seperti berita di media‚ surat menyurat‚ atau laporan-laporan untuk

mencari informasi yang diperlukan. Bukti-bukti tertulis tentu lebih akurat

daripada informasi dalam bentuk lisan‚ seperti perjanjian‚ peraturan‚ atau respon

pemerintah terhadap sesuatu (Afrizal‚2014:21).

Pada penelitian ini‚ dikumpulkan data-data tertulis yang berkaitan dengan

naskah Melayu klasik karena sesuai dengan tujuan penelitian filologi yang

berobjek pada naskah klasik. Data-data dikumpulkan dari beberapa web-web yang

menyimpan naskah Melayu klasik. Setelah memperhatikan beberapa data, maka

dipilihlah naskah “Masaaila ’Aqiidatu `l-Islam” (“MAI”). Alasan terkuat

pemilihan data ini adalah teks ini menggunakan huruf Arab-Jawi dan berbahasa

Melayu. Selain itu‚ naskah “Masaaila ’Aqiidatu `l-Islam” (“MAI”) belum diteliti

oleh peneliti-peneliti lainnya setelah diadakan studi kepustakaan dan pencarian di

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

website-website yang berkaitan dengan teks tersebut. Tahapan-tahapan yang

dilakukan dalam memperoleh naskah “Masaaila ’Aqiidatu `l-Islam” (“MAI”)

sebagai objek penelitian ialah sebagai berikut.

1. Tahap Informasi

Pada tahap ini‚ dilakukan pencarian naskah ke halaman-halaman website

yang disinyalir menyediakan dan menyimpan naskah Melayu klasik. Naskah

“Masaaila ’Aqiidatu `l-Islam” (“MAI)” tersimpan pada katalog online milik

Perpustakaan British pada sub-bagian India Office yang beralamatkan di: http:

//www.bl.uk/manuscripts/FullDisplay.aspx?ref‚IO_Islamic_2906.

2. Tahap Pencetakan Data

Tahap selanjutnya adalah tahap pencetakan data. Naskah “Masaaila

’Aqiidatu `l-Islam” (“MAI”) yang tersimpan di website Perpustakaan British

berbentuk digital. Oleh karena itu‚ untuk mempermudah pengadaan penelitian ini‚

naskah berbentuk digital tersebut perlu dicetak terlebih dahulu.

Sebelum pencetakan dilakukan‚ naskah yang berbentuk digital tersebut

diunduh terlebih dahulu pada halaman website di atas yang akan memunculkan

nomor inventarisasi IO 2906. Setelah naskah berhasil diunduh‚ proses pencetakan

data dapat dilakukan.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua hal, yaitu

teknik suntingan teks dan teknik analisis isi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

1. Suntingan Teks

Teknik suntingan diperlukan dalam penelitian ini karena data penelitian

berupa naskah lampau. Agar teks dapat dikaji isi dan kandungannya, dipastikan

terlebih dahulu teks telah diperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya

sehingga mendekati dengan teks aslinya. Edwar Djamaris (2002:24) berpendapat

terdapat enam cara yang diperlukan dalam menyunting sebuah teks, yaitu sebagai

berikut.

a) Mentransliterasikan teks

b) Membetulkan kesalahan teks (emendation atau conjectura)

c) Membuat catatan perbaikan/perubahan

d) Memberi komentar, tafsiran (informasi di luar teks)

e) Membagi teks dalam beberapa bagian

f) Menyusun daftar kata sukar (glosarium)

2. Analisis Isi

Setelah suntingan teks dipaparkan, selanjutnya teks dapat dianalisis.

Dalam penelitian ini digunakan metode analisis isi sebagai bagian dari metode

kualitatif. Cara atau teknik yang diperlukan dalam metode analisis isi ialah

sebagai berikut.

a) Pengkodean atau pengelompokkan tiap bab, subbab, sampai sub-subbab.

Pengelompokkan berdasarkan tema atau ide dan hal-hal yang bersangkutan

dalam naskah

b) Data-data yang telah dikodekan tiap bab diamati dan dicermati sehingga

akan diketahui pesan secara sekilas (memudahkan dalam memahami data

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

secara komprehensif). Proses ini menjadikan adanya hubungan langsung

antara peneliti dengan data.

c) Setelah dipahami secara tekstual, dicari konteks yang ada dalam data.

Konteks dieksplisitkan agar jelas antara teks dan konteksnya.

d) Pencarian isi atau pesan menggunakan teks dan konteks yang telah

ditemukan. Dengan begitu, isi pesan yang terkandung dalam teks

“Masaaila ’Aqiidatu `l-Islam” (“MAI”) dapat dipahami dan diungkapkan

secara maksimal.

E. Teknik Pengolahan Data

Terdapat tiga tahap pengolahan data yang dilakukan setelah diperoleh data

yang berupa naskah “Masaaila ’Aqiidatu `l-Islam” (“MAI”) yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Deskripsi

Tahap pertama yang dilakukan adalah deskripsi terhadap data penelitian

yang berupa naskah. Pada tahap ini dilakukan deskripsi naskah secara

komprehensif agar diperoleh informasi-informasi mengenai naskah dan seluk-

beluknya. Selain itu‚ tahapan deskripsi naskah berfungsi agar suntingan yang

dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan karena sesuai dengan karakteristik

naskah yang diteliti. Secara tidak langsung‚ deskripsi naskah membantu adanya

sebuah suntingan teks yang baik dan benar. Suntingan tersebut nantinya akan

mempermudah peneliti dalam mengkaji teks.

Sebelum pendeskripsian naskah dilakukan dilakukan proses inventarisasi

naskah agar karakter naskah dapat diketahui berbentuk tunggal atau jamak.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

Dengan begitu‚ dapat ditentukan metode yang akan digunakan dalam

penyuntingan teks.

2. Tahap Klasifikasi/Pengkodean

Peneliti melakukan pembagian atau pengkodean kategori dalam teks serta

memberikan penamaan pada tiap kategori. Miles dan Huberman dalam Afrizal

(2014:178) menyatakan kodifikasi data merupakan tahap pengkodingan data‚

yaitu peneliti memberikan nama terhadap hasil penelitian. Hasil kegiatan yang

diperoleh ialah tema-tema atau klasifikasi baru dari peneliti.

Setelah itu‚ dilakukan proses penyajian data. Dalam hal ini disajikan

temuan-temuan penelitian berupa pengelompokan atau pengkategorian.

3. Tahap Analisis

Tahap yang ketiga adalah analisis data. Analisis dalam teks akan sulit

tanpa dilakukan terlebih dahulu tahapan deskripsi naskah yang menghasilkan

suntingan teks. Hasil suntingan teks tersebut yang akan dijadikan sebagai data

dalam menganalisis isi kandungan teks.

Setelah adanya pengklasifikasian isi dalam teks‚ maka tiap-tiap kategori

dan klasifikasi dianalisis secara mendalam sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan

penelitian ini sampai akhir.

F. Teknik Penarikan Simpulan

Pada tahap sebelumnya telah ditemukan hasil suntingan dan hasil analisis

tiap kategori yang terkandung dalam teks. Proses selanjutnya adalah proses

penarikan simpulan. Sebelum penarikan simpulan‚ terlebih dahulu dilakukan

evaluasi atau pengecekan ulang hasil suntingan dan hasil analisis agar benar-benar

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

terhindar dari kesalahan. Afrizal (2014:180) menambahkan proses analisis

tersebut sebaiknya diulang-ulang agar dapat diperoleh sebuah hasil yang

maksimal (Afrizal‚ 2014:180). Setelah proses pengecekan terhadap hasil

suntingan dan hasil analisis‚ maka dapat disimpulkan tiap-tiap hasil analisis secara

induktif atau penarikan kesimpulan dari pengetahuan yang bersifat khusus kepada

pengetahuan yang bersifat umum. Hasil-hasil tersebut tentunya akan menjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitian.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai